3. Pria Kejam

"Jadi Bagaimana apa kau setuju dengan pernikahan ini?"

Brigitta hanya bisa menganggukan kepala sambil tersenyum paksa.

"Mari makan dulu. Mungkin kau sudah lapar. Jasson pasti akan lama jadi kita makan duluan saja!" Kata Janes setelah tadi Alvaro membisikkan kalau jasson tidak akan datang.

Setelah makan Janes mengajak Gita duduk di ruang utama.

Gita sedikit was was dan Canggung berada disana.

"Jangan terlalu tegang saya tidak sejahat seperti yang kau pikirkan. Saya calon mertuamu, mana mungkin saya mencelakakan calon menantu ku."

Gita hanya tersenyum sambil memandangi ruangan tersebut. Matanya terhenti saat melihat foto keluarga yang tergantung di dinding ruangan tersebut.

Dia melihat 5 orang berada di foto. Seorang wanita cantik yang sudah lanjut usia duduk di kursi. Di belakang nya ada laki laki muda tampan menggandeng seorang wanita cantik dan diantara mereka ada sepasang suami istri.

Melihat itu Janes berdiri dan mendekat ke arah foto.

"Kemari lah!"

Dengan cepat Gita berdiri dan melangkahkan kakinya mendekat.

"Ini foto 10 tahun yang lalu. Ini Almarhum ibu. Tepatnya Omanya Jasson." Tunjuk nya pada wanita yang duduk di kursi.

"Ini Jasson dan Morisa mereka anak kebanggaan kami."

Tunjuk Nya pada laki laki tampan dan gadis cantik.

"Dan ini saya waktu itu saya masih muda dan tampan bukan? Sekarang sudah Tua berkeriput." Gita menatap pria yang disampingnya.

Keriput apanya? Wajahnya terawat dan masih terlihat muda.

"Dan ini istri saya. Saya sangat mencintai nya."

"Dimana mereka Tuan? Sedari tadi aku tidak melihat mereka." Brigitta memberanikan diri lalu memalingkan wajahnya menatap kembali pada foto tersebut.

"Jangan panggil Tuan. Sebentar lagi saya akan menjadi mertuamu panggil papa saja. Kau mengerti!"

"Baik Pa." Sangat mudah tapi sedikit bergetar.

"Morisa saat ini sedang kuliah di negara B satu tahun lagi dia akan menyelesaikan kuliahnya. Dan Istri saya Dia, em dia berada di kamarnya."

"Di kamarnya?" Brigitta keceplosan dan langsung menutup mulutnya.

"Hem, dia sedang sakit. Sudah 4 tahun dia dirawat. Tidak pernah keluar mansion lagi."

Brigitta jadi merasa sedih. Entahlah jika seseorang merasa sedih akan seseorang yang dicintai, Brigitta serasa teringat pada Ayah Bundanya orang yang sangat ia cintai.

"Apa kau ingin menemuinya?"

Brigitta dengan cepat menatap Janes.

Dia jadi tidak enak hati sudah mengatakan itu.

Karena tidak ada respon akhirnya Janes mengajak Gita ke kamar Istrinya.

Gita terkejut dan menutup mulutnya. Wanita cantik pucat berbaring lemah di atas tempat tidur dengan infus melekat di tangganya.

"Sayang..."

Wanita itu membuka matanya.

"Hem." Katanya sabil tersenyum.

"Lihat siapa yang aku bawa untuk mu." Janes menyuruh Gita untuk mendekat.

"Siapa dia Pa? Cantik sekali."

Brigitta tersenyum sambil menundukkan kepalanya.

"Dia calon mantu kita. Cantik bukan? Apa kau suka?"

"Hem, sini nak mendekat lah aku ingin menyentuh pipi yang manis itu."

Janes berdiri dan membiarkan Gita mengambil posisinya.

"Imut sekali. Siapa namamu?

Brigitta Bu."

"Nama yang bagus coba panggil Mama pasti akan lebih bagus."

