Aku dan Dinar mengikuti nenek masuk ke pintu, yang entah akan membawa kami kemana. Sebelum aku melewati kusen pintu, aku tidak mengetahui apa yang akan aku temui di balik pintu. Karena, ketika pintu terbuka yang aku lihat di hadapanku hanyalah cahaya berwarna kuning keemasaan yang menyilaukan. Nenek, Bex dan Rox sudah masuk terlebih dahulu. Aku melangkah masuk melewati kusen pintu dengan ragu tak yakin apa yang akan aku injak. Aku agak menyipitkan mata ketika aku memasuki cahaya keemasan yang menyilaukan itu. Aku tersandung kakiku sendiri hingga hampir terjatuh kedepan, setelah aku berhasil lepas dari cahaya keemasan di belakangku. Bex dan Rox menarik belakang bajuku mencegahku jatuh tersungkur ke depan. Akan tetapi, kelegaanku tidak bertahan lama. Belum lama aku berdiri tegak, seseorang menabrakku dari belakang dan menyebabkanku jatuh tersungkur kedepan. Wajahku mencium rerumputan dan tanah.
"DINAR!" geramku marah.
"Maaf," aku merasakan seringai dari suara dinar.
Dinar bangkit dibantu oleh Bex dan Rox membantuku berdiri.Bajuku sudah kotor dengan tanah terutama bagian lutut celanaku. Telapak tanganku jugga sudah di penuhi tanah. Aku menghilangkan tanah yang menempel di telapak tanganku dengan menepuk telapak tanganku satu sama lain. Setelah tanganku bersih dari kotoran yang terlihat oleh mataku, aku sedikit membungkuk membersihkan lutut celana jinsku dari tanah dan rerumputan yang menempel.
"Tidak apa-apa, semua orang begitu saat pertama kali melewati pembatas," kata Rox sambil membantu Dinar membersihkan celananya. Sedangkan Bex sudah berjalan ke arah nenek yang berdiri di bawah sebuah pohon beringin.
Aku baru menyadari ketika aku memandangi sekitar, bawasannya aku sekarang sedang berdiri di atas sebuah bukit. Udara sejuk menerpa wajahku. Di bawah bukit tampak sebuah sungai besar berbatu. Airnya jernih memantulkan warna langit yang berwarna biru. Diseberang sungai terdapat sebuah tebing tinggi berwarna seperti kapur menjulang begitu tinggi. Tanpaknya di bawah tebing terdapat sebuah gua. Aku tidak tahu pasti karena bagian bawah tebing sebagian besar ditutupi oleh semak belukar.
Aku, Dinar dan Rox berjalan mendekati nenek yang sedang asik berbicara dengan Bex. Mereka tanpak berbicara cukup serius. Sementara aku sudah hampir mencapai tempat nenek dan Bex berdiri, aku menoleh ke arah keributan di belakangku. Rox tanpak sedang mengejar Dinar yang sedang berusaha mendekati sungai di bawah bukit.
"Jangan sentuh air sungai itu! Sungai itu memiliki air yang beracun! Tanganmu bisa terbakar!" teriak Rox sedikit terengah-engah karena berlari mengejar Dinar.
Bex dan nenek menghentikan pembicaraan mereka dan mengalihkan pandangan ke arah keributan di bawah bukit.
Dinar mengalihkan pandangannya dari sungai lalu berbalik ke arah Rox. Mereka sempat berbincang sebentar. Aku tidak mendengar apa yang mereka bicarakan karena jarak mereka yang cukup jauh. Rox tanpak jengkel, ia mengangkat tangannya memberi peringatan. Dinar yang awalnya cemberut, tiba-tia mengubah ekspresinya dan tersenyum dan menepuk bahu rox. Lalu ia merangkul Rox dan mereka berdua berjalan kearahku yang sudah bergabung dengan nenek dan Bex.
Kami duduk di bawah pohon dan mendengarkan cerita yang hendak nenek ceritakan kepada kami. Tentang bagaimana semuanya bermula dan hal-hal lain termasuk bagaimana ayah dan paman tidak mengetahui bahwa mereka adalah keturunan penyihir.
****
Awalnya semua makhluk di muka bumi ini hidup secara berdampingan dan damai. Pada ribuan tahun yang lalu, bangsa titan yang di sebut telamones berusaha menguasai dunia. Mereka membantai banyak mahluk lain, termasuk manusia. Adapun beberapa manusia yang dibiarkan hidup, mereka dimakan kesadarannya oleh para telamones, mereka hidup tetapi juga tidak hidup secara bersamaan. Beberapa manusia dengan kondisi fisik yang bagus ditanamkan pikiran baru oleh para telamones untuk dijadikan tentara mereka. Akhirnya perang besar antara penyihir dan telamones meledak selama kurang lebih 5 tahun tanpa henti. Para telamones kalah dan mendapatkan hukuman atas perbuatan mereka. Mereka dibuang ke bagian bawah bumi dan dijadikan sususnan bumi. Mereka dipaksa menjadi menahan bumi.Terjadinya gempa bumi biasanya adalah akibat dari ulah titan yang merasa tidak puas dengan apa yang terjadi dibumi.
Para telamones yang dihukum di bawah bumi melahirkan anak-anak yang di sebut goblin. Goblin bukan mahluk yang mengancam seperti telamones Akan tetapi, mereka mewarisi sifat sinis telamones. Mereka memiliki mata merah dan kulit berwarna kelabu seperti warna kuku yang mati karena tercungkil atau lain sebagainya.
Nenek dan kakek merupakan keturunan dari kelompok penyihir kuno yang berhasil memenangkan peperangan dengan bangsa titan. Para keturunan penyihir kuno inilah yang akan menjadi para penjaga dan di wariskan buku panduan seperti yang aku dan Dinar temukan sebelumnya.
Setelah berakhirnya perang terhadap bangsa telamones, para manusia masih merasa terancam dengan mahluk-mahluk mitologi dan mahluk-mahluk mistis di sekitar mereka. Mereka berusaha membunuh beberapa di antaranya. Para manusia takut para mahluk itu akan melakukan hal sama seperti yang dilakukan oleh telamones. Akhirnya para penyihir membuat perjanjian dengan para manusia dan memindahkan para mahluk mitologi dan mahluk mistis ke Reven Ereht.
***** *
Pada sekitar abad ke 16 dan 17, manusia menemukan portal menuju Reven Ereht Pada saat itu memang masih banyak gerbang menuju Reven Ereht. Manusia kembali merasa terancam dan menganggap para penyihir berbohong terhadap mereka. Mereka para manusia mengira bahwa para penyihir sudah menylenyapkan mahluk-mahluk itu. Akhirnya terjadinya pembataian parapenyihir. Orang-orang yang di anggap memiliki ilmu mistis di bantai secara berutal. Ada yang di bakar, di pancung, dilemparkan ke sekelompok anjing lapar dan lain sebagainya.
Para manusia menolak negosiasi dengan para penyihir. Tidak ada negosiasi dan tidak ada perjanjian lagi. para penyihir ditangkap dan dibantai walaupun tak bersalah. Para penyihir akhirnya bersembunyi dan hidup normal layaknya manusia. bahkan sebagian dari mereka akhirnya melupakan ilmu sihir mereka. Terkadang akhirnya keturunan mereka tidak mengetahui bahwasannnya mereka memiliki darah penyihir mengalir di tubuhnya. Mereka tidak bisa menggunakan sihirnya di hadapan manusia. Gerbang menuju Reven Ereht ditutup dan hanya di sisakan dua di anataranya agar manusia tidak bisa menemukan akses kesana dan mengencam para mahluk lain.
****
Ketika ayah berusia 8 tahun dan paman berusia 6 tahun terjadi hal besar lagi di dunia penyihir. Seorang penyihir hebat dan juga merupakan keturunan para pejuang, sebut saja Abraham. Abraham merupakan teman dekat kakek. Suatu saat, Abraham merasa bahwa apa yang terjadi terhadap para penyihir tidaklah adil. Mereka sudah menyelamatkan para manusia dari para telamones tetapi tidak ada rasa terima kasih untuk mereka. Para penyihir dibantai hanya karena para manusia merasa terancam dengan kehadiran mereka. Bahkan para penyihir terpaksa harus hidup bersembunyi.
Abe yang merasa tidak adil tersebut, mulai mengumpulka beberapa pengikut yang sepemikiran dengannya dan berencana untuk melepaskan mahluk-mahluk mitologi dan mistis yang hidup di reven ereht guna membantai para kaum manusia. Abe ingin memberi pelajaran kepada kaum manusia.
*Kakek yang merasa tidak setuju dengan teman dekatnya itu menentang apa yang direncakan oleh abe. Ia mencoba berbicara dengan abe secara terbuka dan meminta abe berfikir dengan kepala dingin. kakek berkata kepada Abe bahwa "Apabila kita para penyihir melakukan hal yang sama terhadap para manusia apa bedanya kita dengan mereka ataupun para telamones?"
Akan tetapi, karena sudah diliputi rasa dendam dan benci, membuat hati Abe sudah menghitam. Ia tidak lagi mau mendengarkan perkataan teman dekatnya itu*.
Akhirnya terjadilah perkelahian besar antara kakek dan abe pada malam ketika kakek berusaha membujuk Abe. Abe merasa kakek memihak kaum manusia dan merasabahwa kakek sudah menghianati kaumnya sendiri. Mereka bertarung satu samalain di Reven Ereht. Sepertinya tidak ada yang selamat dari perkelahian itu. Baik kakek ataupun abe tidak terdengar kabarnya sejak saat itu. Orang-orang beranggapan bahwa mereka berdua sudah tewas.
Sejak kehilangan kakek, nenek berusaha menjauhkan anak-anaknya dari ilmu sihir. Ia mengambil ingatan anak-anaknya tentang ilmu sihir dan apapun yang bersifat magis pada ingatan anak-anaknya. Nenek juga membuat ayah dan paman melupakan identitas mereka sebagai penyihir. Ayah dan paman tidak kehilangan darah penyihir mereka. Mereka hanya kehilangan identitas mereka sebagai penyihir. Sayangnya sihir yang dilakukan nenek terhadap anak-anaknya tidak dapat nenek lakukan terhadap cucu-cucunya. Sihir itu hanya dilakukan oleh orang tua ke anak-anaknya. Tidak dengan nenek/kakek ke cucu-cucunya. Karena ingatan ayah dan paman tentang sihir sudah dihapuskan, nenek tidak bisa meminta anak-anaknya untuk melakukan hal serupa kepada cucu-cucunya. Akhirnya hal seperti ini harus terjadi. Cucu-cucunya akhirnya mengetahui identitas mereka dan mereka secara tidak sengaja harus mewarisi identitas sebagai penjaga.
*****
Kembali ke Masa Sekarang.
Nenek menyelesaikan ceritanya dan menatap langit biru di atasnya. Aku dan Dinar masih diam. Bingung hendak berkata apa. Nenek menghela nafasnya lalu beranjak dari duduknya.
"Karena kalian sudah mengetahui identitas kalian. Kalian perlu mempelajari banyak hal." Nenek menatap lekat kami berdua.
"Apa yang harus kami pelajari?" tanya Dinar penasaran.
"Pertama, kalian ikutlah dengan Bex dan Rox. Nenek akan mempersiapkan guru untuk kalian."
"Kemana kita harus pergi?" tanyaku tak kalah penasaran.
"Tunggu dan lihat saja," kata Bex percaya diri.
Bex dan nenek kembali ke rumah sedangkan aku, Dinar dan Rox disuruh diam menunggu Bex kembali ke Reven Ereht. Tak lama kemudian, Bex muncul dengan naga di bersamanya. Naga itu merupakan naga yang aku lihat di ruangan nenek sebelumnya. Akan tetapi, ukurannya sekarang jauh lebih besar. Ia terbang bebas ke langit lalu kembali lagi kedekat kita. Ia menghembuskan api dari muutnya ke atas langit sebelum Bex memeperkenalkannya kepada kami.
"Namanya Larna," kata Bex
"Hei Larna, aku Dinar dan dia Sarah," kata Dinar sambil menunjukku. Aku tersenyum menatap Larna, ia tanpak gagah dan berwibawa.
Larna lalu menundukkan tubuhnya rendah, sepertinya ia mempersilahkan kami menanikinya. Benar saja, Bex naik ke atas tubuh larna terlebih dahulu. ia lalu mengulurkan tangannya ke arahku dan Dinar.
"Ayo, naik! kita harus pergi kesuatu tempat yang jauh."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
X.in [iKON]
bentar2 ini fantasi?
2021-04-25
2
zien
aku udah mampir dan memberimu like 👍😘
2021-02-01
2