"Eh maksud lo apa main gebrak dobrak meja tempat gue sama teman-teman gue tanpa alasan Hah?" Marah ku pada mereka.
"Gue sama teman-teman gue mau makan disini . Kenapa? masalah buat Lo?" ucap Farell ketua dari Genk mereka.
"Ya jelas lah masalah !disini banyak meja yang masih kosong kenapa harus di meja tempat gue? Lo itu kalau punya otak di pake jangan cuma digunain buat bikin orang kesel ." Jawab ku dengan amarah tingkat Dewa.
"Terserah kami dong mending Lo sama teman-teman Lo pergi dari sini. Cepetan sana kami udah mau makan," jawab Ryan yang juga salah satu anggota dari mereka dengan santai.
"Barusan Lo bilang apa? Gue sama teman gue yang pergi? Gila kali Lo nyuruh kami pergi dari sini. Ogah banget gue. Lagian masih banyak kursi yang kosong buat Genk Lo yang Gak penting itu. Sana pergi jangan sampai nafsu makan gue dan teman gue hilang karena ngadepin orang Sinting kayak Lo! Buruan ngapain Ngliatin gue sinis kayak gitu? Gue Gak takut sama Lo . Gak punya mata apa Lo ?masih banyak kursi yang kosong buat Lo sama temen Lo duduk," jawab ku dengan panjang lebar.
"Udah lah Aurel mending kita pergi dari sini. Kan Bakso kita belum habis. Ngapain ngadepin mereka yang Gak jelas. Ayo kita pergi ke tempat lain. Kita kan waras ngapain ngladenin orang gila kayak mereka," ucap Jessica dan teman-temanku ku. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi dari kursi itu.
"Ehh gue dan temen gue pergi dari sini bukan karena takut ya!!" aku mengingatkan mereka. Setelah kami pindah dari kursi itu kami melanjutkan menyantap Bakso kembali yang tadi belum habis.
Untung saja Bell masuk setelah istirahat berbunyi kami sudah selesai menyantap Bakso yang sungguh lezat ini.
Aku akui, aku yang paling bar-bar meluapkan emosiku tadi. Bagaimana tidak bar-bar? Farel memancing emosi sekali.
Kelihatan sekali kalau dia itu memang mencari masalah. Buktinya Ia memaksa aku dan temanku untuk pergi dari kursi yang sudah kami tempati sebelumnya. Entah dimana otaknya itu. Tidak tahu sopan santun mengusir orang yang sedang makan dengan seenak hati.
Beruntungnya aku masih ingat kalau ini di sekolah. Seandainya saja aku tidak ingat, pasti sudah kuberi bogem mentah di wajahnya itu supaya dia jera mencari masalah denganku.
"Udah sinting si Farel ya,"
"Udah, biarin aja, Rel. Jangan benci-benci sama orang nanti jatuh cinta. Bahaya!"
Aku bergedik, jatuh cinta pada Farel! tidak akan! bisa-bisa setiap hari dibuat emosi.
Aku tidak mungkin jatuh cinta pada dia yang sering mengusik aku maupun teman-teman aku.
"Jaga omongan ya,"tegurku.
"Lah? emang benar jata orang, jangan benci-benci sama orang. Nanti bisa jatuh cinta. Makanya sewajarnya aja, Rel. Enosi banget sama Farel,"
"Ya iya lah, dia kan emang musuh,"
"Ah nanti bisa jadi teman,"
Teman?
Modelan Farel yang suka cari masalah begitu bakal jadi teman? tidak ada cerita.
Menganggap dia sebagai teman saja tidak mungkin. Apalagi kalau jatuh cinta padanya.
"Makanya kalau gak mau jatuh cinta sama dia, jangan terlalu benci,"
"Iya! cuma kesal aja, Jes," cetusku pada Jessica.
"Sama aja, Rel!"
"Ya beda,"
"Sama, Aurel. Judulnya sama-sama gak suka sama sesorang,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Olan
izin promos "LOVE ME" jangan lupa mampir teman2😊😊
2022-06-07
0
Seriani Yap
Semangat
2022-02-03
1
Seriani Yap
Jadi ingat masa sma
Wkwkwk
2022-02-03
0