Gita menatap Janes seperti menayangkan apa maksud nya.

"Panggil isteri saya dengan sebutan Mama." Katanya sambil tersenyum.

Brigitta menatap kembali wanita di depannya.

"Namaku Brigitta M-a." Ucapnya gugup

"Manis sekali. Kenapa kamu begitu cantik. Aku jadi merindukan Morisa."

"Sayang, aku pergi dulu. Kalian bicara saja. Tapi ingat jangan lama lama. Kamu harus banyak istirahat. Brigitta tolong jaga mama ya!"

"Iya Tu- ia Pa." Jawabnya sambil tersenyum.

Janes akhirnya pergi dan menugaskan satu asisten untuk berjaga di depan pintu.

Setelah bercerita banyak akhirnya Monika tertidur sangking asiknya mendengar setiap ucapan Brigitta.

Gita pun akhirnya keluar kamar dan segera asisten tadi mengikuti Gita dan menghantar nya sampai di depan pintu mobil.

"Nona masuklah Anda akan di antar sampai rumah dengan selamat."

Tanpa ber basa-basi Gita masuk dan benar saja di dalam sudah ada supir yang langsung menyalakan mobilnya.

Selama di perjalanan Gita memikirkan semua ucapan calon mama mertuanya itu.

Tak terbayangkan senyuman indah terpancar dari wajahnya.

"Sudah lama sekali aku tidak merasakan kebahagian ini. Bunda lihat lah ada wanita seperti dirimu. Baik dan mudah senyum."

"Apa pernikahan ini tidak seperti yang kubayangkan? Apa pernikahan ini adalah kebahagiaan? Kuharap pernikahan ini adalah kebahagiaan."

Gita mengingat ucapan mertuanya, 'Jasson anak yang baik dan penyayang. Dia anak yang perhatian' Kalimat itu membuat Gita tidak sabar untuk melihat secara langsung bagaimana sosok jasson itu.

...

"Bagaimana Lico. Apa acara untuk besok sudah dibatalkan?"

Lico sedikit menunduk selama ini dia tidak melakukan apapun untuk menggagalkan pernikahan. Karena setiap Lico menghampiri Gita, dia selalu di jaga oleh asisten Janes secara diam diam.

"Kenapa kamu diam. Apa kau tidak mendengarkan ku bicara?"

"Maaf Tuan aku.."

"Apa, Maaf? Kenapa ada kata itu. Apa kau tidak bisa mengurus satu gadis saja?"

Bruk...

Pukulan pada meja tersebut bergema di dalam ruangan.

"Tuan tenang lah saya akan jelaskan. Asisten Tuan besar sangat banyak

Saya tidak bisa masuk untuk menggertak nona. Semua sudah dibawah kendali Tuan Janes."

"Dasar tidak becus! Kenapa tidak memberi tahuku? Besok adalah hari H gimana caranya menyelesaikan ini semua hu? Dasar tidak berguna!" Jasson keluar sambil membanting pintu dengan sangat keras.

Dengan cepat Lico mengejar Tuannya yang sedang mengamuk.

"Tuan Anda mau kemana?" Tanya Lico menghentikan gerakan Jasson saat memegang handle mobil.

"Mencari gadis murahan itu?"

"Memang nya anda tahu dimana nona?"

"Dia ada dimana?" Eh malah..

"Dia sedang bekerja Tuan."

"Dimana?"

"Tuan tenang kan diri anda dulu saya akan menghantar anda kesanah. Bila perlu saya akan membawanya kesini. Tapi jangan seperti ini. Bayak mata mata dari Tuan Janes. Sangat sulit untuk bertemu gadis itu."

Kini Jasson melihat sekeliling dan benar saja dibalik sana ada beberapa pria yang me mata-matai nya.

"Apa papa sudah gila?" Jasson mengambil handphone dari saku celana.

"Halo Pa."

("....")

"Biarkan Lico menjemput calon istri ku. Aku ingin bicara dengannya."

("...")

"Papa tenang saja aku tidak akan macam macam."

