5. Reuni

“Ya ampun ternyata baru sekarang ya kita ketemuan, aku sama sekali nggak nyangka di pertemuan kita di status yang udah beda beda ada yang lagi hamil ada yang lagi mau menikah dengan ada lagi yang masih jomblo,” ucapnya yang sudah lama banget nggak ketemuan dalam beberapa waktu belakangan ini karena sudah memiliki kesibukan masing-masing yaitu memiliki keluarga. 

Prioritas utama kali ini bukan hanya sekedar pertemanan biasa tapi sudah ada keluarga baru yang mengharuskan mereka untuk tetap mengurus rumah tangga diutamakan. Namun walaupun memiliki kesibukan masing-masing tapi mereka memiliki keinginan untuk terus bersilaturahmi satu sama lain. 

Seorang laki-laki menghampiri mereka bertiga yang sedang duduk asyik mengobrol satu sama lain. “Ridho?” Mereka langsung terdiam begitu saja tak ada kata-kata yang keluar selain menyebut nama. Dia adalah alumni juga di SMA mereka. 

Ridho dari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah perasaan kepada orang yang sudah menikah, entah kenapa perasaan itu selalu saja menyelimuti dipikirannya dan ketika bertemu selalu saja ingin mengatakan sesuatu kalau misalkan dia mencintai dan sayang dengan tulus dari hati walaupun cinta itu bertepuk sebelah tangan. 

Dia adalah Anara, seorang perempuan yang sangat menghargai perasaan tersebut karena perasaan tersebut tidak bisa digubris oleh siapapun. “Kamu sekarang udah bahagia banget ya? Sudah memutuskan menikah dengan seorang laki-laki yang terbaik buat kamu aku yakin kamu bakalan bahagia dan senantiasa menjadi orang yang di sayang sama Suami kamu.” Mereka bertiga hanya bisa saling melirik satu sama lain melihat sikap Ridho yang tak sama seperti dulu. 

Agar situasi menjadi encer dan tidak terlalu kaku mereka pun membahas kelucuan-kelucuan yang terjadi di masa lalu. “Sumpah waktu itu aku dulu tahu nggak dihukum gara-gara nggak ngerjain PR.” 

“Iya, aku ingat banget waktu itu dijemur di tengah-tengah lapangan yang panas banget untungnya aku enggak pingsan.” 

“Hahaha ternyata itu semua sudah terlewati begitu saja enggak nyangka banget kita sudah melewati beberapa tahun kemudian.” 

Tak berapa lama minuman yang mereka pesan di sebuah kafe pun datang ditaruh di atas meja. Beserta makanan ringan yang juga menjadi kenyataan atau penyaji mereka semua. Anara menjaga kehormatannya walaupun nggak ada Oktara di sampingnya. 

“Kira-kira kita bakalan reuni di sekolah kapan ya udah lama banget nih nggak ketemu sama temen-temen yang lain? Apalagi sama guru-guru yang ada di sekolah haduh kangennya minta ampun.”

“Iya nih udah lama banget kita nggak ketemu sama teman-teman yang ada di sekolah bahkan guru-guru yang selama ini ngajar kita, entah kenapa aku pengen balik lagi ke SMA nggak ada beban kayak sekarang yang harus repot-repot urus rumah tangga.”

“Hahaha iya sih bener banget rasanya waktu bergulir begitu cepat.” 

“Nar, ternyata Suami kamu ganteng juga ya tajir lagi. Kira-kira dia itu tipe orang yang cemburuan nggak sih? Dia manjain kamu nggak?” Pertanyaan macam apa ini yang membuat orang-orang sekitar seolah melihat kebahagiaan yang benar-benar dibentuk dengan sendirinya yang padahal kebahagiaan itu belum ada sampai sekarang. 

Anara menelepon sopir yang seharusnya menjemput hari ini ketika pulang tapi tak ada jawaban sama sekali dan tidak diangkat. 2 orang temannya sudah berpamitan pulang dan lebih dulu meninggalkan mereka. “Ya ampun gimana ini? Aku pulang dulu ya naik taksi online aja.” 

Ridho menawarkan diri untuk mengantarkan Anara pulang ke rumah, awalnya mungkin ia menolak tapi setelah dibujuk akhirnya ia pun mengikuti bujukan Ridho. Anara masuk ke dalam mobil dan duduk di depan. “Suami kamu gak jemput kamu ya?” 

“Dia lagi kerja dan aku gak mau dijemput karena bakalan ngerepotin jadi nggak papa kalau misalkan aku punya sendiri.” Anara dengan cepat memakai seat belt yang ada di dalam mobil untuk masalah keamanan. 

Sepanjang jalan mereka hanya merasa canggung dan tak ada obrolan yang begitu serius bahkan obrolan itu hanya sejenak biasa. “Coba aja waktu itu kamu jadi Istri aku pasti aku bakalan bahagia banget. Tapi sayang banget ya kita enggak berjodoh. Dan kamu hanya sekedar menganggap aku sahabat tapi aku nggak pernah mempermasalahkan itu sih yang penting kamu bahagia walaupun sampai hati dan hari ini masih saja memiliki perasaan yang sama tidak pernah berubah sampai kapanpun.” Sebenarnya tidak pantas sekali mengatakan hal ini karena Anara sudah memiliki keluarga dan yang pastinya yang sudah memiliki masa depan bersama dengan orang lain. 

“Sebenarnya aku diam-diam mendo’akan kamu, semoga kamu bahagia dan mendapatkan orang yang beneran mencintai kamu nanti,” senyum Anara memberikan semangat kepada Ridho agar bahagia dan mendapatkan seseorang yang benar-benar mencintai dan menerima laki-laki sebaik dia. 

Akhirnya mereka sampai juga di tempat tujuan. Namun sebelum ia turun dari mobil Ridho mengatakan sesuatu kembali. “Anara makasih banyak ya kamu udah mau pulang aku anterin.” Anara membuang tatapan itu karena menghargai Suami yang sudah berada di dalam rumah terlihat mobil yang sudah terparkir di bagasi samping. 

“Iya makasih banyak ya udah anterin aku pulang ke rumah, ya udah kalau gitu aku masuk ke dalam dulu ya. Kamu pulangnya hati-hati semoga selamat sampai tujuan.” 

“Makasih banyak kalau gitu, ya udah kalau gitu aku pulang salam sama Suami kamu.” 

Oktara melihat seseorang yang mengantarkan Anara. 

“Kamu habis diantar sama siapa kok kayaknya saya ngelihat kayak ada mobil itu yang mampir sebentar tadi?” ucap Oktara yang rupanya sudah sampai di rumah dan duduk di ruang tamu dengan tv yang menyala walaupun tidak ditonton. 

Tidak mungkin ia mengatakan kalau misalkan diantar oleh seorang sahabat ketika di SMA. Anara harus berbohong agar tidak ketahuan dan tidak menjadi salah paham yang berketerusan. “Enggak kok diantar sama temen yang perempuan aku. Ma’af kalau misalkan pulangnya agak sedikit lama dari pada jam yang sudah ditentukan tadi.” 

“Iya nggak kenapa-napa kok santai aja.” 

Suara klakson terdengar dari luar, Oktara melihat mobil yang ia lihat tadi berhenti kembali untuk kedua kali. “Suaminya Anara ‘kan?” 

“Iya? Siapa ya?” 

“Rupanya dia yang nganterin Anara tadi, katanya teman cewek yang nganterinnya ternyata dia bohong,” batinnya dalam hati. 

“Ini gue Cuma mau kembalikan jaket yang ketinggalan di dalam mobil gue, jadi gue kembalikan. Ya udah kalau gitu gue pamit dulu, ma’af kalau misalnya menganggu. Sala buat Anara ya. Gue permisi!” Ridho masuk ke dalam mobil dan melaju begitu saja. 

Oktara masuk ke dalam rumah dan memanggil Anara yang berada di dalam kamar dari bawah dengan suara teriak. “Iya Mas? Ma’af tadi aku pakai baju. Kenapa?” Oktara sudah memegang jaket cokelat di tangan kanannya. 

“Iya itu punya aku. Kenapa Mas?” 

“Kamu tadi diantar sama cowok ‘kan? Jangan bohong sama saya, katanya diantar sama teman cewek kamu. Gimana sih? Saya harap kamu jangan berbohong walaupun kecil. Kamu itu sudah memiliki Suami, jadi jangan selingkuh di belakang saya. Kamu gak boleh kayak----“ 

“Ma’af ya Mas, aku gak ada maksud buat bohongin kamu. Aku Cuma nggak mau salah paham di antara kita, kenapa nggak mau kalau misalkan kamu marah sama aku Cuma itu doang kok nggak ada masuk apa-apa,” Anara meminta ma’af berulang kali sambil mencium tangan Oktara. 

“Ya sudah lain kali jangan lagi. Bikinin aku makanan apa kek di dapur ada gak?” 

“Ya sudah, aku bikin dulu ya Mas.” 

