Dua sahabat

Sore itu, menjelang waktu maghrib. Seperti biasanya, seorang pemuda sudah standby di depan teras masjid. Sembari menikmati sebatang rokok filter, matanya memandang kearah jalan raya kampung yang ada di depannya. Biasanya saat sore seperti ini, ramai orang yang berlalu lalang berkendaraan. Ada yang pulang dari bekerja, berbelanja di warung, ataupun yang sekedar bolak-balik jalan-jalan sore.

Dari arah pintu gerbang masjid, seorang pemuda datang sambil senyum-senyum, menghampiri pemuda yang sedang asyik menerawang orang-orang yang sedang berlalu lalang di jalanan tersebut.

'' Assalamu'alaikum, mas Fadil.'' sapanya kepada pemuda itu.

'' Wa'alaikumsalaam warahmatullah.''

'' Gimana? tanya pemuda kurus yang baru datang tersebut.

'' Hah! gimana apanya?'' sahut Fadil.

'' Ente tuh ya!, kebiasaan banget. Datang-datang langsung bertanya yang gak jelas. Makanya.., tuh sarung, kalo mau ke Masjid ya dipake!, jangan cuma dikalungkan di leher. Udah kayak tukang becak aja ente, hhh Lil Lil.'' lanjutnya.

'' Ish, sialan mas Fadil ini. Enak aja bilangin aku tukang becak. Aku nih, tukang parkir tau, hhh.'' Ucap Ulil si pemuda kurus tersebut menyahuti candaan Fadil.

''Hhh cocok, cocok. Liat aja tuh celana ente!, pada robek dan bolong-bolong kayak gitu, hhh. Eh, ente bawa peluit gak?'' tanya Fadil dengan wajah serius.

'' Peluit? buat apaan?'' tanya Ulil heran.

'' Tuuh!, dijalan banyak motor lewat, coba ente parkirin. Suruh masuk di pelataran masjid, terus ente minta deh uang parkir. Kan lumayan buat beli rokok. Tampilan ente kan! udah kayak preman. Udah baju ketat, pendek, masih pakek dilinting pula. Tambah lagi, celana bolong-bolong kayak gitu!, hhh.''

''Hemm, ide bagus tuh mas Fadil, aku kan anak gaul.'' Ucap Ulil sambil bergaya menunjukan otot-otot lengannya.

'' Hhh, gaul? gaul dari Hongkong!. Liat tuh! otot lengan ente, hhh gede banget, segede telor puyuh, hhh.''

'' Ah, sialan mas Fadil nih, pelecehan banget. Otot segede gini dibilang telor puyuh.'' sahut Ulil sambil memasang muka cemberut.

Melihat muka Ulil yang seperti itu, Fadil semakin terkekeh sambil memegang perutnya, lalu dia berkata:

'' Udah ah bercandanya, sakit perutku kalo ketawa terus.''

Merekapun akhirnya mulai menghentikan candaan mereka yang memang sudah menjadi kebiasaan keduanya saat sedang bersama.

Tepat pada saat itu muncul 3 orang gadis remaja yang datang untuk mengaji dan sholat berjamaah di masjid. Saat ketiga gadis itu akan melewati Fadil dan Ulil, untuk menuju tempat wudhu yang ada di samping masjid, Ulil bertanya lagi kepada Fadil.

'' Mas Fadil, jadi gimana?''

'' Tuuh kan!, ente mulai lagi deh, gimana apanya sih?'' tanya Fadil.

'' Itu tuuh, ehm ehm.'' Ulil sambil mengisyaratkan matanya kearah ketiga gadis tersebut.

'' Ooh, aku dah males ah sama yang itu. Orangnya sombong banget, disapa diam aja. Di godain cuek, mentang-mentang kembang desa kali yah? jadi gitu.'' Ucap Fadil yang tentunya didengar oleh ketiga gadis itu.

