I Wanna You, My Cold Boy

I Wanna You, My Cold Boy

My Hero

“ Nabila berangkat, mi, pi” teriak Nabila kepada mami dan papinya dan langsung berlari keluar rumah.

“ Sarapan dulu.” Panggil mami.

“ sudah telat.” Teriak Nabila dari luar. Mobil tepat berada didepan Nabila, gadis itu langsung masuk.

“ Ngebut ya mang, Nabila udah telat ini.” Nabila telat bangun karena bergadang menyiapkan materi untuk rapat Osis.

Sampai di sekolah Nabila, telah ditunggu sahabat – sahabatnya, genk populer yang beranggotakan gadis – gadis cantik dan kaya.

“ Tumben datangnya last minute?” sindir Jenifer, si gadis jutek, blasteran Indo - Amerika

“ Aku menyiapkan materi rapat Osis nanti.” Beritahu Nabila

“ Ayo masuk, bentar lagi bu Amel datang.” Ajak Maura, si gadis ceria dan sedikit tomboy.

Mereka memasuki kelas, tidak lama Bu Amel memasuki kelas, mereka belajar seperti biasa.

Istirahat pertama Nabila dan sahabat, tidak ke kantin mereka hanya duduk di taman sekolah sambil menikmati cemilan yang dibawa Cheryl,  si gadis lemot.

”Nab, loe taukan kak Evan dari kelas  XII-1?” ucap Siska, si bijaksana.

“Tau, kan Kak Evan, cowok terkenal di sekolah.” Balas Nabila cuek.

“Tadi dia panggil aku, kirain apa, ternyata kirim salam buat loe tu.” lanjut Siska lagi.

“Ntar kalo ketemu lagi sama Kak Evan, bilangin gak terima salam, terimanya coklat” Ngakak Nabila diikuti yang lain.

“Dasar loe, ratu coklat.” Jenifer menower kepala Nabila.

“Aw, apaan sih Jen, sakit tau.” Nabila mengusap kepalanya.

“Makanya, jangan asal aja.” Jenifer Sewot, Nabila bingung kenapa anak ini yang sewot? Cheryl hanya tertawa, sambal asik memakan cemilan.

“Cheryl, jangan makan mulu donk, belain kek.” Rajuk Nabila

“Emang gue harus belain apa?” tanya Cheryl polos

“Ya belain, agar Nabila, jadian sama kak Evan.” Potong Siska, cekikikan.

“Emang Nabila, suka sama kak Evan?” lemot Cheryl kambuh, bukan kambuh juga sih tapi seringnya emang lemot.

“Ya elah, Cheryl, emang kamu gak nyimak tadi? Kan Siska kasih info tadi.” Kesal Jenifer.

“Gue kan sibuk makan cemilan Jen, ini enak loch, gue beli sama mbok – mbok dekat rumah saat berangkat tadi.”

“Gue gak nanya.” Jenifer semakin emosi.

“Kok, kalian yang berdebat sengit.” Potong Nabila.

“Ya habisnya, Cheryl gak nyambung sih.” Pelotot Jenifer kepada Cheryl.

“Aku bukannya gak nyambung Jen, tapi gak dengar tadi Siska bahas apa.”

“Udah – udah, kok jadi bertengkar sih.” Lerai Siska dan Maura serempak, Maura tadi hanya tertawa melihat tingkah sahabat – sahabatnya.

Bel istirahat berbunyi, mereka kembali ke dalam kelas.

“Siapa lagi ini yang kasih gue bunga ya?” bingung Nabila saat melihat mejanya. Ya memang ini bukan pertama kalinya Nabila dapat kiriman Bunga, coklat dan hadiah lainnya dari para penggemarnya.

“Coba lihat.” Rampas Maura, kemudian membaca kertas yanga ada di bunga.

“Kau seperti bunga yang memberi warna di dunia ku, membuat rasa didada ku menggelora, oh Nabila, mau kah kamu menjadi pacar ku, Noel kelas XI-2.”

