Chap 2 masih bekerja

Devan pria lajang berusia 27 tahun. Seorang direktur perusahaan start up penjualan online di ibu kota yang cukup bersaing di negeri ini. Perusahaan yang telah berdiri dan berkembang pesat selama 5th terakhir ini, menjadikan Devan Govinda putra shin bergelimang harta. Selain karena dia memang sudah turunan sultan sejak lahir.

Devan duduk dikursi kebesaran nya, dengan menyenderkan punggung nya dan mata yang terpejam. Seolah sedang mengistirahatkan tubuh dan pikiran nya.

Toktoktok

Suara pintu ruangan nya di ketuk.

"Masuk!"

Krieettt..

Pintu terbuka.

Asisten Gerald datang memberi laporan. Dengan sebuah map dan beberapa berkas ditangannya.

"Mohon untuk di cek dan di tanda tangani Tuan Devan."

Devan membenarkan posisi duduk nya dan mulai meneliti rincian laporan yang disodorkan kepada nya.

"Kau sudah mencari tau tentang gadis bernama Angga Putri itu?"

"Sudah, Tuan Dev." Gerald menyerahkan sebuah tablet kepada Devan.

Mata Devan berselancar mengikuti pergerakan jari nya pada layar yang menyala itu.

"Baiklah! Buat dia bekerja di apartemenku!" sambil menyerahkan tablet yang di pegang nya pada Gerald.

"Baik Tuan!"

______

Huuuueeeeekkk......

Angga memuntahkan seluruh isi perut nya di toilet sebuah rumah sewa tempat Dia ditugaskan bekerja sekarang. Angga menyenderkan punggung nya pada dinding toilet yang dingin.

Tubuhnya lemas, keringat dingin berkucuran dari pelipis dan dahi nya. Dia mengatur nafas nya. Ternyata berat! Tak mudah mempertahankan tubuh nya dan tetap bekerja dalam kondisi hamil muda seperti sekarang. Tubuhnya seolah menolak. Tuhan, apa yang harus dia lakukan? Dia tak boleh lemah, dia tak boleh berhenti, bagaimana nasib adik-adiknya kelak. Mereka menunggu nya mengirim uang setiap bulannya. Masa depan adik nya masih cerah. Dia tak boleh lemah dan menyerah.

Kembali Angga memantapkan diri. Mengukuhkan tekatnya, dan kembali memulai pekerjaannya. membersihkan toilet, menyapu, mengepel, membuang sampah dan lain sebagainya yang biasa di kerjakan seorang clining service.

Setelah pekerjaannya selesai Angga mengendarai motornya kembali ke kantor penyalur mengembalikan motor inventaris sebagai transportasinya.

"Angga! Mulai besok kamu nggak usah datang lagi!"

DEG!

"Tap- Tap- tapi kenapa kak?"

Ya Tuhan! Cobaan apa lagi ini? Belum selesai masalah kehamilan yang meruntuhkan hidupnya, kini dia malah dihadapkan dengan pernyataan dari salah satu staf yang memintanya untuk tidak datang lagi. Itu artinya dia sudah tidak bekerja.

"Sa - saya melakukan kesalahan apa kak?" aura pucat sudah merata di wajahnya. Dia kuwatir bila kehamilannya sampai diketahui, maka habislah sudah. Dia dipecat dan tidak akan ada yang mau memperkerjakan seorang wanita hamil. Karena itu, dia harus bertahan apapun yang terjadi. Demi adik-adiknya dikampung.

"Enggak! Kamu nggak salah Ang. Wajahmu nggak usah kayak gitu." ucap salah satu staf yang di pasrahi kunci motor Gina namanya.

"Jadi gini Ang! Disini kan, yang masih free kamu! Dan kebetulan ada seorang yang butuh ART untuk ditempatkan di apartemennya." terang mbak Gina," Nanti aku antar kamu kesana. Dan besok kamu bisa mulai bekerja disana."

Angga lega mendengarnya. Dia pikir dia akan dipecat. Dia selalu melakukan yang terbaik selama dia bekerja tidak pernah macam-macam dan tidak pernah bolos kerja. Satu-satunya yang dia kawatirkan adalah kehamilan nya. Bila ketahuan sudah pasti dia akan diberhentikan. Karena itu sekuat tenaga Angga menyembunyikannya. Karena Dia juga tak memiliki cukup hati untuk memutuskan kehidupan lain ditubuhnya.

Sore itu dengan mobil operasional Gina mengantar Angga ke Apartement di kawasan elit TIME squre. Angga merasa takjub, dia tak pernah masuk dalam kawasan elit seperti itu. Kawasan yang luas dengan gedung yang tinggi dan besar memanjang. Begitu masuk mereka langsung menuju lift naik ke lantai 10.

Gina mengeluarkan kartu akses untuk membuka pintu apartemen.

"Jadi Ang, tugas kamu membersihkan seluruh apartemen ini. Datang pagi dan pulang setelah pekerjaanmu selesai." tuturnya melangkah masuk." Hari ini pemilik apartemen ini sedang keluar kota. Besok lusa dia akan kembali. Jadi kamu bersihkan dulu sebelum pemiliknya pulang."

Angga mengangguk tanda mengerti, dia masih mengikuti Gina dibelakang.

"Akan aku tunjukkan seluruh kamar apartemen ini. Agar besok kamu tau harus memulai mana dulu." sambung Gina lagi.

Apartemen itu memiliki 2 kamar tidur. Satu yang lebih besar sebagai kamar utama, dan satu lagi lebih kecil. Ada ruang keluarga, dapur yang bersebelahan dengan ruang tamu. Dan satu ruang kerja, yang berdampingan dengan vitnes area.

Setelah selesai, mereka kembali tak lupa Gina menyerahkan kartu pas pada Angga.

"Kak!" Angga dengan takut-takut mencoba membuka suara." Besok pagi, apa saya ke apartemen itu menggunakan motor inventaris sebagai transportasi?" tanyanya sedikit ragu. Mau bagaimana lagi, dia tak punya kendaraan. Juga tak punya cukup uang untuk membelinya. Hingga dia beranikan diri untuk bertanya. Walau dia yakin akan jawabannya. Namun apa salahnya mencoba bertanya.

Gina tersenyum mengerti," Besok kamu pake motorku saja."

Angga mendongak melihat Gina dengan tatapan terkejut.

"Kamu sudah ditempatkan di apartemen itu. Jadi kantor sudah tidak menyediakan transportasi lagi untukmu. Kamu boleh memakai motorku sementara untuk tranportasi. Besok datang kekantor pagi-pagi ya?"

Gina adalah orang baik, dia cukup mengerti akan kondisi Angga. Dan selama lima bulan bekerja kepadanya, Angga sangat memuaskan nya. Tidak pernah ada komplain dari klien yang di tangani Angga.

"Makasih Kak Gina!" ucap Angga dengan mata berkaca-kaca.

______

Pagi hari nya, sesuai kesepakatan. Angga datang pagi-pagi dan langsung mengendarai motor nya menuju apartemen. Sesampainya disana, Angga langsung membersihkan seluruh ruangan dengan telaten. Dia cukup puas, tempat itu sudah kinclong dan rapi, tak ada satu debu pun yang tertinggal.

Setelah pekerjaan nya selesai Angga pun kembali. Ternyata tidak sampai satu hari sudah selesai. Dia bisa istirahat di kos. Ke esokan pagi nya Angga kembali membersihkan apartemen itu. Kini terlihat sedikit berantakan. Tanda ada kehidupan disana semalam. Saat itu pukul 9 pagi, harus nya pemilik apartemen sudah berangkat kerja. Dia bisa dengan leluasa melakukan pekerjaan nya.

Mulai dari menyapu, mengepel, mengumpulkan sampah sisa makanan dan minuman di atas meja tamu, tiba-tiba perut nya bergejolak. Memaksanya untuk segera berlari ke kamar mandi terdekat.

Hooooeeekkkk.... Hooooeeekkkkk ....

Setelah cukup memuntahkan isi perutnya, Angga menyenderkan punggung nya pada tembok pembatas disamping nya.

"Kau baik-baik saja?"

Suara bas seorang pria yang mengagetkannya...

Mohon dukung karya ini ya

Like

komen

fav

vote

gift

Thank you

Terpopuler

Comments

Cika🎀

Cika🎀

ayah bayinya😱

2023-02-15

0

Dewi Tarra

Dewi Tarra

sampe sini masih bingung kok angga gk inget bagaimana bisa hamil,apa kesalahan medis kya di novel lain atau dia tdr dngan dev tpi tidak ingat?? klau pun tidak ingat bukanya hrus nya ngerasa ada yg beda yah??

2022-12-07

0

Nurhawa Haji

Nurhawa Haji

penasaran kelanjutannya

2022-05-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!