Seperti biasa pagi ini Brigitta melakukan pekerjaan nya dengan baik.
"Gita! Apa hari ini kau baik baik saja?"
"Saya baik baik saja Pak." Jawab gita diiringi senyum yang ia paksaan.
"Kenapa? Kamu sepertinya melakukan pekerjaan mu secara tidak ikhlas."
"Apa?" Spontan mulut itu terucap.
"Eh maaf Pak. Saya ikhlas kok."
"Kenapa? Kenapa kau berteriak?"
Kini Efendi mendekat.
Dengan cepat Gita berdiri. "Ada apa Pak?"
Kini Efendi meletakkan tangganya di kening Gita.
"Apa kau sakit? Kenapa wajahmu begitu pucat."
Gita duduk kembali. "Saya baik baik saja Pak. Saya akan melanjutkan pekerjaan saya." Dengan cepat Gita membuka map yang didepan nya.
Efendi hanya menghela nafas dan berlalu pergi.
Efendi ia lah atasan Gita. Pria muda Yang menjabat sebagai Direktur dalam bidang pemasaran. Tak heran dengan wajah tampan dan baik hati dia disukai banyak orang.
Tak jarang juga orang tahu kalau seperti nya Efendi menaruh hati pada Gita. Semenjak Gita pernah ikut meeting dan memenangkan nya dalam presentasi dalam bidang pemasaran Waktu itu.
Efendi awalnya hanya mengagumi kehebatan Gita tapi tak disangka seiring berjalan waktu dan terus bersama dalam kerja, membuat Efendi jatuh hati kepada seorang Gita.
Namun sebaliknya Gita hanya bekerja sebagaimana karyawan lain. Bekerja dan hanya berfokus pada usahanya.
🍀🍀🍀
Hari ini Jasson akan tiba di negara kelahirannya. Orang pertama yang ia temui ialah sang mama tercinta.
Kini wanita itu terbaring lemah di atas tempat tidur dengan tali infus yang melekat di tangannya.
Jasson mendekat dan duduk di pinggiran kasur sambil membelai puncak kepala wanita tersebut.
"Ma Jasson Pulang. Apa mama merindukan jasson."
Wanita tersebut merasakan gerakan dan membuka matanya.
"Jasson..." Kini matanya berbinar melihat siapa yang membelai rambut nya.
"Mama aku merindukan mu."
Kini air mata seorang jasson terjatuh untuk mamanya.
Jasson sangat lemah jika berhadapan dengan mamanya. Dia bukan jasson yang dikenal banyak orang. Jika seorang melihatnya pasti tidak akan percaya akan apa yang dilihatnya.
"Jangan menangis apa kau seorang pria cengeng? Mama baik baik saja."
Kini Monika mengusap pipi anaknya yang basa air mata.
"Mama merindukan anak mama. Kini ia sudah bertambah tinggi, lihat wajahnya semakin tampan dan berwibawa. Kau sudah dewasa sekarang."
Monika tersenyum dan melepaskan tangganya dari pipi jasson.
"Apa kali ini kau pulang untuk menikah? Apa kau sudah setuju?"
Lanjutnya sambil memandang wajah anaknya itu.
"Hem, Jasson datang untuk melihat mama. Karena Jasson sangat merindukan mama.
Apa mama sudah makan?" Jasson mengalihkan pertanyaan karna saat ini dia tidak ingin membahas soal pernikahan.
"Hem, apa kau membawa oleh oleh untuk mama."
Katanya sedikit terpaksa karena anaknya mengalihkan pertanyaan tentang pernikahan.
"Jelas dong ma. Mana mungkin jasson tidak membawa oleh oleh untuk orang yang paling jasson cintai."
🍀
"Tuan, putra anda sudah tiba. Sekarang dia berada di Mansion untuk menemui Nyonya."
" Biarkan dia bebas dulu. Kita lihat apa yang akan direncanakannya pada pernikahan kali ini."
Apa jasson akan kabur? Tapi hal itu tidak mungkin, karena dia sekarang berada dekat dengan Sang Papa.
Atau Jasson akan mengancam dan menakut nakuti gadis yang akan nikahi? Seperti yang telah dia lakukan sebelumnya?
"Gita nanti kita pulang bareng ya! Aku akan mengantar mu."
Efendi langsung berlalu pergi. Dia tidak ingin ada penolakan dari Gita.
"Anak itu kebiasaan. Seenaknya,
mentang mentang dia atasan kita." Kata Jeni temen sekerja Gita yang duduk disampingnya.
Hem, hanya helaan nafas yang Gita keluarkan.
Matahari kini tak nampak tapi bulan kini bersinar untuk menggantikan nya.
Gita masuk kedalam mobil Efendi dengan terpaksa. Jika dia memberi alasan mungkin saat ini dia akan berdiri dan beradu suara dengan Efendi.
Untuk mencegah itu yang nantinya menghabiskan waktu lebih baik Gita mengalah saja.
"Apa kau sudah makan malam?" Efendi memulai obrolan yang dari tadi hanya hening.
"Sudah."
"Sayang sekali padahal aku ingin mengajak mu makan bersama."
"Terimakasih Pak."
"Kenapa kamu begitu formal. Santai saja, ini tidak di kantor panggil saja aku Fendi."
"Tapi saya tida terbiasa. Saya tidak bisa Pak."
"Hem baiklah terserah kamu saja."
Kini mobil itu berhenti tepat di depan kediaman Gita.
"Terimakasih Pak sudah mengantar saya. Maaf merepotkan."
Gita menunduk dan keluar dari mobil.
"Tidak sama sekali. Aku malah senang bisa mengantar mu."
Dari kejauhan seorang melihat interaksi antara Gita dan Efendi. Setelah Gita masuk barulah orang itu pergi.
....
"Hari ini Nona Brigitta bekerja seperti biasa dia pulang bersama atasannya. Dan setelah saya selidiki ternyata laki laki itu menyukai nona Brigitta Tuan."
"Bagaimana dengan Brigitta?"
"Nona tidak merespon. Nona mengangapnya sebatas rekan kerja saja Tuan."
" Tetap awasi dia. Jangan sampai ada yang melukainya. Dia harus tetap aman. Jangan biarkan jasson menyakiti nya. Kamu paham!!"
"Paham Tuan." Alvaro membungkuk memberi hormat lalu pergi meninggalkan Janes sendiri.
🍀🍀🍀
"Lico bagaimana, apa perusahaan di negara T masih aman?"
Jasson membaringkan kepalanya di sofa dekat jendela kaca.
"Semuanya aman Tuan." Lico berjalan mendekat sambil memegang map di tangannya.
"Ini data data tentang gadis yang akan menikah dengan Tuan."
Jasson menegakkan kepalanya dan menerima map tersebut.
Jasson membolakkan matanya.
"Apa ini?! Apa Papa serius mau menikah kan ku dengan wanita kampungan ini?"
Jasson membalikkan setiap lembaran.
"Apa kau tidak salah orang?"
Tangan dan mata masih fokus pada lembaran kertas.
"Itu memang data wanita yang akan menikah dengan Tuan. Saya tidak salah orang Tuan."
"Apa apaan dia mau di jual. Wanita macam apa ini. Wanita murahan!"
Karena harta dia menerima menikah denganku? Dimana harga dirinya sebagai wanita?"
Batin Jasson.
"Saya juga heran kenapa Tuan besar memilih nona Brigitta. Padahal wanita sebelumnya semua dari keluarga terpandang dan berkarir tinggi. Ini sangat jauh diantara mereka." Kini Lico mendekat ke arah Jasson.
"Tapi tuan, seperti nya dia berbeda. Dia bukan wanita murahan seperti yang anda katakan. Dia bukanlah wanita yang menebar pesona, dia juga wanita baik dan manis"
"Diam lah jangan memujinya apa papa yang menyuruh mu?"
Jelas jelas tertulis, dia dijadikan sebagai jaminan atas perusahaan milik kakaknya,
Untuk mendapat kembali perusaahan terpandang. Dan Brigitta menyetujui nya.
"Tidak tuan. Sebenernya nona terp.."
"Sudahlah pikirkan rencana untuk menggagalkan pernikahan. Aku tidak sudih menikah dengan wanita murahan ini." Map yang tadinya ditangan terlempar kasar ke atas meja.