“Maura, jangan keras – keras bacanya.” Nabila Menarik kertas dari Maura, Maura hanya tertawa cekikikan.

“Orang nya yang mana ya?” Tanya Siska, mulai berfikir orang yang mengirimkan bunga untuk Nabila.

“Yah, palingan salah satu fansnya Nabila.” Balas Jenifer.

“Aku tau Noel dari kelas XI-2, dia ketua kelasnya, itu yang sering nyapa Nabila, yang pake motor gede.” Beritahu Cheryl.

“Tumben, loe ngeh.” Balas Jenifer.

“Ya iya lah, saat dia nawari Nabila pulang bareng diakan, gue ada disitu, gue lihat gitu namanya.”

“Jangan – Jangan loe suka lagi sama anaknya?” tebak Maura

“Ya enggaklah, gue kan kalo baca nama cepat ingat, wajah yang gue sering lupa.” Sewot Cheryl

“Eh, tapi hari ini cuma satu yang ngirimin loe bunga Nab? Biasanya uda penuh ini bunga, coklat dan lainnya? Ujar Siska

“Iya juga ya, apa fans Nabila mulai berkurang?” lanjut Jenifer.

“Ya, gue senang donk, berarti hidup gue mulai tentram.” Jawab Nabila.

“Kami rugi Nab.” Ujar Cheryl dan Siska barengan

“Lah, kok loe pada yang rugi.? Tanya Nabila bingung.

“Iyalah, artinya jatah makanan buat kita berkurang donk.” Sahut Cheryl.

“Tumben loe pintar, Cher.” Sahut Siska

“Ntar, ditraktir sama Jeni.” Lanjut Nabila, melirik Jenifer.

“Kok gue, elo lah, kan gara-gara fans loe berkurang, mereka kekurangan makanan.”

“Secara loe kan yang lebih kaya dari kita, kalo di urut –urut, gue mah paling terakhir.” Ujar Nabila

Jenifer hanya mencibir. Mereka belajar dengan tenang.

 

Pulang sekolah Nabila menuggu supir yang biasa menjemputnya.

“All, gue duluan ya, sopir gue udah jemput tuh.” Pamit Siska.

“ Gue juga, udah dijemput.” Pamit Jenifer, melambaikan tangannya.

Satu persatu sahabat Nabila telah di jemput, tersisa Nabila dan Cheryl

“Nab, sopir gue udah  jemput juga, loe mau bareng gue aja gak?” tawar Cheryl.

“Gak usah Cher, palingan bentar lagi datang mang Udin jemput gue, dia gak ngubungi gue soalnya, biasanya kalau telat kan dia telepon gue.” Balas Nabila.

Semua murid telah pulang, menyisakan Nabila.

“Mbak Nabila, belum dijemput?” tanya satpam sekolah.

“Iya ni, pak, tumben mang Udin belum nongol, saya udah coba telepon berkali – kali tapi gak diangkat – angkat.”

“Gerbang mau saya tutup mbak, anak saya sakit, saya uda minta Pak Memet buat gantiin saya. Dia lagi dijalan.”

“Ya udah mang saya tunggu di luar sekolah aja.” Nabila menuju keluar sekolah. 

Nabila menghubungi maminya dan maminya menyuruh Nabila naik angkutan umum atau ojek online saja. Nabila menuju Halte sekolah, cukup lama Nabila menunggu, hari semakin sore dan hujanpun mulai turun.

Tiba – tiba ada segerombolan preman. Nabila mulai cemas.

“Hi cantik, mau pulang  ya, mau abang antar.” Ujar salah satunya. Nabila hanya diam kemudian, beranjak dari halte, tadi Nabila telah sempat pesan taxi online, namun sepertinya pesanannya belum mendapatkan driver.

Preman tersebut mencoba merayu Nabila terus, karena Nabila tetap menolak dan mereka saling melirik. Salah satu dari mereka membekap mulut Nabila dan menyeret Nabila ke tempat sepi, Nabila memberontak dan menggigit tangan preman tersebut. Nabila melarikan diri, namun dia salah arah, justru menuju tempat yang lebih sepi.

“Kamu salah arah.” Ujar preman tersebut, mereka ada 5 orang. Teman – temannya tertawa. Nabila bingung, ternyata jalan tersebut buntu.

“Tolong, siapa saja tolong saya.?” Teriak Nabila, panik.

“Percuma kamu berteriak, jam segini lingkungan sini sepi.” Preman tersebut menarik tas ransel Nabila, membuat Nabila tertarik kearah preman tersebut dan menarik tangan Nabila kebelakang, Nabila meringis kesakitan.

Preman yang lain mendekati Nabila dan memegang dagu Nabila dengan kasar.

“Cantik sekali, biasanya yang sekolah disana tidak pernah naik bus atau angkutan umum.”

“Tolong, tolong.” Teriak Nabila lagi. Preman yang menarik tangan Nabila membekap mulut Nabila.

Tiba – tiba seseorang menendang preman yang memegang dagu Nabila. 3 orang temannya yang tadi hanya menonton langsung menyerang si penolong.

Terjadi perkelahian yang tidak seimbang, namun sepertinya penolong yang juga menggunakan seragam sekolah yang sama dengan Nabila memiliki ilmu bela diri yang cukup mahir.

Akhirnya pria itu mengalahkan preman, para preman lari meninggalkan mereka.

“Awas jika kalian masih mengganggu gadis – gadis lainnya, saya akan melaporkan kalian ke polisi.” Teriak si penolong. Si penolong mengambil tas yang tadi sempat dia lemparkan saat terjadi perkelahian, dia mengeluarkan payung.

“Kamu tidak apa – apa?” tanyanya, memayungi Nabila dan mengambil tangan Nabila agar menerima payungnya, dia kemudian  membuka jaketnya dan memakaikannya kepada Nabila. Seragam Nabila telah basah kuyup. Nabila masih shock dengan kejadian yang menimpanya.

“Terima kasih.” Hanya itu yang diucapkan Nabila. Sekilas Nabila melihat nama di baju si penolong, Nathan Fernando L, my hero, ucapnya dalam hati.

Terpopuler

Comments

Qith Akhmaed

Qith Akhmaed

baru baca beberapa kalimat di awal,, ko lgsg kepikiran nya geng cinta di aadc ya?? cinta yg suka sama rangga, cowo cool yg ga populer... coba lanjut deh

