Terlalu Percaya Diri

"Kakak!" panggil seseorang di belakang Hera.

"Kak!" teriaknya lagi ketika orang yang dia panggil tidak menoleh kepadanya.

Sementara itu, Hera yang sudah tau siapa yang memanggilnya, tidak mau menggubris atau menolehkan wajahnya kepada orang tersebut. Oh ayolah dia sangat tidak ingin bertemu dengannya saat ini.

sretttt

Hye Mi memegang pergelangan tangan Hera.

"Kak! kenapa tidak menjawabku? kenapa kakak tidak mau bertemu denganku?? kakak sudah kembali tapi kenapa kakak tidak pulang ke rumah?" Hye Mi berkata sambil memandang Hera dengan tatapan sendunya.

"Pulang? rumah? rumah siapa? kemana aku harus pulang? cihh jangan sok akrab dengan ku. Jika lain kali kita bertemu, anggap saja kita tidak pernah saling kenal," Hera menepis tangan Hye Mi yang sedang menggenggam tangannya.

"Kenapa kakak berbicara seperti itu? kakak adalah kakak ku, ayah dan ibu menunggumu di rumah, mereka merindukanmu," ulang Hye Mi.

"Kau lupa Hye Mi? sejak ibuku meninggal, aku sudah tidak mau berurusan dengan keluarga berantakan itu lagi, jangan pernah memanggilku kakak. Aku bukan kakak mu, kita hanya orang asing,"Geram Hera marah.

"Kak!!"

"Cukup Hye Mi, jangan memancing amarah ku, aku membencimu,"cegah Hera tidak ingin membuat Hye Mi semakin banyak bicara.

Hera meninggalkan Hye Mi yang hanya berdiri mematung dengan wajah sedihnya.

"Kakak sebenarnya apa salah ku, kenapa kakak sangat membenciku?" gumam Hye Mi dalam hati.

Sementara itu Hera kembali ke apartemennya untuk menyimpan barang-barang yang tadi dia beli.

Brukkkkk.

Hera menjatuhkan semua barang belanjaannya di lantai, tubuhnya merosot kebawah, dia meringkuk dan membenamkan wajahnya di kedua lututnya, entah apa yang mengganggu perasaannya saat ini, namun, seperti ada yang membuatnya sedih.

30 menit berlalu, Hera beranjak dari posisinya, kemudian dia mulai membereskan barang - barang belanjaannya. Hera tidak mungkin harus memikirkan masalah ini terlalu lama, dia harus tetap waras supaya bisa bertahan hidup.

Setelah kegiatannya selesai Hera kembali ke Hotel untuk mengambil barang yang masih di tinggal di sana.

setibanya Hera di kamar dia lantas membereskan semua barangnya, dan menarik koper keluar dari kamar tersebut.

"Saya cek out hari ini," tukasnya pada resepsionis .

"Baik nona,terimakasih."

****************

Alex dan wohyun yang hendak keluar dari Hotel melihat Hera yang akan keluar.

"Lex lihat! gebetan mu udah mau pergi tuh, gak mau kenalan dulu?"tanyanya.

Alex tidak menjawab pertanyaan wohyun yang menurutnya absrud itu, dia hanya terus berjalan tapa mau meladeni Wohyun.

"Lex yakin kamu gak bakal nyesel?" timpal Wohyun penasaran.

"Udah lahhh mending kamu pulang aja wohyun! makin lama kamu kerja makin gak beres itu otak."

Alex masuk kedalam mobilnya meninggalkan wohyun yang terbengong di tempatnya.

"Lex! kok aku di tinggal, aku pulang naik apa?"

"TaKsi banyak," ucap Alex singkat.

"Jalan pak," titah Alex kepada sopirnya.

****************

Hera yang sudah kembali ke apartemennya, mulai mengeluarkan pakaian dari dalam koper, dan mulai membereskan semuanya.

Apartemen yang Hera beli memang sudah full interior ya, jadi Hera bisa langsung pindah tanpa terlalu repot ngurus ini dan itu.

Acara beres-beres sudah selesai, kini Hera mendudukkan dirinya di meja kerja yang terletak tidak jauh dari tempat tidurnya.

Hera mulai membuka laptopnya , memeriksa email di sana , barangkali ada pemberitahuan untuk interview kerja di sana.

Dan sesuai harapannya, ada sebuah perusahaan yang menyuruhnya untuk interview kerja besok.

****************

Hera keluar dari taksi yang di tumpanginya . Hera melihat ke arah gedung perusaan yang "mungkin" akan jadi tempatnya bekerja.

