5:00 suasana Portal stasiun pagi itu sangat ramai banyak petugas mulai menyiapkan kereta, memasang plate armor pada sekujur kereta, memasukan suplai yang akan mereka bawa,
"ya masukan box itu ke gerbong 2!! " teriak petugas
ditengah tengah persiapan nampak kedua kakak beradik yang berasal dari Westhall sedang duduk santai menikmati sebotol susu di pinggiran ruangan,
"aku tidak menyangka kita akan menaiki itu" ucap Mike sang adik"bukankah lebih mudah menggunakan helikopter? "
"kurang menghayalmu, hal mustahil seperti itu hanya dapat membuang buang sumber daya" ucap Kyle lalu meneguk sebotol susu itu,
Mike lalu mengambil senapan miliknya dari dalam box dan memperhatikanya,"akhirnya aku akan menggunakanmu lagi novak"ucap Mike kepada senapanya yang ia beri nama Novak,
"tolong ambilkan Miroslavk" pinta Kyle
Mike lalu mengambil sebuah sniper laras panjang dari dalam box dan memberikanya kepada Kyle,
Kyle lalu mengecek setiap bagian dari senapanya itu, bahkan ia sampai membongkar isi dari bagian laras senapanya itu,
"ini siap, ini siap, pelatuk siap, peredam siap, oke Miroslavk siap bertugas" ucapnya
tak berselang lama sebuah suara keras terdengar oleh mereka dari kejauhan dan membuat mereka langsung berpaling kearah suara itu,
"apa itu? " tanya Mike ketika melihat Gouki masuk dengan sebuah sarung tangan besar di tangan kananya dan yang satu lebih kecil di tangan kirinya,
"dia akan menggunakan itu? " tanya Mike
"sepertinya.... " ia lalu melihat logo pasukan tambang di Knuckle milik Gouki"bonecrusher"
"hmm.... oh so he is bonecrusher"
"kenapa kau tiba tiba berbahasa inggris"
"tidak apa apa hanya reflek, aku lebih nyaman berbicara dengan bahasa kita" ucap Mike
"ok.... its up to you, i want to meet him ok"Kyle lalu berjalan meninggalkan Mike sendirian
"dia juga melakukan itu" batin Mike ketika kakanya juga berbicara dengan bahasa inggris, ia lalu kembali meminum sebotol susu miliknya,
"hei hei Bonecrusher! " panggil Kyle
"panggil saja Gouki" Gouki lalu mengajak berjabat tangan namun ia lupa melepaskan knuckle miliknya, "oh maaf" ia lalu melepaskanya dan berjabat tangan,
"right knuckle seri 6 dan left hand suport, kau benar benar si bonecrusher, bagaimana menjadi pelindung tambang? "
"cukup sulit menghadapi beberapa Nicraw yang ganas, kau itu dari divisi 10 kan westhall, " Gouki lalu terpaku ketika melihat sniper milik Kyle,
"sniper yang bagus"
"terima kasih"jawab Kyle,
" GOUKI KAMI PERLU BANTUAN!!! "teriak seorang pekerja Gouki lalu berjalan meninggalkan Kyle dan membantu mengangkat sebuah beton,
" nanti kita lihat kuatan siapa heehehehe"ucap Kyle sambil menyeringai,
"awas! kakak yang disana" teriak seorang petugas
Kyle lalu melihat Hannah yang sedang menggunakan earphone dikedua telinganya yang membuatnya tidak mendengar peringatab itu, Kyle lalu dengan sigap berlari kearah Hannah
"awas bodoh! " ucap Kyle sambil menendang Hannah dan membuatnya mundur beberapa langkah
"awas Kyle! " teriak Hannah
namun belum sempat Kyle ikut menghindar sekitar 3 beton menimpa dirinya,
"kau baik baik saja? " tanya Hannah
"apa aku terlihat baik baik saja? " Kyle lalu berdiri dan menyingkirkan semua beton yang menimpanya"kurangi menggunakan itu"
"ah iya maafkan aku" ucap Hannah
"kau Hannah kan? anggota medis" tanya Kyle
Hannah lalu mengangguk
"kau bisa menyembuhkan ini? " Kyle lalu memperlihatkan tangan kirinya yang tertancap 2 buah paku,
"oh maafkan aku, ayo ikuti aku" ucap Hannah namun sebelum mereka pergi Hannah nampak mengelap darah yang keluar dari lengan Kyle, mereka lalu berjalan kearah unit kesehatan terdekat,
Apartemen Yuko
"semua barang sudah siap, "ucap Misaki
"sayang... aku tidak memperlukan ini" ucap Yuko sambil mengeluarkan sebuah krim anti serangga
"bawa saja" ucap Misaki
Yuko lalu menghela nafas, Yuko lalu mengambil katananya dan menggendong tasnya,
"aku ini bukan mau piknik" ucap Yuko,
ia lalu mengenakan jaket squad miliknya di punggungnya terpampang jelas wajah setengah dari seekor monster,
ASRAMA,
nampak Kaji yang sudah memakai sebuah jaket yang tergambar sebuah setengah wajah monster dipunggungnya, ia lalu menyeduh kopi dan berdoa kepada orang tuanya,
pip! suara notifikasi terdengar dari HT nya ia lalu mengambilnya dan memutar rekaman pesan itu sambil menyantap kopi dan biskuit,
"semuanya berkumpul di Portal stasiun nanti jam 4 sore"ucap sersan Hylen
" siap pam! "jawab Kaji ia lalu menruh kembali HT nya dan kembali menikmati kopinya sambil menonton tv menikmati ketenangan pagi,
TOK! TOK! TOK!
