pengadu

Setelah kejadian bunga mawar, Kayra memutuskan harus lebih berhati-hati kalau bisa ia jangan sampai bertemu pemuda simpanan ibu tirinya.

Setelah mengambil uang belanja dari laci meja dapur, Kayra segera berangkat kepasar. Membawa keranjang belanja besar yang telah diikat dibelakang sepedanya.

pagi yang sangat dingin, switer usang yang dikenakannya tidak mampu memberi kehangatan.

Kayra tetap melaju, mengayuh sepedanya dengan semangat empat lima.

perkiraan Kayra ini pasti sudah jam lima tapi anehnya, jalanan masih sangat sepi. tidak ada sebuah kendaraan atau mobil yang melintas dan berpapasan dengannya.

Sambil menoleh ke kanan dan ke kiri, Kayra mengayuh sepedanya lebih cepat lagi. Namun naas, rantai sepedanya putus.

Sepedanya sempat terhuyung- huyung namun untungnya tidak sempat jatuh.

"Benar- benar bencana ini, kenapa juga harus sekarang putus rantainya.... mana sepi tidak terlihat seorangpun", dengus Kayra kesal.

Sesekali ia menengok kekanan, kekiri dan kebelakang. Benar- benar sepi, tak terlihat seorang manusiapun.

Sayup- sayup ia mendengar suara seperti deru angin yang semakin mendekat, dan ada suara ringkikan kuda. Suara-suara itu cukup aneh ditengah suasana sepi mencekam, seketika bulu kuduknya meremang.

Kayra segera menoleh kebelakang, benar seperti dugaannya rombongan kereta kuda. Dia segera meminggirkan sepedanya, ada tujuh kereta beriringan yang dihias sangat cantik.

Mungkinkah itu kereta kerajaan? kusirnya aja berseragam. pakai beskap hitam dan pakai blangkon. Kayra terkagum-kagum dan bertanya-tanya dalam hati.

Sampai tidak sadar ada yang menghampiri dan mengejutkannya.

"Nduk Ayu.... ngapain bengong dipinggir jalan?"

"Eh ... Mbok Nah, sudah selesai belanjanya?"

"Baru aja pulang dari pasar, beli empon- empon untuk bahan jamu".

"La.... kamu nduk ayu, nggak biasa berangkat kepasarnya kesiangan?"

"Iya mbok Nah, tadi rantai sepeda ku putus, juga ada rombongan kereta kuda, jadi mesti berhenti agak lama." jawab Kayra.

"Kok aneh ya, mbok Nah dari tadi tidak lihat ada kereta kuda lewat, jangan-jangan yang Nduk Ayu lihat itu kereta kuda jadi-jadian alias lelembut."

"Ah.... Mbok Nah bikin saya takut saja, ya sudah mbok Nah saya kepasar dulu, sudah kesiangan ini." Kayra mencoba mengalihkan perhatian karena sesungguhnya ia sudah cukup ketakutan.

Kayra mendorong sepedanya, tapi lagi- lagi mbok Nah menegurnya.

"Nduk Ayu.... itu sepedanya kenapa tidak dinaiki saja? rantainya baik-baik saja gitu?" kata Mbok Nah sambil menunjuk rantai sepeda Kayra.

Spontan Kayra menunduk dan benar, ia melihat rantai sepedanya baik- baik saja.

"Ha...?" Kayra terbengong.

"Bagaimana bisa? tadi benar-benar rantinya putus. Bahkan hampir saja aku terjatuh." Gumam Kayra kebingungan.

Mbok Nah mendekati Kayra "Nduk Ayu, ini jelas- jelas suatu pertanda akan ada sesuatu yang mungkin terjadi padamu. Carilah orang pintar agar kamu diruwat supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan."

"Trimakasih Mbok Nah atas nasehatnya". Merekapun berpisah, Mbok Nah pulang sementara Kayra belanja kepasar.

Kayra tidak bisa fokus belanja, dia masih memikirkan perkataan mbok Nah. Bagaimana caranya ia bisa cari orang pintar. Tidak mungkin ia menceritakan kejadian pagi ini kepada ibu tirinya. Masalah beasiswa saja belum berani ia sampaikan pada Neta. Terlebih masalah aneh kayak gini?

"Tidak mungkin terjadi hal aneh padaku." putus Kayra, dan segera ia selesaikan belanjaannya. Ia ingin cepat-cepat pulang karena masih banyak pekerjaan yang menantinya di rumah.