Nama ESTATE GROUP terpang-pang jelas di sana.

Hera memasuki lobi dan mendekati resepsionis yang ada di sana,"permisi, ruangan untuk interview designer baru di sebelah mana?,"tanya Hera.

"Ada di lantai 20 nona, nanti setelah ada keluar dari lift , lurus saja , di sana ada ruangan yang pintunya paling besar, ada masuk saja!"

"Baiklah, terimakasih,"Angguk Hera.

**************

"Lex, yakin mau liat proses interview kali ini?" tanya Wohyun.

"Ini kantor ku Wohyun aku mau ngapain juga terserah aku lah" cuek Alex sambil berlalu pergi meninggalkan Wohyun dan keluar dari ruangannya.

***************

Hera kini duduk di ruang tunggu di depan ruangan yang akan ia gunakan untuk wawancara kerja.

tuk

tuk

tuk

Suara langkah beberapa orang yang mulai memasuki ruangan tersebut, orang-orang yang ada di sana berdiri kemudian membungkukkan diri dan kembali duduk setelah orang - orang yang mereka yakini akan menjadi atasan mereka, memasuki ruangan tersebut.

satu per satu orang sudah di panggil, kini giliran Hera yang masuk ke sana.

Hera duduk di kursi di hadapan oran-orang yang ada di balik meja.

"Silahkan perkenalkan diri anda Nona!" ucap salah satu dari mereka."

"Nama saya Go Hera, umur saya sekarang 25 tahun, untuk yang lainnya, saya yakin kalian sudah tau dari CF yang sudah saya kirimkan," ucap Hera.

Alex dan Wohyun lantas menoleh ke arah perempuan yang ada di hadapan mereka.

"Wanita itu, gadis kutub, dia melamar kerja disini?

"Apa dia gak niat ngelamar kerja, tapi kenapa dia bisa ada di sini," batin wohyun

"Sebutkan alasan anda mau bekerja di sini," ulang orang yang tadi menanyai Hera.

"Saya punya kemampuan dan saya butuh uang, bukankah perusahaan ini juga sedang membutuhkan orang seperti saya?" jujur Hera . ( Hera jujur, tapi ya gak gini amat neng).

"Kenapa anda sangat percaya diri nona?,"ulang orang itu lagi.

Wohyun yang berdiri di sebelah Alex hanya fokus memperhatikan Hera .

Alex? jangan tanya. Alex pun hanya diam tanpa mau memberikan komentar apapun.

"Aku percaya diri karna aku punya kemampuan dan juga pengalaman," ucap Hera lagi.

"Karna nona sangat percaya diri, saya akan memberikan anda kesempatan untuk mengisi posisi ini,"ucap Alex akhirnya, "nesok anda sudah boleh masuk kerja."

"Tapi dengan satu syarat, jika dalam waktu satu bulan kamu tidak bisa menyelesaikan proyek musim ini dan mengadakan peragaan busana dengan brand saya, Kamu gak akan bisa lanjut kerja di sini."

Orang-orang yang ada di sana hanya memandang Alex dan Hera bergantian.

semudah itu?" pikir mereka.

"Baiklah,"ucap Hera yakin.

Hera lantas berdiri, membungkukkan dirinya dan keluar dari ruangan itu.

"Tuan, apa anda yakin?" tanya salah seorang yang ada di sebelah Alex.

"Aku tidak akan mengambil keputusan yang akan membuat perusahaan ini merugi," Ucap Alex dingin.

Orang tersebut terlihat menganggukkan kepalanya.

"kalau begitu saya kembali ke ruangan saya dulu tuan," ucap orang itu... (aku gak tau dia manager atau apalah)....😄

kedua orang yang tadi bertugas meng interview calon pekerja estate pun pergi meninggalkan Alex dan Wohyun di ruangan tersebut.

"Lex!, kamu nerima dia karna kamu yakin dia ahli di bidang ini bukan karna kamu suka sama dia kan?" tanya wohyun kepada Alex.

"Emang aku terlihat seperti orang kayak gitu Wohyun?" .

"Ya bukan gitu juga,tapi kan emang kita pernah bertemu dia beberapa kali, dan kamu tau Lex, kata orang kalo kita ketemu orang yang belum kita kenal lebih dari tiga kali, itu tandanya jodoh, tinggal mastiin aja dia jodoh aku atau jodoh kamu," lanjut Wohyun cengengesan.

Alex yang mendengar itu hanya meng geleng gelengkan kepalanya.

