Markas esok hari 12:00
"semuanya dimengerti?" tanya Leutnant Hylen
"siap dimengerti"
"akan saya ulangi dengan singkat" Sersan lalu menarik nafas"kalian akan menaiki kereta yang berisi suplai makanan, kereta memiliki 3 gerbong, Lokomotif akan dikendalikan dari markas, Kaji akan mengkomandoi kalian dari sini,"sang sersan lalu mengambil tongkatnya dan kembali menunjuk peta,
"kalian akan melewati Yekabourg city, Ibachiba city dan melewati lembah Inaso,lalu sampailah kalian disana, perkiraan waktu perjalanan 6 hari, besok kalian akan berangkat pukul 5 sore, usahakan hari ini kalian berpamitan dengan orang terkasih"ucap sersan " rapat bubar! "
semuanya lalu berjalan keluar ruangan, nampak Yuko yang berjalan dengan Kaji dihampiri oleh Gouki,
"halo... selamat siang, boleh berkenalan? "tanya Gouki
" ya tentu"Yuko lalu berjabat tangan dengan Gouki"Yuko namikawa senang bertemu denganmu"
"aku Gouki senda senang juga bertemu denganmu" ucap Gouki"dan kau? "
"aku Kaji gutokuro, divisi komando tim Wildman"
"oh aku pernah mendengar tim itu, tim itu terdiri dari 4 orang mematikan, si gila, si cepat, si cerdas dan si pembunuh,"
"ya namun sayangnya si gila sudah mati" ucap Kaji"dia Lobo"
"oh aku tahu nama namanya, Kaji Gutokuro mantan dari divisi Wani, lalu Yuko nami---"
"Namikawa"
"iya maksudku itu, lalu Yuko namikawa mantan dari divisi pelindung kubah, Toaru kuroji mantan pasukan penjaga dinding, dan Lobo alias Hidenori Kubota mantan special task squad"
"wow.... se terkenal itu kah tim kita" ucap Yuko
"aku rasa begitu" jawab Gouki"aku pernah membaca berita tentang tim kalian ketika menjaga tambang,"
mereka lalu berjalan bersama kearah Kantin untuk meminum kopi bersama,
"eh kenapa si Toaru tidak ikut? "
"banyak alasanya dan alasan itu juga penting" jawab Yuko
"sudah berapa lama kau menjadi pasukan pelindung tambang? "tanya Kaji
" aku sudah menjadi pasukan pelinding tambang sejak umur 21 berarti sudah 6 tahun"
"tunggu sebentar, itu lama sekali" ucap Kaji
"ya aku cukup senang berkerja disana rata rata yang menyerang hanyalah Nicraw tidak seperti diatas"
"ya dahulu aku timku pernah berhadapan dengan Abydos yang cukup besar dan itu membuat 3 orang meninggal"
"bukankah tim mu dulu hanya terdiri dari 4 orang?,
itu berarti hanya kau yang bertahan" ucap Gouki"bagaimana caranya? "
"pasukan Toaru datang waktu itu, aku memberinya komando untuk datang ke selatan hutan diluar dinding" ucap Kaji
"ya itu cukup mencekam waktu itu, dalam pikiranku aku hanya berpikir untuk masuk surga jangan masuk neraka ketika melihat teman teman ku mati dengan mengenaskan,"
"monster mobster ini memang sudah keterlaluan" ucap Gouki"andaikan saja dahulu tidak ada lubang aneh itu"
"ya... lubang aneh yang seketika membukakan pintu bagi para monster" ucap Kaji sambil tersenyum sebal,
Yuko lalu menyeruput habis kopinya dan melihat jam dinding di kantin itu, "maaf tapi aku harus pergi sekarang, "
"kemana? menjenguk Akane? " tanya Kaji
Yuko lalu memberikan jempol dan berjalan menjauh kearah luar bangunan, ia lalu menelpon Misaki,
"halo... "
"SAYANG!!! KENAPA KAU LAMA SEKALI!!!! " ucap Misaki dengan nada penuh amarah"AKU SUDAH MENUNGGU DIDEPAN RUMAH SAKIT SELAMA 1 JAM"
"ah.... maaf maaf, aku akan kesana secepatnya" Yuko lalu berlari menaiki jembatan penyebrangan dan berlari mengikuti jalan ke gedung rumah sakit,
sesampainya disana ia melihat Misaki dengan wajah sebal
"ayo! " ucap Misaki dengan cepat menarik tangan Yuko menuntunya kedalam rumah sakit,
Misaki lalu mengetuk pintu ruangan Akane,
"masuk saja" ucap Akane
Yuko lalu membuka pintunya dan mereka berdua berjalan masuk, disana hanya terlihat Akane yabg sedanh di infus,
"diaman Toaru? "tanya Yuko
"dia bilang mau pulang sebentar untuk memasak" ucap Akane
"sudah lama apa baru tadi? "
"sudah lama"
"oh ini Akane kami membawakan teh hijau untuk kau minum" ucap Misaki sambil menaruh bungkus teh hijau itu diatas meja"kau kalau mau suruh Toaru saja untuk menyeduhnya, jangan paksakan dirimu"
tak berselang lama masuklah Toaru dari luar ia nampak membawa 4kotak makanan yang ia masak,
"oh kalian sudah datang" ucap Toaru ia lalu berjalan masuk dan mencium kening Akane seketika membuat Akane malu,
"masak apa kau? " tanya Yuko
"oh ini hanya ikan bakar, onigiri, sayur pakcoy, dan mie goreng teriyaki, ayo silahkan dimakan"jawab Toaru sambil membuka ke empat kotak makanya
"kau mau apa" tanya Toaru kepada Akane
"aku mau ikan bakar saja dengan Onigiri"
"kau tidak mau mie? "
"tidak perutku sedikit mual"