Baru saja Kayra keluar dari parkiran, dia dicegat oleh empat orang preman.

"Hai cantik.... nama mu siapa ?sini abang bantu bawa blanjaannya." kata preman berambut kribo.

"Cantik.... nikah sama abang aja, supaya gak repot- repot belanja ke pasar". preman-preman itu semakin mendekati Kayra melontarkan kata-kata rayuan dan mencoba mulai menyentuh Kayra.

Kayra sangat ketakutan, ia mengenggam stang sepeda dengan lebih erat. Ia berteriak minta tolong, namun orang-orang disekitarnya hanya memandangi saja tidak ada yang berani menolong.

Kayra begitu putus asa, dia tidak tahu apa lagi yang harus dilakukannya. Ditengah keputus-asaan,) ia hanya memejamkan mata dan berseru dalam hatinya. "Siapapun... tolong aku.!"

Ia tidak lagi merasakan tangan- tangan kasar para preman yang menyentuhnya. Juga suara-suara mereka menjadi samar seakan semakin menjauh.

Dengan agak takut- takut Kayra membuka matanya. Ia terkejut ternyata preman-

preman itu masih ada di dekatnya, tapi mereka seperti orang kebingungan mencari sesuatu.

"Apa yang mereka lakukan?" gumam Kayra kebingungan.

"Apapun itu, ini kesempatanku untuk segera pergi". Kayra segera mengayuh

sepedanya sekuat tenaga agar segera sampai di rumah.

Nafasnya sampai tersengal-sengal... tenggorokannya terasa kering. Ia segera melepas keranjang belanjaannya dan membawanya ke dapur. Sangat berat, tapi ia tidak mau membuang waktu karena hari sudah semakin siang.

Saat ia keberatan membawa keranjang belanjaan, ada tangan kekar yang tiba- tiba membantunya.

Saat ia mendongakkan kepalanya ia melihat pria itu, pria simpanan Neta.

Kayra merasa tidak nyaman "Tuan... biarkan saya kerjakan sendiri."

"Sudahlah .... aku cuma ingin membantumu gadis cantik." kata pria menjengkelkan itu sambil dengan genit mengedipkan mata

nya.

"Kayra kamu cantik sekali, sepertinya aku telah jatuh cinta padamu."

"Tuan... apa yang tuan katakan, saya tidak pantas untuk tuan, saya hanya seorang pembantu."

"Tidak sepantasnya tuan lakukan ini." elak Kayra dengan halus, padahal dalam hatinya berjejal sumpah serapah yang ingin sekali disemburkan pada pria yang tidak tahu malu itu.

"Kayra sayang.... panggil saja aku Rudi. Sejak pertama aku melihatmu... aku sudah benar- benar jatuh cinta padamu. Kau tau saat ini aku benar-benar tergila-gila padamu Kayra." Rudi semakin nekat dan berhasil memegang kedua tangan Kayra.

"Tolong lepaskan saya tuan.... kalo Nyonya atau Nona melihat pasti mereka akan salah paham." Kayra semakin terdesak. Tidak tahu apa yang harus dilakukannya.

"Tuan... lepaskan saya..! Saya mau menyiapkan sarapan". Dengan sekuat tenaga akhirnya Kayra berhasil melepaskan diri.

Tanpa disadari ternyata ada Cerry yang sejak tadi berdiri di tangga dan menatap mereka dengan kecemburuan yang meluap.

"Awas Kayra, kau akan dapat pembalasanku." Gumam Cerry.

Cerry mengetuk pintu kamar mamanya dan segera masuk kedalamnya.

"Ada apa Cerry? apakah sarapan sudah siap?" tanya Neta.

"pemalas itu lagi malas-malasan Ma. Aku melihat tadi... Kayra melakukan hal yang tidak pantas. Ia merayu om Rudi."

Neta segera beranjak dari kamar dengan geraham yang mengetat, tanda bahwa ia menahan amarah. Ia segera bergegas ke dapur, dan melihatnya.

"Rara.....!!! dasar tidak tahu malu, masih ingusan sudah menjadi penggoda!" Bentak Neta dengan geram.

"plakk..." tamparan keras hinggap di pipi mulus Kayra dan meninggalkan bekas merah.

Neta tidak berhenti disitu saja, ia segera menyeret Kayra kedalam kamar dan menguncinya dari luar.

"Jangan coba-coba kabur dari sini kamu tahu konsekuensinya!" Ancam Neta dan segera meninggalkan kamar sempit Kayra.

