Citra pergi di depan mata Erik begitu saja, seakan tak ada tenaga lagi bagi laki laki itu untuk mencegah agar istri kesayangannya itu tak pergi meninggalkan nya, bahkan rasanya segala upaya sudah dia tempuh termasuk bersedia menerima, mengurus dan membesarkan anak yang di klaim hasil perselingkuhan istrinya yang kini berada dalam perut Citra, namun Citra tetap bergeming, dia tetap pergi meninggalkannya, meremuk redamkan hatinya, dan dengan teganya mengaramkan bahtera rumah tangga mereka yang di bina selama 4 tahun lamanya dengan sengaja.
Citra bahkan pergi di jemput oleh selingkuhannya, di depan mata kepala Erik sang suami, meski laki-laki perebut istrinya itu tak turun dari mobil dan menampakkan wajahnya, namun hati suami mana yang tak perih hatinya jika menghadapi kenyataan pahit seperti itu.
Prang,,,!
Dalam sekejap barang-barang mewah dan mahal pengisi rumah yang kini telah di tinggalkan oleh nyonya rumahnya itu hancur berserakan, Erik melampiaskan kemarahan nya dengan menghancurkan segala yang ada di hadapannya saat itu, rasanya dia tak sanggup lagi menjalani hidup tanpa istri yang di sayanginya itu.
"Erik!" Panggil Kemal sedikit panik ketika baru saja tiba di kediaman Erik dan merasa kaget dengan apa yang di lihatnya saat ini, namun tak mendapati bos nya itu di sana.
Pemandangan rumah yang berantakan dengan tatanan barang yang sudah tidak pada tempatnya lagi, pecahan kaca bertebaran, membuat Kemal segera mencari keberadaan Erik di setiap penjuru rumah besar dan mewah itu.
"Erik!" Seru Kemal lagi,
Kemal memang biasa memanggil bosnya itu hanya dengan panggilan namanya saja jika tidak sedang berada di kantor.
Kemal menuju lantai atas tempat dimana kamar pribadi Erik berada, pintu kamar itu terbuka lebar, dan nasib kamarnya pun tak jauh beda dengan ruangan lainnya, hancur berantakan sehancur hati dan hidup Erik saat ini.
Namun tak di dapati juga sosok Erik di kamarnya itu, Kemal lalu kembali keluar dari ruangan itu, seorang pelayan menangis ketakutan di pojok ruang makan.
"Kenapa? Apa yang terjadi? Di mana tuan?" Tanya Kemal pada pelayan itu.
Wanita setengah baya yang bertugas mengurus kebutuhan dan kebersihan rumah mewah itu menunjuk ke arah ruang kerja Erik yang berada tak jauh dari ruang makan tempat mereka berada.
Kemal berlari ke ruang kerja Erik, dia takut laki-laki yang sedang meluapkan amarah nya itu merusak dokumen perusahaan yang sangat penting, dia akan sangat kewalahan memperbaiki semua nya jika sampai itu terjadi.
"Erik! Apa yang terjadi?" Tanya Kemal lemas saat melihat ruang kerja Erik yang penuh dengan draf kerja sama dan gambar rancangan Erik yang merupakan seorang arsitek terkenal itu semuanya berserakan di lantai dan sudah tak berbentuk semua.
"Bajingan itu,,, katakan siapa bajingan yang sudah berani mengambil Citra dari sisi ku?" Tanya Erik mencengkram kerah baju Kemal.
"Tunggu,,, tunggu,,, apa yang sedang kamu bicarakan ini?" Kemal melepaskan cengkraman Erik dari lehernya yang menarik kerah bajunya sekuat tenaga, membuat dirinya bak tersangka dalam gonjang-ganjing yang terjadi dalam hidup bosnya itu.
"Citra pergi, dia memilih laki-laki itu di banding untuk tetap tinggal di sini bersama ku," adu Erik pada asisten yang sudah sangat dekat dengan nya itu.
Kemal hanya menarik napasnya dalam-dalam, dia sudah bisa memprediksi kalau hal ini pasti terjadi, apa lagi dia yang selalu melihat bagaimana keintiman Citra dengan selingkuhannya itu setiap hari, Kemal sudah bisa menduga, kalau Citra pasti akan meninggalkan bos nya yang bucin setengah mati itu.
"Laki-laki itu bernama Roni Permana, usianya 29 tahun, satu tahun lebih muda dari kita, dia kakak kelas istri mu saat di bangku SMU, sekarang dia seorang pengusaha muda yang sukses di bidang ekspedisi, dan dia juga bekerja sama dengan salah satu perusahaan penerbangan besar di negara kita. Oh iya, satu hal penting lagi yang wajib kau ketahui, laki laki itu merupakan cinta pertama Citra." Terang Kemal panjang lebar.
"Roni Permana, shiiittt! Kenapa harus dia," umpat Erik kesal, kepalan tangannya seketika melayang dan menghantam dinding ruangan itu keras.
Bagaimana tidak, Roni Permana adalah cinta pertama Citra sekali gus laki laki pertama juga yang merenggut kesucian istrinya itu saat dulu mereka berpacaran, entah lah, bagaimana awalnya sehingga mereka bisa bertemu dan menjalin hubungan kembali, karena setahu dirinya, selepas lulus SMU, Roni melanjutkan kuliah di luar negeri dan tak pernah lagi berhubungan apapun dengan Citra.