"baiklah kalau begitu" Toaru lalu mengambilkan potongan ikan itu dengan sebuah onigiri disebelahnya dan memberikanya kepada Akane,
sedangkan Misaki sedang semangat sekali mengambil mie goreng teriyaki buatan Toaru, sampai sampai Yuko mencubit pipinya,
"sisahkan Toaru dong.... yang masak saja belum makan" ucap Yuko sambil mencubit pipi Misaki
"ih tapi ini enak tahu" ucap Misaki lalu menyuap banyak mie kedalam mulutnya
"makanlah yang banyak besok aku bisa memasak lagi kok" ucap Toaru
"kau serius besok tidak ikut? "
Toaru lalu mengangguk dengan pelan
"baiklah doakan aku kalau begitu"
"yap... "
mereka semua lalu makan bersama dengan santai, menyantap makan siang yang dibuatkan oleh Toaru, sampai tak terasa hari sudah malam Yuko dan Misaki lalu pamit pulang dan menyisahkan Toaru dan Akane,
"mau menonton tv? " tanya Toaru
Misaki lalu mengagguk
Toaru lalu menyalakan tv itu dan menonton satu satunya chanel tv yang masih menyiarkan program kala itu,
"kita hanya bisa berdoa untuk saudara kita yang berada di Dome Daeki semoga mereka baik-baik saja sampai bantuan datang," ucap seorang reporter
Akane lalu melihat Toaru yang mengepalkan tangan ketika menonton berita itu,
"kau tidak apa apa? "
Toaru lalu berbalik"ya aku tidak apa apa"
"kau mau ikut? " tanya Akane,
"tidak kok aku tidak mau ikut" jawab Toaru sambil tersenyum
"aku mau bicara serius denganmu" ucap Akane
Toaru yang mendengar hal itu langsung memasang wajah bingung,ia lalu mendekati Akane dan duduk disebelahnya,
YUKO DAN MISAKI
nampak mereka berjalan pulang kearah apartemen mereka, namun ditengah tengah perjalan mereka,
secara tiba tiba sebuah tebasan terarah ke Yuko, Yuko lalu dengan reflek mendorong Misaki dan membuat tanganya terluka ia lalu melihat seorang pria dengan kedua tanganya yang berubah menjadi monster,
Yuko lalu dengab cepat mengeluarkan Katananya
"Misaki panggil polisi kemari" ucap Yuko
"kau Yuko ya,tenang aku tidak akan menyerang kau lagi" ucap Jay
"berisik kau! " tanpa basa basi Yuko langsung menebaskan Katananya dengan kencang kearah Jay namun Jay berhasil menghindar,
"cih!..... " Jay lalu mengarahkan kedua tanganya kearah Yuko dan menembakan beberapa tulang tajam berbentu payung kecil kearah Yuko,
"Toaru sudah melupakanya, kalian harusnya berhenti mengijutinya! kalian hanyalah penghancur! " ucap Yuko yang nampaknya mengetahui sesuaru tentang masa lalu Toaru
Yuko lalu maju dan menebas tangan Jay yang cukup keras menggunakan Katananya
"bagaiman bis- oh katananya menggunakan pemanas ya" batin Jay, Jay lalu mengarahkan tanganya kearah Misaki"ups maaf"puluhan tulang lalu terlontar kearah Misaki
"AWAS MISAKI!!!!! "
Misaki hanya bisa menutup mata ketika melihat puluhan tulang kearahnya,
"AAAAHH!!!!!! " teriaknya namun tak terjadi apa apa sampai saat ia membuka matanya ia melihat Yuko berdiri menghalanginya, dan membuat tulang tulang itu menancap di Sekujur badan Yuko,
Yuko yang bertumpu menggunakan katananya lalu melirik Jay yang masih berdiri dibelakangnya,
"awalnya aku hanya mau bertanya, kebangkitan kami tidak akan lama" ucap Jay
"si~alan kau" ucap Yuko yang terpatah patah
Jay lalu menghilang didalam kepulan asap yang entah datang dari mana,
"kau tidak apa Misaki? " tanya Yuko yang badanya berlumuran darah, "bisa kau telpon ambulans"
Misaki lalu dengan sigap menelpon ambulans dan membuat Yuko dibawa kerumah sakit yang sama dengan rumah sakit Akane, berita itu sontak membuat Toaru kaget ia lalu menghampiri sahabatnya itu
"Yuko!? " tanya Toaru ia lalu melihat Kaji dan Misaki yang sedang berdiri disebelah Yuko yang sedang duduk di kasur rumah sakit, tangan, kaki dan punggungnya dipenuhi perban,
"tenang kawan! lukanya tidak cukup parah, aku masih bisa ikut misi kok" ucap Yuko sambil memberika jempol kepada Toaru
"harusnya aku yany bilang begitu," Toaru lalu berjalan mendektai kedua sahabatnya itu,
"siapa yang menyerangmu? "
"hanya pasukan pemberontak" ucap Yuko yang nampak menyembunyikan sesuatu dari Toaru
"jangan memaksakan dirimu kawan"
"tubuhku masih kuat, luka ini tidak ada apa apanya" ucap Yuko
"dasar sok kuat" ucap Kaji yang ikut berbincang,
"kau masih menyimpan jaket lama kita Kaji? " tanya Toaru
"ya aku masih menyimpanya, namun itu tidak lengkap tanpa Lobo"jawab Kaji
"humh Hide... " ucap Yuko
"hah..... dia sudah lama pergi" ucap Kaji sambil menghela nafas,
mereka lalu terus berbincang hangat sampai hari sudah berubah menjadi sore hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments