Bab 2. Kemarahan Tuan Guntoro
^^^" Cinta memang unik, menerpa siapa saja tanpa permisi. Dan kadang memporak-porandakannya pemiliknya tanpa ampun"^^^
...🍂🍂🍂...
.
.
.
Dita
Ia bahkan belum sempat menjawab ucapan dari Fina yang tersambung melalui ponsel itu. Ia terlalu gencar menelaah, apa yang sebenarnya terjadi. Dari suara yang ia tangkap. Sahabatnya itu sedang tidak baik-baik saja.
Dhita mencoba menghubungi Fina kembali namun sia-sia. Sahabatnya itu tak mengangkat panggilan darinya.
Kue tart milik Fina bertuliskan nama Riko yang tersimpan di lemari es miliknya itu teronggok begitu saja. Dita tak berbuat sama sekali untuk membawa benda itu.
Ya, Dita sengaja di tugaskan Fina untuk mengambil kue yang ia booking, untuk kemudian mereka menuju kediaman Riko memberikan surprise. Tapi, nampaknya Dita bisa menganalisa bila ada hal tidak beres yang terjadi.
Secepat kilat Dita mengendarai mobilnya menuju tempat karaoke yang di infokan okeh sahabatnya itu.
Dita memarkirkan mobilnya di basement dan bertepatan mendapatkan tempat persis di sebelah mobil Fina.
" Duh elu kenapa sih Fin?" Dita bermonolog sesaat setelah turun dari mobilnya, gadis itu langsung menuju meja resepsionis.
" Atas nama Serafina di room nomer berapa mas?" tanya Dita.
" Oh, tadi Mbak Serafina pesan kepada saya untuk mengantar anda. Mari mbak!" Diego mengantar Dita menuju room A1 di lantai dua.
Dan dengan hati yang berbalut kecemasan, Dita membuka pintu ruangan itu dan matanya membulat demi melihat Fina yang tengah berwajah lesu seraya menghisap sigaret tembakau kelas terbaik itu.
"Fina are you oke???" Dita yang di antar satu pegawai pria di tempat karaoke itu menatap Fina yang menghisap rokoknya. Ia tahu, bila Fina tengah merokok, itu berarti menandakan bila sahabatnya itu tengah gusar.
.
.
Dita masih diam melihat Fina yang minum sloki demi sloki minuman dengan kadar alkohol 50 persen itu. Wisky yang di tenggak Fina seolah tak berefek apa- apa bagi wanita itu.
" Fin, elu cerita dong ada apa. Kalau elu gini mana gue tahu!" Dita mematikan alunan lagu keras dengan genre melankolis itu.
Sejenak Fina diam, pandangannya kosong menerawang jauh.
" Riko selingkuh Dit!" Fina berucap usai ia mengembuskan asap rokok itu.
" Hah?" Dita terkejut bukan main. Pantas saja sahabatnya itu terlihat se hancur ini.
" Dari mana elu tahu, dan sama siapa?" Dita yang berperangai agak polos namun bar-bar itu rupanya juga tak mengetahui kebusukan sahabatnya.
" Orang yang elo kenal!" ucap Fina masih menikmati hisapan tembakau dan cengkeh yang terbakar itu.
" Siapa?" Kamu juga kenal?" dengan bodohnya Dita menanyakan hal itu.
" Orang yang sering absen sewaktu kita ngadain acara. Dan dengan bodohnya, gue gak tahu!" Fina tersenyum kecut seraya menggerus batang rokok miliknya. Sejurus kemudian ia kembali menuang wisky itu kedalam cawannya.
Dita makin menatap wajah Fina tak percaya.
" Shila!" Ucap Fina menatap Dita.
" Dia nusuk gue dari belakang. Gue gak nyangka main mereka rapih. Gue juga gak tahu, udah berapa lama mereka membuat gue bodoh kayak gini!"
Dengan senyum kecutnya, Fina kembali menyalakan sebuah lagu dengan keras.
Apa jadinya hati yang terbagi
Di separuh perjalananku
Rusaklah sudah cinta putih ini
Keinginan tiada sejalan dengan kenyataan
Betapa ku pasrahkan hidupku
Betapa ku mencintaimu
Tapi apa yang kau beri untukku
Kau tukar dengan luka dan kesakitan (ku)
Khianati...
Sebisa dirimu mengkhianati
Karena kupastikan kelak kau minta aku
Untuk kembali padamu lagi
Karena kupastikan kelak kau minta aku
Inginkan ku, mohon aku
Untuk kembali padamu
( Cinta Putih ~ Kerispatih)
Dita masih menatap nanar Fina yang sudah menghabiskan sebotol wisky itu. Ia hendak membuka botol kedua.
" Fin, udah Fin. Elu udah banyak minum Fin!" Dita mencegah sahabatnya itu lebih banyak lagi minum. Ia tahu, Fina terbiasa dengan minuman keras dan sebangsanya. Tapi ini berlebihan. Apalagi, kadar alkohol dari air sulingan beberapa tumbuhan itu diatas lima puluh persen.
" Brengsek lo Riko!!!"
" Anjingh!!!!" Fina meracau, ia sudah setengah mabuk. Wanita itu benar-benar stres akibat mengetahui kenyataan pahit itu.
" Fin, Fin aduh gimana nih!" Dita bingung, kini ia harus menghubungi siapa.
Fina tak bisa di kendalikan, wanita itu terus minum bahkan hingga botol kedua. Mencegah agar tak terjadi hal-hal yang tak di inginkan, Dita memanggil Diego.
" Ya mbak?" Diego masuk ke ruangan itu dengan wajah masih ramah.
" Mas bantuin saya bawa teman saya, dia udah mabuk banget!" ucap Dita.
Mereka dengan susah payah memapah Fina yang terus meracau menuju lantai dasar.
" Mas, mobil saya biar disini dulu ya. Nanti say bakal balik, saya mau ngantar teman saya dulu!" Dita mendudukkan tubuh Fina yang sudah teler ke kursi depan tempat karaoke itu.
Dita mengaduk isi tas Fina, mencari kunci mobil. Namun sejurus kemudian..
" Mbak, ini kunci mobil tadi ketinggalan di sofa dalam!" Ucap petugas lain yang sepertinya tukang bersih-bersih.
" Owh ya ampun, ini yang aku cari mas. Maksih ya. Ini buat mas, nanti di bagi ya!" Dita menyerahkan dua lembar pecahan bergambar Proklamator kepada pria itu sebagai ucapan terimakasih.
" Makasih banyak mbak!"
Dita dengan terburu-buru menuju basement. Karaoke itu terbilang besar dan terkenal. Sehingga parkirannya saja, harus berada di bawah tanah.
Diego membantu Dita memasukkan Fina ke jok penumpang belakang.
" Brengsek lo Riko!!" Fina masih meracau, Dita dengan wajah panik menutup pintu mobil itu. Sejurus kemudian ia masuk ke ruang kemudi. Dita memasang sabuk pengaman lalu mulai menyalakan mesin mobil Fina.
.
.
Kediaman Guntoro Wijaya
Pukul 22. 17
Mbak Munawaroh tergopoh-gopoh saat mendengar deru mobil anak majikannya.
" Loh Mbak Dita!!" sapa Mbak Waroh yang terkejut karena yang membawa mobil itu malah bukan anak majikannya.
" Mbak habis ini bantuin aku ya, jangan masuk dulu!" ucap Dita. Gadis itu sejurus kemudian membelokkan mobilnya ke lobi rumah Fina.
Dari dalam Kedua orang tua Fina terlihat menyongsong kedatangan mereka.
" Ya Allah, non Fina kenapa ini Mbak?" Mbak Waroh terperanjat saat melihat Fina yang di jok belakang ternyata sudah bersimbah muntahan, akibat terlalu banyak minum.
" Astaga Fina!!!" Dita memekik dan perutnya turut merasa seperti di aduk.
" Kenapa ini?" Tuan Guntoro menuju keributan di dalam mobil.
" Astaga Fina!!! dia kenapa Dit?"Nyonya Lidia nampak syok dengan keadaan anaknya.
" Anak ini benar-benar enggak berubah!! Tuan Guntoro geram. Ia merasa malam ini putri bungsunya sudah benar-benar kelewatan.
.
.
" Terimakasih Dit kamu sudah bantu Fina?" Nyonya Lidia yang sudah tahu cerita dari Dita nampak menatap Dita iba. Sahabat anaknya itu jelas sudah di repotkan oleh Fina.
Fina menceritakan kronologi datangnya dirinya yang mencari Fina di SS karaoke. Termasuk patah hati yang disinyalir dialami oleh Fina.
" Sama-sama Tante, saya harus kembali ke SS, mobil saya ada di sana. Dan ini kunci mobil Fina!" Dita menyerahkan benda itu kepada Nyonya Lidia dengan sopan.
Usai Dita berlalu dari kamar Fina, tuan Guntoro terlihat masuk.
" Anjing Lo Riko!!!" Fina masih menyebut- nyebut nama kekasihnya saat ia tengah terpejam.
" Lihat!!! ini semua karena mama terlalu memanjakan dia. Dia jadi gak tau diri, lupa segalanya!" Tuan Guntoro berang.
" Kok jadi nyalahin mama sih pa!"
" La terus nyalahin siapa, yang ngijinin pacaran sama anak itu kan mama, bukan papa!!"
Nyonya Lidia terdiam. Dan harus ia akui, apa yang di ucapkan oleh suaminya itu memang benar.
" Papa akan kirim Fina ke desa. Ke rumah Ibu. Harusnya dari dulu papa memang mengirim anak itu ke desa. Biar dia belajar, biar dia tahu, hidupnya selama ini telah dia sia-siakan sendiri!!"
" Harusnya papa dengar saran Ibuk dari dulu!"
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 244 Episodes
Comments
moerni🍉🍉
haiii thorrr...mommy eng...🥰🥰🥰siap baca novel karyamu ..walaupun telat,🤭
2022-11-19
1
Muhayati Imuh
mommy cerita kamu selalu okeeee❣️❣️❣️❣️
2022-09-22
0
Moms_Anang&Ainun
nunggu lapak galuh up...nicil dulu d mari...
2022-08-14
0