Kekhawatiran Danu

Sepeninggal Haryo dan Bayu, para karyawan Departemen HSE satu persatu memperkenalkan diri. Ada 13 orang staff di departemen ini, semuanya masih belum menikah karena masih berusia di bawah 30 tahun, kecuali Pak Fahri, beliau sudah menikah dan memiliki 2 orang putra.

"Diandra, ini mejamu ya, bersebelahan dengan Rudi, dia sudah bekerja di sini selama 2 tahun, performanya bagus, selama 3 bulan ke depan kamu akan berada di bawah bimbingannya." Pak Fahri memperkenalkan Diandra pada Rudi, lelaki berwajah manis berusia 24 tahun, sebagai pembimbingnya selama magang.

"Salam kenal, Kak Rudi... Mohon bimbingannya ya kak." Diandra memberi salam kepada Rudi.

"Mohon kerja samanya!" Rudi membalas salam Diandra dengan canggung.

"Nah, ini tugas pertamanya ya, tolong disortir laporan bulanan tahun ini, karena sebentar lagi akan ada laporan tahunan dan audit internal, kalau ada yang tidak dimengerti, tanya saja ke Rudi. Ini password komputermu dan ini link akses buat melihat data internal departemen. Waktu istirahat nanti, pergi ke bagian HRD untuk mangambil ID karyawanmu ya." Pak Fahri menjelaskan panjang lebar.

"Baik Pak Fahri!" jawab Diandra.

"Selamat bekerja!" Pak Fahri kemudian meninggalkan meja Diandra setelah Diandra mengucapkan terima kasih.

Sepeninggal Pak Fahri, Diandra menenggelamkan dirinya ke dalam pekerjaan, sesekali dia bertanya kepada Rudi jika menemukan hal yang tidak dimengerti.

Waktu begitu cepat berlalu, akhirnya terdengar bunyi alarm yang menandakan tibanya waktu makan siang.

"Diandra, mau makan di kantin?" tanya Rudi.

"Maaf kak, saya sudah bawa bekal, saya makan di pantry saja nanti, Kak Rudi selamat makan!" jawab Diandra ramah.

"Ok deh, kalau mau ke HRD nanti ke lantai 1 ya, dari lift langsung ke arah kanan, di sana ada pintu kayu warna hitam, ketuk dulu sebelum masuk ruang HRD ya, kepala HRDnya galak." Rudi memberi tahu Diandra denga menyelipkan sedikit gurauan.

"Hehehehe... Siap, terima kasih Kak Rudi." sahut Diandra sambil tersenyum manis yang jelas saja membuat jantung Rudi berdebar tak karuan.

Setelah kantor HSE sepi, Diandra mengeluarkan kotak bekalnya dan menekan tombol warm. Lalu Diandra melangkah ke luar ruangan untuk mengambil ID karyawannya di kantor HRD. Diandra mengikuti petunjuk dari Rudi, dan sampailah dia sekarang di depan pintu HRD.

Diandra mengetuk pintu kayu berwarna hitam itu secara perlahan, setelah ada balasan dari dalam, Diandra membuka pintu lalu berjalan masuk.

"Selamat siang, saya karyawan magang baru, saya dapat perintah dari kepala departemen untuk mengambil ID karyawan saya di sini." ucal Diandra sopan.

"Oh, karyawan magang Diandra? Mari ke sini!" seru seorang wanita berpenampilan tomboy tapi menarik.

"Halo, selamat siang mba!" sapa Diandra.

"Duh, jangan panggil mba, anak saya sudah 3 lho!" kelakarnya dan membuat Diandra terbelalak kaget.

"Ti-tiga? Kok ngga kelihatan?" gumam Diandra takjub.

"Dari mana lu punya anak 3 Len? Kawin aja belum!" seru salah seorang staff yang disambut gelak tawa 3 orang staff yang ada di sana.

"Heh, diem aje nape, bro!" bentak wanita itu.

"Halo, saya Leni, asli Betawi. Maaf ya kalau kita yang di sini urakan!" sapa Leni sambil mengulurkan tangannya, Diandra tersenyum dan menjabat tangan Leni.

"Lu aje kali Len yang urakan, kita mah kalem semua." balas staff yang tadi mengejek Leni.

"Eh, sialan nih Betawi laki!" omel Leni yang disambut gelak tawa yang lain.

"Ini ID card karyawanmu, ini bisa buat absen, akses ke ruang file departemen tempat kau kerja ya." jelas Leni sambil menyerahkan ID karyawan Diandra.

"Terima kasih mba Leni, saya permisi dulu!" pamit Diandra setelah berterima kasih pada Leni.

"Oh iya Di, kalau mau makan di kantin tinggal tempel itu aja di mesin scan ya!" teriak Leni keras, sehingga staff yang meledeknya tadi melempari Leni dengan pulpen.

"Baik mba, terima kasih!" Diandra keluar ruangan HRD dan menutup pintunya.

Dalam perjalanannya kembali ke HSE Departement, dia bepapasan dengan Bayu.

"Kak Bayu..." sapa Diandra.

"Lho, Rara nggak makan?" tanya Bayu.

"Rara bawa bekal kak, Rara turun buat ambil ini." jawab Diandra seraya menunjukkan ID karyawannya.

"Kamu bisa makan di kantin pakai itu, jadi nggak perlu beli bekal, Ra." Bayu menunjuk kartu ID Diandra.

"Rara nggak beli bekal kok, Rara masak sendiri tadi pagi." jawab Diandra.

"Wah... " Bayu mengacungkan kedua ibu jarinya ke arah Diandra. Bayu membuka mulut dan hendak melanjutkan mengobrol dengan Diandra, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Diliriknya nama yang terpampang di layar, dia pun memutar bola matanya.

"Ra, saya naik dulu, dipanggil tukang ngamuk ini." pamit Bayu.

"Kak Bayu ini, kalau kedengaran bisa benar-benar ngamuk lho!" canda Diandra, "Sudah cepat sana keburu ngamuk beneran!" desak Diandra sambil mendorong punggung Bayu.

"Ok, ketemu lagi!" Bayu berlari menuju lift.

Diandra bergegas kembali ke ruangannya, sesampainya Diandra di mejanya, Diandra mengambil electric lunch boxnya lalu membawanya ke dalam pantry. Setelah menyiapkan segelas teh panas, Diandra membuka kotak bekalnya dan mulai makan. Hari ini dia hanya membawa nasi putih, sayur tumis dan ayam jeruk nipis.

Tiba-tiba ponsel Diandra berdering, saat melihat ID pemanggil, Diandra buru-buru mengangkatnya.

"Halo, Kak Danu"

"Halo Ra.... Rara sudah makan?"

"Baru mulai makan kak, tadi ambil ID dulu, kakak sudah makan?"

"Sudah Ra... Oh iya, kakak lupa tanya, nanti Rara pulang jam berapa ya?"

"Ade off jam 05:00 kak, kalau kakak sibuk, nanti ade pulang sendiri."

"Nggak boleh, nanti kalau jam 05:00 sudah keluar, langsung ke kantor kakak, ga jauh dari kantor Rara, naik ojek online, kakak kasih alamatnya. Nanti bilang ke receptionist, minta antar ke departemen IT." perintah Danu.

"Kak, ade kan sudah besar, pulang sendiri bisa!" rengek Diandra

"Diandra Ayu Perwita!!!" Danu memanggil nama lengkap sang adik yang langsung membuat Diandra terdiam, itu artinya Danu marah dan tidak menerima bantahan.

"Iya kak, Rara nanti ke kantor kakak." jawab Diandra.

"Kakak kirim alamatnya ya, kalau sudah dapat ojeknya langsung kasih tahu kakak!"

"Iya kak Danu."

"Ya sudah, lanjutkan makanmu, baik-baik kerja ya!"

"Iya, Kak Danu juga."

"Bye kesayangan kakak!"

"Bye kak Danu!"

Diandra mendesah ringan, Danu terlalu protective padanya, kekhawatiran berlebih karena kejadian beberapa tahun lalu.

Diandra segera menyelesaikan makan siangnya dan kembali ke mejanya dengan membawa secangkir air hangat, lalu tak lama diapun tenggelam lagi dalam pekerjaannya.

Sementara itu di ruang CEO, tampak Haryo memperhatikan monitor yang memperlihatkan rekaman kamera CCTV di ruang HSE sambil tersenyum-senyum.

Bayu yang melihat hal itu jengah sendiri.

"Kalau tidak ada yang saya kerjakan, saya permisi kembali ke ruangam saya dulu." pamit Bayu, dia sudah tidak tahan melihat bos sekaligus sahabatnya ini cengar cengir sendiri.

"Bay... Apakah mungkin Diandra ini adalah Diandra kita yang hilang dulu?" tanya Haryo sambil terus memamdangi rekaman CCTV di monitornya.

"Aku nggak yakin Yo, lagipula aku belum selidiki dengan benar tentang keluarganya...." kata-kata Bayu mengambang di udara.

Haryo termenung, keningnya berkerut memikirkan sesuatu.

"Kalau memang dia Diandra kita, bukankah itu artinya dia...?" tanya Haryo.

"Hey, santai.... Besok aku selidiki, kita juga belum dapat informasi berarti dari orang-orang yang mencari mereka" jawab Bayu.

"Gitu? Tapi bukankah mereka berdua mirip?" gumam Haryo.

"Iya sih, Rara ini mirip banget sama Rara kita, kebetulan yang luar biasa!" jawab Bayu.

Haryo melotot ke arah Bayu.

"Rara... Rara... Rara... sok akrab banget!" gerutu Haryo kesal.

"Lah, memang kami lebih akrab dibanding kamu sama Rara, sifat lempengmu itu yang bikin orang ga tahan, lagian Rara sendiri yang minta aku panggil dia Rara, mungkin karena dia merasa nyaman sama aku." Bayu memanasi hati Haryo dengan sengaja.

"Get out of here!" seru Haryo dingin.

"Right away!" balas Bayu kesal lalu bergegas melangkah keluar.

Haryo mendengus menatap punggung Bayu yang menghilang di balik pintu kayu, Bayu benar-benar membuatnya kesal. Hayo mengalihkan pandangannya kembali ke monitor, betapa terkejutnya dia saat melihat Diandra berbicara begitu dekat dengan rekan kerjanya.

"Ngapain mereka dekat-dekatan gitu!" geram Haryo. Lalu dengan cepat dimatikannya layar monitor di hadapannya. Diraihnya berkas-berkas yang terbengkalai di mejanya dan dengan cepat dia menghanyutkan diri di pekerjaannya.