Kayra terduduk lemas di sofa bututnya. Dia benar-benar tidak menyangka pada apa

yang telah dialami sepanjang pagi ini.

"pagi yang sangat aneh, apakah aku sedang bermimpi?" gumam Kayra, tenggorokannya terasa sangat sakit. Ia segera meminum segelas air sampai tandas tak tersisa. "Hemm segarnya."

Kayra berbaring diatas sofa dan mulai mengingat kejadian demi kejadian yang telah dialaminya sepanjang pagi ini. Namun terasa semakin ruwet dan kepalanya terasa pusing. Kayra memejamkan mata dan tidak berapa lama ia pun tertidur.

Sementara di ruang tamu ada perang mulut. Neta begitu kecewa dengan Rudi yang dengan terang- terangan menyatakan telah jatuh cinta pada Kayra.

"Rudi.... aku benci kamu, dasar laki-laki tidak tahu diuntung. Aku tidak mau melihat mu lagi..... pergi kamu dari sini!"

"Tidak.... aku akan membawa Kayra bersamaku, aku sangat mencintainya!"

"pergi.....pergi dari sini!" Neta menjadi kalap. Dilemparkannya vas bunga, juga guci yang hampir mengenai Rudi.

Cerry mencoba menengahi. "Sudahlah ma... om Rudi tidak bersalah mungkin Kayra telah memeletnya".

Neta masih sangat kesal, ia segera bergegas kembali ke kamarnya.

Sementara itu ... Cerry punya rencana terselubung. Ia segera mengejar Rudi

"Om.. tunggu Cerry di hotel Red Star, nanti malam aku menyusul kesana".

"Ok." jawab Rudi sambil berlalu pergi.

Cerry tersenyum puas.

