Alex masih menunggu di dalam mobil sport milik majikan nya, ingin rasanya dia keluar mobil untuk mencari udara segar, tapi dia tidak ingin kalau sampai Mahasiswi kembali histeris karena melihat ketampanan nya.
Akhirnya dia hanya sedikit membuka kaca mobil, agar dia bisa sedikit menghirup udara segar.
''Lama lama sesak juga di dalam mobil"
Gumam nya dalam hati.
Akhirnya Alex mutuskan untuk keluar dari dalam mobil, dia duduk di bawah pohon besar yang terletak tidak jauh dari tempat nya memarkirkan mobil.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya nya Sisil selesai kuliah, Alex yang berada di bawah pohon langsung menghampiri Sisil, dan membukakan pintu mobil untuk nya.
Kemudian dia masuk ke dalam mobil, dan bersiap untuk menyetir.
''Kita mampir dulu ke suatu tempat ya.'' Pinta Sisil.
''Tapi Non, tuan Lion menyuruh saya untuk langsung membawa Non Sisil pulang ke rumah.'' Jawab Alex.
''Sebentar saja ko.''
''Maaf Non saya hanya menuruti perintah.''
''Tapi kamu supir aku.''
''Tapi Tuan Lion yang menggaji saya'' Jawab Alex menatap Sisil.
''Bawel banget si,cuma mampir ke pantai saja sebentar,tidak akan lama.''
''Jangan lebih dari 30 menit ya.''
''Iya... Bawel.'' Jawab Sisil kesal.
Saat Alex hendak menyalakan mobil nya,dia memakaikan sabuk pengaman di badan Sisil, tangan nya meraih sabuk pengaman dan memakaikan nya di badan Sisil,membuat gadis itu menahan nafas karena wajah Alex berada sangat dekat dengan wajah nya,tercium bau wangi dari badan laki laki tampan itu,membuat Sisil merasa kaku.
''Badan nya wangi juga''
Ucapnya dalam hati.
''Kita mau ke mana?'' Tanya Alex,sembari menyalakan mobil.
''Ke pantai sebentar, tidak akan lama'' Jawab Sisil.
Alex mulai menjalan kan mobil sport merah yang di kendarai nya,melaju dengan kecepatan sedang.
Akhirnya mereka sampai di tepi pantai,Sisil membuka pintu mobil, dan segera berjalan di tepi pantai, dia duduk di atas bebatuan sendiri,mengeluarkan sebungkus rokok dari saku celana nya.
Alex menghampiri Sisil.
''Perempuan tidak baik lho merokok.'' Ucap Alex duduk di sebelah Sisil.
''Bukan urusan kamu.'' Ucap Sisil ketus.
Dia sama sekali tidak mempedulikan Alex yang duduk di sebelah nya,dia menghembuskan asap rokok dari dalam mulut mungil nya ke udara.
''Kamu jangan panggil aku 'Non' segala,panggil saja nama aku Sisil, aku tidak nyaman dengan panggilan Non.'' Ucap Sisil masih menghembus kan asap rokok nya ke udara nya.
''Baik Non,eh maaf maksud saya Sisil.''
Alex memandang wajah cantik Sisil yang duduk di sebelah nya,terlihat cantik, tapi seperti menyimpan banyak kekhawatiran dan terlihat tidak bahagia.
Setelah 30 menit akhirnya mereka beranjak pergi dari tempat itu. Alex melajukan mobil nya kembali ke rumah besar milik majikan nya.
***
Tok tok tok
Alex mengetuk pintu kamar Sisil, dia beberapa kali mengetuk tapi tidak ada yang membuka kan pintu, akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke dalam kamar, Alex membawa tas milik Sisil yang ketinggalan di dalam mobil.
''Sisil....'' Alex berusaha memanggil Sisil sembari memasuki kamar.
Alex terus memanggil. Tapi Sisil tidak menunjukan wajah nya. Akhirnya nya dia hanya meletakan tas milik Sisil di atas meja.
Tak lama kemudian Sisil keluar dari kamar mandi, dia hanya mengenakan handuk putih pendek yang membalut badan nya, dengan handuk kecil yang membungkus rambut di kepala nya.
Mata Alex terbelalak kaget,melihat tubuh Sisil yang hanya terbalut handuk pendek,badan nya yang putih mulus serta belahan dada menyembul indah membuat nya sedikit menelan ludah.
Lain hal nya dengan Sisil,dia hanya santai melihat Alex memelototi badan nya.
''Kamu lagi ngapain di kamar aku,emang tidak bisa mengetuk pintu dulu sebelum masuk.'' Ucap Sisil santai.
''Maaf Non... Eh maksud saya Sisil,saya cuma mau mengembalikan tas kamu yang tadi ketinggalan di dalam mobil'' Jawab Alex, dia langsung membalikan badan nya dan keluar dari kamar Sisil.
Jantung nya berdetak kencang,dia tidak pernah melihat tubuh wanita seramping dan semulus itu.
''Tunggu..'' Sisil berteriak memanggil Alex.
Alex yang sudah berdiri di depan pintu akhirnya membalikkan badan nya kembali, tapi kali ini dengan menundukkan kepalanya.
''Nanti jam 7 malam aku mau ke luar, tolong minta izin ke Papih ya,kalau kamu yang ngomong pasti di izinin deh.'' Ucap Sisil yang kali ini dalam posisi membungkuk, sembari mengeringkan rambut basah nya dengan handuk.
''Baik Non, Eh salah lagi,maksud saya Sisil.'' Alex menjawab dengan tergagap, sembari membalikan badan nya, meninggalkan kan Sisil di dalam kamar nya.
Dia sudah tidak tahan lagi berada di kamar Sisil yang serasa sangat panas,panas nya bahkan mengalahkan gurun Sahara.
Alex melangkahkan kakinya ke dapur,mengambil segelas air dan kemudian meminum nya. Dia tidak habis pikir,bagaimana bisa Sisil sesantai itu saat dirinya hanya mengenakan handuk di depan seorang laki laki.
Bayangan Sisil masih menari nari di otak mesum nya, Alex mengisi kembali gelas yang ada di genggaman nya, meneguk kembali gelas tersebut sampai isi nya terlihat kosong.
Hingga suara bisikan gaib tiba tiba terdengar di telinga nya.
''Jangan ngelamun,nanti kesambet.''
Alex berteriak histeris karena kaget, hampir saja dia melempar gelas kosong yang berada di tangan nya.
Ternyata suara gaib itu adalah suara Sisil yang juga akan meminum segelas air.
''Ngelamunin apaan si?'' Tanya Sisil dengan mengisi penuh gelas yang ada di tangan nya lalu meneguk nya sampai habis.
''Mikirin kamu-'' Jawab Alex dengan reflek, lalu menutup mulut dengan kedua tangan nya.
''Apa?'' Tanya Sisil yang sama sekali tidak mengerti dengan apa yang di ucapkan Alex.
''Tidak ko,aku tidak lagi mikirin apa apa.'' Jawab Alex.
Kemudian Alex berlari keluar, meninggalkan Sisil yang berdiri mematung di dapur sendirian.
''Dia kenapa sih"
Gumam nya dalam hati.
***
Jam 6 sore Tuan Lionel pulang dari kantor nya, dia memanggil Sisil berteriak dari ruang tamu.
''Sisil... My Baby sweety... kamu di mana sayang.'' Suara Tuan Lionel menggelegar memanggil Sisil.
''Ikh Papih apaan si?'' Ucap Sisil yang berjalan keluar dari dalam kamar nya.
''Akhirnya kamu ada di rumah, Papih seneng melihat kamu ada di rumah.'' Ucap Tuan Lionel sambil mencubit Pipi gadis kecil nya.
''Sebentar lagi juga aku keluar Pih, mau kerja kelompok di rumah teman'' Jawab Sisil.
''No problem Sisil sayang, asal ada Alex yang nyupirin kamu, Papih pasti izinkan, asal ingat... Jam 10 malam harus sudah ada di rumah'' Jawab Tuan Lionel penuh penekanan.
''Ia deh...'' Jawab Sisil berlalu meninggalkan Ayahnya di ruang tamu.
Sisil kembali ke kamar nya.
''Papih apaan si,memang nya aku anak kecil jam 10 harus sudah ada di rumah.'' Sisil menggerutu sendiri.
Dia berbaring di atas kasur empuk milik nya.
****
Jangan lupa tekan like Komen sama vote juga ya... hadiah nya juga jangan lupa....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Rita Puwarningsih
Alex... Oh🙂
2022-03-23
1
Nurhikmah_87Jambi
Hai kak.. mampir aku.. kayaknya kita favorit banget ya kak dengan yang namanya Alex.. wkwkwk 🤭🤭
2022-02-14
2
Aris Pujiono
ayo lanjut
2022-02-08
1