Bab 3.Kedatangan istri sah

HAPPY READING GAYS!!!

"Aku tidak pernah merebut mas Leonard dari kamu mbak, aku berkata jujur .aku juga sangat menderita di sini." jelas Qania menjelaskan kepada Helen karna ia terus menuduhnya sebagai pelakor.

"Aku tidak akan menikah dengan mas Leonard jika dari awal dia mengatakan jika dia sudah beristri. Tolong pahami aku mbak, aku korban di sini. "Qania terus menjelaskan pada Helen agar ia bisa mengerti bahwa ia juga korban di sini bukan hanya Helen yang tersakiti tapi juga ia dan anaknya.

" Aku bukan pelakor seperti yang mbak tuduhan, ." tutur Qania menjelaskan pada helen agar ia tidak terus salah paham seperti ini.

Parr...

Tangan Helen mendarat mulus di pipi Qania, helen sangat geram melihat Qania yang terlihat seolah-olah paling menderita padahal selama ini ia lah yang paling tersakiti. Cinta mas Leonard terbagi begitupun dengan perhatiannya walau sekarang Leonard telah kembali kepadanya namun tetap saja Helen merasa sangat sakit hati karna dari wanita pelakor yang ada di depannya ini Leonard mempunyai seorang anak yang mau tidak mau Leonard akan terus berhubungan dengannya.

Sheila tidak tinggal diam begitu ia Melihat mamanya di tampar oleh istri sah papanya . Sheila berjalan mendekati Helan dengan wajah penuh kemarahan , Sheila meraih bahu Helen dan membalikkannya kemudian menampar wajah Helan tak kalah kerasnya.

Parr...

Sheila menetap Helen dengan tatapan penuh kemarahan.

Helen meringis kesakitan memegang pipinya yang terasa panas karna tamparan seseorang yang tadi tidak sempat ia lihat dengan jelas.

"Jangan pernah tante menyentuh mama saya bahkan menyakitinya! "ucap Sheila penuh penekanan.

Helen yang tak terima dengan perlakuan Sheila pun membalas tamparan sheila namun Sheila dengan cepat menahan tangan Helen sebelum tangannya menyentuh wajah Sheila.

" Apa? Jangan tante pikir saya sama seperti mama saya yang menerima begitu saja perlakuan tante. "

Sheila mendekatkan wajahnya ke arah Helen "Says berbeda, saya jauh lebih berani untuk tante yang hanya mengutamakan mulut, kekerasan dan kekuasaan." Sheila meremas kuat tangan Helen "Tante tidak tau kan seberapa gilanya saya jika saya sudah sangat marah." ucap Sheila dengan mata yang memerah penuh kemarahan.

Helen mencoba melepaskan cekelan tangannya dari Sheila, dari mata Sheila Helen sudah tau betapa gilanya anak pelakor di hadapannya ini.

Sheila melirik tangan Helen yang ia cekal kuat lalu kembali melihat ke arah Helen" Ingin mencobanya? "tanya Sheila yang membuat Helen menggeleng cepat.

" Kamu jangan gila, kamu bisa saya tuntut dan saya penjarakan. "

Sheila tersenyum sinis," Saya sangat menantikan tuntutan tante. Karna dengan begitu suami kesayangan tante itu akan menemukan saya dan membela saya mati - matian. Dan satu hal lagi, publik pasti akan mengenal saya sebagai anak dari pimpinan perusahaan Leonard grup." jawab Sheila tertawa sinis sangat menakutkan.

Helen langsung terdiam dia seperti terhantam oleh kata - katanya sendiri. Wajah Helen berubah menjadi ketakutan, melihat Sheila yang terus menatapnya.

" Lepaskan saya." hentak Helen.

Sheila tidak menggubris ucapan Helen, Sheila masih mencekal tangan Helen kuat tanpa berniat untuk melepaskannya.

"Lepaskan saya dasar anak haram!. "umpat Helen meremas kuat tangan Sheila yang mencekal tangannya.