****************

Hera memasuki area parkiran perusahaan dengan mobil barunya,Hera memutuskan membeli mobil, untuk mempermudah pekerjaannya.

Hera masuk kedalam lobi perusahaan ,menghampiri resepsionis yang ada di sana.

"Permisi, saya orang baru di sini, apa saya boleh bertanya ruang presdir di mana?"

"oh kalo boleh saya tau anda bekerja di bagian apa?".

"kepala designer."

"sebentar ya nona!" ucap resepsionis.

Resepsionis terlihat berbicara dengan seseorang di balik telpon, yang ada di mejanya.

"Baiklah," ucapnya.

"Silahkan anda naik ke lantai 30 nona, ada sekertaris presdir di sana, yang akan mengantar anda ke ruangan presdir di perusahaan ini".

"Terimakasih,"ucap Hera lalu berjalan pergi ke arah lift.

ting..

pintu lift terbuka

"silahkan nona," ucap perempuan yang sudah menunggu Hera.

tok tok tok.. Suara ketukan pintu.

"Masuk!" ucap seseorang dari dalam.

Hera masuk mengikuti perempuan yang membawanya ke ruangan itu.

"Tuan," ucap sekertaris Alex .

Alex yang dari tadi memandang laptop di hadapannya kini menoleh ke arah suara yang memangilnya.

Tatapan Alex tertuju pada perempuan yang ada di sebelah sekertarisnya.

Hera yang memakai rok katun hitam di atas lutut dan kemeja putih yang pas di tumbuhnya, membuat lekuk tubuh sang empunya terlihat cukup jelas, tidak longgar tapi juga tidak ketat. pas menurutnya.

"Ekhemmm, Wohyun berdehem membuyarkan lamunan Alex.

"kau bisa pergi,"titah Alex pada sekertarisnya.

perempuan itu membungkuk lalu keluar dari ruangan Alex.

"Duduklah!" ucap Alex mengarahkan Hera untuk duduk di sofa yang ada di ruangannya, jangan lupakan Wohyun yang sendari tadi hanya memperhatikan gerak-gerik dua orang di hadapannya.

Hera duduk di hadapan wohyun, sedangkan Alex duduk di antara mereka berdua.

"Ini adalah berkas-berkas yang harus kamu pelajari!"

Hera mengambil berkas-berkas tersebut dan mulai membukanya.

"semuanya udah lengkap di sana, tapi jika ada yang tidak kamu mengerti, langsung tanyakan kepada saya saja!" imbuh Alex.

Wohyun yang memperhatikan mereka hanya mengangguk - anggukan kepalanya.

"Baiklah, kau bisa pergi jika sudah mengerti."

"Wohyun, antar nona Hera ke ruangannya."

"Siap Tuan," ucap wohyun sigap dan langsung berdiri dari duduknya.

"saya permisi," ucap Hera berlalu pergi meninggalkan Alex.

************************

"Perhatian semuanya," wohyun sedikit berteriak di sana,"Perkenalkan ini adalah Kepala designer yang baru," ulang wohyun.

"Halo saya Hera," ucapnya sambil membungkukkan badan .

orang - orang di sana tampak berbisik - bisik.

"Semuda ini, bisakah memimpin tim kita?" ucap salah satu designer di kantor itu, yang jelas masih bisa terdengar oleh Hera dan Wohyun.

"Sudah-sudah, kalian bisa kembali ke meja kalian masing-masing!" ucap wohyun.

merekapun kembali ke meja mereka masing - masing.

" Itu adalah meja kerjamu,"tunjuk wohyun pada salah satu meja yang lumayan besar di atas ruangan yang sedang mereka tempati sekarang.

"Terimakasih," ucap Hera sopan.

Wohyun berlalu pergi dari ruangan tersebut.

Dan Hera mulai menaiki tangga menuju ruangannya, di atas ruangan yang di tempati pekerja lainnya. Ruangan mereka memang sama, hanya saja ruang kepala designer di pisah di bagian atas dan hanya di halangi dinding kaca di seluruh ruangan tersebut.

Hera mulai masuk ke ruangannya, meletakan tas, dan mulai duduk di kursinya. Membuka laptop yang ada di sana, dan mulai bekerja.

tok

tok

tok

suara ketukan di pintu kaca .

To be continued..

Selamat siang reader... jangan lupa like, komen, hadiah sama vote nya ya... kritik dan saran author perlukan. sa'at ini..

Thank You...

Jangan lupa mampir ya.

