...---oOo---...
Bintang menghela nafasnya, bingung memulai percakapan itu dari mana.
"Masa iya, gue harus bilang gatel gegara hair lotion yang kadaluwarsa saat ngelakuin ritual solois, kepancing abis VC sama dia." Katanya dalam hati.
"Aku mau pulang." Naya berkata sebelum Bintang menjelaskan semua.
Bintang menoleh ke arah kekasihnya itu, " Nay... aku belum jelasin semua!"
"Aku, capek. Pengen istirahat." Timpalnya
"Aku nggak suka kamu gitu, nggak mau denger apa masalah sebenarnya. Pikiran kamu jelek sama aku. Jangan buat perjalanan aku Bandung-Jakarta jadi sia-sia." Bintang berkata dengan nada kesal sekaligus frustasi.
"Kenapa jadi kamu yang marah-marah?"
"Ya, karena aku nggak salah! " Bintang ikut meninggikan suaranya.
Baru kali ini dia merasa kesal pada Naya, mungkin di tambah rasa lelah perjalanan jauh dan juga di siksa oleh rasa gatal.
"Oh, kamu nyesel udah dateng jauh-jauh kesini. Kita malah berantem?" Sungut nya.
Bintang mendengus kesal, "ya udah aku anterin pulang." Bintang sudah tak tahan ingin menggaruk bagian bawah tubuhnya.
Dengan kekuatan Michelle Schumacher dia membelah jalanan Jakarta yang masih padat di jam sembilan malam itu. Lalu hampir tigapuluh menit berkendara bak kerasukan pembalap F1, Akhirnya mobil sedan hitam itu berhenti di sebuah rumah yang sederhana.
Bintang yang terlihat kesal, menatap Naya yang membuang pandangan nya ke luar jendela, tapi tidak turun juga.
Bintang curi-curi gerakan menggaruk nya agar tak terlihat Naya. Dia masih mempertahankan harga diri si pyton berhelm nya.
Bintang geram sendiri dengan rasa gatal yang terasa semakin menjadi itu. Dan Naya tidak juga beranjak turun. Rasa kesalnya itu makin menjadi saat rasa gatal terus menjalar ke arah paha nya.
Rasanya dia ingin menyuruh Naya menggaruknya dengan mulut wanita itu. Atau seandainya si pyton itu bisa bongkar pasang menggunakan kancing ingin dia lepaskan dan meminta tolong Naya mencucinya, menggosoknya dengan sikat cuci, lalu merebusnya sebentar untuk menghilangkan kuman-kuman yang sedang berpesta di pyton kesayangannya.
*
*
"Aku kesel sama kamu... " Akhirnya suara Naya kembali di dengar olehnya. Namun terdengar pilu seperti akan menangis.
"Aku minta kamu ke sini buat ngehibur aku, aku lagi suntuk dan jenuh." Tambahnya lagi.
Bintang mengerutkan keningnya, "Kenapa?"
"Aku lagi nyari kontrakan lebih kecil, aku mau agak sedikit menghemat." ucapnya.
"Nggak sanggup bayar kontrakan ini. Lagian adik aku mau bayar uang semesteran nya. Aku lagi pengajuan pinjaman ke tempat kerja aku, tapi belum di acc." Kemudian tangan nya menutup wajah eksotis nya dan tangis nya pun pecah.
"Kesempatan." Ujar Bintang lalu kemudian menggaruk itu dengan lincah nya bak pemain bass di aliran musik rock. Tangannya seolah memetik senar bass, di potek-potek. Tak sengaja matanya memejam menikmati.
Saat dia membuka mata dengan tangan yang masih menggaruk area pyton nya. Betapa kaget dan malunya dia. Naya tengah menatapnya dengan aneh dan meringis. "Kamu ngapain?" Tanyanya dengan pikiran semakin jijik pasti nya.
Bintang menyeringai malu.
"Ehmm... ini, ini aku... "
"Gatel?" sambung Naya.
Bintang dengan wajah memalukan mengangguk cepat.
"Kenapa?".
" Cerita nya panjang, yang pasti ini gegara hair lotion bayi yang kadaluwarsa!" Cerita nya singkat.
"Kok bisa? emang gagang kamu nggak berinjuk?" Naya bertanya dengan wajah masih serius mengintrogasi nya.
"Bukan... A- Aku normal kek cowok lain, kemarin aku lagi pengen banget dan dia susah di abaikan nyari perhatian. " Ucapnya sambil mengambil jaket di belakang dan menutup kan nya di atas pangkuannya tangannya masih asik menggaruk.
"Abis main tangan?" Tanya Naya.
Bintang mengangguk lemah.
"Kenapa nggak pake body lotion?"
"Abis... "
"Baby oil?"
"Abis juga... " Bintang semakin keras menggaruk dan sedikit mengaduh karena rasa perih dan pegal menjadi satu.
"Kalo di biarin, aku pegel." Katanya membela diri.
"Kalo pegel, kenapa nggak pake crim panas? biar mengurangi rasa pegal !" Naya terkekeh saat melihat wajah Bintang yang menatapnya tak suka.
"Pake sabun kek!" Naya membuka tas nya mencari sesuatu.
"Aku, males ke kamar mandi. Kalo abis itu suka langsung lemes dan ngantuk." katanya.