Episodes
1 Prolog
2 Raden Mas Haryo Wicaksono
3 HSE Departement
4 Kekhawatiran Danu
5 Haryo Kalah Telak
6 Bayu Senoaji
7 Perjodohan
8 Maafkan Kak Bayu!
9 Gossip Bermula
10 Digodain Rekan Kerja
11 Trio Penindas
12 Rara Sayang Kak BayBay
13 I Love You Rara
14 Kau Yang Tak Boleh Kuraih
15 Kecemburuan Haryo
16 Kebencian Diandra pada Haryo
17 Sinta Dipermalukan
18 Restu Danu untuk Bayu
19 Love's Confession
20 Ketidakwarasan Sinta
21 Habisi Mereka
22 Perasaan Yang Tersirat
23 Love Confession and First Kisses
24 Pesan Terakhir Ibu
25 Flashback 01 ( Telepon Dari Prabu )
26 Flashback 02 ( Harus Meninggalkan Kota? )
27 Flashback 03 ( Rencana Tora dan Sinta )
28 Flashback 04 ( Penculikan Diandra )
29 Flashback 05 ( Amukan Tora)
30 Flashback 06 ( Rara Takut, Kak Tora.... Rara ingin pulang )
31 Flashback 07 ( AB 1895 KA )
32 Flashback 08 ( Pulangkan Diandra Jika Menyesal dan Merasa Bersalah )
33 Flashback 09 ( Aku Ingin Memeluknya Sehari Lagi )
34 Flashback 10 ( Penyesalan Tora )
35 Flashback 11 ( Kejujuran Tora )
36 Niatan Pembatalan Perjodohan
37 Cutie Pie dan Big Bun
38 Bayu Juga Manusia
39 Tamu Yang Tak Diundang
40 Haryo Yang Merepotkan
41 Pak Haryo Bukan Kak Haryo yang Rara Kenal
42 Public Display Affections ( PDA )
43 She Had Huge Melons ( Lol )
44 Rara, Kau Adalah Segalanya Untukku ( Bayu )
45 She's Our Precious
46 Mama Gina
47 Pertemuan Kembali Dengan Miko
48 Don't Make Her Seed A Tears
49 Caught in The Act ( Sinta dan Jack )
50 If Someone Take You Away From Me, I'll Absolutely Die
51 Pengen Pegang Dada Rara ( L.O.L )
52 Maukah Rara Menjadi Istriku?
53 Rencana Makan Malam Romantis
54 Cucu Kami Memang Cantik
55 Wujud Asli Sinta dan Mamanya
56 Suwito Murka
57 Sinta Sangat Mencintai Mas Haryo
58 Cium Tangan Calon Kakak Ipar ( L.O.L )
59 Gelinya Dipanggil Kakak Ipar
60 Meninggal Karena Luka Tembak
61 Jangan Menggodaku
62 Jangan Genit-Genit Sama Rara
63 Kenapa Di Rumahmu?
64 CEO Yang Alih Profesi Menjadi Mata-Mata
65 Kuatkan Hatimu
66 Umur Manusia Tidak Ada Yang Tahu
67 LAMBEMU ( L. O. L )
68 My Wife To Be
69 Speak Of The Devil
70 Undangan Makan Malam
71 Resign
72 She Need A Surgery
73 Ijinkan Rara Tinggal Bersamaku
74 Aku Belum Menerima Permintaan Maafmu
75 Pengungkapan Kebusukan Sinta
76 Mbok Nek Ngomong Sek Cetho
77 Kok Menantu, Tante?
78 Morning Kisses
79 Jam Terbang Tinggi
80 Keisengan Ari
81 Wajah Lempeng Dengan Gombalan Maut
82 Nama Baik Yang Hancur Dalam Satu Malam
83 I Love Her Unconditionally
84 I Have A Clue
85 Tattoo
86 Heat Sensing Tattoo
87 Jangan Lama-lama, Takut Kangen
88 Mereka Orang Yang Sama
89 Melepas Stress
90 Overreacted
91 Kenyataan Yang Tersembunyi
92 Kill On Site
93 Peta
94 Kepo
95 Gemoy Apaan, Sih?
96 Fiby
97 Dandy
98 MUTLAK
99 Jadikanlah Aku Milikmu Untuk Selamanya
100 Pindah Tidur
101 Ketahuan ( Lagi )
102 Alasan Diandra Mencintai Bayu
103 ABG Kasmaran
104 Jimmy Permana
105 Stalker Yang Terkecoh
106 Would You Marry Me?
107 Lady Boss
108 Mengadulah Padaku
109 Pretty Angel
110 Will You Come With Me?
111 Obsesi Kentaro
112 Kecemasan Danu dan Tora
113 Insiden Nougat
114 Merelakan
115 Trauma Itu Datang Kembali
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Prolog
