Ketakutan yang mengintimidasinya membuat Kayra hanya bisa pasrah pada nasib. Yang terpenting baginya masih bisa menatap sang ayah. Sekalipun semakin hari terasa semakin jauh dari sang ayah. Bahkan Kayra seperti melihat orang lain dalam diri ayahnya.
Ayahnya tidak lagi mau meluangkan waktu walau hanya untuk bercakap-cakap dengannya.
Kayra semakin tergusur dari keluarga satu-satunya yang dimilikinya.
Dia ditendang dari kamarnya sendiri dan dipaksa menempati ruangan bekas tempat alat-alat kebersihan.
tidak ada kasur, hanya ada sofa bekas yang sebenarnya sudah tidak layak pakai, itulah yang menjadi tempat tidurnya melepaskan
penat setelah seharian bekerja.
"Rara cepat bersihkan dan rapikan kamar tamu!!" teriak Neta, ibu tiri Kayra. teriakan yang cukup keras hingga membuyarkan lamunan Kayra.
"Iya nyonya segera saya kerjakan." Sahut Kayra sambil berlari meninggalkan tumpukan baju kotor yang sedang dicucinya.
Semenjak ayahnya meninggal dua tahun lalu, ibu tirinya tidak lagi mau dipanggil ibu. Kayra harus memanggil Neta dengan sebutan Nyonya dan memanggil Cerry dengan panggilan Nona.
Secara terang-terangan ibu tirinya menjatuhkan harga diri Kayra sebagai seorang pembantu dan tidak lebih.
Kayra segera membersihkan kamar tamu, mengganti sprei dan menambahkan beberapa tangkai bunga mawar dalam gelas kristal yang sebelumnya diisi air. Dan meletakkannya diatas nakas.
Kayra selalu berusaha melakukan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya.
Sudah hampir jam 7, ia harus segera menyelesaikan cuciannya supaya tidak terlambat kesekolah.
Hari ini pengumuman kelulusan SMA, Kayra segera menyelesaikan cuciannya dan menjemur pakaian. Seperti biasa ia harus segera berangkat sekolah sebelum ibu tiri ataupun saudaranya memberi pekerjaan lainnya.
Secepat kilat ia mandi, berganti pakaian merapikan rambut dan segera mengayuh sepeda bututnya.
Hampir setengah jam dalam perjalanan akhirnya sampai juga di gerbang sekolah.
Rupanya masih banyak siswa yang baru datang. Baju sragam Kayra tampak lusuh dan kekecilan. Sangat kontras bila dibandingkan dengan seragam teman-temannya yang lain.
Beberapa waktu Kayra menunggu pengumuman kelulusan, ia menunggu di dalam kelas sambil menikmati sarapannya yang tertunda, nasi kepal dengan lauk sambal ikan asin. Ia tidak peduli sekalipun di cibir dan ditatap dengan pandangan menghina dari teman sekelasnya.
Kayra tidak punya sahabat, fokusnya hanya untuk belajar dan belajar. Kayra merasa tidak ada seorangpun yang bisa mengerti dan memahaminya. Jadi buat apa punya teman/sahabat? Toh 3 tahun sekolah di SMA sudah berhasil ia lalui dengan baik. Selalu dapat peringkat satu di jurusannya
IpA.
Jam 9 tepat pak Tono wali kelas memasuki ruang kelasnya.
"Selamat pagi anak-anak, hari ini pengumuman kelulusan. Bagaimana apakah semua yakin pasti lulus?"
"Kami percaya pasti lulus pak." serempak anak-anak menjawab dengan antusias.
"Ya hari ini Bapak membawa kabar baik, bahwa ada dua siswa dari sekolah kita yang mendapat beasiswa sekaligus diterima tanpa ikut tes di Universitas Tunas Harapan. jadi tolong yang mendapat kesempatan ini jangan disia-siakan."
"Dua nama ini mendapat nilai UN tertinggi tingkat nasional sekaligus membawa nama baik Sekolah kita".
Suara siswa mulai bergemuruh dan mencoba menebak siapa-siapa yang seberuntung itu.
"Oke..... harap tenang jadi dua orang itu adalah Nino Saputra dari kelas Ips 3 dan Kayra Mahendra dari Ipa 1."
Kelas yang semula tenang kembali bergemuruh, semua berhambur memberi selamat kepada Kayra.
"Dan kabar kedua, ada beberapa diantara kalian yang mungkin tidak lulus jadi
Bapak berharap jangan patah semangat!"
pak Tono sengaja menjeda sehingga saat disampaikan bahwa ada kemungkinan yang tidak lulus, semua siswa terpaku seperti mannequin challenge.
"Tapi sayangnya tidak ada seorangpun yang tidak lulus."
Kompak satu kelas bersorak dengan gembira.
"Selamat untuk kalian semua yang telah belajar dengan keras dan pantas mendapat hasil yang memuaskan."
"pesan Bapak dimanapun kalian berada ingat untuk terus berprestasi di tempat kerja ataupun di Universitas dimana kalian melanjutkan kuliah. Good luck, sukses buat kalian semua".