Terpopuler

Comments

Mom FA

Mom FA

salam dari in memories🙏

2022-03-16

0

pensi

pensi

wohyun berdehem

2022-03-01

0

MommyAtha

MommyAtha

pilihan hati kiara nyicil sampai sini dulu thor

2022-02-22

1

lihat semua
Episodes
1 Go Hera
2 Alexander Kim
3 Mengundurkan Diri
4 Kediaman keluarga Go
5 Terlalu Percaya Diri
6 Hera belum pulang
7 Kau menyukaiku?
8 Jangan panggil nyonya
9 Salah Paham
10 Antara Iya dan Tidak
11 di Pecat
12 Aku Mencintaimu Go Hera
13 Penyesalan Alex
14 Tanduk Tuan Presdir
15 Bae Corporate
16 Kepulangan Hera
17 Kepanikan Alex
18 Gigi Gingsul
19 Komitmen Hera
20 Menemui Minhyuk
21 Pangeran Untuk Angela
22 Lupa membawa jubah mandi
23 Menguji iman Alex
24 Hera ingin menikah
25 Perang badai
26 Masa lalu Myung jin dan Yeseul
27 Cobaan untuk Alex
28 Hera hamil???
29 Perihal baju yang berbeda
30 Membiarkan orang lain memilikinya
31 Apartemen Mewah Alex
32 Lee Annya
33 Tubuh kekar Alex
34 Benda Bersayap
35 Senjata Makan Tuan
36 Aku atau Minhyuk?
37 Baku Hantam
38 Penyematan Cincin
39 Aku menyukai wangi tubuhmu
40 Salah sasaran
41 Wohyun cari mati
42 Gaun Pengantin
43 Angel yang menyukai Erick
44 Masa lalu hera yang kelam
45 Aku belum siap
46 Terimakasih Alex
47 Langkah Annya
48 Bukankah kau sangat menyukainya?
49 Bongkahan berlian yang tak ternilai
50 Me after you
51 Hye Mi tidak akan mati seperti Ibu
52 Psikolog
53 Kau semakin Manja Sayang
54 Nanti Ada Setan Lewat
55 Seorang Pecandu
56 Hera Menghilang
57 Menghapus Jejak
58 Melbourne Bukan Cappadocia
59 Kelakuan Wohyun
60 Liburan yang Tertunda
61 Berpisah Untuk Sementara
62 Predator yang Bangkit Dari Kubur
63 Kedatangan Seseorang
64 Pinggangku Sakit dan Seluruh Tubuhku Pegal
65 Aku Merindukan Ibu
66 Mereka Duluan
67 Hera Merajuk
68 Aku Ingin Menemuinya
69 Identitas Lee Annya
70 Aku Tidak Pernah Mencintainya
71 Pelakor dan Anak Haram
72 Andrew Garfield
73 Kemarahan Min Ji
74 It's My Turn
75 Seorang Psycho
76 Aku Merindukanmu Alex
77 Kejutan Untuk Hera
78 Gara-gara Makarel
79 Masuk Perangkap
80 Saling Melukai
81 Sungai Han
82 Hera Vs Angel
83 Kelicikan Andrew
84 Masa Lalu Tae Jun
85 Kekacauan
86 Rahasia di Balik Cincin Berlian Hera
87 Percobaan Bunuh Diri
88 Flashback
89 Lipstik Baru
90 Maafkan Ibu
91 Dunia Milik Berdua
92 Anggota Baru
93 Sebuah Kejutan
94 Kadal Busuk
95 Keputusan Myung Jin
96 Rencana Busuk Annya
97 Kedatangan Erick
98 Seorang Bajingan Tetaplah Bajingan
99 Keributan
100 Jantung Perusahaan Sudah Kembali
101 Kelakuan Si Ular
102 Makan Malam
103 Karya Wisata
104 Acara malam
105 Saling Serang
106 Kedatangan Seseorang
107 Kenakalan Alex
108 Kepanikan
109 Fakta Mengejutkan
110 Pernyataan Dokter Pedrik
111 Menemui Min Ji
112 Kim Junior
113 Koma
114 Kabar Baik
115 Gangguan Kejiwaan
116 Mood Wanita Hamil
117 Kemarahan Ye-Seul
118 Mood Swing
119 Putus
120 Emosi Ibu Hamil
121 Kembali Bekerja
122 Memperjuangkan Cinta
123 Memperjuangkan Cinta Part 2
124 Salah Sasaran
125 Keputusan Nyonya Hwang
126 Kelicikan di Balas Kelicikan
127 Pesta Pernikahan
128 Misi Khusus
129 Kesepian
130 Penipu Ulung
131 Bertemu Samantha