Salah satu diantara 3 gadis itu bernama Tiara. Dia adalah gadis remaja kembang desa. Memiliki wajah yang cantik dan imut, dengan postur tubuh yang ideal, dan warna kulit putih walaupun tak seputih kakaknya Yunita, yang memiliki tubuh agak kurus. Namun, tentu saja keanggunan dari diri Tiara, membuat para pemuda mabuk kepayang dan berlomba-lomba untuk mendekati Tiara. Tak terkecuali Fadil dan Ulil. Namun, mereka berdua saling mendukung, untuk bisa mendapatkan hati Tiara si kembang desa.

Sebenarnya, sudah cukup lama Fadil mencoba mengambil perhatian dari Tiara. Tapi, entah apa penyebabnya, Tiara selalu menghindar dari Fadil. Fadil pun sebenarnya memiliki paras yang lumayan tampan, dengan postur tubuh yang atletis. Hanya saja, warna kulitnya agak sedikit gelap ( hitam manis).

Fadil juga merupakan dambaan para gadis-gadis di kampungnya. Akan tetapi, dia tidak menghiraukan mereka, karena hatinya sudah terpaut kepada Tiara.

'' Jadi, udah menyerah nih?'' tanya Ulil.

'' Iya, aku menyerah.'' Ujar Fadil, namun hatinya tidak.

'' Serius? yakin?'' tegas Ulil.

'' Iya, aku mau cari yang lain ajalah!. Oh iya, ngomong-ngomong, itu temen kamu yang tempo hari kita ketemu didepan warung, namanya siapa ya?'' tanya Fadil.

'' Emm, yang mana ya? kapan?'' Ulil malah balik bertanya.

'' Itu tuuh! yang minggu kemarin pakai kerudung coklat itu.'' seru Fadil.

''Ooh itu. Yang wajahnya agak bulat, terus kulitnya kuning, kayak ada manis-manisnya gitu kan?'' Seru Ulil.

'' Ho oh, yang itu. Tolong sampaikan salamku buat dia ya!'' sengaja Fadil berkata untuk memanas-manasi hati Tiara, yang berada tak jauh dari mereka.

'' Itu nama panggilannya Marta mas Fadil.'' jawab Ulil.

''Ooh, Marta ya?'' Fadil sambil manggut-manggut.

''Iya, dipanggilnya Marta. Tapi nama panjangnya adalah.. MARTABAK, hee.'' jawab Ulil sambil nyengir.

Fadil setelah tahu kalau dia diisengin oleh Ulil, sontak wajahnya jadi cemberut.

'' Aseem kamu Lil ya!, orang lagi serius juga, malah kamu candain.''

Dalam hati Fadil merasa jengkel, sekaligus dia ingin tertawa atas perlakuan Ulil kepadanya, sehingga muka Fadil memerah. Sembari itupun, dia mencoba untuk mencubit pinggang Ulil. Namun Ulil sudah melompat ke depan menjauhi Fadil, sehingga upayanya untuk menghukum Ulil jadi tidak berhasil.

Merasa menang telak atas candaannya, Ulil terkekeh-kekeh sambil memegang perutnya. Setelah puas menertawai Fadil, Ulil lalu kembali memasang wajah serius lalu berkata :

'' Namanya Vega mas Fadil, dia teman sekelasku, dan termasuk idola dikelas.''

'' Serius nih?'' ujar Fadil.

'' Iya! aku serius sekarang.'' jawab Ulil.

'' Ya udah, tolong sampaikan salamku ya buat Vega, lam kenal.'' seru Fadil.

'' Insyaallah, siap-siap.'' jawab Ulil.

Setelah itu, mereka berdua kemudian menuju tempat wudhu laki-laki. Usai berwudhu, mereka kemudian masuk kedalam masjid. Fadil kemudian mengumandangkan adzan, setelah melihat bahwa sudah masuk waktunya untuk melaksanakan sholat maghrib.