Mendengar ucapan Helen Sheila mejadi naik pitam, Sheila mendorong Helen hingga membuat tubuhnya menghantam lantai.

" Jangan pernah anda menyebut saya sebagai anak haram. Saya bukan anak haram!" bentak Sheila saat Helen merintis kesakitan di atas lantai.

"Mama saya bukan pelakor seperti yang anda katakan,mama saya tidak merebut suami anda. Suami anda lah yang sudah membodohi mama saya sampai - sampai dia masuk kedalam jebakan buayanya." bentak Sheila yang sangat frustasi dengan semua tuduhan tidak berdasar mama tirinya itu.

Padahal Helen tau bagaimana kejadian sebenarnya, bagaimana Leonard menjebak mamanya dengan mengaku lajang padahal sudah beristri dan memiliki anak.

Helen berusaha berdiri, tubuhnya terasa sangat sakit memar di tangan dan sikunya membuatnya berkali -kali meringis kesakitan.

" Kamu salah memahami selama ini, mama kamu itu pelakor dia sebenarnya sudah tau jika pria yang dia nikahi sudah beristri itu sebabnya dia mau menikah siri dengan suami saya. " ucap Helan sembari memegang tangannya yang kesakitan.

"Anda yang salah memahami,Anda melimpahkan semua sakit hati anda kepada mama saya padahal itu semua adalah kesalahan anda."

" Kalau anda bisa menjadi istri yang baik suami anda tidak akan mungkin mencari kenyamanan lain. "tutur Sheila lagi-lagi membalas hinaan Helen yang dari tadi tak mau kalah.

"Jadi, kalau suami anda berpaling, itu artinya ada yang salah dengan anda. Jadi jangan salahkan mama saya karna mama saya juga di tipu oleh suami sialan anda itu." sambung Sheila menyalahkan Helen.

Qania semakin berderai air mata menyaksikan pertengkaran antara putri dan istri sah suaminya itu. Rasa sakit hati juga rasa sakit karna penyakitnya saat ini beradu menjadi satu.

"Jaga ucapan kamu , kamu itu hanya anak haram yang tidak di akui di sini. " hujat Helen yang tak kalah ngegas dari Sheila.

"Saya bukan anak haram" tegas Sheila yang tak terima dengan tuduhan Helen.

"Kamu itu anak haram. "

"Saya bukan anak haram. "

"Kamu itu anak dari pelakor yang merebut suami saya jadi kamu itu anak haram." jelas Helen.

Sheila semakin geram dengan perkataan Helen membuatnya semakin marah, Sheila kembali mencengkram tangan Helen tidak peduli jika Helen semakin kesakitan"Jaga ucapan Anda, jika anda masih ingin memiliki tangan!"tegas Sheila yang benar-benar akan mematahkan tangan Helen.

" SHEILA SUDAH!" teriak Qania yang membuat Sheila menghentikan perbuatannya.

Qania merintih kesakitan saat ia selesai berteriak. Sheila langsung menghempaskan tangan Helen kasar kemudian berlari menuju mamanya.

" Mama, mama kenapa ma?" cemas Sheila.

Helen tertawa melihat kondisi istri gelap suaminya itu kesakitan,"Karma pelakor, bersiaplah mama jalang kamu itu akan segera di jemput oleh tuhan." ucap Helen melihat sinis ke arah Qania.

Mendengar hal itu sheila langsung mendorong Helen keluar dari ruangan mamanya.

"KELUAR!!!." tegas Sheila mengusir Helen.

" Kamu____"

" KELUAR!" tegas Sheila mendorong tubuh Helen keluar kemudian menutup pintu ruangan mamanya, ia tidak ingin mendengar ucapan Helen lagi yang ada nantinya ia akan kembali berdebat, dan jika adu jotos ini terus berlanjut maka kondisi mamanya juga akan semakin drop di buatnya.

Sheila menekan tombol darurat yang ada di atas tempat tidur mamanya untuk memanggil tim medis.

...§§§§§§§§§...