132 Sebuah Kejutan
133 Terbongkar
134 Ending
135 Pengumuman
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Go Hera
2
Alexander Kim
3
Mengundurkan Diri
4
Kediaman keluarga Go
5
Terlalu Percaya Diri
6
Hera belum pulang
7
Kau menyukaiku?
8
Jangan panggil nyonya
9
Salah Paham
10
Antara Iya dan Tidak
11
di Pecat
12
Aku Mencintaimu Go Hera
13
Penyesalan Alex
14
Tanduk Tuan Presdir
15
Bae Corporate
16
Kepulangan Hera
17
Kepanikan Alex
18
Gigi Gingsul
19
Komitmen Hera
20
Menemui Minhyuk
21
Pangeran Untuk Angela
22
Lupa membawa jubah mandi
23
Menguji iman Alex
24
Hera ingin menikah
25
Perang badai
26
Masa lalu Myung jin dan Yeseul
27
Cobaan untuk Alex
28
Hera hamil???
29
Perihal baju yang berbeda
30
Membiarkan orang lain memilikinya
31
Apartemen Mewah Alex
32
Lee Annya
33
Tubuh kekar Alex
34
Benda Bersayap
35
Senjata Makan Tuan
36
Aku atau Minhyuk?
37
Baku Hantam
38
Penyematan Cincin
39
Aku menyukai wangi tubuhmu
40
Salah sasaran
41
Wohyun cari mati
42
Gaun Pengantin
43
Angel yang menyukai Erick
44
Masa lalu hera yang kelam
45
Aku belum siap
46
Terimakasih Alex
47
Langkah Annya
48
Bukankah kau sangat menyukainya?
49
Bongkahan berlian yang tak ternilai
50
Me after you
51
Hye Mi tidak akan mati seperti Ibu
52
Psikolog
53
Kau semakin Manja Sayang
54
Nanti Ada Setan Lewat
55
Seorang Pecandu
56
Hera Menghilang
57
Menghapus Jejak
58
Melbourne Bukan Cappadocia
59
Kelakuan Wohyun
60
Liburan yang Tertunda
61
Berpisah Untuk Sementara
62
Predator yang Bangkit Dari Kubur
63
Kedatangan Seseorang
64
Pinggangku Sakit dan Seluruh Tubuhku Pegal
65
Aku Merindukan Ibu
66
Mereka Duluan
67
Hera Merajuk
68
Aku Ingin Menemuinya
69
Identitas Lee Annya
70
Aku Tidak Pernah Mencintainya
71
Pelakor dan Anak Haram
72
Andrew Garfield
73
Kemarahan Min Ji
74
It's My Turn
75
Seorang Psycho
76
Aku Merindukanmu Alex
77
Kejutan Untuk Hera
78
Gara-gara Makarel
79
Masuk Perangkap
80
Saling Melukai
81
Sungai Han
82
Hera Vs Angel
83
Kelicikan Andrew
84
Masa Lalu Tae Jun
85
Kekacauan
86
Rahasia di Balik Cincin Berlian Hera
87
Percobaan Bunuh Diri
88
Flashback
89
Lipstik Baru
90
Maafkan Ibu
91
Dunia Milik Berdua
92
Anggota Baru
93
Sebuah Kejutan
94
Kadal Busuk
95
Keputusan Myung Jin
96
Rencana Busuk Annya
97
Kedatangan Erick
98
Seorang Bajingan Tetaplah Bajingan
99
Keributan
100
Jantung Perusahaan Sudah Kembali
101
Kelakuan Si Ular
102
Makan Malam
103
Karya Wisata
104
Acara malam
105
Saling Serang
106
Kedatangan Seseorang
107
Kenakalan Alex
108
Kepanikan
109
Fakta Mengejutkan
110
Pernyataan Dokter Pedrik
111
Menemui Min Ji
112
Kim Junior
113
Koma
114
Kabar Baik
115
Gangguan Kejiwaan
116
Mood Wanita Hamil
117
Kemarahan Ye-Seul
118
Mood Swing
119
Putus
120
Emosi Ibu Hamil
121
Kembali Bekerja
122
Memperjuangkan Cinta
123
Memperjuangkan Cinta Part 2
124
Salah Sasaran
125
Keputusan Nyonya Hwang
126
Kelicikan di Balas Kelicikan
127
Pesta Pernikahan
128
Misi Khusus
129
Kesepian
130
Penipu Ulung
131
Bertemu Samantha
132
Sebuah Kejutan
133
Terbongkar
134
Ending
135
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!