Nadir ~ Cafe

A cup of coffee can calm your mind

Seperti biasa setelah bel berbunyi siswa siswi SMA Angkasa langsung beranjak dari ruangan kelas menuju kantin. Mungkin ini tidak hanya terjadi di SMA Angkasa, di SMA lainnya juga hal ini akan terjadi, sudah pasti.

Juni berjalan beriringan dengan Binar, mereka yang baru beberapa jam tadi berkenalan sudah sangat akrab kelihatannya.

"Nar lo mau makan apa? gue yang pesenin tapi lo yang bayar yah." ucap Juni menyengir.

"Terserah, gue belum tau menu menunya," jawab Binar santai.

"Menu disini sama kayak dikantin kantin lain, ada bakso, seblak, cireng, nasi goreng pokoknya makanan anak sekolahan lah." Jelas Juni

"Yaudah gue mesen seblak aja,"

"Oke deh, minumnya teh dingin yah biar samaan."

Binar mengangguk mengiyakannya dan Juni langsung pergi ke pemesanan. Binar yang menunggu Juni disana terasa sangat tidak nyaman, banyak tatapan tatapan yang terarah kepadanya, Binar memegang tengkuknya yang sekarang sedikit mendingin, suasana menjadi dingin sekali padahal cuaca diluar sana sangat panas.

"*Anak baru kan"

"Iya anak baru, lumayanlah"

"Cantik juga yah, jadi saingan ni kayaknya"

"Muka muka polos kayaknya*"

Bisikan bisikan itu terdengar dari orang orang dikantin, mengapa mereka lebih suka berbicara dibelakang dibanding ngomong langsung didepan.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Juni datang dengan dua porsi seblak dan teh dingin.

Juni meletakan makanan itu diatas meja "Ni punya lo." Juni mendorong pesanan punya Binar kehadapannya.

Juni menyipitkan matanya sedikit, melihat kearah Binar yang menjadi aneh.

"Kenapa lo? " tanya Juni

"Gak papa, aura nya dingin banget yah,"

Juni melihat kearah keluar, matahari yang bersinar tak ampun ampunya dibilang dingin.

"Lo gak papa kan Nar? Panas gini lo bilang dingin." ucap Juni aneh.

Binar melihat kearah orang yang disebelahnya yang tengah berbisik bisik, Juni mengikuti arah penglihatan Binar.

Juni mangut mangut.

"Ooh digosipin sama mereka? udah biasa mah orang sini gosip gosip gitu," ucap Juni santai lalu menarik seblak miliknya.

Binar juga ikut mengambil seblak miliknya dan mulai memakannya.

"Lo pernah di ceritain sama mereka?" tanya Binar.

Juni hanya mengangguk menjawabnya.

"Kok bisa? kenapa? "

"Karna gue cantik." jawab Juni santai.

Binar langsung menahan tawanya yang hampir pecah, sangat pede sekali orang yang dihadapannya ini.

"Btw kalau boleh nanyak lo kenapa pindah kesini? " tanya Juni biar lebih akrab.

Binar memberhentikan kegiatan makannya, dia tidak mungkin memberitahu kepada orang yang baru ia kenal soal kehidupannya.

"Orang tua gue pindah kerja," jawab Binar

"Ooo gitu, dimana? " tanya Juni

"Banyak nanyak deh, kepo amat." ucap Binar ketus

Juni menatap Binar sejenak membuat Binar mengeritkan dahinya

"Kenapa? " antusias Binar

"Gue nyomot punya lo yah," Ucap Juni langsung mengambil seblak Binar.

Mata Binar langsung melotot melihatnya

"Astaga Juni jorok banget sih," ujar Binar mendorong Seblak miliknya.

"Namanya juga lapar Nar, kalau lo gak mau buat gue aja."

Juni langsung mengambil Seblak Binar dan memakannya.

Binar menggedikan bahunya

"Aneh banget, padahal banyak duit soal seblak masih minta minta." ucap Binar pelan

"Mubazir Nar." jawab Juni yang mendengar ucapan Binar walaupun sangat pelan.

*****

Setelah selesai pelajaran akhirnya waktu yang ditunggu tunggu kunjung datang, bel pulang.

"Lo balik sama siapa?" tanya Juni

"Sendiri, kenapa? " jawab Binar

"Naik? " tanya Juni

"Mobil."

"Ooo yaudah gue duluan yah, udah dijemput, dahh." ucap Juni melambaikan tangannya lalu meninggalkan Binar disana.

Binar berjalan kearah mobilnya tapi langkahnya terhenti ketika melihat seorang pria dan teman temannya berada didekat mobilnya, dia orang yang Binar liat di BK, Awan dan teman temannya.

Binar langsung membalikan badannya menarik nafasnya dalam dalam lalu dihembuskannya perlahan.

Binar memberanikan diri mendekati mereka, toh apa juga yang harus ditakuti, Binarkan tidak ada salah.

Binar melewati mereka bertiga tanpa menoleh kearah mereka begitu juga dengan mereka, Binar membuka pintu mobilnya dan segera masuk, ternyata ini tak sehoror yang ia kira.