"Pokoknya mulai hari ini saya mau kamar inap mama saya di pindahin ke kamar yang paling mahal dan perawatan yang lebih baik lagi! "ucap Sheila berbicara pada salah satu suster yang tadi ikut membantu dokter memeriksa ibunya.

Suster tersebut terlihat agak kebingungan juga heran dengan ucapan ucapan Sheila.

" Kenapa suster takut kalo saya tidak bisa membayarnya? '' tanya Sheila yang mengerti dengan keheranan suster tersebut.

" Bukan begitu mbak____"

"Berapapun biayanya saya pasti akan bayar, pokoknya untuk saat ini saya mau mama saya di pindahkan! ." tegas Sheila lagi.

" Dan satu hal lagi, saya mau pihak rumah sakit tidak memberitahu siapapun terkait kamar mama saya pada siapapun selain saya! "sambung Sheila lagi, Sheila tidak ingin kejadian hari ini terulang lagi. Sheila tidak ingin terjadi apa-apa lagi pada mamanya.

"Maaf mbak tapi jika mbak ingin memindahkan kamar, mbak harus menyelesaikan pembayaran kamar sebelumnya terlebih dahulu. Baru kami bisa melakukan pemindahan kamar lagi "jelas perawat itu lagi.

" Saya akan menyelesaikannya nanti, pokonya sekarang juga saya mau kamar mama saya di pindahkan . Saya akan membayar semua perawatan mama saya hari ini juga! "tegas Sheila yang terlihat sangat yakin.

'' Baik mbak" ucap suster itu mengiyakan ucapan Sheila dan kemudian pamit untuk mengurus kepindahan kamar.

Setelah ini Sheila akan kekeh meminta bayaran uang yang di janjikan oleh Xavier kepadanya karna Hanya uang yang di janjikan oleh Xavier yang bisa membayar biaya rumah sakit mamanya, terlebih saat ini Sheila telah memindahkan ruang inap mamanya dan pasti biaya rawat mamanya pasti akan jauh lebih besar dari yang sebelumnya.

Sheila bukan bermaksud untuk menyulitkan atau membebani seseorang tapi jika tidak seperti ini maka ibunya akan terus di tindas dan di rendahkan oleh istri sah papanya. Dan jika itu terus - terusan terjadi maka kondisi mamanya akan semakin memburuk dan Sheila tidak mau itu terjadi, bagaimana pun dan apapun caranya Sheila akan menyelamatkan mamanya, hanya mamanya yang ia punya saat ini dan Sheila tidak ingin kehilangan mamanya. Lagi pula uang satu miliyar itu pasti sangat sedikit untuk seorang Xavier Alexander karna jabatannya sebagi CEO muda yang sukses dan terkenal. Sheila sangat yakin jika ia bersikeras untuk memintanya pasti dia akan mendapatkan uang itu dari Xavier. Apalagi mengingat hal yang sudah di lakukan Xavier kepadanya bisa ia jadikan ancaman .

.

.

.

.

