2. Ulang Tahun Anara

Di ulang tahun ini sangat berbeda banget dari sebelum-sebelumnya apalagi status yang sudah beda yang sudah tidak sendiri lagi. Tak ada ucapan dari keluarga itu adalah hal yang biasa tapi ketika sudah memiliki Suami seharusnya apa yang diinginkan olehnya terjadi dan benar-benar terkabul tapi ternyata malah biasa aja. “Kamu kenapa kok kayak sedih gitu?”

“Nggak papa kok aku sama sekali nggak masalah aku pengen aja di hari ulang tahunku ada yang mengucapkan selamat ulang tahun dan kasih hadiah tapi ternyata itu cuma angan-angan aja dari dulu.” Anara berharap kalau misalkan orang yang dihadapannya mengucapkan selamat ulang tahun.

“Oh, ya udah kalau gitu saya berangkat kerja dulu ya.” Anara mencium tangan Oktara lalu masuk ke dalam mobil. Ia sudah sangat menyangka banget kalau misalkan nggak ada ucapan ya ‘kan emang nggak ada kata cinta di pernikahan mereka berdua.

Mama menelpon di luar ekspektasi ternyata mengucapkan selamat ulang tahun.

Sebenarnya tradisi ulang tahun setiap tahunnya emang nggak ada kata surprise atau kejutan, namun mereka berhadapan langsung dengan Tuhan dan minta dalam hal baik dalam kehidupan.

“Gimana ulang tahun tadi malam ada yang kasih surprise gak sama kamu?”

“Gak ada kok Mah, gak ada tapi nggak masalah juga lagian ngapain sih dirayain atau di ucapkan selamat ulang tahun kan udah bisa berpikir supaya ke depannya lebih baik aja jadi nggak usah berpikiran seperti itu.”

“Ah masa sih? Masa Oktara gak mengucapkan selamat ulang tahun sama Istrinya sendiri?”

“Oh iya ada kok, kebetulan tadi malam dia ngucapin selamat ulang tahun buat aku tapi nggak masalah juga sih dia nggak kasih kado katanya lupa.” Anara tidak mengatakan apa yang terjadi sebenarnya karena tidak mau orang-orang menganggap pernikahan mereka tidak bahagia.

“Oh, nggak masalah sama sekali sih yang penting kalian bahagia. Suami kamu udah berangkat kerja?”

“Udah kok Mah, sudah berangkat kerja baru aja berangkat sekarang aku mau rapi-rapi rumah dulu.”

“Oh ya udah kalau gitu Mama juga mau rapi-rapi rumah sampai ketemu lagi nanti ketemuan kita kabaran aja ya.” Anara mematikan ponselnya lalu memasukkan ke dalam baju yang ia kenakan.

Ia merapikan baju-baju yang masih ada di dalam koper ke dalam lemari kamar mereka. Menatanya dengan baik dan rapi sesuai dengan jenis dan warna. “Aku yakin banget suatu saat kamu bakalan cinta sama aku Mas. Dan aku juga yakin kamu bakalan terima aku apa adanya semoga Allah menyatukan kita berdua dengan ikatan yang benar-benar halal seperti sekarang dan aku berjanji akan menjadi Istri yang baik untuk kamu dan anak kita kelak.” Foto pernikahan mereka terpajang di dalam kamar terlihat foto itu seperti senyum yang tidak tulus dan apa adanya. Anara hanya tersenyum dan berharap kalau misalkan ke depannya bisa terkabul apa yang ia inginkan.

Sengaja hari ini, Anara keluar sebentar untuk membeli kue ulang tahun untuk dirinya sendiri sebagai tanda syukur dalam hidup. Bukan gue yang mahal dan bukan kue yang mewah tapi kue sederhana saja sebagai apresiasi bahwa ia sudah menjadi orang lebih baik hari ini dan semoga lebih baik lagi ke depannya besok atau lusa.

“Hah? Kenapa ada kue ulang tahun siapa yang lagi ulang tahun?”

“Jadi hari ini adalah hari ulang tahun aku tapi nggak masalah sih kalau misalkan gak ada yang ngucapin termasuk Mas,” ucapnya yang tersenyum sedikit merasa sedih karena tidak ada yang mengucapkan apalagi orang yang sekarang adalah suaminya sendiri yang tidak ada bahagia bahagia tak menampilkan hal itu.

“Oh, jadi kamu hari ini ulang tahun ya? Ya udah kalau gitu selamat ulang tahun ya semoga di usia kamu berkah dan lebih baik lagi ke depannya.”

“Iya Mas terima kasih banyak atas ucapannya semoga hubungan kita menjadi keluarga yang langgeng.”

