Sheila mengerjapkan matanya beberapa kali untuk mengumpulkan kesadarannya. Sheila memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit, ia tidak tau sudah berapa lama ia pingsan. Mata Sheila berkeliling menatap sekeliling ruang sampai matanya tertuju pada kasurnya sendiri,kasur yang saat ini sedang ia tiduri.
Sheila terperanjat dan langsung melihat ke dalam selimut yang kini sedang menutupi seluruh tubuhnya.
"AAAAAAA...."pekik Sheila, begitu ia menyadari bahwa ia telah di nodai oleh pria yang kemarin ia tolong.
Sheila melihat di ke samping tidak ada satupun orang di sebelahnya.Sheila mengingat - ingat kejadian kemarin.
Kejadian tadi malam ......
"Ini tidak akan berlangsung lama , aku akan melakukannya secara perlahan agar kau tidak kesakitan !... "ucap Xavier menjelajahi tubuh Shila.
Tangan Xavier sudah masuk kedalam baju Sheila , Xavi memegang dua gumpalan daging itu dan meremasnya secara perlahan . Tubuhnya terus menindih tubuh Sheila yang terus menggeliat untuk melepaskan diri. Benda keras milik Xavier terasa jelas di atas perut Sheila , membuat Sheila semakin panik dan berusaha untuk melepaskan diri darinya .
Xavi melepaskan pakaian Sheila secara paksa agar ia lebih leluasa . "Tatap aku !, lihat aku baik - baik maka kau akan merasakan kenikmatan apa yang aku rasakan !. " ucap Xavier membelai wajah Sheila .
Tatapan Xavi dan Sheila tak terelakkan , Sheila seolah terhipnotis dengan ketampanan Xavi yang berada tepat di depannya . Bahkan setiap sisi wajahnya terlukis begitu indah .
Saat Sheila begitu tenang Xavi langsung mengecup bibir Sheila dengan begitu lembut , hal yang selama ini tidak pernah Shila rasakan terasa begitu indah saat Xavi dengan sangat hati - hati mengunci setiap kecupannya . Dan tanpa sadar Sheila ikut terbawa kedalam deretan gairah Xavier.
Sheila tanpa sadar membalas setiap kecupan Xavier tanpa pemberontakan sedikitpun , Belaian demi belaian Xavier di sambut dengan senang hati oleh Sheila seolah itu terjadi begitu saja . Remasan lembut di bagian dadanya kini perlahan menjalar di bagian inti dari kenikmatan yang sesungguhnya . Sheila merasakan tangan Xavier yang bermain di area bawah perutnya .membuat Sheila melakukan pelepasan yang seharusnya tidak ia lakukan .
Xavier menarik selimut lalu menjatuhkannya ketubuh Sheila dan dirinya hingga mereka tertutupi . Malam yang panjang dan indah pun mereka lewati dengan sejumlah kecupan hangat yang mengisi setiap detik malam itu.
"Aaaaiiiiisss sshhhhiiiitttt.... Sialan lihat saja akan kubunuh kau!" umpat sheila begitu ia ingat dengan jelas apa yang sudah Xavier lakukan kepadanya .
Di atas bantal Sheila menemukan nomor telfon dan kartu nama pria tersebut.
"Xavier Alexander" ucap Sheila membaca kartu nama tersebut.
Sheila membalut tubuhnya dengan selimut kemudian beranjak dari kamar untuk mencari keberadaan pria yang ia ketahui jika namanya adalah Xavier.
Sheila mencari Xavier di setiap ruangan rumahnya yang semuanya kosong.
"Kurang ajar dia beneran sudah pergi. "umpat Sheila lagi yang saat ini sangat marah, kesal juga hancur. Jika tau kejadiannya bakal seperti ini mungkin Sheila tidak akan menolong pria tersebut. Uang satu miliyar yang di janjikan kepadanya juga tidak ia dapatkan. Dan sekarang dia harus menerima nasib jika ia sudah tidak suci lagi dan itu semua gara-gara CEO bejat tersebut.
...§§§§§§§§...
Sheila meraih ponselnya kemudian menghubungi lelaki bejat tersebut.pokoknya ia akan mengomeli pria tersebut habis-habisan. Dia tidak akan pernah memaafkan lelaki itu, ia akan membuat hidup pria itu tidak tenang.
Tuuut..... Tuuuut....
Sheila mengetuk-ngetuk belakang ponselnya sembari menunggu telfonnya di angkat oleh Xavier.
"Aaaaiiiis sialan ..... "umpat Sheila karna telfonnya tak di angkat, tapi Sheila tidak menyerah begitu saja pokoknya ia kan terus menelfon xavier sampai telfonnya di angkat olehnya. Enak saja ia main lepas tangan begitu saja setelah apa yang sudah ia perbuat.
Sheila terus menelfon Xavier sampai pada telfon ketiga barulah xavier mengangkat telfon Sheila.
"Aaiiiiiiisss dasar pria bejat. Apa kau tidak mengingat apa yang sudah dia perbuat padaku? "ujar Sheila begitu telfon terhubung.
" Harusnya kau menelfon lebih dulu untuk meminta maaf atau apapun itu untuk menunjukkan rasa penyesalanmu yang telah kau lakukan padaku. Apa kau benar - benar gila? Kau meniduri ku lalu pergi begitu saja dengan meninggalkan kartu nama di atas bantal. Kau pikir aku sangat membutuhkan kartu namamu. "kesal Sheila yang langsung seperti kereta api mengomeli Xavier bahkan sheila tidak membiarkan Xavier berbicara sedikitpun.
" Iya sa_____"ucapan Xavier selalu saja di potong oleh Sheila di saat ia akn membalas perkataan Sheila.
"Kau meniduri ku dan dengan seenaknya kau pergi begitu aja, kamu pikir aku ini apa?" omel Sheila yang tidak terima di perlakukan seperti ini oleh Xavier.
"Jika memang sejak awal kau ingin melampiaskan nafsumu kenapa kau tidak pergi ke Bar atau ketempat manapun yang jelas - jelas memang ada wanita yang dengan senang hati kau pegang - pengang dan kau perlakukan seperti itu!"
"aku membantumu untuk mendapatkan uang satu miliyar seperti yang kau janjikan, kalau aku tau kau akan melakukan ini padaku pasti aku tidak akan membantumu dan membiarkan kau tertangkap oleh preman - preman itu."
"Kau sudah mati jika aku tidak menyelamatkanmu tapi kau.... Aaaaaiiis sialan" Sheila sangat marah mengingat apa yang telah pria itu lakukan padanya.
"Iya saya sangat berte_____" lagi dan lagi ucapan Xavier di potong oleh sheila, sheila tidak memberikan sedetikpun waktu untuk Xavier berbicara,Sheila selalu mengomel mengeluarkan semua unek - unek yang ia rasakan. Siapa yang tidak marah di perlakukan seperti itu oleh pria yang bahkan baru saja ia temui.niat hanya untuk membantu tapi balasannya malah perlakuan tidak senonoh yang ia lakukan.
"Tidak usah banyak alasan! . Atau jangan-jangan kamu hanya mengaku-ngaku sebagai Xavier Alexsander, CEO Kaya raya yang namanya sedang di puji satu dunia sekarang. Ini pasti modus baru agar kamu bisa menjebak para wanita di luar sana untuk bisa menyalurkan hasrat bejat sialan mu itu bukan? "ujar Sheila menduga-duga, bisa saja kan jika pria yang ia tolong kemaren hanya berpura-pura menjadi Xavier Alexander CEO muda yang terkenal dan kaya raya. Atau mungkin jika pria yang Sheila temui kemaren hanya kebetulan mirip dan mempunyai nama yang sama seperti CEO itu.
"SAYA AKAN BERTANGGUNG JAWAB." Xavier berbicara cepat dan tegas Xavier sangat kesal karna dari tadi ucapannya selalu di potong oleh gadis tersebut.
"Kamu akan bertanggung jawab seperti apa, apa kau akan menikahi ku? . "tanya Sheila yang tak mengerti dengan masuk tanggung jawab pria bejat tersebut.
" Ya, saya akan menikahi mu. Saya tau perbuatan saya kemarin sangat tidak pantas, saya akan bertanggung jawab dengan cara menikahi mu,agar harga dirimu tidak terhina."
"Sekali lagi saya minta maaf. Saya akan menemui mu secepatnya."ucap Xavuer yang terdengar begitu tulus .
" Kamu kira dengan kamu menikahi ku semua urusan selesai?. "ucap Sheila, enak saja jangan karna ia telah di nodai oleh pria tersebut lalu dengan senang hati Sheila akan menikah dengannya. Bagi Sheila ucapan Xavier bukanlah solusi namun akan menjadi masalah baru untuknya.
"Lalu saya harus bagaimana?Lagipula Saya melakukan itu karna saya di jebak oleh orang yang tidak menyukai saya." jelas Xavier.
'' Menikah itu hanya status, dan kamu tidak bisa mengembalikan kesucianku lagi." kesal sheila.
Sheila meremas rambutnya beberapa kali, ia sangat pusing dengan masalah yang ia hadapi saat ini. Sheila kira dengan ia menolong laki-laki itu ia akan mendapatkan uang dan ia tidak pusing lagi dengan biaya pengobatan mamanya.
"Dan ucapan kamu tadi itu bukan solusi buat saya tapi masalah baru. Ngerti kamu!"
"Tapi setidaknya dengan saya menikahi kamu kamu mempunyai status menjadi istri saya ,dan yang yang akan kamu dapatkan jauh lebih bayak dari perjanjian sebelumnya ."ucap Xavier ikut berbicara keras .
"Saya memang butuh uang tapi saya tidak menjual diri saya untuk mendapatkan uang !.ucap sheila yang kemudian mematikan ponselnya.
...§§§§§§§§...
Sheila berjalan cepat melalui koridor rumah sakit agar cepat sampai di ruang inap mamanya. Seharian sheila meninggalkan mamanya membuat Sheila khawatir akan kondisi mamanya saat ini. Harusnya malam tadi Sheila kembali kerumah sakit untuk bisa menemani mamanya namun gara-gara lelaki bejat tersebut Sheila jadi tidak bisa menemani mamanya, lihat saja jika sampai terjadi apa-apa pada mamanya sheila tidak akan memaafkan pria tersebut.
Saat sheila sampai di depan ruangan mamanya, Sheila tidak sengaja mendengar percakapan antara Helen istri sah dari papanya sedang mengata - ngatai mamanya di dalam.
"Dasar jalang kenapa kau harus di rawat di sini kau ingin mas leonard tau dan mengasihani mu lagi. Kau ingin mengambil empati mas Leonard lagi bukan? Dasar jalang, otak licik mu itu selalu terbaca olehku." ketus Helen mendorong bahu qania.
"Kau mau mengambil perhatian mas Leonard lagi dariku kan?, kau pura-pura terbaring lemah seperti ini supaya mas Leonard kasihan dan kembali bersamamu. Itukan tujuanmu?" ketus Helen lagi pada qania.
"Nggak mbak.Saya sama sekali tidak ada niatan untuk merebut suami mbak kembali .Saya juga tidak peduli jika mas Leonard akan mempedulikan saya atau tidak .Saya hanya membutuhkan anak saya sekarang bukan suami mbak!."sangkal Qania mencoba menjelaskan pada istri sah suaminya itu.
" Nggak usah banyak bicara lebih baik kau sekarang pergi menjauh dari sini!, jika kau tidak mau aku membuatmu benar - benar sekarat di sini! "
" Apa tidak cukup, kau buat hidup saya menderita. ''
" Rumah tanggaku hancur gara-gara kamu."
" Aku sudah berbaik hati untuk melepaskan mu dan tidak menjebloskan kamu ke penjara. Apakah masih kurang kebaikan saya?" Apa kamu ingin menguji kesabaranku lagi? "
" Aku sudah cukup muak berurusan dengan jalang sepertimu. "
" Aku hanya memintamu untuk tidak pernah muncul di hadapanku. Aku ingin kau pergi sejauh mungkin agar aku tidak lagi melihat wajah wanita penggoda sepertimu! Apa itu terlalu sulit?"
Ceklek...
Sheila membuka pintu dan melihat tajam ke arah Helen yang sudah mengata-ngatai mamanya habis-habisan.
.
.
.
Bersambung
Jangan lupa like, komen dan vote cerita ini gays.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments