Bell pulang sekolah berbunyi nyaring. Aku dan ketiga teman ku buru-buru merapikan alat tulis dan memasukkannya kedalam tas untuk segera pulang . Lalu kami berempat sibuk memakai jaket yang biasa kami gunakan ketika mengendarai motor. Ya, sudah banyak yang tahu kalau aku dan teman ku adalah penggemar motor terutama motor besar. Kami juga membentuk sebuah Club motor tapi bukan untuk balapan liar dijalanan hanya untuk seru-seruan bareng aja sama teman-teman yang lain. Anggota Club motor kami banyak diisi dari anak dari sekolah lain. Rata-rata anggota Club motor kami adalah perempuan. Yang tentunya sama dengan kami sangat hobby mengendarai motor besar. Aku dan teman-teman ku bukanlah seperti kebanyakan anak zaman sekarang yang bisanya manja dan pamer kekayaan yang dimiliki oleh orangtuanya. Kami memang memiliki orang tua yang mapan,yang mampu memberi kami segalanya tapi kami lebih memilih bungkam tak ingin pamer kekayaan karena kami malu untuk apa kami pamer kekayaan yang dihasilkan oleh keringat orangtua. Lebih baik kami pamer kekayaan tapi dari hasil kerja keras kami sendiri. Kami membeli motor besar pun itu dari hasil kerja keras menabung uang jajan yang telah orangtua berikan untuk kami.
Kami memutuskan untuk sama-sama menabung agar bisa membeli motor besar. Kami lebih memilih diam dirumah dibanding harus shoping kesana kemari menghamburkan uang yang telah diberikan orangtua. Kami pikir lebih baik menabung dan bekerja daripada meminta uang lagi untuk keperluan kami sendiri. Bisa di bilang sekolah ku adalah Sekolah yang elit, walaupun begitu Aku dan temanku disekolah tidak bermain kasta Siapa pun yang ingin berteman dengan kami tentu di persilahkan tanpa ada persyaratan atau bulying sedikit pun justru kami paling benci dengan anak disekolah yang suka kejam dengan temannya sendiri mungkin karena temannya miskin jadi seenaknya memperlakukan teman sendiri seperti itu bahkan mereka meremehkan temannya yang menurut mereka tidak ada apa-apanya, mereka menganggap bahwa mereka yang paling kaya. Contohnya Farel and the Genk itu adalah salah satu contoh orang yang sangat aku benci di sekolah mereka selalu menganggap remeh semua orang. Mereka menganggap kalau mereka lah yang paling berkuasa di Sekolah ini , bukan itu saja Setiap hari ada aja masalah yang mereka lakukan. Seperti hari ini ketika aku dan temanku ingin mengendarai motor tiba-tiba mereka menghampiri kami dengan motor besarnya masing-masing. Mereka sengaja ingin menabrak motor ku dan ketiga temanku
"Woyy hati-hatu dong kalau bawa motor ini bukan jalan nenek moyang kalian. Kalau punya mata tuh di pake Dan jangan di taro di dengkul, akhirnya jadi kayak gini kan? Hampir aja motor gue sama temen gue lecet" . Farel seenaknya marah padahal jelas-jelas dia dan teman-temannya yang salah.
"Heh kalian yang Gak hati-hati, kalian yang Gak punya mata. Jelas-jelas motor gue dan teman gue belum jalan, tapi Lo seenaknya nuduh kalau kami yang salah. Motor kalian itu yang mau nabrak motor kami. dan lo Farel gak usah cari masalah sama gue! Hidup lo gak tenang kalau gak cari masalah sama orang hah?? Dikasih Tuhan mata tuh digunain kalau emang gak ada mata ya beli lah katanya orang tua kalian pada kaya jangan bisanya hamburin uang orangtua untuk hal yang gak penting aja. Uang dari orangtua itu digunain buat hal yang penting dan mendesak aja contoh nya kayak kalian kan lagi butuh mata nah itu kan salah satu kebutuhan yang penting jadi boleh aja pakai uang orangtua untuk beli mata tapi kalau emang gak ada persediaan mata nya ya Gak papa gue maklumi. Oh kalau nggak Kenapa gak pake tongkat sekalian. kalau perlu bawa ke sekolah biar gak nabrak orang kalau jalan. Terus setahu gue kalau orang gak punya mata itu gak bisa bawa motor. Kenapa kalian sok-sokan bawa motor ntar nabrak orang lagi". Jawabku panjang tapi dengan santai ngadepin cowok-cowok sinting seperti mereka.
"Enak aja Lo bilang gue Gak punya mata. Untung aja Lo cewek kalau nggak udah gue abisin Lo ! Gak liat gue punya mata? hah? Nih nih," Farel menjawab dengan gaya sok beraninya Sambil menunjuk matanya.
"Oh kirain gue Lo gak punya mata. Abisnya nabrak-nabrak orang kalau gitu kan persis kayak orang yang gak punya mata . " jawab ku dengan santai akhirnya kami memutuskan untuk segera pergi sebelum keributan terdengar oleh Kepala sekolah.
"Udah Rel Gak usah di ladeni. Gak penting. Kita kan orang sibuk ngapain ngladenin orang kayak mereka. Udah cabut aja yukk"
Sherly dan teman-teman ku berusaha menenangkan ku agar aku tak meladeni mereka.
----------------------------------------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Seriani Yap
Aure nge Gas banget 🤣
2022-02-03
0