Sambil menunggu datangnya para jamaah yang lain, Fadil juga melantunkan syair-syair pujian sholawatan. Suaranya yang terdengar cukup merdu, baik ketika dia mengumandangkan adzan ataupun bersholawat, mampu membuat hati para gadis dikampungnya terpesona. Bahkan, para orang tua yang memiliki anak gadis itu berharap, bisa menjadikan Fadil sebagai menantunya.

Fadil yang memang mempunyai banyak talenta, dan selalu aktif dalam setiap kegiatan, baik dalam kegiatan kepemudaan, terlebih lagi dengan kegiatan keagamaan, oleh masyarakat dikampungnya, dia sering ditunjuk untuk menjadi ini dan itu. Sehingga, meskipun usianya masih muda, tetapi di lingkungan masyarakat tempat tinggalnya, dia memiliki kharisma tersendiri.

Dengan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya itulah, yang menjadikan Fadil, mempunyai nilai tersendiri di hati para gadis dan orang tua mereka.

Namun begitu, Fadil tidak pernah berbangga diri dengan apa yang dia miliki. Dia tetap rendah hati dan selalu menganggap, bahwa segala yang ada pada dirinya, hanyalah seperti setetes air dilautan. Dia juga tidak pernah berhenti untuk mencari ilmu . Dia selalu belajar kepada orang-orang alim yang ada di tempatnya.

...****************...

Terpopuler

Comments

4RB14 B14

4RB14 B14

kyakx seru nih Thor ceritanya.