Bersambung

Episodes
1 Bab 1.Pertemuan
2 Bab 2.apa yang terjadi?
3 Bab 3.Kedatangan istri sah
4 Bab 4.Ancaman!
5 Bab 5.keputusan
6 Bab 6.Rumah sakit
7 Bab 7.Salah paham
8 Bab 8.Telfon
9 Bab 9.Kemarahan qania
10 Bab 10.Pertengkaran
11 Bab 11.Bar
12 Bab 12.Balas Dendam
13 Bab 13.Cek cok
14 Bab 14.Penghinaan
15 Bab 15.Pertemuan pertama
16 Bab 16.Latar belakang sheila
17 Bab 17.Bingung
18 Bab 18.Pujian
19 Bab 19.Kedatangan Sheila
20 Bab 20.Dugaan yang salah
21 Bab 21.luka lama
22 Bab 22.Papa
23 Bab 23.Ciuman Manis
24 Bab 24.Perusak suasana
25 Bab 25.Bodoh!
26 Bab 26.Kok bisa?
27 Bab 27.Kekaguman yang salah
28 Bab 28.Rencana apa?
29 Bab 29. Perlakuan istimewa
30 Bab 30.Pesta
31 Bab 31.pertengkaran
32 Bab 32.Rapuh
33 Bab 33.Apa yang salah?
34 Bab 34. Kehawatiran
35 Bab 35.Rashel pembuat masalah
36 Bab 36.Fakta yang menyakitkan
37 Bab 37. Kata-kata menyakitkan
38 Bab 38.Permintaan maaf
39 Bab 39.Saran tak berguna
40 Bab 40.tempat yang tak terduga!
41 Bab 41. Makan malam
42 Bab 42.Sikap aneh!?
43 Bab 43.Kecewa
44 Bab 44.Melindungi diam - diam
45 Bab 45.terabaikan
46 Bab 46.Dari mata turun ke hati
47 Bab 47.undangan
48 Bab 48.Rapat keluarga
49 Bab 49.Leonard?!
50 Bab 50.Malam pertama
51 Bab 51.Rahasia!
52 Bab 52.Pertemuan buruk
53 Bab 53.Hari pernikhan!
54 Bab 54.bulan madu!
55 Bab 55.Si Brengsk Frans!
56 Bab 56.Susunan rencana
57 Bab 57.kejadian itu
58 Bab. 58.Misi pertama
59 Bab 59.Mendekati musuh
60 Bab 60. Melancarkan rencana
61 Bab 61.Membunuh Frans
62 Bab. 62.Semua berjalan lancar
63 Bab 63.Kehancuran yang di janjikan
64 Bab 64.Pelukan
65 Bab 65. Kabar duka
66 Bab 66.Casandra?!
67 Bab 67.Rencana tersembunyi
68 Bab 68.awal penyelidikan
69 Bab 69.kunjungan yang meresahkan!
70 Bab 70.Kotak kecil?
71 Bab 71.sangat kesal!
72 Bab 72.tidak bisa di biarkan lagi.
73 Bab 73.image
74 Bab 74. Tuduhan yang tak di lakukan
75 Bab 75.Hamil?
76 Bab 76.Bukti
77 Bab 77.Bukti
78 Bab 77.Entah apa?
79 Bab 78.Sedikit - demisedikit
80 Bab 79.Cerita?!
81 Bab 80.Rumah Qania
82 Bab 81.Berkebun
83 Bab 82.malu yang luar biasa
84 Bab 83.rencana gila
85 Bab 84.Ketenangan
86 Bab 85.tidak mau hamil!
87 Bab 86.Tak tau lagi
88 Bab 87.Kesal yang tak jadi!
89 Bab 88.ada apa dengan sandra?
90 Bab 89.berbaikan
91 Bab 90.kerasukan?
92 Bab 91.pengakuan cinta.
93 Bab 92.Teror di mulai.
94 Bab 93.Jauh di luar dugaan.
95 Bab 94.Cinta dan kecewa
96 Bab 95. Hubungan ini!?,
97 Bab 96.bingung
98 Bab 97.Perusak mood!
99 Bab 98.siapa yang menyelidiki?
100 Bab 99.Stiven di kelurkan dari kantor!
101 Bab 100.Mati!
102 Bab 101.Hancur
103 Bab 102.sepi
104 Bab 103.bujukan sandra
105 Bab 104. Surat itu nyata
106 Bab 105.perjalanan panjang
107 Bab 106.Makan malam.
108 Bab 107.Target penyelidikan
109 Bab 108.Mempengaruhi
110 109.Menata kembali
111 110.Pelan - pelan
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1.Pertemuan
