Chapter 4

Di kamar tidur Alfred

Alfred Pov

Aku memandangi langit-langit kamarku yang berwarna navy, sambil berbaring terlentang memikirkan kejadian tadi pagi yang menurutku sangat tidak logis.

Sebenarnya aku udah kesal dan geram banget sama Momy, yang mendadak menyuruhku untuk tidak usah masuk kerja ke kantor hari ini. Aku udah sempat curiga sama Momy, jika sesuatu yang berhubungan dengan libur atau sesuatu yang aneh pasti itu ada kaitannya dengan pernikahan.

Keningku berkerut mengingat gadis yang dijodohkan denganku, gadis itu tidak banyak mengeluarkan respon dan  reaksi wajahnya datar dan dingin seolah-olah itu tidak ada kaitannya dengan dirinya.

Aku rasa di pasti dipaksa juga, bukan hal sulit untuk membujuknya jika itu benar, aku hanya perlu menyuruhnya membatalkan pernikahan yang memuakkan ini.

Aku mengacak rambutku frustasi, kenapa aku harus ribet-ribet berpikir masalah ini, masalah akan beres kalau aku mengajak gadis tadi berbicara.

"S***." Umpatku, aku mengangkat lenganku dan menaruhnya diatas mataku, lebih baik tidur dan temui dia besok pagi dari pada pusing sendiri.

Pagi Harinya

Aku sudah siap seperti biasanya, aku pasti akan memakai style formal dan itu sudah menjadi rutinitas harian. Aku menuruni anak tangga, bisa aku lihat kalau Mama sibuk menyiapkan sarapan untuk kami, dan Papa sudah disofa membaca koran terbitan hari ini.

"Pagi Ma, Pa." Sapaku, aku duduk dikursi makan sambil menunggu Dady yang berjalan menghampiri Aku dan Momy.

"Pagi sayang."Jawab Mama seperti biasanya, dia mulai mengambilkan makanan ke piring Papa yang kosong menunggu seseorang yang mengisikan.

Aku sedikit celingukkan mencari seseorang, dan Mama yang menyadari tingkahku yang sangat jarang terjadi itu, mulai bertanya dengan kerutan kecil dikeningnya.

"Apa yang kamu cari Fredy?" Tanya Mama dengan nada lembut seperti nada ibu umumnya.

"Dimana Wendy? Apa dia tidak mau turun saparapan?" Tanya ku heran, biasanya anak itu pasti sudah duduk manis didepanku sambil melontarkan kata-kata manisnya.

"Wendy? Tadi dia pergi keluar, sangat pag. Kata nya dia ada urusan." Jawab Mama, duduk dikursinya.

Aku hanya menganggukan kepala paham, selesai sarapan aku langsung pamit. Sudah ada tukang supir yang menungguku didepan dan dia membukakan pintu ketika aku sudah berdiri didepannya.

"Pergi ketempat yang dikunjungi kemarin." Ucap ku, aku tidak tau letak tepatnya dimana posisi tempat itu.

Pak supir menjalankan mobil meninggalkan halaman rumah, aku memperhatikan pohon-pohon yang ditanam ditengah jalan berlarian melewati diriku, dan aku baru sadar kalau ternyata rumah ini adalah tempat dimana rencana ku membangun sebuah mini market.

Aku akui letak rumah ini sangat strategis tapi pemiliknya sama sekali tidak mau menjualkannya padaku padahal kami adalah rekan kerja, keningku mengerut karena pemandangan yang ada didepan mobilku ini.

"Wendy!" Gumam ku pelan setelah melihat wajah anak itu,dia sepertinya sedang menghadang sesuatu. Aku tersentak kaget, orang yang dihadangnya adalah gadis yang dijodohkan denganku kemarin.

Gadis itu membawa koper dan tas dipunggungnya, aku bingung kenapa gadis itu malah membawa koper sementara rumahnya tepat terletak dibelakangnya, apa dia mau melarikan diri dari perjodohan ini?

Menurutku itu adalah suatu keputusan yang sangat bijak, hanya saja aku heran kenapa Wendy bisa ada disini dan apa tujuannya datang kemari?

"Apa jangan-jangan gadis itu adalah cinta pertama yang selalu dia bicarakannya padaku selama ini?" Tebakku setelah memperhatikan situasi mereka yang terlihat saling mengenal satu sama lain.

"Ah..." Aku tertawa nyaring, membuat pak supir yang merinding karena suara tawaku. Bagaimana aku tidak tertawa ternyata itu alasan Wendy datang mencari ku semalam, senyuman menyunging tanpa aku sadari.

Kejadian semalam melintas di pikiranku, ternyata ini alasan kenapa semalam dia menghalangi aku memasuki kamar tidur dan menuntutku untuk menolak pernikahan ini.

"Kakak, lebih baik kakak batalkan saja pernikahan ini. Kakak sudah punya Kakak Lidya dan juga aku rasa Lynn pasti keberatan dengan semua ini." Kata Wendy, mengepalkan kedua tangannya, dia berbalik pergi meninggalkan diriku yang kebingungan.

Alfred Pov end

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chaptsr 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chaptsr 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!