5. Empat Sahabat

Suasana kamar Lily ramai seketika karena kehadiran ketiga sahabatnya. Tadi pagi mereka menjenguk Papa di rumah sakit.

Alhamdulillah, keadaan papa sudah sangat baik. Menurut dokter, besok papa sudah boleh pulang. Tentu saja ke depannya masih harus periksa rutin ke dokter. Papa juga harus benar-benar menjaga pola makannya dan menjaga tubuhnya agar tidak terlalu letih saat beraktifitas.

" Sekarang perasaanmu bagaimana, Ly? tentang Rakha"Wini memulai pembicaraan.

"Awalnya aku memang nangis. Tapi bukan sedih karena aku gagal jadi istri dia. Nangisnya itu lebih ke perasaan kecewa karena selama ini dia diam-diam mempersiapkan pernikahan dengan orang lain" Ucap Lily

"Karena dia bukan hanya membohongi aku, tapi bohongi papa dan kak Angga juga"

"Dia menikah dengan orang lain silahkan saja. Berarti dia bukan jodohku. Tapi jangan bohongi aku dan keluargaku"

"Aku tidak mau menangisi orang yang menyakitku"

"Betul, Ly. Berarti dia memang tidak baik. buktinya sekarang dia asik bulan madu dengan istri yang katanya terpaksa dia nikahi karena dibawah ancaman" seru Anna kesal

"Hussh, kamu Na. Bicara jangan terlalu nyeplos doonk"Lita mencubit paha Anna. Anna meringis.

"sakit, tahuuu" seru Anna

" Tapi Anna benar. Kalau dia tidak suka, mana mungkin dia bisa menjalani semua persiapan pernikahan yang butuh persiapan matang" kata Winni

"Dia kan laki-laki. Harusnya bisa bersikap tegas. Apalagi kan saat itu, dia sedang punya komitmen dengan Lily. Dia bukan pula dijodohkan orangtua yang harus berbalas budi kepada orangtua si mantannya itu kan?" Sambung Anna

"Bagaimana ceritanya, di saat dia punya komitmen dengan Lily, tiba-tiba dia menikah dengan mantannya" Anna berapi-api

"pernikahan butuh persiapan. Berarti selama ini dia juga berhubungan dengan mantannya itu"

"pasti ada proses lamaran, membawa keluarga besar kan. Membawa seserahan. Itu sudah dipersiapkan jauh hari oleh mereka. Alasan yang katanya si mantannya mengancam bunuh diri sepertinya terlalu konyol" Anna memang selalu bicara apa adanya. Tapi apa yang dia katakan memang masuk akal.

"Memang dia bukan jodohnya Lily. Tapi caranya itu lhoo menyebalkan banget"Lita menahan kesal

"Di malam pernikahannya dia meneleponku, meminta waktu bertemu di hari kamis berikutnya"Ucap Lily

"Apaaaa??" teriak ketiga sahabatnya bersamaan.

"Akhirnya kami bertemu di Kafe sebelah kantorku"

"Dia memintaku jangan menikah dengan siapapun. Katanya tunggu dia, dia akan bercerai dengan istrinya. Dia minta waktu tiga bulan"

"Beneran gila itu orang. Dia pikir dia siapa? setelah menyakiti Lily, lalu minta Lily menunggu dia" Lita meremas bantal di dekapannya dengan kesal

"Lalu apa kabar istrinya yang katanya maksa dinikahin karena mau bunuh diri? kalau tahu mau diceraikan bagaimana lagi nanti model ancamannya?" Anna mengerutkan keningnya.

Wini memeluk Lily, diikuti Lita dan Anna.

"kamu tidak bersedia kan, Ly?" tanya Wini

"Aku menolaknya."Sahut Lily.

Ketiga sahabatnya semakin memeluk Lily erat.

Pintu kamar diketuk. "Neng Lily, Ini croissantnya sudah bu Lim panaskan di microwave" Suara bu Halimah.

"Terimakasih, Bu Lim"

"Hmmmh sepertinya enak" Anna lantas meraih satu buah Croissant

"Ya ampuun beneran ini enak banget. Renyah di luar, lembut di dalam. Wangi butternyaa mmmmhhhhh" Anna makan sambil memejamkan matanya.

"Kenapa laki-laki bernama Yudhistira mengirimimu banyak croissant?" Winni menatap Lily seraya menikmati croissant.

"siapa dia?" Lita mengedipkan mata kirinya.

Lily menceritakan kejadian pertemuannya dengan Yudhistira sampai dengan tiba-tiba dikirimi satu box croissant lezat.

Ketiga temannya menyimak serius.

"Kalau kita pakai nalar kita. Seharusnya yang mengirimkan hadiah itu Lily ke laki-laki itu. Bukan sebaliknya. Kan dia sudah menolong Lily. Kenapa dia yang kirim hadiah ke Lily?"Anna berkomentar.

"Apa mungkin dia mau promosikan toko kuenya? rencana meng-endorse kamu gitu Ly?" Lita meneruskan komentar Anna.