2
Bab 2.apa yang terjadi?
3
Bab 3.Kedatangan istri sah
4
Bab 4.Ancaman!
5
Bab 5.keputusan
6
Bab 6.Rumah sakit
7
Bab 7.Salah paham
8
Bab 8.Telfon
9
Bab 9.Kemarahan qania
10
Bab 10.Pertengkaran
11
Bab 11.Bar
12
Bab 12.Balas Dendam
13
Bab 13.Cek cok
14
Bab 14.Penghinaan
15
Bab 15.Pertemuan pertama
16
Bab 16.Latar belakang sheila
17
Bab 17.Bingung
18
Bab 18.Pujian
19
Bab 19.Kedatangan Sheila
20
Bab 20.Dugaan yang salah
21
Bab 21.luka lama
22
Bab 22.Papa
23
Bab 23.Ciuman Manis
24
Bab 24.Perusak suasana
25
Bab 25.Bodoh!
26
Bab 26.Kok bisa?
27
Bab 27.Kekaguman yang salah
28
Bab 28.Rencana apa?
29
Bab 29. Perlakuan istimewa
30
Bab 30.Pesta
31
Bab 31.pertengkaran
32
Bab 32.Rapuh
33
Bab 33.Apa yang salah?
34
Bab 34. Kehawatiran
35
Bab 35.Rashel pembuat masalah
36
Bab 36.Fakta yang menyakitkan
37
Bab 37. Kata-kata menyakitkan
38
Bab 38.Permintaan maaf
39
Bab 39.Saran tak berguna
40
Bab 40.tempat yang tak terduga!
41
Bab 41. Makan malam
42
Bab 42.Sikap aneh!?
43
Bab 43.Kecewa
44
Bab 44.Melindungi diam - diam
45
Bab 45.terabaikan
46
Bab 46.Dari mata turun ke hati
47
Bab 47.undangan
48
Bab 48.Rapat keluarga
49
Bab 49.Leonard?!
50
Bab 50.Malam pertama
51
Bab 51.Rahasia!
52
Bab 52.Pertemuan buruk
53
Bab 53.Hari pernikhan!
54
Bab 54.bulan madu!
55
Bab 55.Si Brengsk Frans!
56
Bab 56.Susunan rencana
57
Bab 57.kejadian itu
58
Bab. 58.Misi pertama
59
Bab 59.Mendekati musuh
60
Bab 60. Melancarkan rencana
61
Bab 61.Membunuh Frans
62
Bab. 62.Semua berjalan lancar
63
Bab 63.Kehancuran yang di janjikan
64
Bab 64.Pelukan
65
Bab 65. Kabar duka
66
Bab 66.Casandra?!
67
Bab 67.Rencana tersembunyi
68
Bab 68.awal penyelidikan
69
Bab 69.kunjungan yang meresahkan!
70
Bab 70.Kotak kecil?
71
Bab 71.sangat kesal!
72
Bab 72.tidak bisa di biarkan lagi.
73
Bab 73.image
74
Bab 74. Tuduhan yang tak di lakukan
75
Bab 75.Hamil?
76
Bab 76.Bukti
77
Bab 77.Bukti
78
Bab 77.Entah apa?
79
Bab 78.Sedikit - demisedikit
80
Bab 79.Cerita?!
81
Bab 80.Rumah Qania
82
Bab 81.Berkebun
83
Bab 82.malu yang luar biasa
84
Bab 83.rencana gila
85
Bab 84.Ketenangan
86
Bab 85.tidak mau hamil!
87
Bab 86.Tak tau lagi
88
Bab 87.Kesal yang tak jadi!
89
Bab 88.ada apa dengan sandra?
90
Bab 89.berbaikan
91
Bab 90.kerasukan?
92
Bab 91.pengakuan cinta.
93
Bab 92.Teror di mulai.
94
Bab 93.Jauh di luar dugaan.
95
Bab 94.Cinta dan kecewa
96
Bab 95. Hubungan ini!?,
97
Bab 96.bingung
98
Bab 97.Perusak mood!
99
Bab 98.siapa yang menyelidiki?
100
Bab 99.Stiven di kelurkan dari kantor!
101
Bab 100.Mati!
102
Bab 101.Hancur
103
Bab 102.sepi
104
Bab 103.bujukan sandra
105
Bab 104. Surat itu nyata
106
Bab 105.perjalanan panjang
107
Bab 106.Makan malam.
108
Bab 107.Target penyelidikan
109
Bab 108.Mempengaruhi
110
109.Menata kembali
111
110.Pelan - pelan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!