2024-02-01

1

Rika Jhon

Rika Jhon

aq singgah kk,ceritanya seru

2023-04-04

0

Rika Jhon

Rika Jhon

awal cerita yg bsgus dan menegangkan

2023-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 My Hero
2 Nathan Anak Sopir
3 Tetap Suka Kamu
4 Cafe Milenial
5 Undangan
6 Persiapan
7 Babak Penyisihan
8 Lolos
9 Jangan Sampai Mereka Tau
10 Jangan Gagal
11 Pulang Bersama mu
12 Nabila Berubah
13 Pernyataan Cinta
14 Menghindar
15 Ada Apa Dengan Nabila
16 Penasaran
17 Terbongkar
18 Mengancam
19 Tidak Peduli
20 Jauhi Dia
21 Memberi Pengertian
22 Gadis yang disukai Nathan
23 Menasehati
24 Rahasia Nathan
25 Masa lalu Nathan
26 Disekap
27 Lelaki Most Wanted
28 Nabila Minder
29 Menjauh
30 Perasan Nathan Terbalaskan
31 Kehilangan
32 Kesempatan
33 Nathan Vs Evan
34 Jadian
35 Nathan Vs Cakra
36 BaPer
37 Perasaanku tentang Perasaanmu
38 Kemarahan Cakra
39 Bantuan Cheryl
40 Kegelisahan Nathan
41 Bertemu Camer
42 Bukan Mimpi
43 Kepo
44 Salah Paham
45 Nathan Sakit
46 Penjelasan Nadine
47 Tuduhan Nayla
48 Check Kehamilan
49 Kemarahan Nathan
50 Kecemburuan Nathan
51 Putus
52 Rahasia kecil Jenifer
53 Pernikahan Kontrak Sang Ceo
54 Nonton
55 Kegalauan Jenifer
56 Tiga Hari
57 Hari Kedua
58 Masih Hari Kedua
59 Takdir Gadis si Buruk Rupa
60 I Wanna K**s You
61 Jones
62 Rahasia Hati
63 Perasaan Cakra
64 Siska dan Cakra
65 Rencana Laudya
66 18
67 Kecemburuan Cakra
68 Pesta
69 Video
70 Jebakan Laudya
71 Serba Salah
72 Berakhir
73 Malu
74 PHP
75 Perhiasan
76 Terakhir Kali
77 Diabaikan
78 Wisuda
79 Prom night
80 Maaf
81 Menikahimu
82 Hamilkah?
83 Karena Saya Mencintai Nabila
84 Melamar
85 Pernikahan
86 Godaan Nathan
87 Malam Pernikahan ( end )
88 Extra part 1
89 Extra part 2
90 Extra Part 3
91 Extra Part 4
92 Extra Part 5
93 Extra Part 6
94 Extra Part 7
95 Extra Part 8
96 Extra Part 9
97 Extra Part 10 ( Final End )
98 Jerat Hasrat Kakak Ipar ( promo karya baru )
99 Kubenci Kau Dengan Cintaku ( promosi karya baru )
100 extra part 10
101 Pertemuan Kembali
102 Kesucian yang Terenggut
103 Pesta Pernikahan Nabila dan CEO Baru
104 Penasaran
105 Hamil
106 Gosip
107 Dipecat dan diusir dari Kontrakan
108 Malam Naas
109 Meminta Sekamar
110 Mencaritahu Ingatan yang Hilang
111 Bertemu Mila
112 Bertemu Danil
113 Kedatangan Cyntia
114 Bukan Anak Cakra
115 Bertemu Nabila
116 Kekecewaan Siska
117 Kejujuran Cakra
118 Keputusan Siska
119 Diterima Bekerja
120 Hari Pertama Bekerja
121 Cakra Vs Danil
122 Perhatian Cakra
123 Melahirkan
124 Bayi Itu Punya Cakra
125 Siska Koma
126 Kedatangan Cheryl
127 Serangan Cheryl
128 Siska Siuman
129 Siska Menghilang
130 Pertemuan
131 Danil dan Mila
132 Curhatan Siska
133 Saran Besties
134 Kecelakaan
135 Jangan Sampai Siska Tahu
136 Operasi Cakra
137 Menjenguk Cakra
138 Cheryl dan Cyntia Merasa Bersalah
139 Kedatangan Cakra
140 Kembali ke Apartment
141 Danil
142 Kehilangan Kesucian
143 Kompromi
144 Belum 40 Hari
145 Keluarga Kecil
146 Kedatangan Wanita Special
147 Cakra Panik
148 Masa Lalu Cakra
149 Pertengkaran
150 Vote Karya Baru
151 Siska Pergi
152 Dijemput Mertua
153 Saran Cyntia dan Cheryl
Episodes

