"Woyy ngelamun aja Lo. Lagi mikirin siapa?" pertanyaan seseorang berhasil membuyarkan lamunannku saat aku berada di kamar. Ternyata yaa siapa lagi kalau bukan sahabat ku.
Mereka memang sering datang ke rumah ku untuk ngobrol bareng. pertanyaan yang keluar dari mulut Audy membuat aku sadar kalau sedari tadi aku melamun.
"siapa yang ngelamun? Gak ada yang ngelamun.". Jawabku malas.
"Bohong Lo kita tau di mana saat Lo ngelamun atau nggaknya. Udahlah Rel Lo jujur aja sama kita. Sebenarnya apa yang Lo pikirin? Nggak biasanya Lo ngelamun kayak gini?" . Tanya Sherly padaku.
"Iya Rel lo jujur aja sama kita . Sebenarnya Lo kenapa? Kalau emang ada masalah cerita aja, kali aja kita bisa bantu." Nasihat Jessica untukku.
"Gue gak papa cuma lagi kangen aja sama nyokap, bokap. Gak tau kenapa gue tiba-tiba mikirin mereka," Jawabku bohong pada mereka. Entah apa yang aku pikirkan aku juga bingung dengan diriku sendiri. Tapi kalau di pikir-pikir jujur aku memang sedang kangen dengan orang tua ku tapi bukan itu saja yang membuatku melamun ada hal lain tapi entah kenapa aku juga tidak mengerti.
"ooh kirain Lo kenapa, gak biasanya ngelamun ehh gak taunya kangen sama bokap , nyokap? Coba aja Lo telefon mereka. Terus kangen-kangenan deh sama nyokap, bokap" . Jessica memberi saran.
"Udah tapi gak diangkat". Jawab ku kecewa.
"Ya udah gak usah sedih kalau Lo kesepian kan ada kita disini yang selalu nemenin Lo. Tenang aja yaa," Mereka memberiku semangat. Aku membalas Dengan senyumku.
----------------------------------------------
Keesokan pagi nya aku terbangun karena sinar matahari pagi yang masuk melalui celah jendela ku.saat ku lirik jam menunjukkan pukul 06.00 pagi. Aku bergegas menuju kamar mandi untuk segera mandi. Karena aku tak ingin terlambat sedikitpun masuk sekolah.
----------------------------------------------
Sampai Di Sekolah...
"Hai rel gimana udah siap menuntut ilmu belum?" Sapa ketiga temanku.
Pada saat aku di koridor Sekolah
"Udah dong pastinya. Kalian udah belum?" Jawabku sumringah.
"Kita juga udah dong. Masa belum." Jawab mereka santai.
"Udah yuk ngobrol nya bentar lagi Bell masuk bunyi. Mending kita masuk kelas," ajak ku pada mereka.
Saat aku sedang berjalan dengan asyik tiba-tiba aku menabrak seseorang dengan tidak sengaja mungkin karena terlalu terburu-buru. Aku memejamkan mata karena membayangkan tubuhku pastinya akan sakit ketika jatuh ke lantai. Setelah beberapa detik seperti ada yang aneh tubuh ku tidak merasa sakit sedikit pun justru aku merasa seperti ada yang menahan tubuhku sehingga aku tidak merasakan bahwa tubuhku jatuh kelantai. Kami saling tatap menatap aku bisa merasakan tatapan lembut pria ini entah kenapa tatapan itu membuat ku salah tingkah . Pria ini menatapku lekat, dia menangkap manik mataku begitu pun dengan ku aku menatap mata pria ini sangat dalam. Entah mengapa aku merasa sangat nyaman berada di pelukannya. Tatapannya yang lembut membuatku ingin terus menerus berada di pelukannya. Astaga aku baru tersadar kalau yang sedang memeluk ku saat ini adalah Farel Darwin cowok yang selama ini aku benci. Tapi mengapa ia menatap ku bisa selembut ini ? Entahlah. Sangat berbeda dari biasanya. Dia masih menatap ku. Tapi dengan buru-buru aku mengembalikan posisi tubuh ku seperti biasa yang berhasil membuatnya tersadar kalau yang dia peluk saat ini adalah aku musuh bebuyutan dia.
"Sorry gue gak sengaja"
Seketika aku mengucapkan kata2 itu aku tak mau dia salah paham. Aku takut dia mengira kalau aku suka padanya. Padahal tidak sama sekali
"Iya Gak papa tapi lain kali hati-hati yaa."
Farel menjawab dengan seenaknya. Dia jadi menggodaku.
"Ehh tapi bener nih Lo gak sengaja? Jangan-jangan Lo pura-pura jatuh kerena pengen gue peluk, iya kan?"