"Trimakasih pak". Semua siswa berhambur berebut untuk bersalaman dengan pak Tono. Kayra berdiri paling belakang dengan senyuman hambar ia menjabat pak Tono.
Seakan tahu kegalauan hati Kayra, pak Tono menyemangatinya.
" Kayra, jangan menyerah ya... pasti ada jalan keluar untuk setiap masalah".
"Eh.... iya pak".
"Ada pesan dari Bapak
kepala sekolah, hari Senin depan Kayra diminta menghadap beliau".
"Iya pak, saya akan usahakan untuk datang."
Kayra segera pamit minta diri untuk pulang. Dengan kegalauan yang dirasanya Kayra ingin sedikit waktu sendiri.
Ia mengayuh sepedanya menuju sungai, segera menyandarkan sepedanya. Kayra bergegas berjalan kaki melewati jembatan. Ia memandang air sungai yang mengalir tenang.
Hatinya benar-benar galau, ada kesempatan baik dia mendapat beasiswa dari Universitas terbaik dikotanya. Kayra ingin sekali melanjutkan kuliah. Ia hanya ingin sekolah dan terus sekolah. Namun
apakah mungkin bisa? Tidak mungkin ibu tirinya mengijinkannya kuliah.
Untuk ia dapat melanjutkan SMA saja harus mati-matian meyakinkan ibu tirinya.
Dilema menghantui Kayra. "Ya Tuhan, aku ingin sekali lanjut kuliah."
Tak terasa air matanya mengalir, tangisan pecah menjadi isakan pilu. Tangannya pun mulai gemetar ia semakin erat memegang besi pembatas jembatan.
tiba-tiba saja ada yang memeluknya dari belakang dan berbisik di telinganya. "Nona, jangan konyol, bunuh diri tidak menyelesaikan masalah".
Kayra sangat kaget sehingga reflek berusaha menepis pelukan cowok yang tidak dikenalnya. "Lepaskan.... lepaskan aku, tolong.. jangan sakiti aku."
pelukan cowok itu semakin kuat, ia memutar tubuh Kayra sampai mereka saling berhadapan, "Aku tidak akan melepaskanmu ."
Saat melihat cowok cakep berseragam SMA
pelita yang sama dengan seragam Cerry. Hati Kayra berdesir lirih ada sesuatu yang menarik hatinya saat bersitatap dengan mata hitam pekat cowok itu. Ia terpana, tangisannya seketika bungkam.
"Nona, kalau kamu diberi hidup sama Tuhan jangan pernah disia-siakan apalagi sampai nekat bunuh diri." "Ketahuilah ditempat lain ada orang-orang yang berusaha bertahan hidup namun penyakit tidak memberi kesempatan untuk sekedar menambah satu hari saja masa hidupnya. jadi jangan sekali-kali berfikir bunuh diri. mengerti?"
Kayra tiba-tiba gagap, lidahnya kelu "A...
a....aku tidak ada sedikitpun niatan bunuh diri. Tolong lepaskan aku". Kayra mencoba meronta namun ia kalah kuat.
Cowok itu sekali lagi memandang tepat pada manik coklat mata Kayra, saat ia melihat tidak ada kebohongan disana ia segera melepaskan tangan Kayra.
"Saya minta maaf telah salah sangka sama kamu. Tapi mengapa kamu di pinggir jembatan yang sepi ini sambil menangis
seperti itu? Apakah lagi ada masalah."
"Ya, aku memang ada masalah tapi aku tak secengeng dugaanmu yang berpikir bunuh diri hanya masalah sekecil ini. Maaf aku mau pulang." Kayra cepat-cepat mengambil sepedanya dan ingin segera berlalu.
"Aku... Dariel, siapa namamu?"
"Kayra."
Kayra segera mengayuh sepedanya dan tidak berani menoleh.
"Kayra senang berkenalan denganmu, sampai jumpa lagi !!!" teriak Dariel.
Entahlah perasaan apa yang mulai merasuki Kayra. Ada perasaan membuncah dalam dadanya yang membuat degub jantungnya berdetak lebih cepat. Ada rasa panas merambat diwajahnya, mungkin kalau ada yang melihat pipinya sudah memerah seperti kepiting rebus.
Ada semangat baru, ada sebuah harapan bisa bertemu kembali dengan Dariel.
Namun alam seakan tidak memihak padanya awan mendung semakin menghitam, kilat mulai menyambar-nyambar. Hujan lebat tiba-tiba tumpah.
Kayra semakin kencang mengayuh sepedanya. Basah kuyup. Namun hatinya merasa hangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Radin Zakiyah Musbich
crazy up thor....
ijin promo ya 🙏🙏🙏
jgn lupa mampir di novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE" 🍔🍔🍔
kisah cinta beda agama 🥰
jgn lupa tinggalkan jejak ya 🙏☺️
2020-10-20
2
💞Adinda Tya💞
kasian kisah anak tiri kayak bawang putih & bawang merah
2020-10-10
1
Mey Melly Catlover
kayra mending kabur aza dari rumah daripada kudu jd babu di rumah sendiri... sambil cari kerjaan dan tetap kuliah kejar cita''mu keyra.kamu pasti bisa... 😘😘😘
2020-08-21
2