"kamu tidak diminta buat video review ini makanan kan?" Anna menggoda Lily

"Mungkin hatinya mau di endorse" Ucap Lita membuat semua tertawa.

"Entahlah apa tujuannya. Yang pasti, aku rasa dia orang baik" ucap Lily.

"Dari namanya, aku membayangkan pria itu berkaca mata tebal. Seorang yang pintar dan kalau berbicara sangat sopan"Kata Lita.

Wini mencubit pipi Lita dengan gemas " sok tahu, kamu"

"Dia memang sangat sopan" ucap Lily.

"Kamu tahu tidak karakter Yudhistira dalam kisah Mahabharata? Yudhistira adalah sosok yang bijaksana, adil, tidak mempunyai musuh, mudah memaafkan orang lain dan taat beragama" Kali ini Anna berseru menjelaskan.

"Semoga dia seperti itu. Dan semoga dia adalah jodohnya Lily" ucap Wini. Diaminkan semuanya.

"Lihatlah. Istri Rakha memposting foto mereka di Bali" Anna memperlihatkan layar ponselnya.

"Aku membuat akun baru, lalu follow instagram Rakha dan istrinya" ucap Anna menjawab wajah kebingungan ketiga sahabatnya.

"Aku penasaran. Aku ingin buktikan omong kosongnya Rakha tentang pernikahannya yang terpaksa itu. Yang katanya di bawah ancaman" lanjut Anna berapi-api.

"Kalau pengacara apapun butuh pembuktian" gumam Lita dibalas cubitan Anna di pipinya.

"Kenapa dari tadi pipiku dicubit terus sih?" Lita menggerutu.

"Pipi kamu soalnya empuk, kenyal seperti bakpao" jawab Anna kembali mencubit pipi Lita.

"Iish fotonya...sok mesra banget siih, foto dengan latar sunset di pantai kuta" Lita mencebik kesal.

"Aku mau lihat" ucap Lily. Terlihat Rakha memeluk Dina dan mereka nampak bahagia di foto itu. Lily menghela nafas.

"Kamu tidak apa-apa kan, Ly?"Wini menatap Lily khawatir.

"Tidak apa-apa. Tenang saja. Setidaknya aku tahu, bahwa dia sebenarnya bahagia dengan pernikahannya. Baguslah kalau begitu" jawab Lily.

"Selama berteman dengan Lily, aku sering bertanya dalam hati. Kenapa Lily selalu baik kepada siapapun, kenapa Lily tidak pernah marah atau benci kepada orang yang tidak baik kepadanya. Kenapa bisa selalu sabar. Dan sekarang, soal Rakha. Kenapa Lily bisa begitu tenang? Tidak ada emosi meluap layaknya perempuan yang ditinggal nikah kekasihnya" Lita menatap Lily.

"Karena semuanya memang terjadi atas kehendak Yang Maha Kuasa. Dan aku memang seperti ini, tidak merasakan luapan emosi. Bisa jadi karena sebetulnya aku tidak mencintai Rakha" jawab Lily. Ketiga sahabatnya memeluknya erat.

"Mungkin selama ini aku bisa dekat dengannya karena merasa nyaman dengan kebaikan dia. Jadi pada saat dia bersikap tidak baik, rasa nyaman itu hilang begitu saja. Karena sudah tidak ada kebaikan lagi yang kurasakan dari dia" Lily mulai memahami perasaannya.

"Aku bahkan harus menemui psikolog akibat emosi yang meledak-ledak hanya karena stress gara-gara Mario kembali berubah jadwal kepulangannya" ucap Anna.

"Itu karena kalian saling mencintai dan melengkapi. Jadi jarak berjauhan membuat kalian tersiksa"sahut Lily.

"Aaah kamu memang sangat baik, Ly" Anna menepuk bahu Lily lembut.

Hari sabtu itu Lily lewati bersama ketiga sahabatnya hingga sore.

