Tisu daun sirih

...❤❤❤...

Bintang memasuki area parkir sebuah rumah sakit.

Dia tersenyum melihat wanita yang dia rindukan tengah menunggunya di bangku taman tak jauh dari tangga teras lobby rumah sakit itu.

Dirinya menyisir rambutnya dengan tangan, sambil sedikit merapikan pakaiannya.

Kemeja kerja berwarna abu-abu tua itu dia gulung bagian tangannya hingga sikut. Lalu bagian bawahnya yang tadinya klewer dia jejalkan kembali ke selipan celananya.

Bintang turun dari mobilnya, dengan style yang sudah sangat cool yang dia rasakan. Berjalan ke arah kekasihnya.

"Ehmm... " Bintang berdeham.

Naya yang sedang tekun menunduk menatap ponselnya. Seketika mendongak menatap ke arah suara.

"Hai... " Senyum nya yang sensual menyapa lelaki yang menjadi kekasihnya itu.

"Udah lama?" Bintang duduk di sebelah Naya yang telah menggeser letak duduknya.

"Udah mau sejam. Aku lapar, Mas." Katanya mengusap perutnya.

Bintang mengusap punggung kekasihnya itu, "kasian, ayo. Mau makan apa?" Di gengam tangan wanita yang telah berhasil membuat sesak pikiran, dan bagian yang lain yang selalu bereaksi jika mereka berdekatan.

"Apa aja." Ucapnya sambil berjalan dengan rangkulan tangan Bintang.

Bintang membukakan pintu untuk Naya lalu memutari mobilnya masuk dengan sedikit terburu-buru.

*

*

"Itu aja deh! " Naya menunjuk sebuah restoran milik artis terkenal.

"Emang enak?" tanya Bintang saat memasuki area parkir itu.

"Nggak tau, cuma lagi viral aja. Jadi penasaran." Ucap Naya.

Bintang mengangguk dan mereka pun beriringan memasuki area rumah makan milik artis dengan jargon cetar jedug kejedug dan Jambul anti tornado.

Suasananya seperti cafe yang cukup nyaman, dengan metode prasmanan. Di lihat-lihat menu nya menu rumahan sekali.

Bintang memilih lontong kari ayam saat di berikan porsinya ternyata seuprit, dia yang memang belum makan malam merasa tidak akan kenyang

"Tambah nasi aja lah Mba," Bintang berkata pada pelayan yang tadi memberikan seporsi lontong kari ayam untuknya.

"Nasi nya apa mas?" tanyanya.

"Nasi mateng, masa mah yang mentah." Bintang cengengesan menggoda.

Naya yang ada di sebelah nya menahan tawa atas tingkah konyol kekasihnya.

"Eh, nasi merah atau putih?" tanya si pelayan yang juga terkikik dengan kekonyolan yang Bintang lakukan.

"Campur aja Mba, saya cinta merah putih."

Si pelayan itu mengangguk dengan tangan menyendokan nasi ke dalam piring.

"Lauknya?"

"Yang paling recommended di sini apa?"

"Banyak Mas," pelayan itu menyebutkan berbagai jenis menu yang berjajar rapi di depannya.

"Saya mau sama paru manis, orek tempe, sama tumis bunga pepaya." Bintang menyebutkan menu pilihannya.

Naya juga menyebutkan beberapa menu yang dia pilih.

"Mas, suka bunga pepaya?" Naya bertanya saat mereka sudah duduk di sebuah kursi yang berada di pojokan.

"Iya, kata temen ku Si Itti biasain makan yang pait, biar kuat menghadapi pahitnya kehidupan." Bintang mulai menyendokan makanannya ke dalam mulut.

"Siapa itti? namanya aneh." Naya terkikik.

"Eh, jangan di tambahin tuh huruf belakang nya, bahaya. Dia baik tau, emak2 anak satu tukang salad buah. Baik tapi otaknya sering kotor," Bintang tertawa sendiri.

"Sesuai sama namanya kali, yang kurang satu huruf." Naya ikut tertawa dengan pembahasan teman kekasihnya itu.

Itti: Pengen masuk frame malah di poyokan(ledekin)

🌸

🌸

Mereka selesai makan berjalan ke mobil dengan wajah melamun.

Mereka saling memandang.

"Paan?" Bintang bertanya terlebih dahulu

"Masakannya nggak enak!" Naya berbisik.

"Huum, aduh masa aku makan sama Lontong kari ayam, sama nasi merah putih dan lauk yang cuma seuprit2 di tambah punya kamu abis ampe 300 rebu lebih. Bukannya mau itungan tapi di uang segitu dengan rasa yang standar rasanya ahh... udah lah nggak usah di omongin ntar nggak jadi daging." potong nya.

