Falling In Love (The Series)
Bab 1. Titik Balik
^^^" Tidak ada bedanya antara pengkhianat dan penipu, keduanya sama- sama melakukan kejahatan itu dengan kesadaran!"^^^
.
.
.
...🍂🍂🍂...
Cafe Daipoeng Pukul 18. 37
Serafina
"Brengsek !!!" Serafina naik pitam begitu melihat Riko tengah berciuman dengan sahabatnya Shila di sebuah cafe di kawasan Kali Sobo kota X . Fina menarik lengan baju sahabatnya itu hingga koyak. Emosi yang membuncah membuat wanita iku kehilangan akal sehat.
Tatapan penuh selidik dari para pengunjung lain itupun, tak ia hiraukan. Yang ia inginkan ingin membuat wajah pengkhianat itu babak belur.
" Fina!! Fin lepasin Shila, gue bisa jelasin!!!" Riko nampak panik. Tak mengira bila kekasihnya itu bakal nongol hari itu.
" Diem lo Anjing!!!! elo sama dia sama aja!!!" Fina meninju muka Riko, jangan di tanya kekuatan seseorang yang tengah di liputi emosi, buku-buku tangannya bahkan sudah mengeras.
" Awhhhhh sakit Fin, lu gila ya!!" Shila merengek saat rambutnya sudah acak adul, karena tarikan Fina yang membabi-buta.
" Mati aja lu anjing!!!!" Fina menempeleng muka Shila hingga membuat wanita itu terjerembab ke lantai. Tinggi Fina yang mencapai seratus tujuh puluh lima sentimeter itu, tentu tak sebanding dengan tinggi Shila yang hanya satu meter setengah kotor itu.
Riko kesulitan melerai pertikaian dua wanita yang ada di hatinya itu. Belum lagi, ia juga kena serangan dari Fina.
Melihat suasana tidak kondusif, beberapa orang disana mencoba melerai.
" Sudah mbak, sudah!!!" Fina masih terlihat berontak saat ia di tahan oleh beberapa pengunjung lain cafe itu.
Nafas Fina memburu, rahangnya mengeras matanya memerah dan dirinya panas diliputi api kegeraman dan kecemburuan yang telah meledak. Ia di khianati kekasihnya bersama sahabatnya.
Riko membantu Shila berdiri. Wajah wanita dengan rambut coklat bak rambut tanaman jagung manis itu, kini penuh luka bekas cakaran Fina. Wanita itu kalah telak oleh Fina.
" Gue laporin polisi atas tuduhan penganiayaan!!" Shila tak terima.
" Laporin aja, gue gak takut sialan!!" Fina benar-benar dikuasai emosi. Ia menatap Riko penuh kebencian.
" Lepas!!" Fina menarik tangannya yang masih di pegangi beberapa orang disana.
" Elo, gue berakhir!!" Fina menabrak tubuh Riko dengan keras. Tubuh pria itu sampai terhuyung karena tabrakan Fina.
Dengan air mata berderai dan hati yang terasa sesak, Fina melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia tak bisa berpikir dengan waras saat ini.
Mengapa harus sahabatnya yang tega mengkhianatinya. Dan mengapa Riko juga tega melakukan semua ini kepadanya. Ia begitu mencintai Riko, tapi apa yang ia dapatkan?
" It's so fucking with Love!"
Fina memukul setirnya keras. Hatinya begitu sakit saat itu.
...Flashback...
Fin sebelum kesini beliin aku Jus jamu di Daipoeng dong
" Malam-malam Jus jamu, gak jelas banget ni anak!" cibir Fina karena mengapa Dita selalu minta yang aneh-aneh ,setelah sebelumnya sahabatnya itu minta di bawakan es Siwalan di malam hari.
Pesan itu berasal dari Dita, sahabat dari Fina setelah Shila. Wanita cerewet yang selalu mau berkorban demi Fina. Dan kali ini biarlah Fina yang berkorban untuk sahabat pecicilannya itu.
" Oke!" Balas Fina.
Ia dan Dita sebenarnya akan memberikan surprise buat Riko, hari itu adalah hari ulang tahun kekasihnya itu. Riko yang belum tahu bila Fina telah kembali dari luar kota itu, tak menyangka bila kedoknya akan terbongkar di hari bahagianya itu. Riwayat percintaannya akan tamat hari itu juga.
Sory Fin, aku ikut mamah ke rumah saudara, gak bisa ikut kasih surprise buat Riko.
Ia juga mendapat satu lagi pesan dari sahabatnya yang lain.Shila.
Usai membaca pesan dari sahabatnya itu, ia menghela napas. Mengapa Shila beberapa bulan ini tidak kompak lagi. Begitu pikirnya.
Fina sudah rindu dengan Riko. Pujaan hatinya itu teramat sangat ia cintai. Maklum, ia dulu sangat susah sewaktu mendapatkan Riko. Pria yang menjadi rebutan para wanita saat mereka masih di kampus dulu.