("....")

"Papa kenapa, aku hanya ingin berkenalan dengan nya. Bukan kah besok aku akan menikahinya?"

("....")

"Baik."

Jasson membuka pintu mobilnya.

"Tuan anda mau kemana?"

"Bawa gadis itu ke apartemen. Aku akan menunggu disana."

"Tapi Tuan."

"Jangan banyak bicara, lakukan saja perintah ku!! Papa mengizinkannya. Tidak ada mata mata lagi. Cepat pergilah!!"

"Baik tuan." Lico menundukkan kepalanya Sampai mobil Jasson tidak terlihat lagi.

Sebenarnya apa yang anda rencanakan Tuan?

"Kenapa kesini Tuan? Bukannya kita akan bertemu dengan Papa Janes?"

"Nona akan bertemu dengan Tuan Jasson. Mari ikut dengan saya."

Benarkah apa aku akan bertemu dengannya sekarang? Seperti apa dia?

Gita tersenyum mengikuti langkah kaki pria yang tidak dikenalinya. Tadinya pria itu memaksa untuk ikut dengannya.

Sebelumnya ia mengatakan bahwa Tuan Janes yang mencari nya tapi setelah sampai tujuan malah berkata kalau calon suaminya yang akan menemuinya.

Kini Brigitta duduk di sofa ruangan utama apartemen tersebut.

Terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat dari arah belakang.

Sontak Gita berdiri dan membalikkan badannya menatap pria tampan yang kini berjalan mendekat ke arahnya.

Tersenyum

Tampan dan gagah sekali. Sangat berbeda dengan yang difoto. Tapi kenapa tatapannya, wajahnya sangat menyeramkan seperti itu. Tidak sama seperti yang dikatakan mama monik.

Kini Jasson duduk di sofa sambil menatap gadis yang masih bengong menatap nya.

"Saya tau saya tampan, tapi jangan sampai aku melihat mata itu terus melotot!"

Brigitta menelan salivanya. Sungguh suara berat itu membuat nya merinding.

Brigitta hendak duduk kembali.

"Siapa yang menyuruh mu duduk. Tidak tau sopan santun!"

Gita segera menaikkan kepalanya menatap pria tersebut.

Astaga kenapa dia se menyeramkan ini?

"Kenapa? Kau berani menatap ku lagi?"

Kini Gita menundukkan kepalanya.

"Kemari!!"

Gita melangkah kan kakinya mendekat.

Kini jantungnya berdetak kencang sangking takutnya.

"Berlutut sekarang juga!"

Entahlah Gita tidak berpikir lagi langsung duduk di lantai tepat di depan kaki jasson.

Tangan jasson kini menarik dagu Gita

"Kenapa kau setuju menikah denganku hu?" Jasson sudah tau tapi dia ingin mendengar langsung dari orangnya.

"A- Aku terpaksa." Katanya tapi mata nya tak mampu untuk memandang orang di depannya.

"Terpaksa? Pandai bersandiwara." Jasson menghempas hingga Gita tersungkur di lantai.

Kini air mata lolos tanpa izin dari kelopak mata indah itu.

"Kau menagis? Aku baru memulai pemanasan kau sudah menagis? Cengeng." Kini jasson menatap lekat gadis yang tersungkur di lantai.

"Kau tau jika kau menikah denganku. Aku akan lebih kejam dari ini. Mungkin saja kulit mu yang mulus ini akan menjadi kasar, wajah mu yang putih ini akan hitam dan rambut mu ini akan menjadi kribo habis."

Jasson seolah olah membayangkan bagaimana semua itu akan terjadi. Sangatlah lucu pikirnya.

Brigitta kini merapikan posisinya dan berkata. "Kenapa anda kejam sekali?"

"Lico pertanyaan apa ini? Bahkan dia tidak mengenalku. Tapi dia dengan mudah mau menikah dengan ku."

Lico tersentak dan memandang Tuannya itu.

