.
.
.
"Sayang , aku dengar Hera sudah kembali," ucap Han yeseul ibu sambung Hera.
Go Myung jin hanya menatap Yeseul sekilas, lalu kembali menyuapkan makanan ke mulutnya. Sebenarnya dia juga ingin mengajak Hera pulang ke rumah, namun dia tau kalau Hera akan langsung menolaknya.
" sayang, apa kamu tidak berniat menyuruh Hera kembali ke rumah ini? walau bagai manapun juga, Hera adalah bagian dari keluarga ini, dia anak mu , ANAK PERTAMA MU," Yeseul berusaha menekankan kata anak supaya Myung Jin mau mendengarkannya.
"Biarkan saja dia bebas berkeliaran di luar sana sesukanya! ketika saatnya tiba dia juga akan kembali ke rumah ini,"tukas Myung jin dengan wajah dinginnya.
"Baiklah kalau menurut mu ini yang terbaik,"ucap Yeseul. Ia tidak mau memperpanjang permasalahan dengan Myung jin pagi ini, Yeseul tau, meskipun sikap Myung jin acuh tak acuh kepada Hera, jauh di lubuk hatinya, Myung jin sangat merindukan Hera.
Hye Mi dan Min ji yang sendari tadi ada di meja makan hanya mendengarkan percakapan orang tua di hadapan mereka tanpa mau menimpali sepatah katapun.
" Bu, ini hari pertama Hye Mi masuk ke Universitas. doakan Hye mi supaya bisa dapet temen baru di sana," Hye mi berucap sambil menyunggingkan senyum manisnya.
"Kamu ini, harusnya kamu minta doa ibu supaya kamu bisa belajar dan lulus dengan nilai terbaik di sana, kamu niat belajar apa niat cari teman aja?"
Hye Mi hanya menanggapinya dengan senyuman.
"Ayah hari ini aku mau pakai mobil baru ya!! ayah kan sudah janji mau ijinin aku bawa mobil sendiri," Hye mi berkata dengan wajah berbinarnya.
"Iya sayang , Lakukan apa pun yang membuat putri ayah ini senang, tapi ingat! hati - hati, jangan sampai kau terluka, selalu utamakan keselamatan, jangan kebut-kebutan."
" Siap Ayah," ucap Hye mi sambil mengecup pipi ayahnya sekilas.
"Kakak! aku ikut kakak ya, aku juga mau nyobain mobil baru kakak, boleh ya? Min Ji berusaha untuk merayu kakaknya.
Min ji adalah anak ketiga Myung jin. Min ji sama seperti Hera dan Hye Mi, seayah tapi tidak seibu. Ibu Min ji adalah orang tionghoa, hanya saja dia meninggal ketika melahirkan Min ji, dan sejak saat itu pula Min ji di asuh dan di besarkan oleh Yeseul.
Min ji di bawa Myung Jin ke kediaman Go ketika Minji masih bayi, jadi dia sangat menyayangi Yeseul dan Yeseul pun selalu menganggap Min ji seperti anaknya sendiri.
"Baiklah, aku akan mengantarmu ke sekolah mulai sekarang," Hye Mi juga merasa senang karna bisa mengantar adik kesayangannya ke sekolah.
"Terimakasih kak, aku sayang kakak," Min ji berkata dengan nada suara yang sangat bahagia.
"Kalian itu kalo udah urusan kayak gini aja bahagianya bukan main," ucap Yeseul.
" Sayang, biarkan saja mereka , toh ada aku yang siap menyokong kebutuhan mereka, kalian mau apa pun bilang aja sama Ayah ya!.
"Wow! ucap Hye mi dan Min ji berbarengan, ayah memang yang terbaik," seru mereka senang.
"Myung Jin, kau ini terlalu memanjakan mereka , jangan keterlaluan seperti ini, mereka itu masih muda,kalau kau selalu memberikan apa yang mereka mau, mereka akan jadi sangat manja nantinya," Yeseul sangat tidak setuju dengan Myung Jin yang selalu memanjakan anak-anak mereka.
"Ibu, kami itu melakukan ini karna ayah mampu , iya kan ayah?" tanya Min ji kepada ayahnya.
Myung jin hanya mengangguk sambil tersenyum.
" Dan juga kita gak akan manja seperti apa yang ibu bilang . Iya kan kak?" tanya Min ji pada kakanya." Min Ji mengedip - ngedipkan matanya pertanda Hye Mi harus menyetujuinya saat ini.
Hye Mi tersenyum, "iya Bu, percaya sama kita, kita pasti akan membuat ayah dan ibu bangga," ucap Hye Mi meyakinkan sang ibu.
"Baiklah terserah kalian saja, lagian juga gak ada gunanya ibu ngotot, tiga lawan satu mana bisa ibu menang," kesal Yeseul kepada dua anak dan suaminya.
Hye Mi dan min ji ber tos ria , mereka bahagia karna ayahnya selalu memberikan apa yang mereka mau, dan ibunyapun selalu tidak berdaya menghadapi kemauan mereka.
