Jadian

Waktu terus berlalu...Menjelang waktu maghrib, Fadil masih di rumah. Dari kaca jendela rumahnya, Fadil dapat melihat kalau Tiara cs sudah datang di Masjid. Menunjukan kalau Tiara telah sembuh dari sakitnya. Rumah Fadil terletak tak jauh di sebelah Masjid.

Dari kaca jendela itu, Fadil terus menatap kearah pelataran Masjid, dan menunggu akankah Tiara sore ini datang untuk mengaji.

Baik Tiara maupun Fadil, saat ini hati mereka dalam suasana yang baik. Es balok dalam hati mereka telah mencair. Namun, Fadil masih merasa canggung untuk bertemu dan bertatap muka dengan Tiara, walaupun hatinya sangat berharap. Hal itulah yang membuat Fadil memutuskan untuk datang ke Masjid lebih lambat.

Tiara yang tak mendapati Fadil ada di Masjid, hatinya merasa resah. Keinginannya untuk berdamai dengan Fadil setelah pertengkaran itu, sepertinya harus tertunda.

Menjelang dikumandangkannya Iqamah, Fadil baru datang ke masjid untuk ikut sholat maghrib secara berjamaah. Karena letak shaf untuk laki laki dan perempuan dibatasi dengan tirai, maka Tiara tidak mengetahui kalau Fadil saat itu juga ada di sana dan ikut sholat berjamaah. Baru saat sholat, dzikir, dan doa usai, disaat Fadil telah keluar dari pintu Masjid, dan hendak pulang ke rumahnya, yunita yang melihat Fadil langsung memanggilnya.

'' Mas Fadil.'' panggil Yunita.

'' Iya ada apa ya? '' jawab Fadil.

''Nanti pulang habis isya, tolong minta antar, katanya Tiara pengen ngomong''.

'' Emm, Insyaallah.'' jawab Fadil singkat, lalu diapun langsung pulang.

Usai sholat Isya, Fadil duduk di teras Masjid bersama Ulil sahabatnya. Tiara, Yunita, dan Rina, masih sibuk merapikan perlengkapan sholat dan mengajinya di dalam Masjid. Tak lama kemudian, Tiara dan yang lain keluar dari dalam Masjid untuk segera pulang. Tiara menunduk tak berani menatap Fadil, saat mereka melewatinya.

Baru, ketika mereka telah berada diluar pintu gerbang Masjid, Yunita berhenti dan memberi isyarat kepada Fadil. Fadil berdiri dan berjalan keluar dari Masjid, menyusul Tiara dan kawan kawan.

'' Lil, ikut aku yuk !'' ajak Fadil kepada Ulil.

'' kemana?'' tanya Ulil penasaran.

'' Tuuh, Nganter bidadari.'' jawab Fadil setengah berbisik.

'' Hah, kalian udah jadian?'' tanya Ulil kembali.

Menanggapi pertanyaan Ulil, Fadil hanya mengangkat kedua bahunya. Namun akhirnya Ulil pun ikut bersama Fadil mengantarkan Tiara cs untuk pulang.

Fadil dan Ulil berjalan dibelakang Tiara cs. Rumah Tiara sebenarnya tak terlalu jauh dari Masjid, hanya sekitar tiga ratus meter, tetapi harus melewati lahan kosong yang cukup gelap. Biasanya, ayah Tiara selalu menjemput mereka. Namun, tadi sebelum berangkat, Yunita telah berpesan agar malam ini tak perlu di jemput. Karena Yunita ingin memberi kesempatan kepada Tiara dan Fadil untuk mereka berbicara, dan tentu tanpa sepengetahuan dari ayahnya.

Setelah melewati sebuah tikungan yang tak jauh dari Masjid, Tiara yang tadinya berjalan didepan bersama Yunita dan Rina, dia mulai memperlambat jalanya. Sehingga Fadil dan Ulil yang ada di belakangnya menyusul bareng berjalan bersamanya.

Disaat Fadil telah berada disebelah Tiara, tiba-tiba Tiara berhenti. Ulil yang telah memahami situasinya, segera mempercepat langkahnya menyusul Yunita dan Rina yang ada di depannya.

Fadil dan Tiara berjalan dengan sangat lambat, seakan mereka tak ingin segera sampai di rumah Tiara. Suasana dari keduanya masih terasa kaku, tak ada salah satu dari keduanya yang berani untuk membuka kata, hingga akhirnya:

'' Kamu sudah sembuh?, katanya kamu sakit ?'' Fadil membuka kata mencoba mencairkan suasana.

'' Alhamdulillah udah.'' jawab Tiara.

'' Makasih ya!'' sambungnya.