" Oy Kaji apa kau didalam"ketenangan hancur ketika Minori memanggilnya
"hah.... orang ini"ia lalu mebukakan pintu untuk Minori" ada apa? "
"aku membawakan ini" ucap Minori sambil menunjukan sebiah kopi bubuk yang disukai Kaji
Kaji yang melihat kopi itu langsung terkaget
Minori lalu menerobos masuk dan meninggalkan Kaji yang terdiam di pintu, Kaji lalu berjalan mengikuti Minori kearah dapur,
"kau punya alat pembuat kremer? " tanya Minori sambil mengobrak abrik lemari dapur
"ah Yuko punya alat itu, sebentar" Kaji lalu berjalan kearah kamar Yuko dan mengambil alat pembuat kremer milik Yuko yang terdapat diatas meja kerjanya,
Kaji lalu mengambilnya dan menaruhnya di meja makan,"kenapa kau kemari"
"menemani hari terakhirmu"
"hari terakhirku? " ucap Kaji yang bingung
Minori lalu mengagguk"yap benar, kau kan hari ini akan berangkat ke Daeki jadi aku akan menamimu"
Kaji yang mendengar itu hanya bisa menahan tawa,"terima kasih"Kaji lalu mengambil bungkusan kopi itu, "kau bisa beli kopi ini dimana? "
"pamanku menjualnya"
"huh? " Kaji lalu terdiam sebentar"pamanmu? kopi langka ini dijual pamanmu? "
Minori lalu menganggukan kepalanya" silahkan dicoba"
Kaji lalu meneguk secangkir kopi yang dibuat oleh Minori"hmmph... pahit sekali,"batinya
Minori lalu kebingungan ketika melihat ekspresi Kaji yang berubah drastis"ada apa? "
Kaji lali beranjak dari tempat duduknya dan mengambil sekotak gula dan menaruh 2 sendok makan gula dikopi itu"kau kekurangan gula"
"hah memangnya harus memasukan gula? "
mendengar hal itu membuat Kaji terkaget,"bagaimana bisa secangkir kopi tidak ditambahkan gula"
"ih ada.... aku suka menyeduh kopi sachet"
"itu sudah ada gula didalamnya!!! " ucap Kaji sambil menghela nafas"sebentar lalu alat pembuat kremer tadi untuk apa? "
"oh itu.... awalnya aku mau membuatkanmu cofe late tapi aku salah saat membuat kremernya"
Kaji lalu tersebyum dan beranjak dari tempat duduknya,
"kau mau ngapain? " tanya Minori
Kaji tidak menjawab ia nampak sibuk dengan sesuatu di dapur, Minori lalu hanya terdiam dia mengira Kaji marah padanya,
"silahkan dicoba" ucap Kaji sambil menaruh secangkir coffee late didepan Minori
"eh!? tadi membuat ini? "ucap Minori terkagum" selamat minum"Minori lalu meneguk kopi itu
"bagaimana rasanya? "
"ini..... e~na~k seka~li" ucap Minori ia lalu menghabiskan kopi itu dengan cepat,
"bagaimana caranya? "
"kau harus mengetahui takaranya sudah itu saja" jawab Kaji mereka lalu menikmati waktu bersama sampai di tengah hari, Yuko menelponya
"halo Kaji.... kau mau ikut mengucapkan perpisahan kepada Toaru? "
"tidak" jawab Kaji"aku kan tetap disini"
"oh iya, ya sudah"
"oi Yuko aku pinjam mesin pembuat kremer milikmu"
"iya tidak apa apa, tapi ingat kau harus mencucinya dengan benar" Yuko lalu menutup telponya,
"kenapa? "
"tidak hanya Yuko"Kaji lalu mengemas beberapa barang kedalam tasnya,
" boleh kubantu? "tanya Minori
Kaji lalu mengaggukan kepalanya dan Minori mulai membantu mengemasi baju Kaji yang berantakan, berbeda denga Kaji yang asal masukin baju tanpa dilipat, Minori justru melipatnya agar terlihat rapih, mereka berdua lalu menghabiskan waktu bersama dengan merapihkan dan mengemasi barang Kaji yang akan dia bawa nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments