3. pura-pura cinta

Adnan datang dan membantuku membawa barang ke kamar , nenek pun menggandengku menuju kamar yang akan ku tempati.

" Sini sayang.. ini adalah kamar kalian yah, semoga kamu suka " Ucap nenek.

" Wah kamarnya bagus yah nek, kaya kamar artis " Candaku pada nenek.

" Baguslah kalau kamu suka, nenek ke belakang dulu yah , kamu lanjut saja beres-beres nya" Kata nenek

Aku pun membereskan barang-barang ku, tiba-tiba Adnan datang " EHM... Saya perlu bicara serius dengan kamu " Kata Adnan.

"Kalau mau bicara, bicara saja bang Adnan " Ucapku dengan sopan

" Asiyah .. sebelumnya saya ingin memberitahu kamu ,saya ini sudah punya tunangan, saya terjebak dengan semua ini , tapi bagaimanapun juga saya tidak bisa berbuat apa-apa."

Ucap bang Adnan

" Saya juga tidak menginginkan masalah ini, bagi saya pernikahan ini adalah musibah terpahit,"

Ucapku sambil meneteskan air mata.

" Saya tau, dan saya mengerti bagaimana perasaan mu, Oleh karena itu saya ingin membuat kesepakatan di antara kita. Bagaimana kalau kita pura-pura saja dulu seakan pernikahan ini baik-baik saja , bila tiba saatnya nanti barulah kita cerai " Ujar bang Adnan.

" Baiklah saya pun masih ingin kuliah , saya masih 18 tahun ,belum sepantasnya saya menikah " Ucapku.

"Tapi ada peringatan keras buat kamu" Ucap Adnan.

"Apa itu?".. Tanyaku

" Kamu dilarang baper sama saya, ..saya ini memang tampan dan kaya, jadi semua wanita tertarik pada saya , saya harap kamu paham maksud saya" Ucap Adnan

"hah . .. i..iya okee" Jawab ku

" Dasar laki-laki nggak tau malu , muji diri sendiri segitunya , tampang doang yang Handsome tapi sombong nya selangit" Bisikku dalam hati.

" Saya juga punya peringatan , anda jangan sekali-kali sentuh saya, dan kalau masuk kamar, anda harus ketuk pintu dulu. " Ucapku

" Oke , saya ikuti aturan kamu" Kata Adnan.

" ..nanti saya tidur dimana ya , kan kasur cuma ada satu. " Tanyaku

" Saya tidur di tempat tidur saya, kamu nanti tidur di sofa , bentar lagi sofa pesanan saya akan sampai " Kata Adnan.

" Masa saya tidur di sofa , ya nggak muat lahh" Ucapku.

" Kamu nggak usah komen , sofa yang saya pesan itu 3 kali lebih besar dan lebih nyaman dari sofa rumah kamu" Lanjut Adnan.

" Emangnya kamu pernah lihat sofa saya?" Tanyaku dengan kesal.

" Udah-udah .. nggak usah bahas sofa lagi, mending kamu beresin tuh barang-barang kamu." Ucap Adnan.

** Dua jam kemudian **

Pesanan bang Adnan pun tiba

" masyaa Allah..Allahuakbar.. ini sofa besar banget yah,, empuk lagi ..pasti nyaman deh " Ujarku dengan girang.

"Lohh Adnan mesan sofa yah " Tanya nenek.

" Iya nek .. ini sofa untuk kamar Adnan, " Jawab Adnan.

" Tumben kamu pengen beli sofa" Kata nenek.

" Kebetulan ada promo nek , jadi Adnan beli aja sofanya." Lanjut Adnan.

"Untung aja nenek tidak curiga kalau sofa ini tempat tidurku " Bisikku dalam hati.

***

menjelang magrib aku melihat Adnan bergegas keluar rumah.

" ehh kamu mau kemana " Tanyaku pada Adnan.

" Bukan urusan kamu " jawab Adnan dengan cuek.

" ih..cuek amat, " Bisikku dalam hati.

***

azan pun berkumandang , aku pun menunaikan kewajiban ku solat lima waktu .

***

setelah selesai solat isya, aku dan nenek berbincang-bincang.

" Nek.. tadi bang Adnan keluar rumah mau ngapain ya ?" Tanyaku

" dia pasti ke mesjid, Adnan memang selalu solat di mesjid" Jawab nenek.

" oo ..ke mesjid.. tadi aku tanya dia nggak jawab" Ujarku.

" mungkin dia nggak dengar " Kata nenek.

"Assalamualaikum.." Sapa Adnan yang baru pulang dari mesjid.