'' Iya. Eh, makasih apanya?'' Fadil kembali bertanya.

'' Doanya.''

'' Oh.. '' guman Fadil.

'' Kok oh sih?'' tanya Tiara.

'' A iya deh iya!'' Fadil tergagap.

'' Tiara.'' Fadil memanggil Tiara dengan suara lembut.

'' Iya mas Fadil.'' Tiara menoleh kearah Fadil.

'' Kok mas sih?'' ucap Fadil.

'' Terus.., kalau bukan mas, aku panggil kamu pak gitu?'' tanya Tiara bingung.

'' Hah, pak? emang aku keliatan seperti bapak bapak gitu?''

Melihat ekspresi Fadil, Tiara pun senyum senyum.

'' Terus, apa?'' tanya Tiara.

'' Panggil A a dong..! biar keliatan sayang gitu!'' keusilan Fadil mulai keluar.

'' Ish, sayang, ngarep tuh!''

'' Hehe, Emang kamu gak?''

Keduanya lalu berhenti berjalan, saling bertatapan, kemudian sama sama tersenyum, lalu kembali berjalan.

'' Dek Tiara.''

''Iya A.'' jawab Tiara dengan lembut.

'' Maaf soal kemarin ya!''

'' Soal apa?'' tanya Tiara.

'' Kata kataku yang kemarin!'' jawab Fadil.

'' Oh.., aku udah lupa A.''

'' Yang lalu biar berlalu.'' sambung Tiara lagi.

'' Benarkah?''

'' He em.'' ucap Tiara manja.

'' Makasih ya dek.''

'' Untuk apaan?''

'' Udah mau maafin aku.''

'' Sama sama A, aku juga minta maaf.''

'' Jadi..?'' tanya Fadil.

'' Jadi apanya?'' Tiara malah balik nanya.

'' Mmm, kamu mau gak sama aku?'' Fadil menoleh kearah Tiara, tatapan matanya penuh harap.

'' Entahlah!''

'' Kok entah sih?''

Tanpa terasa, keduanya telah sampai didepan halaman rumah Tiara.

'' Aku mau jawaban yang pasti !'' Ucap Fadil.

Tanpa sadar, Fadil meraih tangan Tiara sehingga Tiara yg akan berjalan memasuki halaman rumahnya, jadi tertahan. Sementara itu, Yunita yg telah sedari tadi menunggu Tiara, dengan agak kesal berdiri didepan pintu rumahnya.

'' Dek.., please, jawab aku!''

'' A a, pasti ngerti sendiri deh..''

'' A.., lepasin!, tuh.., kakakku udah nungguin.'' lanjutnya.

Tiara mencoba melepaskan tangannya yg masih digenggam oleh Fadil.

'' Jawab dulu!, nanti aku lepasin.''

'' Hemm.'' Tiara menghela napas panjang.

'' Iya.'' bisik Tiara malu malu.

'' Beneran?'' Fadil setengah tak percaya.

Tiara mengangguk, wajahnya merona karena malu dan bahagia, ditambah lagi jemari tangannya yang telah digenggam oleh Fadil. Untuk pertama kalinya, dia bersentuhan dengan laki laki. Apalagi, dia merupakan orang yg telah berhasil merebut hatinya.

Mendapatkan jawaban dari Tiara yg tak terduga itu, hati Fadil terasa berbunga bunga. Pendekatannya selama ini, yang sempat membuat dia merasa putus asa, akhirnya telah membuahkan hasil. Dia adalah satu satunya pemuda yang paling beruntung, karena telah mendapatkan hati dari si kembang desa, yg selalu menjadi rebutan banyak para pemuda. Sambil melepaskan genggaman tangannya, Fadil berkata:

'' Tiara.., I Love you.''

Merasa tangannya telah dibebaskan, Tiara langsung berlari kecil menuju pintu dimana Yunita telah gelisah menunggunya. Saat berlari itu, Tiara menoleh kearah Fadil yg masih berdiri memandangi dirinya. Tiara kemudian meletakkan jari jari lentiknya itu dibibir mungilnya. Mengisyaratkan kiss bye sebagai jawaban bahwa diapun cinta kepada Fadil. Hatinya berkata:

'' A Fadil.., I Love you to.''

Setelah Yunita dan Tiara masuk kedalam rumah dan menutup pintu, barulah Fadil membalikkan badannya untuk pulang ke rumahnya.

Tak jauh dari sana, Ulil yang sejak tadi menunggu Fadil, hanya termangu menyaksikan tingkah kedua insan yang sedang merangkai hati tersebut. Fadil langsung menghampiri dan mengajak Ulil untuk pulang. Sambil berjalan, Fadil berkata kepada Ulil:

'' Alhamdulillah..Lil.., akhirnya cita dan cintaku tercapai juga. Aku merasa saat ini adalah orang yg paling bahagia di dunia. Kamu tahu Lil?'' seumur hidupku, belum pernah aku merasa jatuh cinta kepada seorang gadis seperti aku jatuh cinta kepada Tiara. Bagiku, mendapatkan cinta Tiara adalah anugerah terbesar dan terindah yg pernah aku miliki.''

'' Selamat ya mas Fadil, akhirnya menjadi pemilik hati dari sang kembang desa kita.'' ucap Ulil.

Tiara sebagai kembang desa yg telah membuat hati para pemuda tergila gila padanya, bukan hanya memiliki paras yg cantik, tapi juga memiliki kepribadian yg baik, sopan, pandai serta taat beribadah. Sungguh dapat di katakan, dia adalah wanita yg sempurna untuk dijadikan sebagai pendamping hidup. Maka tidak mengherankan jika banyak pemuda yg berupaya untuk mendekati dan berharap mendapatkan hati dan cintanya. Tak terkecuali juga Ulil.

Sebenarnya Ulil pun memiliki perasaan yg sama seperti Fadil terhadap Tiara. Akan tetapi, Ulil tahu. Cinta adalah suatu misteri, cinta tak dapat untuk diprediksi atau di kira-kira, sebab cinta adalah bagian dari takdir. Terbukti,meskipun banyak yg mencoba berupaya untuk mendapatkan cinta Tiara, namun pada akhirnya takdir menentukan bahwa hati Tiara adalah Milik Fadil.

Sebagai sahabatnya, tentu Ulil hanya dapat ikut merasa senang dengan apa yg didapatkan oleh Fadil sahabatnya. Apalagi, sebelumnya Fadil juga tak pernah menghalangi Ulil untuk mendekati Tiara. Dan merekapun telah sepakat untuk bersaing secara sehat, dan siapapun yg bisa mendapatkannya, maka yg lain harus ikhlas merelakannya, tanpa ada rasa cemburu atau sakit hati.

'' Makasih Lil.., atas pengertiannya.''

'' Uoke mas Fadil, sebagai sahabat, aku ikut merasa bahagia. Hanya pesanku, tolong jaga baik baik cinta kalian!''

'' Insyaallah Lil, cinta ini akan ku jaga dan kubawa hingga aku mati, bahkan seandainya umurku tak panjang, aku pastikan, cintaku akan selalu bersama dengan Tiaraku.''

'' Terus, jadi gak deketin Vega?''

'' Ya gak lah Lil.., kemarin itu aku cuma iseng, sengaja agar Tiara merasa cemburu, karena aku ingin mengetahui isi hati Tiara.Dan kini, jawabannya memang sudah jelas, kalau ternyata dalam hati Tiara tersimpan rasa seperti yang aku miliki padanya.''

...****************...

Terpopuler

Comments

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Like satu semangat....