Dia berbicara seenaknya. Yang berhasil mendapat tatapan tajam dariku.
"Apa Lo bilang? gue sengaja? gue kalau mau di peluk sama orang gila kaya lo? Masa iya gue mau di peluk sama orang gila kayak Lo?"
Aku berbicara santai menepis semua perkataan nya padaku.
"Bener nih gak sengaja?"
Dia tersenyum jail padaku dan berhasil membuat mataku membulat tajam
"Ya bener lah. Masa iya gue mau dipeluk sama Lo? Aduh please deh jangan ngarep sama gue! Yang ada Lo tuh cari kesempatan dalam kesempitan pur-pura mau nolongin gue Gak taunya karena mau meluk gue. Terus tadi ngapain tuh natap gue dalam banget?hah?"
Aku langsung menatapnya sambil membidik. Dia malah tersenyum jail lagi kepadaku. Ya Tuhan cowok ini bener-sudah sudah tak ada akal sehat lagi.
"E..enggak si.. Siapa yang natap Lo dalem-dalem? geer Lo! Dih pengen banget di tatap yaa?
Dia justru menggoda ku. Sebenarnya pria ini kenapa? Apa yang terjadi padanya. Aku bertanya di dalam hatiku sendiri. Ini sungguh aneh Kemana sikap kasar dia selama ini kepadaku. Ini benar-benar aneh.
"Apaan sih Lo ngapain ngarep di tatap sama Lo!"
Aku sudah mulai naik pitam.
"Woyy udah jangan pada berantem. Kalian Gak malu apa diliatin tuh sama temen-temen. Udah dewasa juga, masih aja berantem," Ucap Sherly mencoba melerai aku dan Farel
"Tau Ntar lama-lama jatuh cinta Lo". Ledek Jessica.
"Hah jatuh cinta sama dia?? ".
Aku dan Farel menjawab dengan kompak.
"Yahh elah Ntar liat aja. Ngomongnya aja bisa kompak gitu. Ntar juga perasaan cinta kompak deh mampir ke hati kalian. Cieeee"
ledek Audy
"Ewwh amit-amit jangan sampe. Udah ah mendingan kita pergi dari sini sebelum dia modusin kalian,Ntar kayak gue lagi ."aku mengajak ketiga temanku pergi untuk masuk kelas.
"Ciee yang Takut Farel gangguin cewek lain," ucap Sherly
Aku memutuskan untuk pergi dari mereka. Dengan rasa kesal di hati aku pergi menuju kelas.
Sesampai di kelas....
-------------------------------------------
"Ehh rel kita kan cuma bercanda kali jangan baper gitu. Pliss jangan ngambek dong" .
Teman-temanku meminta maaf padaku.
"Ya gue maafin".
Jawabku singkat tapi masih dengan wajah kesal.
"Tapi kok muka nya masih di tekuk?" Tanya Audy
"Gue kesel sama kalian. Kalau kalian ngomong kayak gitu di depan Farel nanti besar kepalanya makin jadi. Udah gitu ntar gue dikira ngarep banget sama dia. Kalian kan tau gue tuh gak akan pernah suka sama dia. Yang ada gue benci sama cowok Sinting itu," Jawabku tegas. Nggak akan! Ya aku tidak akan jatuh cinta pada Farel
"Gak akan pernah? Yakin? Lo yakin rel Gak akan pernah jatuh cinta sama dia?"
Mereka kembali meledekku.
"Ya! Gak akan pernah gue suka sama dia apalagi jatuh cinta," Jawabku dengan yakin.
"Tapi Rel kalau ternyata jodoh Lo itu dia? Gimana Rel? apa Lo harus nolak? Itu kan udah ketentuan Tuhan rel, Lo Gak bisa nolak kan?" Ucap Audy dengan mata membidik.
"Iya gue tau jodoh itu udah ketentuan Tuhan. Tapi gue berharap kalau jodoh gue itu bukan dia. "
Harapku.
"Ya syukur kalau jodoh Lo itu bukan dia. Tapi kalau ternyata takdir berbeda dengan keinginan lo gimana rel?
Ucap Jessica
"Udah ah ngapain ngomongin jodoh sih? Masih jauh kali . Baru juga kelas 2 SMA udah mikirin jodoh. Jodoh Gak usah di pikirin nanti juga bakal datang dengan sendirinya ya kan?"
Tanyaku pada mereka. Dan mereka hanya mengangguk.
----------------------------------------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Cimai (IG : cimai_author)
😍
2022-04-24
0
Seriani Yap
Semangat
2022-02-03
0
Seriani Yap
Ntar farel jodoh mu loh
Hehehe
2022-02-03
0