***
Seminggu sudah Citra pergi meninggalkan rumah beserta Erik di dalamnya, seminggu pula Erik mengurung diri di dalam kamarnya bak mayat hidup yang tak punya gairah lagi untuk melakukan apapun, bahkan hanya untuk sekedar mandi atau makan, hari harinya hanya di habiskan dengan meratapi kepergian Citra yang belum bisa dia relakan sampai detik ini.
"Tuan ! Ada surat untuk tuan," panggil Yanti sang asisten rumah tangga yang masih betah bekerja di rumah mewah itu meski harus menghadapi emosi tuannya yang meledak ledak belakangan ini meski pun tanpa sebab, setelah kepergian istrinya dari rumah itu.
Kemal yang hawatir dengan keadaan Erik setiap hari datang berkunjung ke rumah itu, seperti hari ini ketika sang asisten setia itu baru saja tiba di rumah Erik, lalu mendapati Yanti yang berdiri di depan kamar sang majikan, Kemal yang penasaran lalu menghampirinya, dan menyambar surat beramplop coklat itu dari tangan Yanti.
"Kapan surat ini datang ?" Tanya Kemal sambil membaca sampul amplop bagian depan yang bertuliskan pengadilan agama.
"Tadi pagi, Tuan !" Jawab Yanti terbata.
"Baiklah terimakasih, kamu boleh pergi, biar ini aku saja yang mengurusnya," ucap Kemal.
Kemal memutar dan mendorong pegangan pintu kamar Erik yang ternyata tidak di kunci itu.
Nampak Erik sedang berbaring di kasur dengan penampilan lusuh, dan lingkar mata menghitam seperti zombie, bisa di pastikan kalau laki laki yang biasanya selalu menjaga kesehatan dan penampilannya agar terlihat modis dan perlente itu tidak pernah tidur selama ini.
"Bangun! Hadapi kenyataan, jangan jadi pengecut!" Ucap Kemal menarik paksa tangan Bos nya itu agar bangun dari posisi rebahannya di kasur empuk itu.
"Apa pekerjaan yang ku berikan pada mu kurang banyak, huh? Sampai kau banyak waktu luang untuk bermain main ke sini!" Ucap Erik menatap malas.
Kemal menyodorkan amplop berwarna coklat itu ke hadapan wajah Erik yang kusut.
"Apa ini?" Tanya Erik memundurkan wajahnya.
"Sepertinya surat panggilan dari pengadilan, aku juga belum membacanya," kata Kemal asal.
Erik meraih amplop itu dan membukanya, lalu membaca isi surat itu dengan seksama,
"Citra menggugat cerai!" Lirihnya putus asa, kertas yang berada di tangannya itu jatuh begitu saja ke lantai kamar nya.
Kemal memungut kertas itu dan membacanya,
"Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Kemal setelah selesai membaca surat itu.
"Entah lah, semua masih seakan seperti mimpi buat ku, aku masih berharap aku terbangun dari mimpi buruk ini, masih berharap Citra tersadar dan kembali pada ku." Cicit nya.
"Ayolah, jangan bodoh, Citra sudah menghianati mu, dia pergi meninggalkan mu dengan laki laki lain, kau berhak marah pada mereka, kau laki laki, kau juga bisa menuntut dan melaporkan mereka atas tindakan perselingkuhan dan perjinahan, bangkit Erik! Jangan lemah kaya gini!" Ucap Kemal yang kesal dengan sikap bos sekaligus sahabatnya itu.
"Persiapkan semuanya!" titah Erik.
"Maksudnya, persiapan untuk menuntut mereka?" Kemal merasa tak yakin dengan perintah yang di berikan Erik padanya.
"Persiapkan semua dokumen untuk keperluan perceraian, penuhi semua tuntutan yang ajukan oleh dia, aku setuju bercerai dengan nya!" ucap Erik terdengar putus asa, namun dia tak ingin menghalangi kebahagiaan Citra.
Erik hanya ingin Citra yang sebentar lagi berstatus mantan istri itu bahagia, meski dia yang harus kehilangan kebahagiaannya sendiri.
"Apa kau yakin?" Kemal melihat bos nya dengan tatapan ragu ragu, beberapa menit yang lalu sepertinya dia masih mendengar kalau bosnya itu tak ingin melepaskan Citra dan masih berharap wanita itu kembali ke pelukannya, namun entah setan apa yang merasuki bosnya itu, tiba-tiba dia dengan suka rela mau melepaskan istrinya untuk orang lain begitu saja.
"Aku hanya ingin dia bahagia!" ucap Erik perih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Mattea Bee
Emang bener ya kalau bucin itu sampai bikin orang jadi sebodoh itu? Erik ayo move on!! Citra memang tidak pantas untuk orang sebaik kamu.. Citra pasti bakal nyesel udah ninggalin kamu Erik..
2024-07-18
1
Sandisalbiah
intinya Citra gak pernah cinta ke kamu Erick.. buktinya dia pindah ke lain hati krn jika dia cinta, dia gak akan berhianat, dia gak akan ninggalin kamu... nyatanya dia cuma jadikan kamu pelarian saat dia jauh dr cinta pertamanya...sadar bro..
2023-07-28
1
Arin
nah gtu dong Rik jngn Kya cwe aja,ya wlpun cwe juga klo udh di khianti ya sy berhrp jngn mau lagi berstu aplgi klo si psangn hamil dan menghmili orng itu...Krn cewe dan juga cwo ngga hnya cuman satu☺️
2022-06-23
1