"waalaikumussalam" Jawabku.

" Adnan udah datang, mari kita ke meja makan, Bi Surti sudah siapkan makan malam" Ajak nenek.

kami pun bergegas ke meja makan.

" masyaa allah, banyak banget makanannya , enak-enak lagi" Bisikku dalam hati.

" ayo di makan siyah". Ujar nenek.

Aku pun membaca doa ,dan mulai makan .

***

malam mulai larut, aku pun bergegas ke kamar , aku di kagetkan dengan tampilan yang berbeda dari kamar kami

" kenapa bengong gitu??... aku udah pasang tirai pembatas antara tempat tidur ku dan tempat tidurmu , jadi kamu nggak bisa mandang-mandang wajah ku yang tampan ini saat aku tidur" Kata Adnan.

" rasanya aku pengen pukul ni orang sampai bonyok-bonyok dehh, pede nya tingkat tinggi,huh...astaghfirullahalazim.. sabar siyah sabar..." Bisikku dalam hati.

" Ok good night" Ucapku sambil menutup tirai kamarku.

Kini tirai itu seakan jadi pembatas antara kamarku dan dia, hingga satu kamar itu seakan jadi 2 ruangan.

***

tepat pukul 04.30 aku pun terbangun , dan menuju kamar mandi untuk wudhu dan sholat subuh

" Si manusia PD itu kemana ya..kok nggak ada di kamarnya" Tanyaku dalam hati.

***

matahari mulai memancarkan sinarnya ,

" pagi nek" Sapaku pada nenek yang sedang duduk santai di teras rumah.

" pagi sayang" Jawab nenek.

" Lagi ngapain nek " Tanyaku

" nenek lagi nunggu suami kamu, tumben udah jam segini dia belum pulang dari mesjid " Kata nenek.

"oo.. ternyata di mesjid.. masyaa Allah ternyata dia rajin solat ke mesjid " Bisikku dalam hati.

Tak lama kemudian,Adnan pun datang

"Assalamualaikum.." sapa Adnan.

"Waalaikumussalam" Jawabku.

" Masya Allah suami ku ini ternyata dari mesjid , beruntungnya siyah punya suami kaya Abang" Ucapku di depan nenek dan Adnan.

" Iya memang kalian itu cocok Asiyah, kamu juga kan wanita Solehah, rajin solat sama kaya Adnan " Ucap nenek .

" Iya benar itu nek " Jawab Adnan.

Tiba-tiba Adnan menarik tanganku

"Bentar ya nek ..Adnan mau bicara dulu sama istri tercinta ini " Kata Adnan.

ia menarikku hingga sampai ke kamar

" Asiyah putri yanti, apa maksud anda muji-muji saya di depan nenek, saya geli dengarnya" tegas Adnan

" Muhammad Adnan Alfarizi..anda tidak usah kepedean yahh, tadi itu saya cuma pura-pura supaya nenek tidak curiga kalau rumah tangga kita kaya neraka" Ucapku dengan kesal.

aku pun pergi ke dapur meninggalkan Adnan si macan tutul itu.

***

Pagi itu kami sarapan pagi

" Adnan kamu bawa dong istri kamu jalan-jalan, pengantin baru harusnya lebih harmonis lahh" Kata nenek,

" Iya nek..nanti pasti Adnan bawa" Jawab Adnan.

" Gimana kalau hari ini kamu bawa Asiyah belanja , siyah kan pasti pengen jalan-jalan,beli baju, dan makan di luar." Ucap nenek pada Adnan.

" iya deh iya..." Jawab Adnan dengan terpaksa.

"Aku sih pengen jalan-jalan ,tapi kalau sama si tuan macan ini ,aku malas lah" Bisikku dalam hati.

" gimana siyah . ..kamu mau kan jalan-jalan sama suami kamu?" Tanya nenek.

" iya siyah mau nek" jawabku

" Gitu dong, kalau kalian harmonis begini kan nenek jadi tenang " Kata nenek.

" iya nek , pasti lah harmonis, siyah kan istri yang paa..ling ...Adnan sayang" Ucap Adnan.

" Hhh...nggak usah sok manis tuan macan.." Bisikku dalam hati

bersambung,,

Terpopuler

Comments

Annisa Assegaf

Annisa Assegaf

sepertinya si Adnan g sebaik yg dikira🤔

2022-03-07

1

Nadia Alisya Azzahra

Nadia Alisya Azzahra

tahu ilmu agama tp kok saling ngatain sih kyk ga punya ilmu agama....hadeeeeh

2022-02-18

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!