2
Raden Mas Haryo Wicaksono
3
HSE Departement
4
Kekhawatiran Danu
5
Haryo Kalah Telak
6
Bayu Senoaji
7
Perjodohan
8
Maafkan Kak Bayu!
9
Gossip Bermula
10
Digodain Rekan Kerja
11
Trio Penindas
12
Rara Sayang Kak BayBay
13
I Love You Rara
14
Kau Yang Tak Boleh Kuraih
15
Kecemburuan Haryo
16
Kebencian Diandra pada Haryo
17
Sinta Dipermalukan
18
Restu Danu untuk Bayu
19
Love's Confession
20
Ketidakwarasan Sinta
21
Habisi Mereka
22
Perasaan Yang Tersirat
23
Love Confession and First Kisses
24
Pesan Terakhir Ibu
25
Flashback 01 ( Telepon Dari Prabu )
26
Flashback 02 ( Harus Meninggalkan Kota? )
27
Flashback 03 ( Rencana Tora dan Sinta )
28
Flashback 04 ( Penculikan Diandra )
29
Flashback 05 ( Amukan Tora)
30
Flashback 06 ( Rara Takut, Kak Tora.... Rara ingin pulang )
31
Flashback 07 ( AB 1895 KA )
32
Flashback 08 ( Pulangkan Diandra Jika Menyesal dan Merasa Bersalah )
33
Flashback 09 ( Aku Ingin Memeluknya Sehari Lagi )
34
Flashback 10 ( Penyesalan Tora )
35
Flashback 11 ( Kejujuran Tora )
36
Niatan Pembatalan Perjodohan
37
Cutie Pie dan Big Bun
38
Bayu Juga Manusia
39
Tamu Yang Tak Diundang
40
Haryo Yang Merepotkan
41
Pak Haryo Bukan Kak Haryo yang Rara Kenal
42
Public Display Affections ( PDA )
43
She Had Huge Melons ( Lol )
44
Rara, Kau Adalah Segalanya Untukku ( Bayu )
45
She's Our Precious
46
Mama Gina
47
Pertemuan Kembali Dengan Miko
48
Don't Make Her Seed A Tears
49
Caught in The Act ( Sinta dan Jack )
50
If Someone Take You Away From Me, I'll Absolutely Die
51
Pengen Pegang Dada Rara ( L.O.L )
52
Maukah Rara Menjadi Istriku?
53
Rencana Makan Malam Romantis
54
Cucu Kami Memang Cantik
55
Wujud Asli Sinta dan Mamanya
56
Suwito Murka
57
Sinta Sangat Mencintai Mas Haryo
58
Cium Tangan Calon Kakak Ipar ( L.O.L )
59
Gelinya Dipanggil Kakak Ipar
60
Meninggal Karena Luka Tembak
61
Jangan Menggodaku
62
Jangan Genit-Genit Sama Rara
63
Kenapa Di Rumahmu?
64
CEO Yang Alih Profesi Menjadi Mata-Mata
65
Kuatkan Hatimu
66
Umur Manusia Tidak Ada Yang Tahu
67
LAMBEMU ( L. O. L )
68
My Wife To Be
69
Speak Of The Devil
70
Undangan Makan Malam
71
Resign
72
She Need A Surgery
73
Ijinkan Rara Tinggal Bersamaku
74
Aku Belum Menerima Permintaan Maafmu
75
Pengungkapan Kebusukan Sinta
76
Mbok Nek Ngomong Sek Cetho
77
Kok Menantu, Tante?
78
Morning Kisses
79
Jam Terbang Tinggi
80
Keisengan Ari
81
Wajah Lempeng Dengan Gombalan Maut
82
Nama Baik Yang Hancur Dalam Satu Malam
83
I Love Her Unconditionally
84
I Have A Clue
85
Tattoo
86
Heat Sensing Tattoo
87
Jangan Lama-lama, Takut Kangen
88
Mereka Orang Yang Sama
89
Melepas Stress
90
Overreacted
91
Kenyataan Yang Tersembunyi
92
Kill On Site
93
Peta
94
Kepo
95
Gemoy Apaan, Sih?
96
Fiby
97
Dandy
98
MUTLAK
99
Jadikanlah Aku Milikmu Untuk Selamanya
100
Pindah Tidur
101
Ketahuan ( Lagi )
102
Alasan Diandra Mencintai Bayu
103
ABG Kasmaran
104
Jimmy Permana
105
Stalker Yang Terkecoh
106
Would You Marry Me?
107
Lady Boss
108
Mengadulah Padaku
109
Pretty Angel
110
Will You Come With Me?
111
Obsesi Kentaro
112
Kecemasan Danu dan Tora
113
Insiden Nougat
114
Merelakan
115
Trauma Itu Datang Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!