"Apa kau berani menikah denganku. Tiap hari aku akan menyakiti mu. Membuat air mata mu berhamburan sampai habis. Tiap hari aku akan meninggalkan bekas pukulan di tubuhmu. Apa kau mau?"

Masih dengan tertunduk Gita menggeleng gelengan kepalanya.

"Jadi sekarang apa mau mu? Apa kau masih mau menikah denganku!!"

Suara lantang itu bergema membuat dua orang yang berada disana seperti terseyat akan kata kata yang membuat terkejut.

Hening dan kini suara isak tangis sudah terdengar.

"Hei gadis bodoh apa kau mendengar saat aku bicara?"

Kini tangan Jasson mencekam kuat pipih Gita.

"Apa sesakit itu? Hingga kau tampak terlihat menyedihkan?" Jasson melepas cengkraman nya dan menatap Gita tajam.

"Lihat aku! Apaa kau ingin menikah denganku?"

Gita memberanikan diri menatap mata tajam itu.

"Ya, aku akan menikah dengan Anda."

Jawaban yang seketika membuat Lico panik namun Jasson malah menyeringai dengan mata menyepelekan.

"Lihat lah Lico, betapa rendahnya dia. Bahkan setelah aku menyakiti dan mengancamnya dia malah tetap akan menikah denganku." Kini Jasson mendekatkan wajahnya menatap Gita.

"Apa kau sungguh menggilai kekayaan keluarga ku. Samapi merelakan harga diri dan tubuhmu untuk disakiti. Cih betapa murahnya dirimu."

Kini jasson membenarkan posisi duduknya. Lalu menatap Gita.

"Jangan jangan selama ini kau sudah melakukan hal menjijikkan di luar sana. Menjual dirimu untuk uang dan setelah dirimu tidak bersih lagi kau berani mendekati keluarga ku. Hanya karena uang?

Apa orang tuamu mengajarkan mu melakukan hal itu?

Oh, atau orangtuamu mewarisi sifatnya untuk mu?"

Plak..

Tamparan yang membuat Lico terkejut bahkan jasson juga menatap tajam mata itu.

"Apa yang anda lakukan nona." Kata lico dari sebrang sana kini jantungnya tidak karuan.

"Apa kau tidak ingin hidup lagi? Lico lakukan tugas mu!" Sebelum Lico melangkah kan kakinya Brigitta langsung berdiri sambil merapikan pakaian dan rambutnya.

"Cukup ya! Aku sedari tadi menahan semua hinaan mu terhadap diriku. Tapi aku tidak akan diam jika kau menghina orang tua ku. Kau pikir sehebat apa dirimu hu?" Kini Gita sudah hampir kehabisan suaranya.

"Dengar baik baik jika bukan karena ancaman kakakku, aku juga tidak sudih menikah dengan pria angkuh seperti mu! Yang bicara tampa ada bukti yang jelas, yang bisanya mengarang tampa mengetahui yang sebenarnya. Kau..."

"Diam!!! ....

To be continued....

