Chapter No 4

"Aku akan tetap melanjutkan Pernikahan ini." ucap Adrian serius.

TAK...

Adrian membanting Garpu nya di atas meja, dan setelah mangatakan hal tersebut. Adrian pun langsung bangkit dan pergi meninggalkan Jolie.

"Adrian!" panggil Jolie, yang langsung mengejar Adrian.

Jolie mencoba menyamai langkah kaki Adrian.

"Adrian! Apa kau gila? Bagaimana dengan Nayla? Kau bilang kau mencintai nya, tapi kau malah meninggalkan nya begitu saja.

Aku gak percaya kalau ternyata kamu merupakan Pria yang gak punya pendirian." bentak Jolie.

Saat keduanya sampai di Parkiran Mobil.

Adrian langsung menarik tangan Jolie lalu menyudutkan nya di bagian badan mobil.

"Katakan kalau kau mencintai ku, dan juga ingin memiliki ku seutuh nya!" bisik Adrian.

"Enggak! Aku bakalan tetep batalin Pernikahan ini." tolak Jolie dengan tegas.

"Oh, ya? Tapi aku tetap ingin melanjutkan Pernikahan ini, dan ingin menjadi Pangeran yang selalu ada dan hadir di mimpi mu."

"Adrian! Permainan macam apa ini? Jangan bilang kalau kau akan memoligami ku? Dan menjadi kan Nayla sebagai Istri kedua mu." bentak Jolie dengan nafas yang memburu.

"Lebih baik aku mati dari pada harus memiliki seorang Madu." ucap nya lagi dengan terisak.

"Buat apa aku menikahi Nayla? Kedua Orang Tua ku tidak akan pernah menyutujui hubungan antara aku dan juga Nayla. Kau tau kalau Keluarga Manggarai sangat Terobsesi dengan namanya sebuah Kasta. Jadi maka dari itu aku lebih memilih untuk menikah dengan mu. Apa itu salah?" ucap Adrian pelan dengan mata yang saat ini sudah memerah membendung sebuah kesedihan, dan air mata yang hendak menetes.

"Lalu Nayla?" lirih Jolie.

"Aku akan mengirimi nya Uang yang sangat banyak dan menyuruh nya untuk Kuliah di New York. Dan aku akan menyuruh nya untuk pergi menjauh dari kehidupan ku. Karena percuma saja mempertahankan hubungan kami berdua, karena Aku dan Nayla tidak akan pernah bisa bersatu yang di sebabkan oleh terhalang nya sebuah Kasta yang sangat jauh."

"You sure?" tanya Jolie pelan.

"Ya! Aku yakin. Aku akan belajar untuk mencintai mu, karena aku sangat yakin bahwa kau sangat begitu mencintai ku, dan juga! Aku tidak ingin mengecewakan Kedua Orang Tua ku. Sebesar-besar nya rasa cinta ku untuk Nayla, masih lebih besar rasa cinta ku untuk mereka berdua. Papa dan Mama sudah membesarkan ku, dan menyayangi ku dengan sepenuh hati dari sewaktu aku kecil. Sementara Nayla! Kami hanya baru sebatas kenal di saat sudah Dewasa. Dan itu semua tidak sebanding Jolie."

"Apa aku bisa mempercayai ucapan mu Adrian?" lirih Jolie.

"Kau mencintai ku bukan?" tanya Adrian.

Jolie mengangguk.

"Apa kau tidak mempercayai ucapan seorang Pria yang sangat kau cintai ini? Dan sesosok Pria yang selalu kau kagumi, dan bahkan kau mendeskripsikan tentang ku di sebuah buku Diary milik mu secara rinci." goda Adrian.

"Hah! Dari mana kau tau? Kalau aku menulis Buku Diary tentang mu." tanya Jolie yang begitu terkejut.

Jolie merasa sangat canggung saat berada di dekat Adrian. Entah dari mana bisa-bisa nya Adrian mengetahui, soal Buku Harian nya itu.

Buku yang merupakan tempat dimana Jolie selalu mencurahkan isi hati nya di setiap lembar kertas, dan juga Pena yang ada dan setia menemani nya di setiap saat.

"Adik mu Samuel lah! Yang udah ngasih tau aku tentang Buku Diary itu. Buku yang merupakan, tempat isi dari curahan hati kamu buat aku." jawab Adrian dengan menatap lekat manik mata Jolie.

Adrian menyandarkan tubuh nya di badan mobil, dengan kedua tangan yang di lipat di dada. Posisi nya dan juga Jolie saat ini tengah bersebelahan.

"Kesan apa yang kau dapatkan di saat pertemuan awal kita 2 tahun yang lalu saat di Bali?" tanya Adrian.

