Awal Kehancuran Salah Memilih Pasangan
Ria.. begitu nama panggilan keseharian nya.
Dia kuat,dia percaya diri dan dia sangat yakin akan kemampuan dirinya dalam hal apapun.
Kilas balik Masa muda ria sangatlah bahagia.
Dia dikelilingi orang-orang baik.
Ketika dia lulus sekolah menengah atas, dia pergi ke salah satu kota besar di tempat dia tinggal.
Dengan tekad yang kuat ria berfikir "ah aku harus jadi orang sukses" di barengi dengan suport dari orang tua Ria, maka Ria pun berhasil masuk di salah satu perguruan tinggi di kota besar kala itu.
Setelah proses panjang yang Ria jalani, Ria pun berhasil menyelesaikan kuliah nya dengan baik.
Kemudian Ria melamar pekerjaan di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang finance.
Hari-hari Ria dalam bekerja sangat membuat dia bahagia.
Pernah terbesit di benak Ria...
" ahh aku bangga sekali menjadi Ria yang sekarang" ..
Sekarang aku bisa sedikit menyisihkan gaji aku bekerja untuk sedikit berbagi.
Memberikan kebahagiaan atas kebaikan orang tua aku. meskipun aku tidak akan pernah bisa membalas kebaikan kedua orang tua aku.
Kemudian, saat Ria sudah mulai nyaman di pekerjaan nya.. Ria menerima kabar bahwa akan di adakan tes cpns kala itu..
Dia diberitahukan sang ayah soal kabar itu.
Ria pun berfikir ...
"ah aku harus ikut mendaftar cpns tersebut, siapa tau aku bisa lulus tes dan menjadi ASN" ...
Ria pun konsultasi dengan orang tua nya, dia sangat bersemangat untuk mendaftar...
Setelah tau orang tua nya sangat mensuport nya untuk mengikuti tes cpns. Ria pun giat dalam belajar...
Sembari hari-hari nya diisi dengan bekerja di salah satu perusahaan,Ria tetap berusaha meluangkan waktu untuk belajar.
Sampai tiba saat nya tes cpns dilaksanakan..
Ria sangat bersemangat karena kedua orang tuanya ikut datang di tempat tes Ria di laksanakan.
Meski saat itu orang tua hanya diperbolehkan melihat dari luar..
Namun, dengan tekad yg kuat dan juga di tambah Doa dari orang tua Ria, tidak disangka-sangka Ria pun lulus dalam mengikuti tes cpns kala itu.
Dengan wajah malu-malu Ria yang kala itu masih bekerja di perusahaan disambut oleh rekan-rekan kantor nya dengan mengucapkan selamat untuk Ria..
"selamat Ria... kamu lulus Tes... " Teriakan rekan kerja Ria penuh semangat...
Mereka semua menyampaikan selamat dan turut berbahagia atas kelulusan Ria dalam mengikuti tes.
Di samping itu, Ria tetap merasa ada kesedihan di tengah kebahagiaan yang dia rasakan..
Karna Ria harus memilih apakah bertahan di perusahaan atau dengan berat hati melepaskan pekerjaan di perusahaan dan mengikuti tahapan-tahapan selanjut nya dalam tes cpns.
"aku binggung harus gimana... sedih nya aku" Ucap Ria sambil menangis...
Ria pun memilih melanjutkan tahapan-tahapan nya sebagai seorang ASN...
"Pak, teman-teman semua... Ria pamit ya.. makasih sudah baik selama Ria bekerja disini... "
Kata-kata Perpisahan Ria kepada pimpinan juga Rekan kerja nya saat itu..
Kemudian Ria memulai hari-harinya sebagai seorang salah satu asn yang selama ini tidak pernah terpikirkan dalam benak Ria...
Dirinya sangat bangga kepada pencapaian yang di raih nya selama ini.
Hari-hari ria sangat menyenangkan, bertemu dengan rekan-rekan kerja yang baru.
Di tengah-tengah Ria sibuk bekerja sebagai seorang pendidik, Ria bertemu dengan seorang pria.
Pria tersebut ternyata teman Ria semasa mereka duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Bermodalkan pertemanan itu, mereka berdua semakin dekat dan akhir nya menjalin hubungan ke jenjang yang lebih dari sekedar "berteman".
"ah tidak, aku tidak mengira sama sekali akan menjadi pacar doi" dalam hati ria berkata demikian.
Pria yang selama ini menjadi kekasih ria merupakan seorang tni.Kedua nya sama-sama abdi negara...
Akan tetapi, hubungan mereka terkendala jarak dan perbedaan keyakinan.
"apa mungkin kita bisa menikah? banyak sekali kendalanya yank" Ucap Ria kepada kekasihnya..
Namun setelah merajut kasih yang cukup lama, mereka berdua pun sama-sama memutuskan untuk menikah.