"Tapi tuan. Itu tidak akan mudah dan tidak akan mungkin."
"Apanya yang sulit ini bahkan kau sendiri yang menangani juga bisa." Tidak seperti wanita sebelumnya wanita dari keluarga keluarga yang terpandang dan berkarisma. Harus Jasson yang bertindak untuk menggagalkan.
Namun kalau wanita ini jasson menyerahkan pada Lico.
.
"Tuan hari ini nona akan datang ke mansion untuk menghadiri acara makan malam yang diselenggarakan tuan besar. Apa anda akan hadir?"
"Kamu sudah tau jawabannya. Pergilah pikirkan cara untuk membatalkan pernikahan ini."
Lico langsung menunduk dan pergi.
🍀🍀
Brigitta berdiri di depan pintu kontrakan sebelumnya ada yang mengetuk. Setelah ia buka ternyata orang orang bertubuh besar dan berjas hitam tengah berdiri di hadapannya.
"Ada apa? Siapa kalian?" Dipastikan saat ini Brigitta takut setengah mati. Apalagi melihat wajah wajah yang memandangnya sangat tajam. Namun tak berapa lama orang yang pernah dilihat juga ada disana.
Apa dia akan membawaku sekarang. Aku belum siap apa apaan ini?
"Nona ikutlah dengan kami! Tuan besar sudah menunggu anda!"
Menunggu? Tuan besar? Ada apa ini?
"Apa maksud anda?"
"Ikut lah dengan saya anda akan tau setelah Anda sampai disana." Ucap Alvaro mendekat.
"Tidak aku tidak mau. Jangan macam macam saya bisa saja meneriaki kalian agar di kepung warga."
"Nona. Kami tidak bermaksud jahat ikut lah dengan kami. Pak Bisma sudah mengizinkan Kami untuk menjemput Anda."
Mendengar nama itu akhirnya dengan terpaksa. Gita menutup pintu kontrakan nya dan mengikuti para pria tersebut.
Sebelum nya Brigitta di bawa ke spa untuk melakukan perawatan dan di dandani secantik mungkin. Setelah itu barulah mereka pergi ke mansion.
..
Setelah turun dari mobil alangkah terkejutnya Brigitta melihat pemandangan di depannya.
Astaga besar sekali. Sebenarnya untuk apa aku kesini. Dan berdandan seperti ini?"
"Nona mari!" Kata Alvaro membuyarkan lamunan Gita.
Dengan cepat Gita mengekor dari belakang.
Wah wah mata Brigitta serasa sangat nyaman memandangi sekelilingnya yang tampak seperti berada di sebuah istana.
Kini Brigitta sampai di meja yang sangat panjang yang berisikan banyak makanan mata Brigitta berhenti di mata yang menatap dirinya. Pria paru baya yang duduk di kursi depan besar itu.
"Brigitta kemari!!" Janes dengan suara berat terseyum melihat Brigitta.
Dengan cepat Brigitta sedikit berlari mendekat sambil menundukkan kepala.
Apa pria ini yang akan menikah denganku? Batin Gita.
"Duduklah jangan menunduk seperti itu."
"Baik Tuan." Dengan cepat Gita duduk dan menatap ke arah depan tampa berani menatap pria di samping nya.
"Saya sudah mendengar semua tentang mu. Apa kau benar benar bersedia untuk menikah dengan putra saya?"
Dengan cepat Gita memalingkan wajahnya menatap Janes.
Apa? Putra? Jadi bukan dia dan bukan pria tadi?
Kini mata Gita mencari sosok laki laki yang akan menikah dengan nya.
"Dia tidak disini. Sedang ada meeting, mungkin dia akan terlambat datang." Ucap Janes seperti tau apa yang di cari Brigitta.
Gita hanya tersenyum dan diam menatap depannya.
"Jadi Bagaimana apa kau setuju dengan pernikahan ini?"
To be continued....
🍁Jangan lupa like and vote ya guys 🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
❤Follow IG aisyah_az124 ❤
aku mampir kak
2022-05-07
1
Adhe Nonha Cyantik Atawuwur
mulai seru
2022-03-01
0
Rosyidah Rosyidah
kayaknya, ceritanya bagus nih
2022-02-24
0