2022-04-14

3

lihat semua
Episodes
1 Kisah dari langit
2 Dua sahabat
3 Kamu Egois
4 Jadian
5 Janji
6 Meminta Ijin
7 Firasat
8 Kecelakaan
9 Hati yang hancur
10 Takdir
11 Kehilangan
12 Setengah Jiwa
13 Mimpi Tiara
14 Akhirnya Dia Kembali
15 Dokter.. Tolong..
16 Pertukaran
17 Aneh
18 Seperti Tom and Jerry
19 Masa lalu
20 Aku Bukan Dia
21 Bertukar kematian
22 Balada di Pesantren
23 Dua Bintang
24 Tertangkap Basah
25 Misi tersembunyi
26 Pemuda misterius
27 Salah menduga
28 Merasakan Kehadirannya
29 Melakukan Persiapan
30 Mengatakan yang Sebenarnya
31 Saatnya untuk melawan.
32 Sepucuk Surat
33 Pertarungan
34 Akhir sebuah kesombongan
35 Berencana untuk menikah
36 Liburan
37 Singgah sebelum pergi
38 Sebuah kebetulan
39 Terkejut
40 Sebuah keyakinan
41 Penasaran
42 Kembali merindukannya
43 Mimpi Yang Aneh
44 1001 Pertanyaan
45 Getaran hati
46 Tak sabar lagi menunggu
47 Tiara berjanjilah
48 Saat Tom and Jerry bertemu
49 Diantara Dua Rasa
50 Ijin Pamit
51 Terpesona
52 Dipinang untuknya
53 Saatnya dia kembali
54 Pesan terakhir
55 Aku Padamu
56 Pergi Berdua
57 Bertemu sahabat lama
58 Serangan Tengah Malam
59 Jalan Jalan
60 Membantu Zul
61 Kado Pernikahan Buat Zul
62 Bersiap Kembali Ke Pesantren
63 Melihat Indahnya Sunset
64 Menolong Istri Preman
65 Tak Pernah Terbayangkan
66 Cemburu
67 Insiden di Hotel Puri Kusuma
68 Menjadikan Ulil Kepala Keamanan
69 Romantika Cinta
70 Menuju ke Pesantren
71 Tak Sabar Ingin Segera Menikah
72 Nyawa Tiara Terancam
73 Racun Lumbu Ireng
74 Titik Hitam
75 Mati Bunuh Diri
76 Menjadikan Baron tahanan rumah
77 Mereka Ingin Bisa Terbang
78 Bersandiwara
79 Mendatangi Lelaki Tua
80 Batuknya kok Berjamaah
81 Hidup Mati bersama
82 Musuh Dalam Selimut
83 Pertemuan Dengan Keluarga Chan
84 Ditantang Untuk Balapan
85 Balapan
86 Akhirnya Ketahuan
87 Terlambat Datang
88 Mencari Tukang Tambal Ban Pesawat
89 Teh Herbal Buatan Fadil
90 Kembali Ke Tubuh Aslinya
91 Canda Dua Sahabat
92 Penyesalan Mei Ling
93 Takut Hantu
94 Akhirnya Mereka Resmi Menikah
95 Tidak Bahagia
96 Mimpi Aneh Tiara
97 Dan Akhirnya
98 Kisah Dari Langit 2
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Kisah dari langit
2
Dua sahabat
3
Kamu Egois
4
Jadian
5
Janji
6
Meminta Ijin
7
Firasat
8
Kecelakaan
9
Hati yang hancur
10
Takdir
11
Kehilangan
12
Setengah Jiwa
13
Mimpi Tiara
14
Akhirnya Dia Kembali
15
Dokter.. Tolong..
16
Pertukaran
17
Aneh
18
Seperti Tom and Jerry
19
Masa lalu
20
Aku Bukan Dia
21
Bertukar kematian
22
Balada di Pesantren
23
Dua Bintang
24
Tertangkap Basah
25
Misi tersembunyi
26
Pemuda misterius
27
Salah menduga
28
Merasakan Kehadirannya
29
Melakukan Persiapan
30
Mengatakan yang Sebenarnya
31
Saatnya untuk melawan.
32
Sepucuk Surat
33
Pertarungan
34
Akhir sebuah kesombongan
35
Berencana untuk menikah
36
Liburan
37
Singgah sebelum pergi
38
Sebuah kebetulan
39
Terkejut
40
Sebuah keyakinan
41
Penasaran
42
Kembali merindukannya
43
Mimpi Yang Aneh
44
1001 Pertanyaan
45
Getaran hati
46
Tak sabar lagi menunggu
47
Tiara berjanjilah
48
Saat Tom and Jerry bertemu
49
Diantara Dua Rasa
50
Ijin Pamit
51
Terpesona
52
Dipinang untuknya
53
Saatnya dia kembali
54
Pesan terakhir
55
Aku Padamu
56
Pergi Berdua
57
Bertemu sahabat lama
58
Serangan Tengah Malam
59
Jalan Jalan
60
Membantu Zul
61
Kado Pernikahan Buat Zul
62
Bersiap Kembali Ke Pesantren
63
Melihat Indahnya Sunset
64
Menolong Istri Preman
65
Tak Pernah Terbayangkan
66
Cemburu
67
Insiden di Hotel Puri Kusuma
68
Menjadikan Ulil Kepala Keamanan
69
Romantika Cinta
70
Menuju ke Pesantren
71
Tak Sabar Ingin Segera Menikah
72
Nyawa Tiara Terancam
73
Racun Lumbu Ireng
74
Titik Hitam
75
Mati Bunuh Diri
76
Menjadikan Baron tahanan rumah
77
Mereka Ingin Bisa Terbang
78
Bersandiwara
79
Mendatangi Lelaki Tua
80
Batuknya kok Berjamaah
81
Hidup Mati bersama
82
Musuh Dalam Selimut
83
Pertemuan Dengan Keluarga Chan
84
Ditantang Untuk Balapan
85
Balapan
86
Akhirnya Ketahuan
87
Terlambat Datang
88
Mencari Tukang Tambal Ban Pesawat
89
Teh Herbal Buatan Fadil
90
Kembali Ke Tubuh Aslinya
91
Canda Dua Sahabat
92
Penyesalan Mei Ling
93
Takut Hantu
94
Akhirnya Mereka Resmi Menikah
95
Tidak Bahagia
96
Mimpi Aneh Tiara
97
Dan Akhirnya
98
Kisah Dari Langit 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!