"Nggak tau deh kalo peyeknya." Naya kembali berucap.

"Biasa, Bunda pernah beli nyobain. Peyek Sultan itu, eh ternyata rasanya standar peyek. Malah enakan yang di beli Bunda di pasar kaget tiap hari minggu

cuma bedanya nggak pake toples cuma di bungkus plastik. Bunda beli 40 rebu doang buat ngisi toples bekas peyek Sultan itu." Bintang terkikik lucu saat mengingat Bunda nya yang kesal saat si peyek pasar lebih enak dari peyek Sultan.

"Aduh, aku mau ke toilet lagi!" Bintang kembali pamit ke toilet untuk ke tiga kalinya.

Setelah memberikan kunci mobilnya pada Naya dia langsung menyuruh kekasihnya itu masuk ke mobil duluan dan memberitahukan bahwa ada cemilan di bangku belakang.

*

Naya masuk ke dalam mobil, dia merasa tenggorokan nya terasa eneg akan sisa rasa masakan yang menempel di tenggorokannya.

Melongok mencari cemilan yang di sebut kan Bintang tadi.

Dan dia meraih keresek yang ada di bangku belakang. Merogoh isi kresek itu.

Matanya seketika membola saat dia melihat ada teh buah viral dan sebungkus tisu daun sirih. Pikirannya langsung buruk pada kekasihnya itu, apalagi dia mengingat tadi di celana bagain resleting yang di pakai Bintang seperti ada noda putih, terus Bintang sesekali menyentuh bagian bawah tubuhnya yang terhalang meja saat mereka selesai makan.

Di selidiki tisu sirih itu sudah tinggal sedikit dan di bawah jok yang tadi di duduki Bintang berserakan tisu.

"Ishhh... dia abis ngapain sih? ini tisu sirih bekas siapa?" Naya menggerutu kesal dengan pikiran yang sudah di penuhi dengan bayangan kotor dan menjijikkan.

*

*

Bintang masuk ke dalam mobil dengan wajah sumringah.

"Mau kemana lagi kita?" Tanyanya.

Naya terdiam dengan wajah horor memandang ke luar jendela.

"Sayang... mau kemana lagi kita? baru jam setengah sembilan." Tanyanya lagi kini memiringkan tubuh menghadap kekasihnya yang cemberut membuang wajah."

"Hei... kamu kenapa?" Bintang mengulurkan tangannya bermaksud meraih tangan Naya.

"Jangan pegang2, aku jijik." Naya beringsut semakin merapatkan tubuhnya ke jendela.

Bintang bingung, berpikir kenapa Naya berkata seperti itu? apa karena dia yang bulak balik ke kamar mandi jadi dia berpikir hal yang menjijikkan. Pikirnya.

"Naya.. aku cuci tangan kok. Nggak usah jijik." Bintang berkata dengan polosnya.

Naya masih terdiam dengan segala pemikiran buruknya terhadap Bintang.

Bintang mengambil botol minuman teh buahnya di belakang, merogoh keresek itu. Dengan wajahnya yang sesekali memandang Naya.

Lalu terpegang lah botol teh buah itu.

Walaupun Naya sedang cemberut tanpa sebab yang dia mengerti, tapi dia harus memastikan mulutnya terasa manis. Tapi untuk berjaga-jaga bila pertempuran bibir itu terealisasikan. Dan dia sudah pd tidak akan pahit , sepahit bunga pepaya yang dia makan tadi. Biarlah tenggorokannya pahit asal lidahnya manis dan membuat Naya nyaman. Dia merutuki kenapa dia memilih menu yang membahayakan untuk kelangsungan pok-ipok nya.

Padahal dia berencana akan menempelkan bibir itu selama mungkin sampai yang tegang lemas dan yang lemas kembali tegang. Terus aja tanpa henti pikirnya.

Lalu, saat dia melirik ke suatu benda yang jatuh dari keresek itu. Dirinya dan Naya menoleh bersamaan ke arah suara benda jatuh itu.

"Ck, bekas lap siapa sih?jijik banget." Naya mencibir kesal saat melihat tisu daun sirih itu jatuh dari keresek ke bawah kursi.

Bintang berpikir, apakah dia harus jujur kalo tisu itu untuk anak pyton nya, dan dia bulak balik ke toilet itu hanya untuk menggaruk dan membasuh si pyton yang masih membuatnya tersiksa karena gatal.

Bintang menghela nafasnya. "Naya... sini liat aku, aku mau jelasin sesuatu!" katanya menyentuh pundak kekasihnya.

"Apa? jelasin siapa pemilik tisu kewanitaan itu?" Tanyanya berang.

Bintang membulatkan matanya kaget, "tisu kewanitaan? maksudnya?"

"Itu... itu tisu kewanitaan bekas siapa? tuh di bawah kaki kamu berserakan. Siapa yang kamu pangku di situ?" Naya menatapnya nyalang.

Bintang menepuk jidatnya dengan keras, satu lagi kebodohannya yang tak teliti mengambil barang tanpa tau kegunaan sebenarnya...

Dia pasrah aib nya akan segera dia ungkap pada Naya, terserah dia mau di tertawakan atau di marahi sekalipun. Dari pada kekasihnya salah paham.

❤❤❤❤

Hai.... Hai... ketemu lagi sama itti yang baik hati dan sholehah. Sekarang kita ceritain kisah Bintang dan lika liku kehidupannya ya....

Semoga feel menghibur ku nyampe ya bikin kalian semua terhibur 🥰🥰🥰.

Yang belum tau siapa Bintang. Cuzzzz baca dulu karya aku dengan judul Kisah Mentari yak nih cerita adiknya, tapi dari situ kalian udah aku kenalin siapa Bintang.

Dah lah kita mulai aja ya.... 💪💪

Bismillah yuk... bisa, yukkk... ngakak... biar bisa ngan*kan*🤭😘💪

Terpopuler

Comments

Vlink Bataragunadi 👑

Vlink Bataragunadi 👑

Astaghfirullah... definisi menyuksrukan diri sendiri othor mah wkwkwk

2023-01-31

0

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

intan blm muncul toh

2022-04-06

1

Emi Wash

Emi Wash

hayo.... ribut nich....

2022-03-19

2

lihat semua
Episodes
1 Bintang dan galau nya
2 drama pengobatan
3 Tisu daun sirih
4 mengobati (it's my dream)
5 Setelah pengobatan
6 ketegangan
7 rasa aneh
8 Merawat yang sakit
9 Rasa sesak
10 Aki-aki
11 Mengejar pisang
12 ada apa dengan Intan
13 Raja bulu
14 kepo dan sotoy
15 Beradu gigi
16 Gangguan malam
17 Masalalu dan pengajuan pinjaman
18 laporan dan rencana
19 Di bawa ke Bogor
20 jenis berjendela
21 obrak-abrik saku
22 menerima lamaran
23 Perhatian
24 Kesal dan keruwetan
25 Nyari penyakit
26 Pekerjaan
27 Mak urat
28 luka jatuh
29 Intan
30 Marahnya Intan, dan penampakan
31 Paha atau dada
32 kamar kost
33 Ular tangga
34 Kecewa
35 Sedekah untuk janda
36 Tato ekor ular
37 Ungkapan
38 Main air
39 Cemburu
40 Teman dekat
41 Jasa antar
42 Telor negro dan bobol...
43 Khawatir
44 Pamit
45 Surat cinta
46 Teman baru
47 Teramat sakit
48 Menyesal
49 Tak di anggap
50 Maaf
51 Kang cilok
52 memantaskan diri
53 Sakitnya Bintang
54 Pertemuan
55 Keadaan menyesakkan
56 Hari menjadi perawat
57 Terbongkar
58 Obrolan petang
59 Kelegaan
60 Ziarah
61 Banyak berkorban
62 Kuda kamu
63 pengenalan
64 Batasan
65 Iseng nya
66 Benteng pertahanan.
67 Cemburu
68 Undangan
69 Dadakan
70 dulu dan sekarang
71 Sensasi baru
72 puncak kw
73 tragedi berdarah
74 Unboxing
75 Drama jadi lemper
76 Mengulang
77 Banyak omong
78 Tamu dari masa lalu
79 Perasaan lain
80 kado berpita merah
81 Akibat sate kambing
82 Gara-gara ulet sirsak
83 Kakang
84 panggilan tengah malam
85 Terakhir Seranjang
86 Feeling
87 Ikhlas
88 Pesan mencurigakan
89 Sebuah Bukti
90 Di labrak
91 Penjelasan
92 Pisang nangka
93 Sample Rambut
94 jamu Legend
95 Paket sofa
96 Menginap di rumah Ayah.
97 Buka puasa
98 Tegang
99 Merajuk
100 Efek jamu
101 Model dadakan
102 Kehamilan
103 Tipu muslihat
104 Bingkai foto
105 Rapuh
106 Luapan kekecewaan
107 Memulai dari awal
108 Penyamaran
109 Hukuman kamu
110 Balas dendam
111 Penipu
112 Tetesan terakhir
113 Sisi lain
114 Jerat cinta cowok slengean
115 Trauma Bintang
116 Drama Modus
117 kabar bahagia
118 Ngidam sate
119 ambil jatah
120 Permintaan ngidam
121 Api cemburu
122 Pengusik
123 hukuman
124 Ketegangan
125 Balas dendam
126 Ungkapan rasa cinta
127 tragedi siomay
128 Kecemasan
129 Pecah
130 Brojol
131 Genting
132 Damar, Wulan. Dan tongkat ali
133 Kenikmatan
134 Kunjungan Mantan
135 Malaikat tak bersayap
136 bahagia di atas penderitaan
137 Kelereng
138 Luapan rindu
139 Kegaduhan di tengah malam
140 Akhir Cinta
141 Keras hatinya Wulan
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Bintang dan galau nya
2
drama pengobatan
3
Tisu daun sirih
4
mengobati (it's my dream)
5
Setelah pengobatan
6
ketegangan
7
rasa aneh
8
Merawat yang sakit
9
Rasa sesak
10
Aki-aki
11
Mengejar pisang
12
ada apa dengan Intan
13
Raja bulu
14
kepo dan sotoy
15
Beradu gigi
16
Gangguan malam
17
Masalalu dan pengajuan pinjaman
18
laporan dan rencana
19
Di bawa ke Bogor
20
jenis berjendela
21
obrak-abrik saku
22
menerima lamaran
23
Perhatian
24
Kesal dan keruwetan
25
Nyari penyakit
26
Pekerjaan
27
Mak urat
28
luka jatuh
29
Intan
30
Marahnya Intan, dan penampakan
31
Paha atau dada
32
kamar kost
33
Ular tangga
34
Kecewa
35
Sedekah untuk janda
36
Tato ekor ular
37
Ungkapan
38
Main air
39
Cemburu
40
Teman dekat
41
Jasa antar
42
Telor negro dan bobol...
43
Khawatir
44
Pamit
45
Surat cinta
46
Teman baru
47
Teramat sakit
48
Menyesal
49
Tak di anggap
50
Maaf
51
Kang cilok
52
memantaskan diri
53
Sakitnya Bintang
54
Pertemuan
55
Keadaan menyesakkan
56
Hari menjadi perawat
57
Terbongkar
58
Obrolan petang
59
Kelegaan
60
Ziarah
61
Banyak berkorban
62
Kuda kamu
63
pengenalan
64
Batasan
65
Iseng nya
66
Benteng pertahanan.
67
Cemburu
68
Undangan
69
Dadakan
70
dulu dan sekarang
71
Sensasi baru
72
puncak kw
73
tragedi berdarah
74
Unboxing
75
Drama jadi lemper
76
Mengulang
77
Banyak omong
78
Tamu dari masa lalu
79
Perasaan lain
80
kado berpita merah
81
Akibat sate kambing
82
Gara-gara ulet sirsak
83
Kakang
84
panggilan tengah malam
85
Terakhir Seranjang
86
Feeling
87
Ikhlas
88
Pesan mencurigakan
89
Sebuah Bukti
90
Di labrak
91
Penjelasan
92
Pisang nangka
93
Sample Rambut
94
jamu Legend
95
Paket sofa
96
Menginap di rumah Ayah.
97
Buka puasa
98
Tegang
99
Merajuk
100
Efek jamu
101
Model dadakan
102
Kehamilan
103
Tipu muslihat
104
Bingkai foto
105
Rapuh
106
Luapan kekecewaan
107
Memulai dari awal
108
Penyamaran
109
Hukuman kamu
110
Balas dendam
111
Penipu
112
Tetesan terakhir
113
Sisi lain
114
Jerat cinta cowok slengean
115
Trauma Bintang
116
Drama Modus
117
kabar bahagia
118
Ngidam sate
119
ambil jatah
120
Permintaan ngidam
121
Api cemburu
122
Pengusik
123
hukuman
124
Ketegangan
125
Balas dendam
126
Ungkapan rasa cinta
127
tragedi siomay
128
Kecemasan
129
Pecah
130
Brojol
131
Genting
132
Damar, Wulan. Dan tongkat ali
133
Kenikmatan
134
Kunjungan Mantan
135
Malaikat tak bersayap
136
bahagia di atas penderitaan
137
Kelereng
138
Luapan rindu
139
Kegaduhan di tengah malam
140
Akhir Cinta
141
Keras hatinya Wulan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!