Naya mengambil sebuah senter kecil. Lalu menatapnya. "Buka!" titah Naya.
Lelaki itu terdiam mencerna apa yang wanita di depannya itu perintahkan padanya.
"Sini aku liat! siapa tau bisa ngobatin." Naya beringsut menghadap Bintang dengan sempurna.
It's... my dream Nay.... Batinnya namun raganya berusaha menolak.
"Nggak usah, aku malu." Tolak nya masih dengan tangan bak seorang bassist.
Naya mendengus pasrah, dia tidak bisa memaksa.
"Aku minta resep obat aja!"
"Aku nggak tau kalo nggak liat dulu itu jenis luka apa?" Naya memutar tubuhnya saat kaca jendela di belakangnya terdengar di ketuk.
Terlihat Kania adiknya berdiri di sebelah mobil milik kekasihnya itu. Dengan sigap Bintang membuka kaca jendela yang berada di sebelah Naya.
"Kak... aku mau ke rumah temen dulu, minjem buku. Ibu sama Altaf udah tidur. Dan pas aku liat mobil Mas Bintang. Aku langsung keluar buat ijin, biar nggak terlalu malem." Pamitnya meminta ijin.
"Boleh, dimana?"
"Nggak jauh kok kak, sepuluh menitan. Tapi aku minta ongkos buat bensin si putih." Katanya sambil cengengesan.
Naya merogoh tas nya, membuka dompetnya dan mengambil uang yang dapat Bintang lihat hanya dua lembar lagi.
"Uang kakak tinggal segini," di acungkan nya dua lembar uang berwarna merah dan biru.
"Ini buat kamu , ongkos sekarang sama bekal kuliah kamu besok ya! yang ini buat bekal kakak sama buat belanja sayur besok." Terangnya, sambil menyodorkan uang kertas berwarna biru tersebut.
Kania mengangguk paham. Dan Bintang semakin takjub dan iba pada janda di depannya itu.
Percakapan kakak adik pun selesai, saat motor matic berwarna putih itu semakin menjauh.
Terlihat beban hidup yang Naya jalani, perempuan bersuara manja itu seperti memaksakan hatinya kuat...
*
*
"Mas... mau aku obatin nggak?" Naya memecah keheningan sesaat di dalam mobil itu.
Bintang yang semakin tak tahan akhirnya mengangguk, "Buka dong!" titah Naya.
Di bukanya pengait celana itu, hingga si resleting melorot ke bawah.
"Serius ini?" Bintang kembali meyakinkan diri, dan menguatkan mentalnya merasa aib nya sesaat lagi akan terbongkar.
"Iya, buruan. Biar aku bisa liat lukanya. Siapa tau di rumah ada obatnya." Katanya lagi.
Ketika si karet pembatas itu dia tarik turun, kepala pyton langsung mengintip dan terkulai lemas.
Jari Naya menyentuh dan membolak-balikkan nya.
"Tuh kan, iritasi. Kamu garuk terus pasti ya?"
Naya yang sedikit menunduk memperhatikan jenis iritasi apa, seketika mendongak saat merasakan tak ada suara dari si pemilik benda yang tengah dia pegang.
Naya menahan senyumannya saat melihat Bintang yang memejam dengan kedua tangan yang memegang kemudi dan sandaran kepala jok mobil.
"Mas... "
Bintang kaget dan langsung membuka matanya menunduk menatap Naya.
"Masuk yuk, aku obatin lukanya. Entar keburu makin iritasi malah jadi bruntusan."
"it's my dream... Nay ... " ucapnya lirih.
"Apa?"
"Eh, nggak. Ayo obatin aku, keburu malem ini aku mau langsung balik ke Bandung." Katanya sok kalem.
Setelah membenahi celananya, Bintang mengekor Naya masuk ke dalam rumah nya yang sudah sangat sepi.
"Mau di sini, atau di kamar?" Naya bertanya dengan suara seperti berbisik.
"Terserah... " Bintang menjawab dengan berbisik juga.
"Obatnya ada di kamar." Ucap Naya sambil menarik tangan Bintang masuk ke dalam kamar.
Bintang menegang dan degup jantung nya semakin bertalu kencang. Dia takut akan terjadi hal-hal yang diinginkan nya, tapi sangat di hindarinya.
❤❤❤❤
Hai.... Hai... ketemu lagi sama itti yang baik hati dan sholehah. Sekarang kita ceritain kisah Bintang dan lika liku kehidupannya ya....
Semoga feel menghibur ku nyampe ya bikin kalian semua terhibur 🥰🥰🥰.
Yang belum tau siapa Bintang. Cuzzzz baca dulu karya aku dengan judul Kisah Mentari yak nih cerita adiknya, tapi dari situ kalian udah aku kenalin siapa Bintang.
Dah lah kita mulai aja ya.... 💪💪
Bismillah yuk... bisa, yukkk... ngakak... biar bisa ngan*kan*🤭😘💪
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
🍀 chichi illa 🍒
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-05-19
0
nuri
eh ...makin kesini kok makin lucu ya critanya 😁
2022-09-05
1
.
ngakak parah,, keren abis 👍👍👍👍👍🥰🥰🥰🥰
2022-04-12
1