“Kamu jangan berharap kayak gitu karena semakin kamu berharap maka kamu akan semakin kecewa dengan apa yang saya lakukan selama ini sama kamu karena saya sama sekali gak cinta sama kamu.”

“Ya udah kalau gitu tolong dong kamu bersihin sepatu saya sudah kotor soalnya tadi malam saya bertemu dengan klien dan sampai di sana saya harus turun dari mobil menuju kafe jadi agak becek gitu jalanannya. Nanti habis ini kita langsung aja ke mall ya saya pengen kasih hadiah sama kamu ya hitung-hitung supaya saya memiliki rasa kemanusiaan sebagai seorang laki-laki ke istrinya.” Raut wajah yang awalnya merasa kecewa kini berubah menjadi bahagia ternyata orang yang ada di hadapannya sekarang tidak begitu sangat jahat banget ada baiknya juga tapi masih gengsi aja dan ia yakin kalau misalkan suatu saat nanti akan membalikkan perasaan yang mungkin awalnya benci dan awalnya tidak peduli menjadi rasa cinta dan sayang yang tulus.

Rika ke dapur dengan piawai membersihkan sepatu yang kotor di bagian bawahnya. Diam-diam Oktara mengintip apa yang dilakukan oleh Anara menjadi Istri yang baik tapi sampai saat ini ia tidak mencintainya.

Anara ingin menjemur di bagian depan rumah karena matahari cukup bisa membuat sepatu yang baru ia saja dicuci bisa kering. Kak sampai di sana saja membuat Oktara mengikutinya juga tapi dari kejauhan.

Suara dering telepon terdengar dari Nanda mantan tunangan dari Oktara yang masih saja menghubunginya walaupun dia sudah tahu kalau misalkan Oktara sudah menikah dengan perempuan lain. “Ini orang kenapa sih ganggu mulu udah tahu gue udah nikah!”

“Siapa Mas?”

“Enggak bukan siapa-siapa kok, udah selesai? Ya udah kalau gitu kita langsung aja ke mall untuk beli hadiah buat kamu. Tapi kamu jangan pakaian kayak begini ya lebih cantik dan elegan biar saya nggak malu nggak bawa kamu kamu lihat sendiri ‘kan penampilan sayang sangat fashionable dan modis?” ucapan yang seperti itu sangat ketus sekali bagi Anara dalam hati tapi ia hanya mengangguk dan masuk ke dalam kamar untuk mengganti pakaiannya. Karena tidak memiliki asisten rumah tangga jadi untuk sementara ia melakukan atau mengcover semuanya sendirian.

Banyak sekali baju-baju yang berada di dalam lemari tapi tidak ada satupun baju-baju yang elegan atau baju yang sangat mewah dan motifnya juga sama seperti itu saja biasa karena emang dari dulu ia merupakan perempuan yang emang gak suka yang modis dan lagian juga ekonomi yang tidak bisa menunjang.

Akhirnya ketemulah dengan baju yang bermotif putih dan celana panjang berwarna hitam ditambah dengan kerudung yang berwarna kecoklatan pula senada dengan jam tangan yang ia kenakan. Dengan riasan wajah yang sangat sederhana dan lipstik yang juga tidak terlalu menor. Keluarlah ia dari kamar setelah 15 menit berdandan dan memakai pakaian lalu ada pertanyaan yang membuatnya tercengang dari Oktara.

“Ya ampun ternyata kok sama saja sih kayak pakaian ketika di rumah? Ya udah habis dari sini kita langsung aja ke mall terus saya pengen beliin kamu baju. Biar nanti buat kondangan atau buat jalan-jalan enggak bikin malu.”

“Emangnya pakaian aku norak banget ya? Perasaan menurut-----“

“Udah deh mending kamu ikutin aja apa yang saya ucapin kamu nurut sama saya ya. Ya udah kita langsung aja sudah dikunci belum semuanya. Sepatu sudah saya taruh di depan teras biar nggak kehujanan.” Oktara lebih dulu menyalakan mobil dan menyuruh Anara untuk masuk sendiri ke dalam.

Selama berada di dalam mobil ia terus saja diceramahi untuk bisa berpenampilan yang lebih menarik bisa membedakan penampilan di rumah dan penampilan jalan-jalan gak boleh harus sama.

“Saya itu pengennya kamu berubah apalagi kamu sudah menikah otomatis kamu tidak bisa menyepadankan diri kamu saja tapi harus dengan orang yang ada di samping kamu.”

“Ma’afin aku ya Mas, aku janji kok bakalan berubah, aku minta ma’af ya.”

“Ya udah kalau gitu saya ma’afin tapi jangan diulangi lagi,” jawabnya yang singkat.