***

Terpopuler

Comments

Arinda 🌹🌹

Arinda 🌹🌹

😂😂 hatinya donk yang diendorse

2022-04-25

0

Anita Junaedi

Anita Junaedi

hehe.. hatinya diendorse

2022-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 1. Lily
2 2. Ponsel Hilang
3 3. Bola Mata Berwarna Silver
4 4. Croissant Keju Kismis
5 5. Empat Sahabat
6 6. Pabrik Pembuatan Box Pendingin
7 7. Rakha
8 8. Angga & penyelidikan
9 9. Bertemu Ka Angga
10 10. Ajakan Yudhistira
11 11. Bertemu Rico
12 12.Saling Bercerita
13 13.Juan Rico Hoover
14 14.Rakha - 2
15 15. Menemui Papa
16 16. Di Gazebo
17 17. Pesan dari Rakha
18 18. Pangeran Kenzo Yudhistira Curtis
19 19. Memanggilmu Kak Ran
20 20. Rico Cedera
21 21. Keluarga Ran
22 22. Menghindari Rakha
23 23. Dibawa pergi Rakha
24 24. Dibawa Pergi Rakha - 2
25 25. Di Rumah Sakit
26 26. Wini dan kisahnya
27 27. Cake Yang Hancur dan Wangi Parfum
28 28. Siapakah Dia?
29 29. Hari Bahagia
30 30. Berjumpa Jamie di Pesta
31 31. Dia Tidak Boleh Menikah Dengan Orang Lain
32 32. Malam Pertama
33 33. Mama Hana dan Sprei
34 34. Melamar Pekerjaan
35 35. Luisa, Penggemar Dari Masa Lalu
36 36. Luisa Sang Penggoda
37 37. Ancaman Rico kepada Luisa
38 38. Rabu Malam di Kafe Blume
39 39. Aku Harus Bekerja
40 40. Tidak Ada Tempat Untuknya di Sini
41 41. Hari Pertama Sang Asisten Pribadi
42 42. Membuka Hati
43 43. Janji Makan Siang
44 44. Saling Memaafkan dan Berbaikan
45 45. Tidak Tahu Malu
46 46. Merasa Bersalah dan Permintaan Maaf
47 47. Lily Pingsan
48 48. Kabar Bahagia
49 49. Mudah Mengantuk
50 50. Harus Kembalikan Uangnya
51 51. Sangat Baik kepadaku
52 52. Calon Ibu
53 53. Harus Seperti Lily?
54 54. Berlibur di Hotel Ferien 1
55 55. Berlibur di Hotel Ferien 2
56 56. Kejutan
57 57. Aku Akan Bernyanyi
58 58. Hadiah untuk Wini
59 59. Vivi Sang Sekretaris
60 60. Hanya Sementara
61 61. Dia Sangat Menawan
62 62. Rujak Mangga dan Empal Goreng
63 63. Direktur Keuangan
64 64. Mengembalikan Uang
65 65. Pelajaran Berharga
66 66. Harus Segera diselesaikan
67 67. Saya Maafkan Kamu
68 68. Semua Baik-baik Saja
Episodes

Updated 68 Episodes

1
1. Lily
2
2. Ponsel Hilang
3
3. Bola Mata Berwarna Silver
4
4. Croissant Keju Kismis
5
5. Empat Sahabat
6
6. Pabrik Pembuatan Box Pendingin
7
7. Rakha
8
8. Angga & penyelidikan
9
9. Bertemu Ka Angga
10
10. Ajakan Yudhistira
11
11. Bertemu Rico
12
12.Saling Bercerita
13
13.Juan Rico Hoover
14
14.Rakha - 2
15
15. Menemui Papa
16
16. Di Gazebo
17
17. Pesan dari Rakha
18
18. Pangeran Kenzo Yudhistira Curtis
19
19. Memanggilmu Kak Ran
20
20. Rico Cedera
21
21. Keluarga Ran
22
22. Menghindari Rakha
23
23. Dibawa pergi Rakha
24
24. Dibawa Pergi Rakha - 2
25
25. Di Rumah Sakit
26
26. Wini dan kisahnya
27
27. Cake Yang Hancur dan Wangi Parfum
28
28. Siapakah Dia?
29
29. Hari Bahagia
30
30. Berjumpa Jamie di Pesta
31
31. Dia Tidak Boleh Menikah Dengan Orang Lain
32
32. Malam Pertama
33
33. Mama Hana dan Sprei
34
34. Melamar Pekerjaan
35
35. Luisa, Penggemar Dari Masa Lalu
36
36. Luisa Sang Penggoda
37
37. Ancaman Rico kepada Luisa
38
38. Rabu Malam di Kafe Blume
39
39. Aku Harus Bekerja
40
40. Tidak Ada Tempat Untuknya di Sini
41
41. Hari Pertama Sang Asisten Pribadi
42
42. Membuka Hati
43
43. Janji Makan Siang
44
44. Saling Memaafkan dan Berbaikan
45
45. Tidak Tahu Malu
46
46. Merasa Bersalah dan Permintaan Maaf
47
47. Lily Pingsan
48
48. Kabar Bahagia
49
49. Mudah Mengantuk
50
50. Harus Kembalikan Uangnya
51
51. Sangat Baik kepadaku
52
52. Calon Ibu
53
53. Harus Seperti Lily?
54
54. Berlibur di Hotel Ferien 1
55
55. Berlibur di Hotel Ferien 2
56
56. Kejutan
57
57. Aku Akan Bernyanyi
58
58. Hadiah untuk Wini
59
59. Vivi Sang Sekretaris
60
60. Hanya Sementara
61
61. Dia Sangat Menawan
62
62. Rujak Mangga dan Empal Goreng
63
63. Direktur Keuangan
64
64. Mengembalikan Uang
65
65. Pelajaran Berharga
66
66. Harus Segera diselesaikan
67
67. Saya Maafkan Kamu
68
68. Semua Baik-baik Saja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!