Binar bernafas dengan lega didalam mobil sebelum mobilnya keluar dari area sekolah.

Diperjalanan Binar berfikir, apa yang harus ia takutkan jika bertemu dengan pria itu, Binar tidak salah dia hanya duduk disana dan mendengarkan yang telinganya ingin dengar dan mungkin pada saat pria yang bernama awan itu melihat kearahnya itu bukan karena memergokinya tengah menguping, tapi hanya ingin mengalihkan pandangan kearah lain, Mungkin.

Binar mendengus pelan lalu berguma pelan "Dasar Binar geeran." ucap Binar untuk dirinya sendiri.

*****

Binar melempar tasnya ke atas tempat tidurnya kemudian masuk kekamar mandi untuk menyegarkan badannya yang sudah merasa gerah.

Setelah 30 menit selesai mandi, Binar langsung bersiap siap untuk pergi keluar rumah, dirinya sangat bosan jika berlama lama dirumah.

Binar menggunakan kaos putih polos, terlihat sangat sederhana.

Binar membawa mobilnya menuju jalan besar kota jakarta, ia harus lebih kenal lagi dengan jalan jalan disana. Setelah beberapa jam berjalan jalan dengan mobilnya akhirnya Binar berhenti di sebuah cafe, di depan toko buku tempat kemarin ia membeli buku.

Binar masuk kedalam cafe itu, terlihat lumayan ramai orang orang yang berada disana. Binar duduk di bagian pinggir cafe, memesan makan lalu menunggunya.

Karena makanan yang Binar pesan belum kunjung datang, Binar menyempatkan diri untuk pergi ketoilet sebentar membasuh wajahnya yang lumayan lelah karena mengelilingi kota jakarta tadi.

Baru 10 menit Binar meninggalkan tempatnya terlihat disana ada orang yang tengah menempatinya dan orang itu tengah memakan makanan Binar, Binar berjalan cepat sambil menggepalkan tangannya.

"Ini tempat gue," celetuk Binar tiba tiba.

Orang yang ada disana melihat Binar dengan wajah sedikit kaget.

"Kalian ngapain disini? pergi gak!" usir Binar.

"Galak bener yaelah, syukur cantik." ucap salah satu dari orang disana, Agam.

"Dia bukannya teman sekelas kita yah? " Tanya Rian pelan

Agam melihat Binar berusaha mengingat lalu menepuk jidatnya menyadari bahwa orang yang tengah marah marah ini anak baru yang masuk kekelasnya.

"Oh iya, lo anak baru itu kan yang namanya Dinar?" ucap Agam menunjuk Binar

"Binar ****," ketus Rian

"Ah sama aja, eh kenalin gue Agam orang paling ganteng dikelas." ucap Agam mengulurkan tangannya.

Binar mendesis pelan, ternyata orang orang pedenya ketinggian masih banyak berkeliaran.

Binar tak menjawab uluran tangan Agam membuat Rian yang melihatnya merasa kasihan dengan Agam, Rian langsung menarik tangan Agam dan menjabatnya.

"Gue Rian teman sebangku lo," ucap Rian.

Agam langsung menarik tangan jijik.

"Jijik." ujar Agam

Binar melihat mereka bertiga, yah mereka bertiga, ada Awan disana yang sejak tadi asik dengan ponselnya dan tak menghiraukan kedatangan Binar.

Binar menyipitkan matanya melihat Awan, Rian dan Agam yang melihat Binar menatapi Awan dengan tatapan sinis langsung menarik Awan.

"Wan pergi yok, perasaan gue gak enak." ajak Rian.

"Iya, perasaan gue gak enak, hati gue mengatakan cinta gue bakalan nyakut di elo lagi nanti." ini Agam.

Agam langsung menarik Awan dan diikuti dengan Rian di belakangnya. Awan yang sekarang tengah menjadi bahan tarikan mengikuti saja.

"Maaf yah soal pengambilan wilayahnya dengan senonoh tadi dan buat makanannya makasih, itung itung sedekah buat Agam oke, jangan marah sama kami yah." bisik Rian pelan kepada Binar sebelum dia menyusul teman temannya yang tengah berpindah tempat ke tempat lain dicafe itu.

Binar menatap kearah mereka, Awan yang tengah berjalan menaiki tanga untuk pergi kebagian atas cafe itu melirik sekilas kearah Binar dengan wajah datarnya.

"Manusia aneh." sinis Binar.

Terpopuler

Comments

Capit

Capit

aku suka banget ceritanyaa..... mampi juga ke ceritaku ya thor, CLAUDIA

2023-08-08

0

💞🌜Dewi Kirana

💞🌜Dewi Kirana

bagus thor semangat buat ceritanya thor

jangan lupa ya thor mampir keceritaku
- Suster untuk Tuan Muda
- Filza dan Farhan
- Rival SMA

2020-04-28

0

TereLea(♥ω♥ ) ~♪

TereLea(♥ω♥ ) ~♪

lanjut,

2020-04-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!