Updated 153 Episodes

1
My Hero
2
Nathan Anak Sopir
3
Tetap Suka Kamu
4
Cafe Milenial
5
Undangan
6
Persiapan
7
Babak Penyisihan
8
Lolos
9
Jangan Sampai Mereka Tau
10
Jangan Gagal
11
Pulang Bersama mu
12
Nabila Berubah
13
Pernyataan Cinta
14
Menghindar
15
Ada Apa Dengan Nabila
16
Penasaran
17
Terbongkar
18
Mengancam
19
Tidak Peduli
20
Jauhi Dia
21
Memberi Pengertian
22
Gadis yang disukai Nathan
23
Menasehati
24
Rahasia Nathan
25
Masa lalu Nathan
26
Disekap
27
Lelaki Most Wanted
28
Nabila Minder
29
Menjauh
30
Perasan Nathan Terbalaskan
31
Kehilangan
32
Kesempatan
33
Nathan Vs Evan
34
Jadian
35
Nathan Vs Cakra
36
BaPer
37
Perasaanku tentang Perasaanmu
38
Kemarahan Cakra
39
Bantuan Cheryl
40
Kegelisahan Nathan
41
Bertemu Camer
42
Bukan Mimpi
43
Kepo
44
Salah Paham
45
Nathan Sakit
46
Penjelasan Nadine
47
Tuduhan Nayla
48
Check Kehamilan
49
Kemarahan Nathan
50
Kecemburuan Nathan
51
Putus
52
Rahasia kecil Jenifer
53
Pernikahan Kontrak Sang Ceo
54
Nonton
55
Kegalauan Jenifer
56
Tiga Hari
57
Hari Kedua
58
Masih Hari Kedua
59
Takdir Gadis si Buruk Rupa
60
I Wanna K**s You
61
Jones
62
Rahasia Hati
63
Perasaan Cakra
64
Siska dan Cakra
65
Rencana Laudya
66
18
67
Kecemburuan Cakra
68
Pesta
69
Video
70
Jebakan Laudya
71
Serba Salah
72
Berakhir
73
Malu
74
PHP
75
Perhiasan
76
Terakhir Kali
77
Diabaikan
78
Wisuda
79
Prom night
80
Maaf
81
Menikahimu
82
Hamilkah?
83
Karena Saya Mencintai Nabila
84
Melamar
85
Pernikahan
86
Godaan Nathan
87
Malam Pernikahan ( end )
88
Extra part 1
89
Extra part 2
90
Extra Part 3
91
Extra Part 4
92
Extra Part 5
93
Extra Part 6
94
Extra Part 7
95
Extra Part 8
96
Extra Part 9
97
Extra Part 10 ( Final End )
98
Jerat Hasrat Kakak Ipar ( promo karya baru )
99
Kubenci Kau Dengan Cintaku ( promosi karya baru )
100
extra part 10
101
Pertemuan Kembali
102
Kesucian yang Terenggut
103
Pesta Pernikahan Nabila dan CEO Baru
104
Penasaran
105
Hamil
106
Gosip
107
Dipecat dan diusir dari Kontrakan
108
Malam Naas
109
Meminta Sekamar
110
Mencaritahu Ingatan yang Hilang
111
Bertemu Mila
112
Bertemu Danil
113
Kedatangan Cyntia
114
Bukan Anak Cakra
115
Bertemu Nabila
116
Kekecewaan Siska
117
Kejujuran Cakra
118
Keputusan Siska
119
Diterima Bekerja
120
Hari Pertama Bekerja
121
Cakra Vs Danil
122
Perhatian Cakra
123
Melahirkan
124
Bayi Itu Punya Cakra
125
Siska Koma
126
Kedatangan Cheryl
127
Serangan Cheryl
128
Siska Siuman
129
Siska Menghilang
130
Pertemuan
131
Danil dan Mila
132
Curhatan Siska
133
Saran Besties
134
Kecelakaan
135
Jangan Sampai Siska Tahu
136
Operasi Cakra
137
Menjenguk Cakra
138
Cheryl dan Cyntia Merasa Bersalah
139
Kedatangan Cakra
140
Kembali ke Apartment
141
Danil
142
Kehilangan Kesucian
143
Kompromi
144
Belum 40 Hari
145
Keluarga Kecil
146
Kedatangan Wanita Special
147
Cakra Panik
148
Masa Lalu Cakra
149
Pertengkaran
150
Vote Karya Baru
151
Siska Pergi
152
Dijemput Mertua
153
Saran Cyntia dan Cheryl

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!