Suamiku Sad Boy
Huh! hah! huh! hah!
'Aku capek banget, ya Allah tolong aku, jangan biarkan mereka nangkap aku' aku berdo'a didalam hati. Aku tidak tahu apakah do'a seorang pendosa sepertiku ini akan dikabulkan, yang jelas, saat ini hanya Allah lah yang bisa menolongku dari kejaran dua anak buah mami G.
Aku terisak, badanku sudah lemas, lelah bercampur menjadi satu. Mas Ilyas benar-benar keterlaluan, ternyata ketakutanku selama ini terjadi. Mas Ilyas menjualku ke rumah bordil dan pergi begitu saja dengan uang hasil menjualku pada mami G. Biad*b!
Aku salah besar sudah menaruh rasa cinta pada lelaki brengs*k itu, bahkan mengorbankan dan mengkhianati kakak kandungku sendiri demi lelaki berengs*k itu.
'Ya Allah, aku takut, aku benar-benar merasa sendiri, Ya Allah tolong... tolong. Kakak, kak, maafin Puja... hu.. hu...'
Ah silau! ternyata ada motor yang melintas dijam segini.
"TOLONG!!!" Aku berteriak meminta tolong dan melambai-lambaikan tanganku. Motor itu berhenti dan ternyata itu kang Sofyan, Syukurlah. Mungkin, ini bantuan dari Tuhan.
"Ka-kang Sofyan, kang tolongin Puja kang, Puja dikejar-kejar orang jahat. Tolong kang" ucapku memohon.
Kang Sofyan terlihat bimbang, namun karena anak buah mami G yang semakin mendekat, aku buru-buru naik ke motor kang Sofyan dan mau tidak mau kang Sofyan menjalankan motornya.
'Huh, syukurlah' aku bernafas lega. aku sudah jauh dari kejaran mereka. Malam ini lagi-lagi aku bersyukur karena Allah masih menyelamatkanku. Jika tidak, entah apa yang akan terjadi padaku, digauli oleh banyak pria di rumah bordil itu. Mungkin saja, keesokan harinya aku sudah tidak bernyawa.
"Kang, terimakasih kang" ucapku lirih.
Kang Sofyan hanya diam saja, tak menyahut sama sekali.
Saat setengah jam perjalanan akhirnya kami sampai dikampung ** *****.
"Turun" titah kang Sofyan saat kami sampai didepan rumah orang tua ku yang sudah dibeli pak Marvel.
"Kang, Puja mohon kang, Puja ikut aja kerumah kang Sofyan ya, plis kang. Malam ini aja. Puja takut kang mereka ngejar dan nyari Puja kesini" ucapku memohon.
"Itu bukan urusan saya!" hardiknya. Entah kenapa laki-laki yang ku kenal lembut itu kini seperti kasar, berbeda dari biasanya.
"Puja enggak mau, please kang, sebentar aja sampai Puja dapet bantuan dari kak Ratna kang. Tolong kang" ucapku memohon. Mendengar nama Ratna wajahnya berubah.
"Kamu mau nyuruh Ratna dateng kerumah kang Sofyan?" tanyanya. Aku bingung dengan maksudnya.
"Iya kang, Puja mau minta jemput kak Ratna" ucapku.
"Ya udah ayo" ucapnya luluh.
Akhirnya kami sampai dirumah kang Sofyan. Tapi rumahnya terlihat sepi, tidak ada siapapun disana.
"Kang Sofyan sendirian dirumah?" tanyaku.
"Iya, emak sama bapak lagi nengokin Elvi, katanya lahiran, tapi sebentar lagi juga pulang" jawab kang Sofyan. Aku mengangguk faham.
"Ayo masuk" ajak kang Sofyan. Aku menurut dan duduk dikursi tamu.
"Tunggu disini aja, akang ambil hp dulu dikamar, kamu kan mau nelfon Ratna" ucap kang Sofyan.
"Iya kang" aku mengangguk.
Saat kang Sofyan ke kamarnya, aku merasa kebelet buang air kecil.
"Duh, gak tahan. Dimana ya kamar kecilnya" gumamku.
"Lama banget sih cuma ngambil hp doang!'' rutukku. Aku yang sudah tidak tahan nyelonong begitu saja menuju kearah kamar mandi. Namun, karena buru-buru tidak sengaja aku bertabrakan dengan kang Sofyan dan membuatku kehilangan keseimbangan tubuhku.
Brugh!!
Aku dan kang Sofyan sama-sama terjatuh dengan posisi kang Sofyan yang berada diatas tubuhku.
"Sofyan!!!!" Hardik emak dan bapaknya kang Sofyan yang tiba-tiba saja sudah ada dirumah.
Aku dan kang Sofyan buru-buru bangkit. Sepertinya mereka salah faham.
"Emak sama bapak udah pulang?" tanya Sofyan dengan wajah takut. Mereka malah semakin melotot tajam, emak memindai penampilanku yang acak-acakan dari atas kebawah.
"Emak enggak nyangka Sofyan? bisa-bisanya kamu perkosa gadis dirumah ini, mau di taruh dimana muka emak sama bapak. hu... hu..." emaknya kang Sofyan menangis tergugu. Sedangkan bapaknya masih diam dengan raut kekecewaan.
"Mak ini salah faham mak" ucap kang Sofyan berusaha menjelaskan.
"Diam! masih berani kamu cari pembelaan, emak enggak mau tahu, besok kalian harus nikah!" sentaknya.
DEG
Aku dan kang Sofyan sama-sama membelalakkan mata.
'Aku... Nikah? dengan kang Sofyan?' aku bertanya didalam hati.
"Mak, maaf.. tapi ini semua salah faham, kang Sofyan eng...."
"Udah neng, enggak usah takut, maafin anak emak, pasti Sofyan ngancem kamu kan? ya Allah, kasian kamu Neng, lihat perbuatan Sofyan, baju kamu sampai compang camping begini" emak kang Sofyan malah membawaku ke kamarnya.
"Tapi...."
"Udah, neng tenang aja, ada emak. Emak enggak bakalan belain Sofyan walaupun Sofyan anak kandung emak sendiri. Sofyan salah dan dia harus bertanggung jawab sama kamu. Udah tenang aja" ucap emaknya kang Sofyan.
"Emak minta nomor keluarga kamu yang bisa dihubungi, emak mau ngomong" ucap emaknya kang Sofyan.
"Tapi mak..." ucapku ragu.
"Ini, masukin nomernya ke hp emak, cepet neng geulis, jangan takut. Emak yakin orang tua kamu pasti enggak bakalan marah, emak yang bakal jelasin" ucap emak kang Sofyan. Aku bingung sekali saat itu. Namun, karena emak kang Sofyan yang terus mendesak, akhirnya aku memasukkan nomor kak Ratna yang sempat aku hafalkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
doonag1
di gerebek warga X
di gerebek emak nya sendiri ✓
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-04-29
0
Lastri
baru mampir di cerita baru ini,, ma'af ketinggalan jauh, kirain sudah tamat, makanya gak di tengok,🤭
2023-03-01
0
diyah
walah ternyata Sofiyan di nikah kan secara paksa
2023-02-28
0