Terpopuler

Comments

💞Adinda Tya💞

💞Adinda Tya💞

jiahhaahhaa

2020-10-10

1

Rose Kanam

Rose Kanam

macah mama anak 11 12

2020-09-10

1

Fatiyya Wirda

Fatiyya Wirda

sya suka,lnjut

2020-07-15

2

lihat semua
Episodes
1 Masa Kelam
2 Mendung semakin gelap
3 Terbayang pesonanya
4 Setangkai mawar
5 pengadu
6 Bercermin
7 pencuri
8 Niat terselubung
9 Berhentilah Cerry
10 Rahasia Neta
11 Bertemu Dia
12 penawar Rindu
13 Tamu Misterius
14 Hari Baru
15 Abnormal
16 pilih Mana
17 Kejutan
18 Bingkisan Manis
19 Never Enough
20 Terkubur Dalam
21 Teror
22 Mobil Buat Kayra
23 Kejutan Buat Dariel
24 Mata - mata
25 Tentang Dio
26 Asisten pribadi
27 Kecelakaan
28 Lumpuh Total
29 Menunggu
30 Undangan Makan
31 Lubang Serigala
32 Dimana Aku?
33 Titisan
34 Pertemuan
35 Spageti Saos Padang Seafood
36 Menghabiskan Waktu
37 Jangan pergi
38 Jalan - jalan sore
39 pesan
40 Belajar dari pencuri
41 Kemampuan khusus
42 Sepiring Berdua
43 Terdampar
44 Kesalahan Fatal
45 It's Oke..
46 Keributan
47 Tetap Tinggal
48 Melamar paksa?
49 Bimbang
50 Suster
51 Shield
52 Sate Hati Ayam, Mau??
53 Lagi-lagi Hantu!!!
54 Setitik Harapan
55 Pusing
56 Siapa Ibu ku?
57 Neta ibuku?
58 Menjauh
59 Jebakan
60 Terperangkap
61 Saksi bisu
62 Motif
63 Ide Cemerlang
64 pelarian
65 Sandra
66 pembebasan
67 Hidup Baru
68 Simalakama
69 Rencana pernikahan Termegah
70 Alergi Telur
71 My Princess
72 Minta Restu
73 Ibu
74 Kutukan
75 Pengorbanan
76 Mengundang Ajal
77 Hancur
78 Bebas
79 Kenyataan
80 Pindah
81 Siapa Wanita itu?
82 Tes DNA
83 Batalkan Pernikahan mu !!!
84 Harus Apa?
85 Menikah
86 Pengantin Baru
87 Menyatu
88 Resepsi
89 Nyaris
90 Bayi Miracle
91 Eifel
92 Kampus
93 Teman Baru
94 Saingan
95 Hadiah
96 Geng Pink
97 Disekap
98 Pergi
99 Membisu
100 Alex
101 Rayuan Alex
102 Bukan Anak Lemah
103 Ternyata
104 kita akhiri saja
105 Berjarak
106 Pemilihan Ratu
107 Melepas untuk bisa memeluknya erat
108 Santet ?
109 Kehilangan
110 Wasiat
111 Babby sister
112 Salam perpisahan
113 Wanita Bercadar
114 Janji Baru
115 Santet lagi
116 Keajaiban Miracle
117 Diary Kesya Amanda
118 Rahasia Keke
119 Kuliah Kembali
120 Rencana Terselubung
121 Menahan Lapar
122 Sang Pemimpin
123 Pencarian
124 Bulan Darah
125 Mengapa Babby M?
126 Demi Mahendra
127 Ratu Petaka
128 Jurang Pemisah
129 Mawar Kuning
130 Babby Miracle
131 Selamat tinggal nenek Ipah
132 Sang Penjaga
133 Perjuangan Cinta
134 Kacau
135 Tatapan Rindu
136 Antara Ada dan Tiada
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Masa Kelam
2
Mendung semakin gelap
3
Terbayang pesonanya
4
Setangkai mawar
5
pengadu
6
Bercermin
7
pencuri
8
Niat terselubung
9
Berhentilah Cerry
10
Rahasia Neta
11
Bertemu Dia
12
penawar Rindu
13
Tamu Misterius
14
Hari Baru
15
Abnormal
16
pilih Mana
17
Kejutan
18
Bingkisan Manis
19
Never Enough
20
Terkubur Dalam
21
Teror
22
Mobil Buat Kayra
23
Kejutan Buat Dariel
24
Mata - mata
25
Tentang Dio
26
Asisten pribadi
27
Kecelakaan
28
Lumpuh Total
29
Menunggu
30
Undangan Makan
31
Lubang Serigala
32
Dimana Aku?
33
Titisan
34
Pertemuan
35
Spageti Saos Padang Seafood
36
Menghabiskan Waktu
37
Jangan pergi
38
Jalan - jalan sore
39
pesan
40
Belajar dari pencuri
41
Kemampuan khusus
42
Sepiring Berdua
43
Terdampar
44
Kesalahan Fatal
45
It's Oke..
46
Keributan
47
Tetap Tinggal
48
Melamar paksa?
49
Bimbang
50
Suster
51
Shield
52
Sate Hati Ayam, Mau??
53
Lagi-lagi Hantu!!!
54
Setitik Harapan
55
Pusing
56
Siapa Ibu ku?
57
Neta ibuku?
58
Menjauh
59
Jebakan
60
Terperangkap
61
Saksi bisu
62
Motif
63
Ide Cemerlang
64
pelarian
65
Sandra
66
pembebasan
67
Hidup Baru
68
Simalakama
69
Rencana pernikahan Termegah
70
Alergi Telur
71
My Princess
72
Minta Restu
73
Ibu
74
Kutukan
75
Pengorbanan
76
Mengundang Ajal
77
Hancur
78
Bebas
79
Kenyataan
80
Pindah
81
Siapa Wanita itu?
82
Tes DNA
83
Batalkan Pernikahan mu !!!
84
Harus Apa?
85
Menikah
86
Pengantin Baru
87
Menyatu
88
Resepsi
89
Nyaris
90
Bayi Miracle
91
Eifel
92
Kampus
93
Teman Baru
94
Saingan
95
Hadiah
96
Geng Pink
97
Disekap
98
Pergi
99
Membisu
100
Alex
101
Rayuan Alex
102
Bukan Anak Lemah
103
Ternyata
104
kita akhiri saja
105
Berjarak
106
Pemilihan Ratu
107
Melepas untuk bisa memeluknya erat
108
Santet ?
109
Kehilangan
110
Wasiat
111
Babby sister
112
Salam perpisahan
113
Wanita Bercadar
114
Janji Baru
115
Santet lagi
116
Keajaiban Miracle
117
Diary Kesya Amanda
118
Rahasia Keke
119
Kuliah Kembali
120
Rencana Terselubung
121
Menahan Lapar
122
Sang Pemimpin
123
Pencarian
124
Bulan Darah
125
Mengapa Babby M?
126
Demi Mahendra
127
Ratu Petaka
128
Jurang Pemisah
129
Mawar Kuning
130
Babby Miracle
131
Selamat tinggal nenek Ipah
132
Sang Penjaga
133
Perjuangan Cinta
134
Kacau
135
Tatapan Rindu
136
Antara Ada dan Tiada

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!