Dalam hati Ria dia berpikir...
"ahhh lebih baik menikah, karna tujuan nya adalah baik"...
Kemudian mereka berdua menikah, meski sama-sama bekerja dan terkendala jarak yang cukup jauh..
Di awal pernikahan, semua berjalan begitu baik.
Dibangun dengan kepercayaan satu dengan lain nya, di dasari dengan komitmen hubungan yang kuat, Ria dan suami pun hidup dengan harmonis.
Pernikahan mereka dikaruniai seorang anak perempuan yang sangat mereka sayangi.
Meski jarak mereka sangat jauh, mereka selalu berkomunikasi setiap saat. sedari Ria hamil....
Ria yang merupakan perempuan tangguh ini selalu melakukan semua aktifitas sendiri, karena jauh dari sang suami.
Tidak ada yang bisa dia harapkan selain dirinya sendiri...
Ketika hamil, Ria sangat bahagia dan sangat tidak sabar untuk menantikan kehadiran dari sang buah hati mereka..
Dia menjalani hari-hari nya sebagai ibu hamil dengan sangat bahagia meski jauh dari suaminya.
Ria yang selalu yakin dan percaya penuh dengan suami nya yang jauh dimata, namun dekat di hatinya.
"ahhhhh aku tidak mau berfikiran tidak baik tentang suamiku, aku yakin dia suami yang baik dan bertanggung jawab dan akan menjaga kepercayaan yang diberikan oleh aku"...
Yaa benar saja..itu merupakan pikiran positif Ria dalam hatinya.
Tidak terasa saat kehamilan Ria masuk trisemester pertama, saat kandungan Ria berusia tiga bulan, Ria pun sangat merasa rindu dengan sang suami.
Dia sangat rindu, sehigga setiap jam dia menelpon suami nya di sela-sela dia bekerja, beraktifitas dan lainnya.
Suami Ria pun dengan sangat baik menerima setiap telpon dari Ria...
Sehingga kerinduan Ria sedikit terasa terobati dengan komunikasi yang mereka lakukan lewat telepon.
Namun, di trisemester pertama itulah ternyata awal mula kehancuran rumah tangga Ria..
Semua mulai berubah ketika Ria yang saat itu merasa ada yang janggal dengan sikap, tingkah laku dan kebiasaan suaminya.
Suami yang biasanya dia hubungi akan selalu membalas pesan dan mengangkat telepon nya ternyata berubah.
Ria yang malam itu merasa sangat rindu dengan suami nya, tiba-tiba kekeh untuk menelpon suaminya.
Baik itu pesan,WhatsApp,bahkan vidio call Ria lakukan.
Namun aneh nya, sang suami tidak merespon sama sekali.
Akan tetapi tetap saja ria berfikiran positif...
" aku tetap yakin kalau suami ku disana tidak melakukan hal-hal yang akan membuat pernikahan kami menjadi hancur" pikir ria dalam hati.
Sembari Ria terus menerus menghubungi suaminya.
Namun, semakin larut malam suami Ria pun tidak memberikan kabar sama sekali.
Sampai pukul 01.00 dini hari kala itu...
Ria terbangun dan langsung melihat handphone nya, tapi tetap saja suami nya tidak memberikan kabar sama sekali.
Ria pun kembali menelpon suaminya meski sudah larut malam..
Akan tetapi, hal aneh terjadi...
saat tidak ada jawaban dari suami, tidak lama kemudian handphone Ria berdering...
kring kring kring.... Dering Hp Ria...
Dan ternyata itu telepon dari sang suami nya..
Yaa... dengan semangat Ria pun mengangkat telephon nya..
"hallo.... hallo.... hallo..... pah... pah...
"papah ada apa, papah dimana?? kenapa engga ada kabar sama sekali pah ??"
Tetapi tidak ada suara sang suami yg Ria dengar..,
Namun Ria pun enggan mematikan teleponnya.. meski suaminya tidak berbicara...
Lalu, betapa kaget nya Ria..
Tidak di sangka-sangka terdengar suara perempuan yang ada di dalam telepon tersebut.
Terdengar juga suara bising sekali....
Dengan terbata-bata ria berkata ...
"papah dimana, sama siapa??"
Namun tetap saja tidak ada suara suami yang Ria dengar..
Hanya suara bising, dan sesekali ada suara perempuan yang terdengar oleh Ria.
Tak kuasa menahan perasaan marah nya,lalu Ria pun tak kuasa menahan air matanya sampai tersedak-sedak menahan sakit nya hati mendengar suara perempuan itu...
"pah, apa yang kamu lakukan, aku sakit pah disini seperti ini"... sambil menangis histeris Ria merasa hatinya hancur...
"apakah suami ku sedang dengan perempuan lain dan asik tidur berdua disana"....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments