Eps. 4 . Langit mulai Runtuh

Eps. 4 . Langit mulai Runtuh

****************

Sudah seminggu Breeze bekerja di Cafe Arga. Bukan tambah bahagia melainkan bagai terpenjara, karena Arga selalu membuat aturan di luar batas kontrak. Contohnya hari ini, Zee yang seharusnya hanya perform saja dimalam hari bersama sahabatnya malah Arga menambah tugas sebagai waiters di pagi hari.

" Haaah.. pria itu membuatku semakin frustasi ". Keluh Breeze selesai sip paginya.

" Hai Breezik ". Sapa Willy dan Crist bersamaan.

" Ishhh.. Tukang rengginang ". Gerutu Zee yang terdengar Willy.

" Weeh.. ngajak gelut nih orang ".

" Emang napa Will? ". Tanya Crist yang tak mengerti.

" Noh.. kita dikatain Tukang Rengginang ".

" Rengginang kan renyah Will.. ". Crist yang menanggapi dengan biasa saja.

" Susah ngomong sama elu, otak cuma 2G lemot ". Ejek Willy sambil mentowel dahi sahabatnya.

" Songong lu! kalo otak gue cuma 2G terus otak elu berapa G? ". Crist balik bertanya.

" Yeh.. masih di tanya jelas gue lebih dari elu laah ". Ucapnya Jemawa..

" Nyatanya sampai sekarang X-man elu masih terbelakang ". Crist tertawa terbahak - bahak.

Zee yang berada didekat mereka menggelengkan kepala, masa bodoh sama pembicaraan unfaedah itu. Zee memutar bola matanya sambil melewati kedua pria jadi - jadian.

" Eit.. eit.. Zee lu mau kemana? ". Teriak Willy yang melihat Zee melewati mereka.

" Mau bunuh diri ". Ujar Zee asal.

" Nah lo... Nah lo... kalo dia mati kita juga mati Crist ". Ekpresi Willy ketakutan.

" Yah elu aja yang mati jangan ajak - ajak gue.. X- man gue masih butuh asupan ". Ujar pria geblek yang berotak mesum.

" Lu mau si Arga nelen kita? " .

" Lu bener Will... kejar si Breezik sekarang juga Will... ". Crist berlari mengejar Zee.

Zee mengambil vitamin di Tasnya dan akan meminumnya. Sebelum tuh Vitamin masuk ke mulut Zee, si Duo Pria jadi - jadian menyenggol tangan Zee sengaja menjatuhkannya.

Zee pun terkejut dengan tingkah mereka. Zee mengeratkan giginya, wajahnya sudah mulai kesal.

" Duo Geblek!!!! si Tukang Rengginang ". Teriak Zee yang kesal .

Willy dan Crist pun menelan ludahnya ketakutan melihat Zee yang sebelumnya menjadi Cinderella berubah menjadi Anabel.

" Ga kalian, Ga bos kalian sama - sama Gebleknya. Bisa ga sih ga ngurusin hidup gue ". Zee yang terengah - engah saking kesalnya.

" Zee ma__"

" Mau bikin gue jadi babu kalian juga seperti yang Bos elu lakuin ".

" Bukan gitu Zee.. kita takut elu beneran bunuh diri "

" Heh Geblek! Gue masih pingin hidup, balas dendam gue ke kalian belum di mulai kupreettt!! ".

" Bahasa apa lagi tuh ". Crist berbisik ke Willy.

PLETAK!

" Haduh.. sakit Zee ". Crist dan Willy mengelus - elus kepalanya yang sakit.

" Rupanya kalian disini? ". Suara Arga yang datang dengan sedikit emosi.

" Ya elah Ga.. sakit tau' ". Willy sambil meninju bahu Arga dengan kesal.

" Hooh ". Crist ikut menimpali.

" Tugas kalian bukan ngejar pegawai gue pea! ". Arga yang sedikit kesal karena melihat Crist dan Willy mengejar Zee.

" Sepertinya langit mulai runtuh Crist ". Willy sambil memicingkan matanya ke arah Arga.

" Aku juga ngerasa gitu Will.. si Legend mau pensiun ". Bisik Crist masih terdengar di Telinga Arga dan Breeze yang sedang mencerna percakapan Crist dan Willy.

" Pulang kagak kalian! ". Paksa Arga yang sudah mulai kesal sambil mendorong kedua sahabat somplaknya.

" Zee... tolong Zee... lontooooong ". Teriak Willy yang ucapannya di plesetkan.

Zee sebagai pemilik nama yang terpanggil hanya mendecih kesal sambil menjulurkan lidahnya sedikit ke arah duo somplak.

" Tuhan.. tahan imanku ". Batin Arga yang tak sengaja melirik kearah Zee yang sedang menjulurkan lidahnya sedikit sambil mengusap wajahnya berkali-kali.

Zee berhenti mengejek saat menyadari ada yang tak beres dengan Arga. Mata Zee langsung melotot kearah Arga dan membuat Arga langsung memberhentikan kegugupannya.

Zee segera melewati Arga dengan bergidik ngeri dan itu membuat Arga berganti melotot ke arah Zee.

" Breezikkk! Nglunjak lu ya! ". Teriak Arga yang sudah tak dihiraukan Zee, karena Zee langsung ngacir takut Bosnya menambah pekerjaannya.

**

" Lu napa Zee? ga semangat gitu ". Amel yang melihat sahabatnya pulang dengan wajah yang kucel.

" hmmm ". Zee hanya menjawabnya dengan deheman lalu merebahkan tubuhnya di samping Amel.

" Lu sakit Zee? ". Tanya Amel sambil memegang dahi Zee, takut - takut Zee demam.

" Huwaaa... badanmu demam Zee, kita harus ke Rumah sakit ". Amel yang khawatir dengan sahabatnya lalu menghubungi Bisma tapi tak ada tanggapan.

Lalu Amel menghubungi Candra juga Ricki. Mereka semuapun sama tak ada respon sama sekali.

" Zee.. bertahan ya Zee ". Air mata Amel yang sudah tak bisa dibendung lagi lolos begitu saja. Pasalnya dia benar - benar khawatir dengan kondisi Zee yang sudah memilikimu siapa - siapa lagi setaunya.

" Lu pikir gue mau koid apa ". Gerutu Zee dengan nada lemah.

" Zee.... hiks.. hiks.. ". Amel bukannya lega melihat sahabatnya masih bisa menyahut tetapi karena wajah Zee sekarang terlihat pucat.

" Zee, sorry gue harus telfon Pak Arga ". Batin Amel yang sudah tak tega melihat Zee mulai lemas.

Ternyata panggilan Amel tak menunggu lama untuk diterima Putra Bosnya.

" Siapa ya gue kagak kenal ". Jawabnya to the point.

" Aduh Bapak siapa juga yang mau mengenal bapak, Ge er banget sih ". Cibir Amel yang kesal dengan jawaban Arga.

" La trus' ngapain telfon gue!__". Arga hampir menutup panggilannya tapi dengan cepat Amel memberitahunya,

" Pak.. Pak.. Zee Pak.. tolongin Zee Pak ". Suara Amel mulai memelas.

Begitupun dengan Arga saat mendengar nama pegawai Cafenya dengan cepat langsung bertanya,

" Maksud elu Zee karyawan gue yang cantik itu? ". Sepertinya Arga keceplosan yang diam - diam mengagumi kecantikan Breeze Aurestella.

" Iya Pak.. tolong Zee Pak, badannya demam tinggi wajahnya pucat saya bingung Pak.. takut Zee koid Pak ". Lagi - lagi ucapan Amel membuat Arga semakin panik dan khawatir.

" Sekarang kirim alamat kalian, gue segera kesana ". Arga yang entah mengapa kali ini sangat peduli dengan Zee.

Memang akhir - akhir ini Arga sering sekali memperhatikan Zee diam - diam saat sedang bekerja. Entah mengapa hatinya mulai tertarik dengan Makhluk wanita yang sering dipanggilnya Breezik.

Arga sampai dengan memakan waktu 15 menit dari Cafenya. Mobil sport berwarna biru metalik pengeluaran terbaru miliknya melaju layaknya seperti angin yang hanya ditiup. Amel yang ternyata sudah menunggu Arga di teras kostnya lega melihat Arga sampai dengan waktu yang tak terduga.

Tubuh tinggi, kekar dengan setelan kemeja yang senada dengan kaca matanya yang berwarna hitam itu turun layaknya aktor Ji Chang wook di drama K2. Tetangga kost yang melihat Arga kala itu sudah pasti heboh tempatnya kedatangan artis tampan papas atas menurutnya.

Arga terkejut dengan tempat yang ditinggali Zee selama ini. Kost - kost san yang ukurannya lebih besar dari Kamar mandinya itu membuat Arga sedikit prihatin. Apalagi saat Arga memasukinya tak ada sekat antara ruang tamu, dapur, serta kamarnya.

" Kalian sudah berapa lama tinggal ditempat sesempit ini? ". Tanya Arga dengan sedikit mengejek.

" Udahlah Pak.. jangan tanya kita sudah berapa lama, yang terpenting kita tuh uda bersyukur banget punya tempat berteduh meskipun Bapak bilang sueeeemmmppiiittt ". Amel sedikit kesal dengan pertanyaan Putra Bosnya yang sengaja mengejek huniannya.

" Kita juga bersyukur Pak karena ga di usir - usir lagi gara - gara ga bisa bayar kontrakan ".

" Kalian pernah di usir? ".

" Pernah lah Pak.. gara - gara si Kethek tuh bikin Zee keluar dari Butik Bunganya Mamy bos.

" Kethek? "

" Jangan salah paham dulu Pak.. waktu itu Zee ga ngatain Bapak, tapi Zee ngatain mb Katty ". Amel menjelaskan sebelum Putra Bosnya salah paham lagi.

" A_mel ". Suara Zee yang merintih karena menggigil akibat demam tingginya membuat Amel dan Arga menoleh dan mengingat tujuannya.

" Zee ". Arga segera merengkuh kepala Zee dan yang terjadi Zee pingsan tak sadarkan diri.

" Zee.. !! ". Amel sangat khawatir dengan kondisi Zee.

Arga langsung menggendong Zee memasuki mobilnya.

" Ayo masuk! ". Arga memanggil Amel yang hanya berdiri tak mengikutinya.

" Maaf Pak.. saya nda bisa.. ". Amel sedikit menarik ujung bajunya.

" Oke! gue paham. Zee biar menjadi tanggung jawabku ". Arga yang langsung mengerti dengan alasan Amel.

Amel tak bisa mengantarkan sahabatnya ke Rumah Sakit karena terbentur jadwal Ship nya. Tapi Amel berjanji selesai bekerja dia pasti akan langsung menjenguk sahabatnya.

Arga melajukan mobil sportnya dengan kencang. Dirinya pun sangat khawatir dengan kondisi Zee. Arga tanpa sadar menggenggam jemari Zee.

" Elu ga boleh sakit ". Batinnya sambil menoleh kearah wanita disampingnya.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Maafin Othor yak, lagi kurang enak badan jadi baru Up dah🙏

Jangan lupa tinggalin jejaknya ya💖

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!