Episodes
1 1. Laki-Laki Tak Mencintai
2 2. Ulang Tahun Anara
3 3. Pilihan Suami
4 4. Selingkuhan
5 5. Reuni
6 6. Mereka Tidak Tau Apa-apa
7 7. Curahan Hati
8 8. Perhatian Tulus
9 9. Ikatan Batin
10 10. Curahan Hati Sahabat
11 11. Pertanyaan Sensitif
12 12. Marah-marah
13 13. Perselingkuhan Terungkap
14 14. Orang-orang Baru Rumah
15 15. Semakin Perhatian
16 16. Keributan & Diusir
17 17. Mencari Alasan
18 18. Gimana?
19 19. Ayo Sidang!
20 20. Kembali ke Rumah
21 21. Nanda Hamil
22 22. Belajar Mencintai
23 23. Begian Awal
24 24. Pilihan Mudah
25 25. Diculik Di saat Pernikahan
26 26. Panik
27 27. Berhasil Kabur
28 28. Sahabat Yang Sah
29 29. Ngidam
30 30. Nanda Ingin Kembali
31 31. Perlengkapan Bayi
32 32. Pertanyaan Prima
33 33. Bukti Tak Terduga
34 34. Akhirnya
35 35. Pulang Juga
36 36. Acara Keluarga
37 37. Teka-teki Terjadi
38 38. Rasa Yang Tertinggal
39 39. Puncak Cerita
40 40. Membersihkan Nama Baik
41 41. Melabrak Nanda
42 42. Diundang Kenikahan
43 43. Terpaksa Menikah
44 44. Menemui Ridho
45 45. Karin Galau
46 46. Obrolan Menyakitkan
47 47. Pernikahan Ridho & Karin
48 48. Pertengkaran Hebat
49 49. Anniversary
50 50. Hamil Muda
51 51. Ulang Tahun Prilly
52 52. Kado Terindah
53 53. Prank Berhasil
54 54. Perabotan Rumah Tangga
55 55. Rencana Mereka Berdua
56 56. Mengungkapkan Rasa
57 57. Ditolak Keras
58 58. Membawa Keluarga
59 59. Foto Keluarga Bareng
60 60. Rencana Menikah
61 61. Kondangan
62 62. Tamat
Episodes

Updated 62 Episodes

1
1. Laki-Laki Tak Mencintai
2
2. Ulang Tahun Anara
3
3. Pilihan Suami
4
4. Selingkuhan
5
5. Reuni
6
6. Mereka Tidak Tau Apa-apa
7
7. Curahan Hati
8
8. Perhatian Tulus
9
9. Ikatan Batin
10
10. Curahan Hati Sahabat
11
11. Pertanyaan Sensitif
12
12. Marah-marah
13
13. Perselingkuhan Terungkap
14
14. Orang-orang Baru Rumah
15
15. Semakin Perhatian
16
16. Keributan & Diusir
17
17. Mencari Alasan
18
18. Gimana?
19
19. Ayo Sidang!
20
20. Kembali ke Rumah
21
21. Nanda Hamil
22
22. Belajar Mencintai
23
23. Begian Awal
24
24. Pilihan Mudah
25
25. Diculik Di saat Pernikahan
26
26. Panik
27
27. Berhasil Kabur
28
28. Sahabat Yang Sah
29
29. Ngidam
30
30. Nanda Ingin Kembali
31
31. Perlengkapan Bayi
32
32. Pertanyaan Prima
33
33. Bukti Tak Terduga
34
34. Akhirnya
35
35. Pulang Juga
36
36. Acara Keluarga
37
37. Teka-teki Terjadi
38
38. Rasa Yang Tertinggal
39
39. Puncak Cerita
40
40. Membersihkan Nama Baik
41
41. Melabrak Nanda
42
42. Diundang Kenikahan
43
43. Terpaksa Menikah
44
44. Menemui Ridho
45
45. Karin Galau
46
46. Obrolan Menyakitkan
47
47. Pernikahan Ridho & Karin
48
48. Pertengkaran Hebat
49
49. Anniversary
50
50. Hamil Muda
51
51. Ulang Tahun Prilly
52
52. Kado Terindah
53
53. Prank Berhasil
54
54. Perabotan Rumah Tangga
55
55. Rencana Mereka Berdua
56
56. Mengungkapkan Rasa
57
57. Ditolak Keras
58
58. Membawa Keluarga
59
59. Foto Keluarga Bareng
60
60. Rencana Menikah
61
61. Kondangan
62
62. Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!