Gadis Penakluk Hati Pak Dosen
Cafe Mentari
"Sa, kapan kamu siap untuk aku kenalkan kepada orang tuaku?"
Arbi menatap Sasa dengan mata yang sendu, laki laki itu memegang tangan kekasihnya dan meminta jawaban atas pertanyaan nya.
Sasa membalas pegangan tangan Arbi, lalu tanpa ragu menatap manik mata laki laki di depannya yang sudah di pacarinya selama tiga tahun.
"Maaf Ar, bukannya aku menolak atau aku meragukan mu, bukan Ar."
Air mata sudah jatuh di pipi mulus Sasa, dan Arbi dengan cekatan langsung menghapus dengan tangannya.
"Tapi, kamu tau sendiri, aku bukanlah dari keluarga kaya raya, aku bukanlah anak dari konglomerat, bahkan aku sendiri juga tidak tau siapa ayah kandungku. Aku hanya di besarkan oleh Om ku yang kebetulan dari golongan berada, dan kamu juga tau, ketika Om ku meninggal aku sudah tidak punya apa apa, bahkan kuliah ku pun kamu yang menanggungnya."
"Lalu apa mau kamu Sa?? setiap aku mau kenalin kamu kepada kedua orang tua ku alasan kamu selalu saja sama."
"Bahkan aku sudah berjanji dengan Om kamu untuk menikahimu."
Arbi mengingat janji yang di ucapkan oleh Om nya Sasa sebelum beliau meninggal.
[Nak Arbi, tolong jaga Sasa, dia sudah tidak punya siapa siapa lagi di dunia ini selain Om dan kamu, dan Om sebentar lagi akan meninggalkan dunia ini, jadi tolong jaga Sasa. Kamu menncintai nya kan nak?? Kalau kamu mencintai nya, menikahlah dengan nya, berjajanliah nak?
Dan setelah itu Om nya Sasa menceritakan tentang asal usul Sasa, siapa Sasa sebenarnya. Hingga Om nya Sasa menghembuskan nafas terkahirnya].
Dan saat itulah, Arbi yang membiayai semua kuliah dan kehidupan Sasa, hingga Sasa bisa kembali ke Indonesia dan membuka sebuah butik untuk menopang hidupnya.
Sasa adalah adik tingkat Arbi sewaktu mereka kuliah di London. Sasa bukan anak orang kaya, dia dari kecil sudah hidup dengan Om nya dan Tante nya. Om nya hanya seorang manager di salah satu anak cabang perusahaan orang tua Arbi yang ada di Jakarta, dan karena sesuatu hal Om dan Tante Sasa di pindah tugas kan ke London untuk membantu mengurus perusahaan yang ada di sana, dan juga waktu itu dengan ibu Sasa, yang merupakan seorang janda, oleh karenanya, Sasa dan ibunya di bawa sekalian untuk pindah ke London bersama Om dan Tante nya, hingga satu persatu meninggalkan Sasa.
Usia Sasa dan Arbi terpaut dua tahun, Arbi mengenal Sasa sewaktu di kampus. Arbi tertarik dengan Sasa bukan hanya dia cantik, selain cantik juga pintar dan apa adanya.
Hingga Arbi lulus kuliah dan meninggalkan London, karena kebetulan orang tua Arbi yang sakit sakitan dan menginginkan Arbi untuk menggantikannya memimpin perusahaan.
Karena Sasa masih kuliah, Arbi terpaksa meninggalkannya di negara tetangga, tentu dengan seorang Om yang sudah sakit sakitan, hingga Sasa lulus, lalu Om nya meninggal dan Arbi membawanya kembali ke Indonesia.
"Lalu apa mau kamu Sa?"
Arbi mengulangi pertanyaan itu lagi, karena Sasa sedari tadi hanya terdiam saja, bahkan sesekali menghapus air mata nya yang sedari tadi menetes karena teringat akan Om nya, Om sekaligus sudah dianggap Ayah Sasa sendiri.
"Tolong berikan aku waktu dulu Ar. Aku mau meniti karir ku dulu, sebentar saja. Kamu tau kan, kalau cita cita ku ingin jadi desainer hebat?? dan aku baru saja memulainya."
Sasa menggenggam tangan Arbi, meyakinkan laki laki yang berparas tampan itu untuk mengerti dirinya, tetapi dia tidak mengerti Arbi.
"Huffh..." Arbi menghembuskan nafasnya kasar. Dia memalingkan wajahnya sebentar, melihat ke arah jalanan luar. Dia tidak ingin melihat gadis yang di cintai menangis, apalagi menangis karena nya.
Sebenarnya Arbi tidak mempermasalahkan soal pernikahan, dia akan tetap menunggu Sasa, tetapi dorongan dari kedua orang tua Arbi membuat Arbi ingin cepat cepat menikahi Sasa.
"Hanya karen itu kan?? tidak karena laki laki lain?"
Sasa menggeleng, di dalam hatinya mana mungkin dia akan mengkhianati Arbi, sementara Arbi sudah banyak membantu nya selama ini, meskipun rasa cinta nya tidak sebesar rasa cinta yang Arbi berikan pada nya, Tetapi Sasa tidak akan pernah mengecewakannya.
"Tidak Ar. Mana mungkin aku mengkhianati mu? kamu telah banyak membantu aku dan juga Om ku. Jahat sekali jika aku harus membalasnya dengan menyakiti mu."
Tutur Sasa dengan lembutny, tetapi kata kata yang barusan Sasa ucapkan malahan membuat Arbi emosi karena menganggap Sasa tidak mencintainya dan hanya membalas budi nya saja.
Arbi melepaskan genggamnan tangan Sasa, seketika dia menjauhkan tangannya dari tangan Sasa dan memalingkan wajahnya lagi. Kali ini Arbi marah, dia sangat emosi mendengar ucapan kekasihnya. Yah Arbi memang bukan tipe laki laki manis dan bersikap lembut, dia adalah laki laki arogan yang tidak pernah tersenyum dan berucap lembut. Namun karena Sasa lah perlahan lahan sifat jelek Arbi hilang, tetapi hari ini...
"Jadi kamu tidak mencintai ku Sa?? jadi kamu selama ini bersama ku hanya karena ingin membalas budi sama aku saja?Iya Sa?"
Arbi menaikkan volume suara nya, dalam pikirannya, ini adalah alasannya kenapa Sasa selalu menolak untuk di kenalkan kepada orang tua nya.
"Bu kan begitu Ar, aku!"
Ucap Sasa dengan bergetar, melihat raut wajah Arbi membuat dirinya takut seketika. Sasa mencoba meraih tangan Arbi, namun Arbi menepisnya, Sasa tidak tau harus berbuat apa. Ini pertama kalinya melihat Arbi emosi dan marah padanya.
"Alasan.!! hanya alasan kamu saja.!"
"Aku jadi semakin yakin jika kamu tidak mencintai ku Sa. Apa kurang nya aku??"
Arbi memalingkan wajahnya, kali ini Sasa bener bener telah membuatnya kecewa, tiga tahun menjalin hubungan dengan nya, tidak membuat gadis yatim piatu itu dengan mudah bisa langsung di ajak untuk menikah.
"Sekarang, aku tau semua. Terserah!! apa yang kamu akan lakukan.!"
Arbi dengan emosi meninggalkan Sasa, dia tidak ingin menyakiti Sasa lebih lanjut lagi. Arbi memilih pergi, daripada dia nanti melakukan kekerasan yang berdampak buruk.
"Ar....."
Sasa berteriak, namun sayang sekali Arbi tidak mendengarnya dan memilih pergi meninggalkan dirinya yang masih menangis.
"Arbi, maafkan aku. Aku hanya ingin memantaskan diriku supaya lebih pantas bersanding dengan mu.."
Ucap Sasa, namun tidak di dengar oleh Arbi yang sudah pergi meninggalkannya begitu saja. Sasa yakin kalau Arbi saat ini sedang kecewa dengan nya dan itu terlihat dari wajah Arbi.
Setelah kepergian Arbi, Sasa juga meninggalkan Cafe mentari.Tujuan utama nya saat ini adalah ke butik, butik yang baru beberapa bulan di buka nya dan tentunya itu atas bantuan Arbi.
Dengan pikiran yang kalut, Sasa mengemudikan mobilnya menuju butik di mana tempat dia mempraktekkan ilmu nya dan menggantung kan cita cita nya di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 468 Episodes
Comments
Hofi
Wah ceritanya bagus 😍 untuk kalian yang suka sama cerita remaja baca novelku yah judulnya.. Sahabatku Berkhianat
2023-09-12
0
Kak Eja🌜
mampir aku thor..
Oh ya jangan lupa mampir juga novel ku ya..
MENIKAHI WANITA MALAMKU
2023-09-08
0
sakura
..
2023-08-15
0