"Ayah, ibu, kita berangkat dulu ya, kebetulan hari ini aku ada kelas pagi, mau sekalian nganter Min ji."
Hye Mi pamit pada kedua orang tuanya,tidak lupa dia mengecup pipi ayah dan ibunya bergantian, begitupun dengan Min ji.
"Dah ayah, dah ibu, kita berangkat ya," ucap Min ji sambil melambaikan tangan dan mulai menjauh dari meja makan.
(kebayang gak sih kalo kalian jadi Hera, kalian hidup sendiri , tapi ayah kalian bahagia banget sama keluarga barunya, seolah olah kalian itu gak pernah ada)😢
*******************
Hera yang sudah bangun pagi ini langsung mandi dan bersiap untuk sarapan di restoran hotel.
Hera mengenakan kaos rajut dengan celana jeans yang longgar sangat sederhana namun tidak membuat kecantikannya berkurang sama sekali.
"Nona ini pesanannya," seorang pelayan berkata sambil menyodorkan makan yang Hera pesan ke atas meja.
Hera hanya menganggukkan kepalanya, dan mulai menyantap sarapan paginya.
*******************
"Lex , bukankah itu perempuan yang semalam?" tanya Wohyun sambil mengarahkan pandangannya ke meja tempat dimana Hera berada.
Alexpun menoleh ke arah pandang Wohyun.
Alex terpaku melihat Hera untuk yang kedua kalinya.
beberapa saat yang lalu sebelum mereka tiba di restoran Hotel.
Alex berdiri di dekat jendela kamar hotel yang dia tempati, lama ia memandang ke arah luar jendela tersebut sampai pada akhirnya dia bergumam.
"Apa aku akan bertemu lagi dengan mu gadis kutub?"
******
"Cantik bukan?" wohyun bertanya dengan sengaja karna melihat teman sekaligus bos di hadapannya ini cukup lama memperhatikan Hera.
"Ekhmmmm," Alex yang tersadar, kembali memusatkan perhatiannya pada dokumen yang sendari tadi memang sedang di periksanya.
"Kau kurang kerjaan wohyun," timpal Alex.
"Hahh? cengo wohyun, bukan kah tadi kau yang terpesona? sampai memandangnya lama seperti itu, kenapa jadi aku yang kurang kerjaan?"
Alex tidak menanggapi apa yang wohyun katakan. Dia lebih memilih berkutat dengan dokumen yang di pegang nya saat ini.
"Permisi Tuan," sapa seseorang yang tidak lain adalah Klien yang ingin di temui Alex.
Alex dan Wohyunpun berdiri.
"Oh apa kabar?"ucap Alex sambil menyodorkan tangannya ke arah kliennya tersebut.
"Baik tuan, maaf jika menunggu lama. Ada keadaan darurat ketika kami sedang dalam perjalanan untuk menemui anda."
"Bukan masalah bagiku, jika saja proyek yang anda tawarkan ini tidak bagus, menunggu lima menitpun saya tidak akan sudi," ucap Alex dengan senyuman yang sulit untuk di artikan.
(kebayang gak sih kalo kalian ngomong sama orang , orang itu ngasih kalian senyuman tapi kata - katanya meng anjim kan)
"Jadi bagai mana ? apakah menurutmu kerja sama kita bisa tetap dilanjut kan."
"Tentu saja Tuan," ucap klien Alex antusias.
**************************
Hera yang sudah selesai dengan sarapan paginya lantas berdiri dan keluar dari restoran hotel.
Hari ini Hera berencana mencari apartemen untuknya menetap selama dia berada di Seoul.
Hera mulai melihat - lihat bangunan atau apartemen yang memang sedang di tunjukan oleh agen properti di wilayah itu.
"Aku beli yang ini saja," ucapnya pada agen yang menemaninya tadi.
"Baik nona, untuk surat-surat dan yang lainya anda bisa ikut saya ke kantor kami, jika sudah selesai anda bisa langsung menempati apartemennya."
"Oke," ucap Hera singkat.
setelah Hera selesai dengan urusan apartemennya, Hera kembali memesan taksi untuk berbelanja kebutuhannya di apartemen barunya.
lama Hera berbelanja, mulai dari keperluan kamar tidur, kamar mandi dan juga barang- barang yang mungkin akan ia perlukan.
Untuk furniture memang sudah tersedia di apartemen tersebut, jadi Hera cuma membeli beberapa barang yang di perlukannya saja.
Ketika Hera sedang berbelanja untuk kebutuhan dapurnya tiba- tiba ....
"Kakak!" panggil seseorang ke arahnya.
To be continue...
Jangan lupa Like, Komen , Vote dan Hadiahnya ya reader semua.. favoritkan juga supaya kalian bisa dapet notifikasi kalo author up kelanjutan ceritanya...
Terimakasih untuk kalian..
Go Hye Mi
Go Min ji
selamat menghalu ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
pecinta COGAN 💋
dan itulah kisah ku menjadi anak broken home sejak kecil..menyedihkan😭
2022-03-27
1
Mega Ackerman
mampir kak
2022-03-26
1
Follow ig : tinatina3627
simpan jejak dulu di sini
2022-03-26
1