Sisil membuka mata, dia meraba kepala nya yang entah mengapa terasa pusing. Dia duduk di kasur nya sembari terus mengusap kepalanya.
'Kenapa kepala aku pusing'
Dia bergumam sendiri.
Akhirnya dia melangkahkan kakinya keluar dari kamar, berjalan menuju dapur untuk meminum segelas air putih, karena tenggorokan nya terasa sangat kering. Sisil membuka kulkas dan meminum air langsung dari botol di dalam kulkas.
Glekgek glekgek glekgek...
Terdengar suara air putih yang melintasi tenggorokan,tangan nya mengusap ujung bibir yang belepotan terkena air.
Saat dia menutup pintu kulkas, Alex sudah berdiri di depan kulkas, yang sontak membuat Sisil menyemburkan separuh air yang masih berada di dalam mulutnya.
''Aduuuuh...'' Ucap Sisil, ''kayak hantu aja kamu, kaget tahu.'' Tambah nya lagi.
''Nona cantik... Ingat tidak tadi malam habis ngapain?'' Tanya Alex dengan nada mengejek.
''Tadi malam?'' Jawab Sisil sambil menggaruk kepala nya yang tidak terasa gatal sama sekali. Dia berfikir sejenak.
''Bukan nya tadi malam aku belajar kelompok ya?'' Jawab Sisil.
''Belajar kelompok? Haaah haaah haaah..'' Jawab Alex tertawa.
''Memangnya tadi malam aku ngapain?'' Tanya Sisil penasaran.
''Kalau masih tidak ingat, nanti aku bilangin Tuan Lionel lho...!'' Jawab Alex.
''Ayo dong kasih tau, Alex...!'' Jawab Sisil dengan nada manjanya.
''Jangan panggil aku kayak gitu ya,umur kita beda jauh tahu...''
''Ya udah oppa... kamu kan ganteng kayak oppa Korea,kasih tau aku oppa...'' Ucap nya sambil mengejar Alex yang berjalan menjauh dari diri nya.
''Ingat ingat dulu deh...'' Jawab Alex.
''Oppa jahat akh, tinggal kasih tahu saja ko susah.'' Ucap Sisil berdiri tepat di hadapan Alex,yang membuat Alex menghentikan langkah nya.
''Sini kamu...'' Alex menarik tangan Sisil,membawa nya ke dapan cermin yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri.
''Yakin kamu kerja kelompok dengan pakaian seperti ini?'' Alex memperlihatkan dress yang di pakai Sisil di depan cermin.
Sisil termenung sejenak, memandang pakaian yang dia kenakan dari dalam cermin, otak nya berputar putar mencoba mengingat apa yang sebenarnya terjadi tadi malam.
Akhirnya setelah 10 menit berfikir, otak nya mendapat kan jejak jejak memori yang merekam kejadian malam tadi.
Sisil mengingat semua kejadian tadi malam, wajah memerah seketika, diri nya tersenyum malu.
''OH MY GOOD"
Sisil segera berlari ke dalam kamar nya, dia tidak kuat menahan malu di hadapan Alex. Lalu dia menyembunyikan tubuh nya di dalam selimut yang berada di atas ranjang. Kepala nya yang masih terasa pusing masih harus bekerja keras menyambungkan potongan potongan ingatan yang masih belum tersusun rapi di dalam otak nya.
''Kenapa aku tadi malam pake salah minum segala?'' Sisil bergumam sendiri di dalam selimut ''Ya ampun aku baru ingat,'' ucap nya berbicara sendiri, ''aku juga meminta Alex untuk nemenin aku di kamar'' Sisil uring uringan sendiri di dalam selimut tebal nya.
Tiba tiba dia ingat satu hal lagi.
Yaitu bau wangi tubuh Alex yang sangat lembut dan membuat nya tenang. Sisil senyum senyum sendiri, dia ingat saat dia menyandarkan kepala nya di dada bidang milik Alex.
Tok tok tok
''Non Sisil boleh saya masuk?'' Terdengar suara Alex di balik pintu yang membuyarkan lamunannya.
''Jangan masuk, aku lagi tidur.'' Jawab Sisil berteriak dari dalam selimut.
''Masa tidur bisa ngomong?'' Jawab Alex dengan sedikit tersenyum geli.
'Oh ia aku lupa'
Gumam Sisil dalam hati.
''Jangan masuk, aku lagi mandi'' Sisil kembali berteriak.
Mendengar kata mandi membuat Alex langsung pergi dari depan kamar Sisil,kata itu seperti mantra yang membuat nya berlari kencang. Bagaimana tidak, Alex masih belum bisa melupakan tubuh Sisil yang di balut handuk pendek berwarna putih waktu itu.
Sisil sudah tidak mendengar lagi suara Alex di depan kamarnya, akhirnya dia pun keluar dari balik selimut tebal nya.
'Gila... gila... aku malu banget...'
Dia berbicara sendiri sembari melangkah kan kaki nya ke kamar mandi.
***
Waktu sudah menunjukan pukul dua belas siang, Sisil keluar dari kamarnya dengan mengenakan baju berwarna merah dan celana polos panjang, hari ini memang hari Minggu dan dia menghabiskan waktu liburnya dengan bersantai di dalam rumah.
Sementara itu Alex berada di halaman luar,dia sedang mengelap mobil merah milik Sisil, mulut nya sesekali bernyanyi pelan.
Sudah dua hari semenjak dia bekerja di rumah itu, meninggalkan kampung halaman nya dan meninggal kan kedua adik nya yang masih bersekolah di bangku SMP.
''Frisillia...'' Terdengar suara menggelegar dari dalam rumah.
''My baby sweety...'' Suara Tuan Lionel memanggil Putri nya. Dia baru saja pulang setelah perjalanan keluar kota.
''Papih... aku sudah bilang jangan panggil aku seperti itu.'' Rengek Sisil yang langsung melingkarkan pelukan nya di tubuh Ayahnya.
''Sebesar apa pun badan kamu,kamu tetap Baby sweety nya Papih Sisil.'' Ucap Tuan Lionel mencium pucuk kepala putri kesayangan nya.
''Papih... Papih dari mana,jam segini baru pulang, bukan nya sekarang hari Minggu ya?'' Tanya Sisil.
''Papih tadi malam ada keperluan mendadak ke luar kota, maaf ya karena Papih ga sempat pamitan dulu sama kamu.'' Ucap Tuan Lionel.
Sisil melepaskan pelukan nya.
''Bukan keperluan mendesak dalam tanda kutip kan?'' Ucap Sisil sembari memberi kode dua jari kepada Ayahnya.
''Tidak sayang,beneran urusan pekerjaan ko.'' Jawab Tuan Lionel meyakinkan putri nya.
''Awas saja ya kalau macam macam,aku tidak mau punya ibu tiri.'' Ucap Sisil sembari mengerucutkan mulut mungil nya.
''Iya sayang... Ya sudah Papih istirahat dulu ya, Papih benar benar cape.'' Jawab Tuan Lionel.
Dia melangkah kan kaki nya ke lantai dua menuju kamar pribadi nya.
Sementara itu, Sisil duduk di kursi depan Televisi, dia menyalakan televisi, duduk ber selonjor,kaki nya yang panjang sesekali di bergerak ke kiri dan ke kanan.
Tak selang berapa lama Bel rumah nya berbunyi.
Ting tong... Ting tong...
''Bi Surti, tolong buka pintu, ada tamu tuh.'' Sisil berteriak memanggil Pembantu Rumah Tangga di rumah nya.
Bibi Surti berjalan dengan terburu buru, membuka kan pintu depan.
''Siapa yang datang bi?'' Tanya Sisil.
''Ini non... Nyonya Fransisca datang'' Jawab Bi Surti berjalan ke arah Sisil yang di ikuti Nyonya Fransisca di belakang nya.
Sisil kaget mendengar Ibu nya berkunjung. Dia bangun dari selonjoran nya,dan duduk menyilang kan kaki.
''Mommy... ada apa Mommy ke mari?'' Tanya Sisil kepada Nyonya Fransisca.
''Sayang... Mommy kangen sama kamu, apa tidak boleh Mommy kangen sama putri kesayangan Mommy?'' Jawab Nyonya Fransisca, sembari duduk di samping Sisil.
''Setelah sekian lama, baru kangen sekarang?'' Jawab Sisil ketus.
''Ia, Mommy minta maaf ya sayang, baru sempat mengunjungi kamu sekarang, kamu apa kabar, anak Mommy sudah besar ya.'' Ucap Nyonya Fransisca sembari mengelus rambut panjang Sisil.
''Alhamdulillah kabar aku baik baik saja Momm, jauh lebih baik di bandingkan saat Mommy masih tinggal di rumah ini.'' Ucap Sisil dengan nada ketus.
''Mommy minta maaf soal kejadian waktu itu ya, Mommy sangat menyesal...'' Ucap Nyonya Fransisca. Dia terlihat menggenggam tangan Putri kesayangan nya.
***
***Jangan Lupa
Like
komen
Vote
hadiah
terima kasih***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Follow ig : tinatina3627
mampirnjuga ke karyaku tor semangat up
2022-03-05
1
Aris Pujiono
semangat kak
2022-02-10
0
Jans🍒
slm dri i think, i love you
2022-02-06
1