"Hoho.. Jadi yang mana akan menjadi istri dari putraku ini?" Tanya wanita yang memuji Lynn tadi, yang tidak lain adalah istri sah dari Tuan Robert Kernes, dia adalah. Hana Kernes.
"Tentu saja putriku Lynn, dia adalah putri tertua. Cici masih sekolah jadi dia harus melanjutkan pendidikannya lebih dulu." Aila memutar balikkan fakta, memegang bahu Lynn.
Aila meremas bahu Lynn, tersenyum kaku pada Robert dan Hana karena Lynn dari tadi hanya diam tidak merespon sama sekali. Mendapat tekanan yang kuat dibahunya kening Lynn berkerut, ingin sekali dia berteriak kesakitan.
"Salam kenal paman dan bibi." Sapa Lynn, Cici memutar bola matanya malas.
Cici yang memutar bola matanya tidak sengaja melakukan kontak mata dengan mata coklat kehitaman milik seorang pria yang duduk ditengah sofa. Wajah pria itu penuh senyuman hangat, entah kenapa Cici merasa tidak asing dengan wajah tersebut.
Lynn dari tadi melihat kebawah mengangkat kepalanya, memperhatikan setiap orang yang duduk di sofa. Mata Lynn melebar saat matanya tidak sengaja melakukan kontak mata dengan pria yang duduk ditengah, dia adalah Wendy yang tidak lain adalah teman kuliahnya.
Wendy melambaikan tangannya pada Lynn, Lynn mengalihkan wajahnya ketempat lain sebelum melihat lambaian tangan Wendy. Kini Lynn makin terkejut dengan pria yang duduk di sofa tunggal dan menundukkan kepalanya berpikir keras.
"Ma, aku sudah bilang padamu bukan? Kalau aku tidak mau menikah. Dan aku sudah punya pacar kenapa Mama masih mau menjodohkanku?" Kata Pria yang kakinya disilangkan, pakaiannya rapi dengan style formal, dia adalah Alfred Kernes.
"Tidak ada penolakan Fredy! Mama gak pernah setuju kamu pacaran sama wanita bernama Lidya itu. Sampai kapan kamu mau membohongi Mama, kalau hungan kalian itu cuma sebuah sandiwara?" Tegas Hana, Alfred berdecak kesal, menarik dasinya yang terikat rapi, geram.
Alfred paling malas kalau jika ada yang membahas tentang pernikahan, dia paling tidak mau terikat dalam suatu hubungan yang permanen dan merepotkan seperti pernikahan.
"Kalau Kak Alfred gak mau nikah, biar aku saja Momy. Calonnya cantik dan imut begini masa ditolakkan sayang Ma." Sahut pria yang duduk ditengah, dia adalah putra kedua sekaligus teman kuliah, Wendy Kernes.
"Gak boleh! Pokoknya yang bakal menikah itu Fredy titik gak pakai koma." Hana melipat kedua tangannya, keputusannya sudah bulat tidak ada yang bisa mengubah atau pun menolaknya.
"Anu..." Aila jadi bingung mau berkata apa karena keluarga itu malah berdebat, Hana tertawa canggung.
"Nyonya Hana, yang menikah itu putra anda? Bukan suami anda, Tuan Robert?" Tanya Aila bingung pasalnya apa yang mereka bahas dari tadi, nama Tuan Robert sama sekal tidak disebutkani, Cici menganggukan kepala setuju dengan perkataan Aila.
"Ha ha ha.. Nyonya Aila ini bercanda yah? Masa suami saya yang menikah? Tentu saja putra sayalah. Mana mungkin saya sendiri yang mencarikan dia istri lagi?" Kata Hana dingin, matanya menatap tajam kearah suaminya.
"Jadi saya sudah putuskan kalau yang menikah nanti adalah Lynn dan Alfred, dan pernikahan akan diurus oleh pihak keluarga kami. Jadi anda hanya perlu menjaga Lynn saja Nyonya Aila." Hana menyenggol tangan Robert, karena dari tadi suaminya ini hanya diam saja padahal yang menyarankan untuk menikahkan Alfred itu Robert.
"Ehem.. Pernikahan akan dilaksanakan secepatnya. Minggu depan adalah hari yang bagus, jadi minggu depan saja kita melaksanakannya." Tambah Robert yang paham arti dari kode yang diberikan Istrinya.
Perbincangan mereka berjalan dengan sangat lancar, Lynn memasang wajah datar, dia cuma bisa pasrah untuk saat ini, keadaannya berada di posisi sulit. Sementara Alfred dan Wendy menatap Lynn dengan tatapan aneh yang tidak disadari Lynn.
Cici mengepalkan tangannya erat, menahan amarahnya. Dia yang mencoba mendorong Lynn ke dalam jurang penuh ular tapi sayangnya ular itu sudah pergi dari sarangnya, hanya menyisakan emas dan barang berharga dibawah sana.
"Kami pamit pulang dulu Nyonya Aila, tolong jaga calon menantu saya yah!" Kata Hana, tapi tatapan matanya tertuju pada Lynn yang terlihat tidak senang sama sekali.
"Sampai jumpa Lynn, sayang." Hana mengelus kepala Lynn lembut.
Hana sangat menginginkan anak perempuan tapi sayangnya suaminya, Robert tidak mengizinkannya melahirkan lagi setelah melahirkan Wendy, Hana masih ingat dirinya punya janji yang harus ditepati dan ini waktunya.
"Sampai jumpa Bibi." Lynn mencoba tersenyum sebisa mungkin, Hana yang mendengar panggilan Lynn berdecak kurang puas akan panggilan Lynn.
"Mama sayang, Panggil Aku Mama." Ucap Hana mencoba memperbaiki ucapan Lynn, Lynn tersenyum tipis menganggukan kepalanya paham.
Keluarga Kernes sudah pulang, Lynn memilih masuk kedalam kamarnya dari pada berhadapan dengan Aila. Ibu anak itu duduk disofa melamun tidak percaya akan kejadian tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Gadis23
semangat updatenya thor
2022-05-14
0