Bab. 2

Setelah pintu terbuka Sela melihat suaminya berdiri di depan pintu sementara disampingnya berdiri seorang wanita yang berpenampilan begitu seksi.

" Masuk mas !" ucap Sela sambil memperhatikan suaminya. Kemudian kedua orang tersebut masuk.

" Jangan repot-repot membuat minuman, kami hanya mampir sebentar. " Ucap Dani

" Kenapa buru-buru mas ? tidakkah mas kangen sama Zaqi ? Setidaknya temanilah dia meskipun hanya sehari. " ucap Sela

" Maaf tapi kami tidak bisa." jawab perempuan di samping suaminya.

" Kenapa ?" Tanya Sela penasaran

" Karena kedatangan kami kesini bukan untuk kalian berdua melainkan untuk kami berdua. " jawab wanita itu sinis

" Apa maksudnya mas ?!" tanya Sela

" Maaf Sela aku kembali kali ini untuk meminta tanda tanganmu sebagai bukti persetujuan atas pernikahan kami dan bukti perceraian kita. " jawab Dani sambil mengeluarkan selembar kertas.

" Apa ? menikah lagi ?!" ucap Sela seakan tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh suaminya.

" Tidak mas aku tidak akan pernah menandatangani surat itu. " jawab Sela dengan menahan gejolak di hatinya.

" Terlepas kamu mau tanda tangan atau tidak, itu tidak dapat merubah keadaan." ucap Dani.

Sela menatap wajah lelaki yang ada di hadapannya, dengan segudang kecewa.

" Tidakkah kau teringat akan Zaqi ? apa salah dia hingga mas tega meninggalkan dia disaat dia membutuhkan seorang ayah. " belum sempat Sela menyelesaikan ucapannya, ada tangan kecil yang menghapus air matanya.

" Ibu jangan menangis, Zaqi tidak akan meninggalkan ibu, Zaqi tidak menginginkan ayah, Zaqi hanya ingin ibu. " ucap Zaqi sambil memeluk tubuh Sela yang bergelar karena menangis.

" Baiklah, kalau kalian tidak mau menuruti keinginan kami, maka jangan harap kami akan membantu kesulitan yang kalian hadapi. " ucap Dani tanpa perasaan

" Pergilah dari sini ! Pergi ... !!" ucap Sela sambil memeluk tubuh Zaqi

" Baik ! jika itu keinginanmu tapi mulai detik ini jangan pernah meminta bantuan ku apapun yang terjadi." ucap Dani sambil berdiri.

Kemudian ia melangkah sambil menggandeng tangan wanita yang datang bersamanya, meninggalkan istri dan anaknya dalam keadaan yang menyedihkan.

Sementara Sela dan Zaqi saling memeluk untuk saling menguatkan. Setelah lama keduanya menangis kemudian Sela menggendong Zaqi kembali ke kamar.

" Mari nak tidur lagi jangan bersedih, ibu akan membuat Zaqi bahagia meskipun tanpa ayah disini. " ucap Sela sambil tersenyum mencoba untuk tegar dihadapan Zaqi

" Iya ibu kita akan selalu bersama." jawab Zaqi

Kemudian Sela memeluk Zaqi agar anak itu segera terlelap dan segera melupakan apa yang telah terjadi.

Setelah Zaqi tidur kembali, Sela melangkah untuk memeriksa pintu dan jendela. Setelah memastikan semuanya telah terkunci ia kembali menuju ke kamarnya.

" Assalamu'alaikum." terdengar suara dari luar

" Wa'alaikumsalam. " jawab Sela kemudian ia membuka pintu kembali.

" eh ... Bu Rosma, silakan masuk Bu. " ucap Sela sambil mempersilakan wanita paruh baya yang berdiri di depannya.

" Sela sudah 6 bulan kamu belum bayar kontrakan, jadi saya kesini ingin menagih uang tersebut. " ucap Bu Rosma tanpa Basa-basi setelah masuk ke dalam rumah.

" Maaf Bu beri saya waktu, saat ini saya belum punya uang. " jawab Sela sambil memohon

" Bukankah kamu dan suamimu sama-sama bekerja." ucap Bu Rosma

" Maaf Bu suami saya telah meningkatkan saya demi wanita lain." ucap Sela sambil terisak-isak

" Itu bukan urusan saya, kalau kamu tidak bisa segera membayar uang kontrakan, Besok malam segera tinggalkan rumah ini. Karena ada yang mau mengontrak. " ucap Bu Rosma tanpa memperdulikan tangisan Sela.

" Bu saya mohon kasihanilah kami Bu, Zaqi masih kecil mau tinggal di mana kami Bu." ucap Sela sambil memohon dan bersimpuh di kaki Bu Rosma.

" Sela saya tidak perduli akan hal itu, karena saya kasian sama Zaqi makanya saya ijinkan malam ini kalian masih tinggal disini tetapi tidak untuk besok malam." ucap Bu Rosma.

" Bu saya mohon beri saya waktu satu Minggu lagi Bu, saya akan usahakan untuk melunasi uang kontrakan ini Bu." Rosma memohon sambil menangis.

Namun Bu Rosma seakan tidak perduli, dia menghempaskan tubuh Sela kelantai kemudian bangkit dan melangkah keluar rumah.

" Saya ingatkan lagi jika besok malam kamu tidak segera membayar kontrakan, silakan tinggalkan tempat ini jangan paksa saya melakukan hal yang lebih dari ini !" ucap Bu Rosma sambil melangkah meninggalkan Sela yang menangis dilantai.

Sementara Zaqi ikut menangis melihat kejadian yang menimpa ibunya. ia ingin membela ibunya tetapi ia tidak berani, ia ingin memeluk ibunya tapi ia takut akan semakin membuat ibunya sedih.

Setelah beberapa saat Zaqi kembali berbaring dan menutupi tubuhnya mencoba tegar dan berusaha menyembunyikan air matanya dari ibunya.

Sementara Sela masih menangis tersedu-sedu dilantai. Dia merasa dunianya sudah berakhir, ia membayangkan Zaqi yang masih kecil harus hidup dikolong jembatan karena tidak mempunyai tempat tinggal.

Ia ingin kembali ke kampung halamannya tetapi takut menambah beban orang tuanya. Sela hanya bisa menangis meratapi nasib yang harus ia jalani.

Setelah mencoba menenangkan pikiran, Sela bangkit menuju kamar dimana Zaqi masih terlelap.

Sela menatap tubuh mungil Zaqi yang meringkuk dan sesekali terdengar Isak tangisnya, Zaqi menangis sebelum tidur karena perlakuan ayahanya.

Sela semakin merasa hancur dan tak terasa air matanya menetes kembali, kemudian ia melangkah ke kamar mandi untuk membasuh mukanya setelah itu ia berbaring di samping Zaqi sambil memeluk tubuh mungil Zaqi.

Sepanjang malam Sela menangis sambil memeluk tubuh Zaqi. Sakit dihatinya begitu luar biasa karena perbuatan lelaki yang ia cintai tega meninggalkan ia dalam keadaaan yang serba kekurangan dan harus menanggung semua beban hidup sendirian.

Perlahan Sela bangun dan mulai mengemas barang-barang yang bisa ia bawa dan memilih beberapa perabot rumah yang masih laku untuk dijual.

Mungkin dengan menjual beberapa perabotan ia bisa menyewa rumah untuk tempat tinggal mereka.

" Ibu mari Zaqi bantu ." ucap Zaqi tiba-tiba sudah ada di samping Sela.

" Zaqi mengapa sudah bangun nak ?" tanya Sela.

" Iya ibu Zaqi sudah tidak ngantuk. " jawab Zaqi.

" Ibu kita akan tinggal dimana ?" tanya Zaqi sambil menatap Sela.

" Kita akan pindah dari sini, kita akan mencari tempat tinggal yang baru, yang lebih dekat dengan tempat ibu bekerja. " jawab Sela sambil menggenggam tangan mungil Zaqi.

" Zaqi tidak keberatan jika kita pindah dari sini ?" tanya Sela kemudian.

" Tidak Bu kemanapun ibu pergi Zaqi akan ikut ibu. " jawab Zaqi kemudian memeluk tubuh Sela.

Keduanya berpelukan dengan derai air mata.

" Zaqi maafkan ibu ya nak." ucap Sela disela tangisannya.

" Kenapa ibu minta maaf ? Bukankah ibu bilang, kemiskinan itu bukan suatu kesalahan. Melainkan sebuah takdir hidup yang harus kita lalui dengan ikhlas dan sabar." ucap Zaqi sambil mengingat kalimat yang di ucapkan Sela menjelang tidurnya.

Terpopuler

Comments

DEWA HAREM

DEWA HAREM

oioi

2022-03-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!