Chap 3

Devan baru saja selesai mandi , dengan melilitkan handuk di pinggang nya , dia mulai mencukur bulu-bulu halus di wajah didepan wastafel yang menyambung dengan kamar mandi . Tiba-tiba seorang wanita menerobos masuk langsung menuju kloset dan memuntahkan begitu saja seisi perutnya .

" Hooooeeeekk... Hoooeeekkk...

Devan menghentikan aktifitas nya melangkah perlahan menghampiri .

"Kau baik-baik saja?" tanyanya , sedikit mencondongkan kearah Angga.

Angga terkejut. Hei?! Bukankah harusnya dia sendiri saat ini? Kenapa ada orang lain di apartemen ini? Mungkinkah itu si pemilik? Kenapa dia masih dirumah? Bukankah seharusnya dia sudah dikantor di jam segini?

Semua pertanyaan itu berkecambuk di kepala nya. Dia masih sedikit mual. Kembali Angga memuntahkan isi perut nya. Ya ampun kenapa perut ini tak bisa diajak kompromi?

Devan memijit tengkuk dan punggung Angga dengan lembut dan telaten.

"Kalau kamu merasa nggak enak badan sebaiknya pulang dulu. " ucap Devan menawari , melihat prihatin Angga yang tampak tersiksa karena muntah.

"Sa-saya tidak apa-apa. Maaf kan saya. Ini akan segera berakhir." balas Angga lesu.

"Kamu yakin?"

_____

Angga terduduk lemas di sofa ruang tamu. Tak berapa lama , Devan muncul dengan segelas teh hangat. Dia sudah berpakaian lengkap sekarang. Dia angsurkan teh hangat ketangan Angga.

"Minumlah dulu. Teh hangat akan membuatmu merasa lebih baik."

Angga menyeruput pelan. Angga kembali menyenderkan tubuhnya di pungungan sofa.

"Maaf Tuan saya jadi merepotkan anda."

Devan tersenyum maklum.

"Tidak apa. Sudah merasa lebih baik?"

Angga mengangguk pelan walau kepalanya masih sedikit pusing , namun mual di perut nya mulai menyusut. Setidaknya Angga sudah merasa lebih baik walau wajah nya masih terlihat pucat. Angga harus mulai bekerja lagi , dan sesegera mungkin pulang untuk istirahat.

Angga beranjak dari duduk nya. Memulai kembali aktifitas nya. Dengan telaten mengangkut sampah dan membersihkan ruang demi ruang. Mungkin karena kemarin sudah dibersihkan sehingga hanya ada sedikit debu.

Angga berjalan melewati ruang tamu melihat Majikannya hanya duduk disana dengan sebuah buku ditangannya. Angga menoleh,

"Maaf. Kenapa anda dirumah? Bukankah anda seharusnya dikantor di jam segini?" Angga memberanikan diri bertanya.

Devan menoleh padanya menatap lekat. Membuat Angga sedikit kikuk.

"Apa itu mengganggumu?"

Angga tertegun jelas dia merasa tersentil.

"A.. Maaf saya permisi. Semua sudah saya bereskan."

"Buatkan aku makanan dulu." Devan kembali membaca buku yang dia pegang.

Setelah meletakan kembali sampah yang hendak dia buang, Angga berjalan menuju dapur. Melihat isi kulkas mengecek apa saja yang mungkin bisa dimasak.

Kosong! Hanya berisi minuman.

"Tuan. Tidak ada apapun dikulkas."

Devan melongok.

"Benarkah?"

"Ya sudah kamu pulang saja. Nanti aku akan pesan makanan antar saja."

Setelah pamit. Angga langsung pulang dan tidur dikamar kos nya.

Hari-hari berikutnya Angga kembali melakukan pekerjaannya. Pukul 9.30 wib Angga sengaja datang agak siang, semoga majikannya benar-benar sudah pergi kerja. Dengan hati-hati Angga membuka apartemen dan masuk. Sepi! Untunglah! Angga sangat bersyukur. Majikannya tidak ada. Angga bisa lebih leluasa bekerja.

Apartemen tampak bersih. Tak banyak yang berserakan. Angga hanya mengepel dan menyapu juga mengelap beberapa barang. Angga menghela nafasnya. Aneh! Mengapa apartemen itu begitu bersih. Bahkan tak ada debu disana. Angga melihat di pintu kulkas ada memo yang tertempel. Sepertinya ditujukan padanya. Angga baca:

Tolong buatkan aku makanan. Aku akan pulang sore ini jam 16.00. Terima kasih.

begitulah kira-kira isi pesannya.

Angga membuka kulkas. Didalam ada telur, makaroni, mie spageti dan bumbunya, selada, cumi dan udang. Angga menimbang-nimbang. Mau masak apa dia.

Apa yang majikannya inginkan? Akhirnya Angga keluarkan semua bahan itu dan asal memasak menu. Angga memasak dengan riang. Entah mengapa dia sedang senang. Angga menghidupkan musik di hpnya, dan menyetel lagu india sambil masak Angga pun bergoyang.

Disisi lain di tempat yang berbeda. Devan menatap layar di hpnya. Dia tersenyum-senyum seolah baru mendapat tontonan yang menghibur. Beberapa hari ini Devan memang memperhatikan kegiatan ART barunya melalui CCTV yang terpasang di setiap ruang apartemennya, kecuali kamar dan kamar mandi tentunya. Hingga tak sadar Gerald masuk keruangannya.

" Tuan."

"Tuan Dev."

Devan masih tersenyum-senyum tanpa memperdulikan asistennya yang sedari tadi memanggilnya.

" Tuan Devan!" Gerald mengeraskan suaranya. hingga membuat Devan kaget dan menoleh kearahnya dengan tatapan kesal dan dingin. Hingga membuat asistenya panas dingin ditatap seperti itu.

"Maaf Tuan Devan. Tadi saya sudah mengetuk pintu tapi sepertinya fokus anda pada layar hp anda. Saya juga sudah memanggil anda dari tadi."

"Ada apa?"

"Nona Mona mencari anda didepan Tuan Devan."

"Katakan padanya aku sibuk."

"Sudah Tuan, tapi Nona bersikeras ingin bertemu dengan anda."

"Kalau begitu suruh saja dia menunggu."

"Nona memaksa untuk bertemu sekarang, Tuan."

"Katakan padanya, mau pulang atau menunggu." tegas Devan mulai kesal. "Pembicaraan selesai. Keluarlah bila tak ada yang lain."

"Baik Tuan."

Asistenya keluar. Devan kembali ke aktivitasnya menatap layar hpnya. Devan kembali tersenyum melihat ART nya yang memasak sambil bergoyang. Hoby baru Devan sekarang.

"BRRAAAKKKK!"

Suara pintu dibuka kasar.

Terpopuler

Comments

Cika🎀

Cika🎀

ini ini lawannya, brakkk

2023-02-15

0

dina firara

dina firara

kenapa gak jujur aja loh depan....eh tapi klo jujur cerita nya langsg tamat ya 😂

2022-07-13

0

Jeje

Jeje

uluh uluh ada pembantu gini rajin banget 🤣 kebanding banget balik ma aku yg nggak pernah beberes 😂 yg aku ingat cm jaga tempat tidur ttp bersih, biar nyaman tidurnya

2022-05-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!