Adalah Riko, pria itu sudah memacari Fina selama tiga tahun. Fina begitu mencintai Riko karena Riko juga pandai membidik gambar dan juga mahir melukis seperti dirinya. Baginya, memiliki pasangan yang se hobi itu merupakan sebuah idealisme.
" Mbak take away Jus jamu bisa kan?" tanya Fina kepada karyawan di cafe itu.
" Bisa mbak, langsung masuk saja ya!"
Fina dengan tersenyum kini melangkahkan kakinya masuk. Ia mengedarkan pandangannya ke tempat dengan desain mayoritas dari kayu dan berarsitektur klasik itu.
Namun ada yang aneh dari pandangannya, ia yang hari itu ingin membuat kejutan buat Riko, nampaknya ia yang lebih dulu terkejut!!"
" Brengsek!" ia langsung naik pitam saat melihat pacar dan sahabatnya saling menyatukan bibir di kursi pojok cafe itu.
Dengan tanpa ba be bu Fina langsung menyerang Sahabatnya itu.
...Flashback Off...
" Bajingan!!!" Fina nampak kecewa, sedih, marah, sakit. Semua bergabung setangkup senada.
Sejurus kemudian ia menghubungi Dita." Temui gue di SS karaoke!"
Fina langsung mematikan sambungan teleponnya. Ia menangis sambil terus menginjak pedal gasnya.
Ia butuh teman seperti Dita saat ini. Hatinya hancur berkeping-keping. Kilat bak menyambar hidupnya bahkan saat tidak ada hujan ataupun mendung.
Ia merasa telah di bodohi, di tipu dan yang paling nelangsa adalah ia telah dikhianati oleh pacar dan sahabatnya sendri.
Usai memarkirkan mobilnya di basement tempat hiburan malam itu, ia melenggang menuju meja resepsionis.
"Ruang VIP!!! dan bawakan minuman untukku!" titah Fina tanpa basa- basi seraya menyerahkan kartu sakti warna hitam miliknya kepada petugas pria dengan rambut warna khaki itu.
" Di tunggu sebentar mbak!" jawab pria itu seperti sedang memulai registrasi.
" Room A1 , untuk minumnya akan kami antar persegera!" Ucap pria dengan name tag Diego itu.
"Makasih!" Fina menyambar kertas bukti bookingannya, lalu melenggang pergi.
" Oh iya mas, temenku satu lagi mau datang setelah ini. Tolong nanti di escorted ( kawal) ke dalam ya!" ucap Fina mundur satu langkah dengan wajah datar.
" Siap Mbak!" Diego mengangguk hormat.
Fina melangkahkan kakinya menuju lantai dua tempat hiburan malam itu. Banyak room - room bercahaya pendar yang sayup-sayup terdengar bunyi lagu beranda keras dari dalam. Tempat karaoke itu nampak padat sekali.
Untuk itulah Fina selalu memesan kamar yang terbaik. Memudahkannya untuk tak terlalu terlibat dengan masyarakat lain yang membutuhkan hiburan yang sama dengan dirinya.
Ia membuka ruangan dengan luas delapan kali tujuh meter itu. Ruangan full AC dengan Sofa merah berdesain modern menjadi penegas kenyamanan yang akan di dapat oleh Fina.
Fina melempar tas serta kunci mobilnya ke atas sofa itu. Sejurus kemudian ia mengambil rokok dari dalam tasnya, memantiknya dengan sekali hisapan. Ia merokok dengan wajah stres.
Beberapa detik kemudian ada seorang petugas pria yang membawakan banyak sekali minuman beralkohol dalam nampan dan terlihat menyalakan monitor besar serta microfon. Pria itu sempat terkejut saat Fina membuka kemeja denim yang dikenakan tanpa sungkan. Memperlihatkan tubuh indah Fina yang kini hanya mengenakan teng top you can' see ( yukensi).
Dan saat petugas itu tengah sibuk menyalakan beberapa perangkat dengan segala kegugupan disana, Dita datang dengan wajah cemas.
" Fina!!! are you okay?"
.
.
.
.
Halo Readers yang budiman, welcome di dunia halu mommy Eng.
Jangan pernah lupakan tajuk Novel Mommy yang selalu bergenre Romantis Dewasa ( Adult Romance).
Untuk itu, jangan pernah mengaitkan cerita ini dengan kejadian manapun, dan kehidupan siapapun. Semua alur hanyalah fiksi semata.
Semua tulisan hanyalah sejauh kehaluan author semata, untuk menghibur para pembaca sekalian dengan sudut pandang yang berbeda.
Jangan lupa tinggalkan jejak di tiap part-nya ya.
Big Hug form Mommy
Mommy Eng 🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 244 Episodes
Comments
www.ok
mampir kaks
2024-05-24
1
dementor
tank top you can see everything!!!!!
2023-06-03
0
Fia Azril
baru baca mom
2023-02-10
0