Chapter 2

Lynn menelan salivanya dengan kasar, niatnya hanya datang berpamitan bukan ketahuan mengintip dan menguping apa yang dibahas oleh Ibu dan Kakak tirinya itu.

"Ah... Kamu benar sekali putriku." Aila tersenyum senang dengan perkataan Cici, dia tidak perlu membuat putrinya menikah dan juga dirinya tidak perlu menanggung resiko yang terjadi jika menolak pernikahan ini.

Rasa seperti melempar dua burung dengan satu batu, Aila mendekati Lynn mencengkeram dagu Lynn, matanya sibuk mengamati wajah Lynn.

"Kurasa keluarga Kernes akan sangat senang melihatmu Lynn." Bisik Aila di telinga Lynn, menghempaskan wajah Lynn kearah lain.

"A-apa? Menikah? Tidak mau!" Tolak Lynn, matanya memelototi Cici yang menertawakan dirinya yang tertimpa masalah yang Ibu tirinya timbulkan.

Lynn paling benci senyuman kedua ibu anak itu, senyuman yang memandang dan merendahkan orang. Aila menjambak rambut Lynn sambil mendekatkan wajahnya kearah Lynn.

"Kamu harus Lynn!!" Teriak Cici, menghentakkan kakinya ke lantai, wajahnya memerah penuh kekesalan karena bantahan Lynn.

"Yah... Kamu harus menikah, tidak ada bantahan atau pun penolakan Lynn. Disini tidak ada yang akan menyelamatkanmu." Kata Aila menarik rambut panjang Lynn dengan kuat membuat Lynn menjerit kesakitan.

"Kyaaa... " Teriak Lynn, Cici mengerutkan bibirnya geram. Adik tirinya ini benar-benar pembangkang tidak mau menuruti semua keinginan dan perkataan dirinya.

"Aku tetap tidak mau menikah, sampai rambutku rontok semuanya pun aku tidak akan mau!" Teriak Lynn, menahan tangan Aila untuk tidak menarik rambutnya lagi.

"Ckck... Dasar keras kepala." Cici berdecak kesal, ingin sekali dia menceburkan wajah Lynn kedalam air mendidih.

"Ha ha ha... Jika kamu menolak, maka mau tidak mau aku harus menjualmu. Seperti aku menjual kakak kembarmu itu!" Ancam Aila, melepaskan jambakan rambut Lynn. Aila duduk dikasur sambil menatap Lynn yang menunduk dalam diam.

"Gila... Orang gila..." Gumam Lynn, Cici mulai membisikkan bisa beracunnya di telinga ibunya, Aila tersenyum senang, mencubit pipi putri kesayangannya yang selalu pintar ini.

Aila mengangukkan kepalanya setuju, mereka berdua berjalan keluar dari kamar itu dan menguncinya dari luar. Lynn yang terbengong tersadar begitu mendengar suara pintu yang dikunci.

"Apa yang kalian lakukan? Cepat buka pintunya!" Lynn menggedor pintu kamar.

Pintu sama sekali tidak terbuka bahkan telinga Lynn tidak menangkap suara apa pun dibalik pintu.Lynn melirik ke kiri dan ke kanan mencari jendela sebagai ganti pintu agar dirinya bisa kabur dari sini.

"Kenapa kamar Ini gak ada jendelanya?" Cicit Lynn bingung, tubuh Lynn merosot kebawah meringkuk sambil bersandar pada pintu.

"Hiks... hiks..." Tangis Lynn dalam diam, dia hanya mau memberikan uang dan memberi tau kalau dia bakal pergi dari rumah ayah kandungnya ini agar mereka tidak perlu merasa kalau Lynn bakal merebut rumah ini.

"Kenapa?" Tanya Lynn pada udara kosong mengeratkan pelukannya, tertidur dalam tangis.

Pagi Harinya.

"Cih..." Cici menatap Lynn yang tertidur di lantai meringkuk kedinginan. Cici mendengus kesal, dia harus cepat membangunkan Lynn sebelum ibunya memanggil namanya lagi.

"Cepat bangun!" Teriak Cici, kakinya yang memakai hak tinggi menginjak jari tangan Lynn, hingga membuat Lynn berteriak kesakitan.

Melihat Lynn yang sudah bangun, Cici mengibarkan rambutnya yang terurai kedepan menatap Lynn sinis lalu berjalan keluar dari kamar itu. Cici berhenti, matanya melirik Lynn yang mengibas-ngibaskan tangannya ke udara.

"Pergi mandi gih, nanti tamunya datang malah mencium bau busuk lagi." Kata Cici, ujung bibirnya sedikit naik, menutup pintu dengan nyaring.

Lynn menatap pintu yang dibanting Cici, berdiri dari tempat tadi dan beranjak keluar dari kamar Aila menuju kamarnya yang berada di loteng.

Dak.. Dak..

"Lynn, apa kamu sudah selesai?" Tanya Aila dibalik pintu, suaranya sangat lembut tidak seperti biasanya, hal itu membuat Lynn yang mendengarnya merinding.

Ceklek

Aila terbengong memperhatikan penampilan Lynn yang tampak berbeda dari biasanya, dimana Lynn selalu mengunakan celana panjang dan baju yang kebesaran. Sekarang gadis itu dalam balutan dress putih yang elegan dengan sedikit corak pink diujung dress.

Dress itu menonjolkan bentuk tubuh Lynn, membuat Lynn terlihat seperti wanita dewasa dan seksi. Aila berdehem pelan, mencoba menormalkan ekspresinya.

"Ayo cepat, mereka sudah menunggu kita dibawah." Aila menggandeng tangan Lynn layaknya ibu anak yang harmonis.

Cici berdecak kesal melihat penampilan Lynn, dia sudah memakai pakaian terbaik miliknya tapi masih saja Lynn  kelihatan lebih cantik darinya.

"Lynn." Gumam Pria yang duduk ditengah sofa, memperhatikan Lynn yang merasa risih dengan tangan Aila.

"Apa ini putri anda Nyonya Aila? Dia sangat cantik!" Puji Wanita sudah berumur itu tetapi wajahnya masih awet muda.

Aila tersenyum kikuk, dia memperkenalkan Lynn dan Cici kepada empat orang yang tengah duduk manis disofa, memperhatikan kedua putrinya.

"Perkenalkan ini kedua putri saya namanya Lynn Kiranita dan Cici Kiranita." Cici melirik Lynn dengan tatapan penuh kebencian.

"Hoho.. Jadi yang mana akan menjadi istri dari putraku ini?" Tanya wanita yang memuji Lynn tadi, yang tidak lain adalah istri sah dari Tuan Robert Kernes, dia adalah Hana Kernes.

"Tentu saja putriku Lynn, dia adalah putri tertua. Cici masih sekolah jadi dia harus melanjutkan pendidikannya lebih dulu." Aila memutar balikkan fakta, memegang bahu Lynn.

Aila meremas bahu Lynn, tersenyum kaku pada Robert dan Hana karena Lynn dari tadi hanya diam tidak merespon sama sekali. Mendapat tekanan yang kuat dibahunya kening Lynn berkerut, ingin sekali dia berteriak kesakitan.

"Salam kenal paman dan bibi." Sapa Lynn, Cici memutar bola matanya malas.

Cici yang memutar bola matanya tidak sengaja melakukan kontak mata dengan mata coklat kehitaman milik seorang pria yang duduk ditengah sofa. Wajah pria itu penuh senyuman hangat, entah kenapa Cici merasa tidak asing dengan wajah tersebut.

Terpopuler

Comments

Lan es

Lan es

kapan lanjut nya dong )? kok nggak lanjut lanjut

2022-05-15

0

Sri Lestari

Sri Lestari

dilihatin dong thor fotonya

2022-05-08

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chaptsr 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chaptsr 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!