 

Kira-kira akan membuat pangling Oktara nggak sih ketika Anara memakai baju pilihannya? Dan apakah mereka berdua akan jatuh cinta? Jangan lupa untuk buka di bab selanjutnya ya!

 

 

 

Episodes
1 1. Laki-Laki Tak Mencintai
2 2. Ulang Tahun Anara
3 3. Pilihan Suami
4 4. Selingkuhan
5 5. Reuni
6 6. Mereka Tidak Tau Apa-apa
7 7. Curahan Hati
8 8. Perhatian Tulus
9 9. Ikatan Batin
10 10. Curahan Hati Sahabat
11 11. Pertanyaan Sensitif
12 12. Marah-marah
13 13. Perselingkuhan Terungkap
14 14. Orang-orang Baru Rumah
15 15. Semakin Perhatian
16 16. Keributan & Diusir
17 17. Mencari Alasan
18 18. Gimana?
19 19. Ayo Sidang!
20 20. Kembali ke Rumah
21 21. Nanda Hamil
22 22. Belajar Mencintai
23 23. Begian Awal
24 24. Pilihan Mudah
25 25. Diculik Di saat Pernikahan
26 26. Panik
27 27. Berhasil Kabur
28 28. Sahabat Yang Sah
29 29. Ngidam
30 30. Nanda Ingin Kembali
31 31. Perlengkapan Bayi
32 32. Pertanyaan Prima
33 33. Bukti Tak Terduga
34 34. Akhirnya
35 35. Pulang Juga
36 36. Acara Keluarga
37 37. Teka-teki Terjadi
38 38. Rasa Yang Tertinggal
39 39. Puncak Cerita
40 40. Membersihkan Nama Baik
41 41. Melabrak Nanda
42 42. Diundang Kenikahan
43 43. Terpaksa Menikah
44 44. Menemui Ridho
45 45. Karin Galau
46 46. Obrolan Menyakitkan
47 47. Pernikahan Ridho & Karin
48 48. Pertengkaran Hebat
49 49. Anniversary
50 50. Hamil Muda
51 51. Ulang Tahun Prilly
52 52. Kado Terindah
53 53. Prank Berhasil
54 54. Perabotan Rumah Tangga
55 55. Rencana Mereka Berdua
56 56. Mengungkapkan Rasa
57 57. Ditolak Keras
58 58. Membawa Keluarga
59 59. Foto Keluarga Bareng
60 60. Rencana Menikah
61 61. Kondangan
62 62. Tamat
Episodes

Updated 62 Episodes

1
1. Laki-Laki Tak Mencintai
2
2. Ulang Tahun Anara
3
3. Pilihan Suami
4
4. Selingkuhan
5
5. Reuni
6
6. Mereka Tidak Tau Apa-apa
7
7. Curahan Hati
8
8. Perhatian Tulus
9
9. Ikatan Batin
10
10. Curahan Hati Sahabat
11
11. Pertanyaan Sensitif
12
12. Marah-marah
13
13. Perselingkuhan Terungkap
14
14. Orang-orang Baru Rumah
15
15. Semakin Perhatian
16
16. Keributan & Diusir
17
17. Mencari Alasan
18
18. Gimana?
19
19. Ayo Sidang!
20
20. Kembali ke Rumah
21
21. Nanda Hamil
22
22. Belajar Mencintai
23
23. Begian Awal
24
24. Pilihan Mudah
25
25. Diculik Di saat Pernikahan
26
26. Panik
27
27. Berhasil Kabur
28
28. Sahabat Yang Sah
29
29. Ngidam
30
30. Nanda Ingin Kembali
31
31. Perlengkapan Bayi
32
32. Pertanyaan Prima
33
33. Bukti Tak Terduga
34
34. Akhirnya
35
35. Pulang Juga
36
36. Acara Keluarga
37
37. Teka-teki Terjadi
38
38. Rasa Yang Tertinggal
39
39. Puncak Cerita
40
40. Membersihkan Nama Baik
41
41. Melabrak Nanda
42
42. Diundang Kenikahan
43
43. Terpaksa Menikah
44
44. Menemui Ridho
45
45. Karin Galau
46
46. Obrolan Menyakitkan
47
47. Pernikahan Ridho & Karin
48
48. Pertengkaran Hebat
49
49. Anniversary
50
50. Hamil Muda
51
51. Ulang Tahun Prilly
52
52. Kado Terindah
53
53. Prank Berhasil
54
54. Perabotan Rumah Tangga
55
55. Rencana Mereka Berdua
56
56. Mengungkapkan Rasa
57
57. Ditolak Keras
58
58. Membawa Keluarga
59
59. Foto Keluarga Bareng
60
60. Rencana Menikah
61
61. Kondangan
62
62. Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!