2022-08-12

1

lihat semua
Episodes
1 Kisah dari langit
2 Dua sahabat
3 Kamu Egois
4 Jadian
5 Janji
6 Meminta Ijin
7 Firasat
8 Kecelakaan
9 Hati yang hancur
10 Takdir
11 Kehilangan
12 Setengah Jiwa
13 Mimpi Tiara
14 Akhirnya Dia Kembali
15 Dokter.. Tolong..
16 Pertukaran
17 Aneh
18 Seperti Tom and Jerry
19 Masa lalu
20 Aku Bukan Dia
21 Bertukar kematian
22 Balada di Pesantren
23 Dua Bintang
24 Tertangkap Basah
25 Misi tersembunyi
26 Pemuda misterius
27 Salah menduga
28 Merasakan Kehadirannya
29 Melakukan Persiapan
30 Mengatakan yang Sebenarnya
31 Saatnya untuk melawan.
32 Sepucuk Surat
33 Pertarungan
34 Akhir sebuah kesombongan
35 Berencana untuk menikah
36 Liburan
37 Singgah sebelum pergi
38 Sebuah kebetulan
39 Terkejut
40 Sebuah keyakinan
41 Penasaran
42 Kembali merindukannya
43 Mimpi Yang Aneh
44 1001 Pertanyaan
45 Getaran hati
46 Tak sabar lagi menunggu
47 Tiara berjanjilah
48 Saat Tom and Jerry bertemu
49 Diantara Dua Rasa
50 Ijin Pamit
51 Terpesona
52 Dipinang untuknya
53 Saatnya dia kembali
54 Pesan terakhir
55 Aku Padamu
56 Pergi Berdua
57 Bertemu sahabat lama
58 Serangan Tengah Malam
59 Jalan Jalan
60 Membantu Zul
61 Kado Pernikahan Buat Zul
62 Bersiap Kembali Ke Pesantren
63 Melihat Indahnya Sunset
64 Menolong Istri Preman
65 Tak Pernah Terbayangkan
66 Cemburu
67 Insiden di Hotel Puri Kusuma
68 Menjadikan Ulil Kepala Keamanan
69 Romantika Cinta
70 Menuju ke Pesantren
71 Tak Sabar Ingin Segera Menikah
72 Nyawa Tiara Terancam
73 Racun Lumbu Ireng
74 Titik Hitam
75 Mati Bunuh Diri
76 Menjadikan Baron tahanan rumah
77 Mereka Ingin Bisa Terbang
78 Bersandiwara
79 Mendatangi Lelaki Tua
80 Batuknya kok Berjamaah
81 Hidup Mati bersama
82 Musuh Dalam Selimut
83 Pertemuan Dengan Keluarga Chan
84 Ditantang Untuk Balapan
85 Balapan
86 Akhirnya Ketahuan
87 Terlambat Datang
88 Mencari Tukang Tambal Ban Pesawat
89 Teh Herbal Buatan Fadil
90 Kembali Ke Tubuh Aslinya
91 Canda Dua Sahabat
92 Penyesalan Mei Ling
93 Takut Hantu
94 Akhirnya Mereka Resmi Menikah
95 Tidak Bahagia
96 Mimpi Aneh Tiara
97 Dan Akhirnya
98 Kisah Dari Langit 2
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Kisah dari langit
2
Dua sahabat
3
Kamu Egois
4
Jadian
5
Janji
6
Meminta Ijin
7
Firasat
8
Kecelakaan
9
Hati yang hancur
10
Takdir
11
Kehilangan
12
Setengah Jiwa
13
Mimpi Tiara
14
Akhirnya Dia Kembali
15
Dokter.. Tolong..
16
Pertukaran
17
Aneh
18
Seperti Tom and Jerry
19
Masa lalu
20
Aku Bukan Dia
21
Bertukar kematian
22
Balada di Pesantren
23
Dua Bintang
24
Tertangkap Basah
25
Misi tersembunyi
26
Pemuda misterius
27
Salah menduga
28
Merasakan Kehadirannya
29
Melakukan Persiapan
30
Mengatakan yang Sebenarnya
31
Saatnya untuk melawan.
32
Sepucuk Surat
33
Pertarungan
34
Akhir sebuah kesombongan
35
Berencana untuk menikah
36
Liburan
37
Singgah sebelum pergi
38
Sebuah kebetulan
39
Terkejut
40
Sebuah keyakinan
41
Penasaran
42
Kembali merindukannya
43
Mimpi Yang Aneh
44
1001 Pertanyaan
45
Getaran hati
46
Tak sabar lagi menunggu
47
Tiara berjanjilah
48
Saat Tom and Jerry bertemu
49
Diantara Dua Rasa
50
Ijin Pamit
51
Terpesona
52
Dipinang untuknya
53
Saatnya dia kembali
54
Pesan terakhir
55
Aku Padamu
56
Pergi Berdua
57
Bertemu sahabat lama
58
Serangan Tengah Malam
59
Jalan Jalan
60
Membantu Zul
61
Kado Pernikahan Buat Zul
62
Bersiap Kembali Ke Pesantren
63
Melihat Indahnya Sunset
64
Menolong Istri Preman
65
Tak Pernah Terbayangkan
66
Cemburu
67
Insiden di Hotel Puri Kusuma
68
Menjadikan Ulil Kepala Keamanan
69
Romantika Cinta
70
Menuju ke Pesantren
71
Tak Sabar Ingin Segera Menikah
72
Nyawa Tiara Terancam
73
Racun Lumbu Ireng
74
Titik Hitam
75
Mati Bunuh Diri
76
Menjadikan Baron tahanan rumah
77
Mereka Ingin Bisa Terbang
78
Bersandiwara
79
Mendatangi Lelaki Tua
80
Batuknya kok Berjamaah
81
Hidup Mati bersama
82
Musuh Dalam Selimut
83
Pertemuan Dengan Keluarga Chan
84
Ditantang Untuk Balapan
85
Balapan
86
Akhirnya Ketahuan
87
Terlambat Datang
88
Mencari Tukang Tambal Ban Pesawat
89
Teh Herbal Buatan Fadil
90
Kembali Ke Tubuh Aslinya
91
Canda Dua Sahabat
92
Penyesalan Mei Ling
93
Takut Hantu
94
Akhirnya Mereka Resmi Menikah
95
Tidak Bahagia
96
Mimpi Aneh Tiara
97
Dan Akhirnya
98
Kisah Dari Langit 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!