"Kesan nya aku langsung jatuh cinta kepada sesosok Pria Arogant yang waktu itu aku gak sengaja salah masuk ke dalam kamar Hotel nya." balas Jolie.

"Cinta pandangan pertama?" tanya Adrian.

"Ya" balas Jolie dengan tersenyum kecil.

Flasback On

2 tahun yang lalu.

Bali.

"Muel! Kamar nya nomor berapa? Aku dah gak tahan pengen muntah. Sumpah perut aku mual karena salah minum tadi." teriak Jolie.

"Nomor Dua Puluh...,"

Belum sempat Samuel melanjutkan perkataan nya, Jolie sudah terlebih dulu lari ngibrit ke dalam lorong Hotel.

"Nomor Dua Puluh Lima Kak! Woy!" teriak Samuel.

Namun Jolie sudah terlanjur berlari menjauh, dan mungkin tidak mendengar teriakan Samuel.

"Kemana Jolie?" tanya Nanda yang saat ini baru menyusul dengan Maria ke dalam Hotel.

"Dia mual mau ke kamar mandi, tapi kamar mandi umum penuh. Jadi nya dia lari masuk ke dalam Kamar Hotel duluan." jawab Samuel dengan menggaruk kepalanya.

"Mual?" tanya Maria.

"Iya! Dia tadi salah minum. Dia pikir yang di meja Restoran itu tadi minuman Sirup.

Eh! tau nya Vodka. Kak Jolie kan gak sukak sama bau minum-minuman keras." balas Samuel sambil nyengir kuda.

"Kehausan mungkin dia, makanya sampek gak bisa bedain nya Pah." kata Maria menggelengkan kepala nya.

-

Sementara kini Jolie sedang mencari Kamar Hotel No 20.

Dan saat Jolie melihat Kamar Hotel 20 dia langsung masuk begitu saja, karena kebetulan kamar nya ternyata tidak di kunci.

"Akhhhhhhh!" teriak Jolie.

"Akhhhhhhh!" teriak Adrian spontan yang langsung bangkit, dari kasur. Dan menutup mulut Jolie menggunakan tangan nya.

Mendengar suara teriakan wanita, Adrian yang tadi nya sedang santai rebahan di atas kasur sambil bermain Hp, langsung terkejut dan jadi kalang kabut.

Jolie memukul-mukul tangan Adrian, karena nafas nya terasa engap.

"Kamu ngapain?" bentak Adrian.

"Numpang kamar mandi bentar."

Jolie hendak berlari, namun tangan nya langsung di tarik oleh Adrian. Hingga membuat Jolie menjadi menubruk dada bidang Adrian.

"Huwek...Huwek..." Jolie yang sudah tidak tahan akhirnya pun langsung memuntahkan isi perutnya tepat mengenai bagian depan tubuh Adrian.

"Yah! Ck." gerutu Adrian yang saat ini melihat Kemeja putih nya menjadi kotor terkena muntah Jolie.

"Ya' Ampun maaf Mas! Aku gak sengaja, Mas nya sih! Lagian udah di bilang jugak, kalau aku mau numpang kamar mandi. Jadi nya kotor kan?" protes Jolie.

"Heh!" bentak Adrian.

"Heh!" bentak Jolie juga secara spontan.

"Eh' Maaf! Gak sengaja." kata Jolie dengan menunduk, dan *******-***** ujung baju nya.

"Kamu malah marah ke saya! Seharusnya itu saya yang marah ke kamu, bukan nya malah kamu yang protes." bentak Adrian.

"Iya maaf!"

"Sekarang bersihkan!" perintah Adrian dengan nada membentak.

"Hah! I-Itu jorok."

"Kamu sama muntah kamu aja jorok kan? Apalagi aku." bentak Adrian.

Karena tidak sabar melihat Jolie yang tak kunjung jua membersihkan baju nya.

Adrian pun langsung membuka Kemeja nya, lalu melemparkan kemeja putih itu tepat di wajah Jolie.

"Dasar bodoh!" bentak nya.

Setelah itu Adrian pun langsung pergi ke kamar mandi dan meninggalkan Jolie begitu saja.

*A few moments later*

Adrian keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan Bathrobe (Jubah mandi).

Adrian menatap Jolie dengan tatapan sinis.

"Keluar!" bentak nya.

"Jadi ini kemeja nya?" tanya Jolie polos.

"Dasar bodoh!"

Adrian pun langsung berjalan ke arah Jolie, dan mengambil alih kemeja yang ada di tangan Jolie lalu membuang nya ke tong sampah.

"Puas! Sekarang keluar!" tekan Adrian untuk yang kesekian kali nya.

Jolie pun mengambil kembali Kemeja putih itu dari dalam tong sampah, lalu membawanya keluar dari kamar.

Adrian menatap aneh wanita itu.

"Crazy" gumam nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!