🍁 Jangan lupa like and komen ya guys 🍁

Terpopuler

Comments

Isabella Huang

Isabella Huang

Gita...😘🤭👍🏻👍🏻👍🏻

2024-04-13

0

Stevani febri

Stevani febri

ayoloh gita bar bar sedikit tak apa lah.. 🤭😁

2022-03-08

0

Adhe Nonha Cyantik Atawuwur

Adhe Nonha Cyantik Atawuwur

suka bangettt sama ceritanya

2022-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Wanita Murahan
3 3. Pria Kejam
4 4. Hari Pernikahan
5 5. Peraturan Dalam Pernikahan
6 6. Memulai Peraturan
7 7. Terluka
8 8. Wanita cantik
9 9. Syal Rajut
10 10. Teringat Tentang Si Dia
11 11. Gadis Cantik Pergi
12 12. Memperhatikan
13 13. Takut Setengah Mati
14 14. Pertemuan
15 15. Marah
16 16. Jasson vs Kevin
17 17. Demam
18 18. Sikap Biasa
19 19. Preman Pasar
20 20. Malaikat penolong
21 21. Aneh
22 22. Apa Jasson Bengkok?
23 23. Memberi Bekal
24 24. Curhatan Mama mertua
25 25. Memberanikan Diri
26 26. Back
27 27. First
28 28. Mafia
29 29. Apa Yang Terjadi Padanya?
30 30. Dengarkan Aku..
31 31. Dia Baik Baik Saja
32 32. Aku Selalu Ada
33 33. Hanya Aku Yang Tidak Tau
34 34. Kedatangan Adik Ipar
35 35. Mata Rabun
36 36. Detak Jantung
37 37. Falling in love??
38 38. Mengigau
39 39. Aroma Maskulin
40 40. Sewajarnya saja
41 41. Jangan Marah
42 42. Perasaan Aneh
43 43. Memalukan
44 44. Tidak Bermaksud
45 45. Tidak Pulang
46 46. Serang dadakan
47 47. Morisa Kelewatan
48 48. Pertanggungjawaban?
49 49. Milikmu Milikku Juga
50 50. Pergi
51 51. Tiba Tiba Bersikap Baik
52 52. Rencana
53 53. Langsung Naik Jabatan
54 54. Pulang?
55 55. Apa Dia Cemburu?
56 56. Adik Ipar Cemburu?
57 57. Panggilan Sayang
58 58. Kevin
59 59. Kembali
60 60. Aku Tidak Salah
61 61. Perasaan Berubah
62 62. Rekan Kerja
63 63. Berharap Diperhatikan
64 64. Panggilan Baru
65 65. Kecelakaan
66 66. Tarik Hatinya
67 67. Perhatian
68 68. Ungkapan
69 69. Aku tidak mengabaikan mu
70 70. Malam yang panjang
71 71. Untukmu
72 72. Kisah Lampau
73 73. Kita mengenalnya
74 74. Kevin
75 75, Dalam hidup ini.
76 76. Peduli itu harus.
77 77. Bersandar di pundak ku
78 78. Yolan kambuh lagi
79 79. Sebenarnya siapa
80 80. Siapa Yolan Sebenarnya?
81 81. Apa dugaan ku benar?
82 82.Kak Yolanda Saudaraku
83 83. Bekap
84 84. Kisa lampau (1)
85 85. Kisah lampau (2)
86 86. Tertembak
87 87. Keadaan Brigitta
88 88. Keadaan Brigitta (2)
89 89. Keadaan Brigitta (3)
90 90. Mungkin kah itu dirimu?
91 91. Apa yang harus kulakukan?
92 92. Akhirnya Ambruk
93 93. Dapat pelukan
94 94. Perjodohan?
95 95. Jagoan Papa Mama
96 96. Tidak perlu ditutupi
97 97. Lamaran
98 98. Merelakan
99 99. Pengaruh Hormon
100 100. Rencana Morisa
101 101. Godain laki
102 102. Tidak jadi pergi
103 103. Marahan
104 104. Baikan
105 105. Ngayal Jadi Isteri
106 106. Siapa yang cemburu
107 107. Kamu Cemburu
108 108. Mungkin kah Cemburu?
109 109. Percaya Cinta?
110 110. Panti Asuhan
111 111. Kisah Kevin
112 112. Honeymoon
113 113. Honeymoon 2
114 114. Nasi Manis
115 115. Pasien
116 116. Resmi
117 117. Tidak Menyenangkan
118 118. kelas hamil
119 119. Sia sia
120 120. Gak bisa tidur
121 121. Peluk
122 122. Aku, Kamu, Kita Satu
123 123. Kepergian Morisa
124 124. Khoi dan Kai
125 125. Birthday Jasson's
Episodes

Updated 125 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Wanita Murahan
3
3. Pria Kejam
4
4. Hari Pernikahan
5
5. Peraturan Dalam Pernikahan
6
6. Memulai Peraturan
7
7. Terluka
8
8. Wanita cantik
9
9. Syal Rajut
10
10. Teringat Tentang Si Dia
11
11. Gadis Cantik Pergi
12
12. Memperhatikan
13
13. Takut Setengah Mati
14
14. Pertemuan
15
15. Marah
16
16. Jasson vs Kevin
17
17. Demam
18
18. Sikap Biasa
19
19. Preman Pasar
20
20. Malaikat penolong
21
21. Aneh
22
22. Apa Jasson Bengkok?
23
23. Memberi Bekal
24
24. Curhatan Mama mertua
25
25. Memberanikan Diri
26
26. Back
27
27. First
28
28. Mafia
29
29. Apa Yang Terjadi Padanya?
30
30. Dengarkan Aku..
31
31. Dia Baik Baik Saja
32
32. Aku Selalu Ada
33
33. Hanya Aku Yang Tidak Tau
34
34. Kedatangan Adik Ipar
35
35. Mata Rabun
36
36. Detak Jantung
37
37. Falling in love??
38
38. Mengigau
39
39. Aroma Maskulin
40
40. Sewajarnya saja
41
41. Jangan Marah
42
42. Perasaan Aneh
43
43. Memalukan
44
44. Tidak Bermaksud
45
45. Tidak Pulang
46
46. Serang dadakan
47
47. Morisa Kelewatan
48
48. Pertanggungjawaban?
49
49. Milikmu Milikku Juga
50
50. Pergi
51
51. Tiba Tiba Bersikap Baik
52
52. Rencana
53
53. Langsung Naik Jabatan
54
54. Pulang?
55
55. Apa Dia Cemburu?
56
56. Adik Ipar Cemburu?
57
57. Panggilan Sayang
58
58. Kevin
59
59. Kembali
60
60. Aku Tidak Salah
61
61. Perasaan Berubah
62
62. Rekan Kerja
63
63. Berharap Diperhatikan
64
64. Panggilan Baru
65
65. Kecelakaan
66
66. Tarik Hatinya
67
67. Perhatian
68
68. Ungkapan
69
69. Aku tidak mengabaikan mu
70
70. Malam yang panjang
71
71. Untukmu
72
72. Kisah Lampau
73
73. Kita mengenalnya
74
74. Kevin
75
75, Dalam hidup ini.
76
76. Peduli itu harus.
77
77. Bersandar di pundak ku
78
78. Yolan kambuh lagi
79
79. Sebenarnya siapa
80
80. Siapa Yolan Sebenarnya?
81
81. Apa dugaan ku benar?
82
82.Kak Yolanda Saudaraku
83
83. Bekap
84
84. Kisa lampau (1)
85
85. Kisah lampau (2)
86
86. Tertembak
87
87. Keadaan Brigitta
88
88. Keadaan Brigitta (2)
89
89. Keadaan Brigitta (3)
90
90. Mungkin kah itu dirimu?
91
91. Apa yang harus kulakukan?
92
92. Akhirnya Ambruk
93
93. Dapat pelukan
94
94. Perjodohan?
95
95. Jagoan Papa Mama
96
96. Tidak perlu ditutupi
97
97. Lamaran
98
98. Merelakan
99
99. Pengaruh Hormon
100
100. Rencana Morisa
101
101. Godain laki
102
102. Tidak jadi pergi
103
103. Marahan
104
104. Baikan
105
105. Ngayal Jadi Isteri
106
106. Siapa yang cemburu
107
107. Kamu Cemburu
108
108. Mungkin kah Cemburu?
109
109. Percaya Cinta?
110
110. Panti Asuhan
111
111. Kisah Kevin
112
112. Honeymoon
113
113. Honeymoon 2
114
114. Nasi Manis
115
115. Pasien
116
116. Resmi
117
117. Tidak Menyenangkan
118
118. kelas hamil
119
119. Sia sia
120
120. Gak bisa tidur
121
121. Peluk
122
122. Aku, Kamu, Kita Satu
123
123. Kepergian Morisa
124
124. Khoi dan Kai
125
125. Birthday Jasson's

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!