05 ADEGAN ROMANTIS

Dimas melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Kita mau kemana, Dim?"

"Ke rumahku."

Seketika mata Alila membulat. Dia tahu, Dimas hanya tinggal sendirian di rumahnya. Kedua orangtuanya tinggal dan mengurus sebuah usaha keluarga di luar kota bersama dengan keluarga kecil kakaknya. Dia sudah sering datang ke rumah Dimas, tapi selalu bersama sahabat-sahabatnya yang lain. Tidak pernah hanya berdua dengan Dimas.

Lima belas menit kemudian, mereka sudah sampai. Dimas mengajak Alila masuk ke dalam rumah dan duduk berdua di ruang tamu. Pintu sengaja dia biarkan terbuka lebar, agar Alila tidak berpikiran buruk terhadapnya.

"Al, tentang ucapanmu di sana tadi ...."

"Dim ...."

"Aku tidak pintar berkata-kata, Al. Aku hanya bisa bicara apa-adanya. Jadi, dengarkan saja aku."

Dimas duduk di samping Alila. Dia menatap wajah Alila dengan tatapan lembut yang tidak biasanya.

"Al, aku mengenalmu sudah empat tahun lamanya. Aku mengenalmu lebih dulu sebelum aku bertemu dengan semua kekasihku selama ini. Aku dekat dan menyayangimu jauh sebelum aku mempunyai hubungan dengan mereka semua. Dan kamu sendiri pun tahu bagaimana perasaanku terhadap mereka."

"Kamu tahu, Al. Aku sangat senang bisa berbagi banyak hal denganmu selama ini. Aku senang sekali bisa menghabiskan sebagian besar waktuku selama ini bersamamu dan membuat banyak kenangan manis bersamamu."

Alila sama sekali tidak bisa menerka arah pembicaraan Dimas saat ini. Dia hanya bisa mendengarkannya saja.

"Aku hanya ingin menegaskan satu hal padamu, Al. Aku ingin kamu tahu, bahwa keberadaanmu bersamaku selama ini adalah hal yang lebih aku utamakan daripada hal yang lainnya. Aku tidak akan pernah mengabaikan keberadaanmu, meskipun aku sedang bersama orang lain."

(Ya, Dim. Kamu tidak pernah mengabaikan keberadaanku, tapi kamu mengabaikan perasaanku padamu.)

"Dan yang perlu untuk kamu ketahui lagi, Al. Kamu yang paling mengerti dan memahami aku selama ini. Kamu tahu semua hal tentang aku. Tetapi kamu selalu menghormati wilayah pribadiku. Kamu tidak pernah ingin mengusik masalah pribadiku, sekalipun kamu tahu tentang semua itu."

"Aku merasa sangat nyaman bersamamu, Al."

"Jadi, selama kita bersama jangan pernah mengkhawatirkan apapun tentang kita berdua."

Dimas masih menatap lekat-lekat wajah Alila. Wanita itu hanya diam sedari tadi. Menuruti permintaannya untuk mendengarkan saja.

"Al ...."

Alila menoleh ke samping, menatap wajah Dimas yang sangat dekat di hadapannya.

(Tatapanmu membuat dadaku berdebar hebat, Dim.)

"Aku mengerti, Dim. Aku percaya padamu."

"Aku minta maaf karena tadi aku larut dalam perasaan takutku sendiri."

(Justru aku yang takut kehilangan kamu, Al.)

Dimas tersenyum kembali. Dia mulai mengganggu Alila. "Di mana senyumanmu, Al?"

"Tadi aku titipkan padamu. Sekarang mana, kembalikan senyumanku?" jawab Alila.

Dimas melebarkan senyumannya dan Alila pun kembali tersenyum seindah biasanya.

(Terima kasih, Al.)

Dimas berdiri dan mengajak Alila mengikutinya keluar rumah dan segera mengunci kembali pintu rumahnya.

Mereka masuk ke dalam mobil dan berlalu meninggalkan rumah Dimas.

"Mau ke mana lagi, Dim?"

"Nonton."

"Hah? Kita akan kembali lagi ke sana, Dim?"

"Kenapa?"

"Tidak apa-apa, hanya ...."

"Ada apa, Al?"

"Aku lapar. Mendengarkan kamu bicara panjang lebar tadi, cacing-cacing di perutku langsung berdemo ...."

Dimas tertawa mendengar ucapan Alila.

"Kita makan siang dulu. Baru kembali ke bioskop."

Akhirnya mereka memilih makan siang di sebuah restoran siap saji di dalam mall. Mereka tidak ingin ketinggalan masuk ke dalam bioskop.

Di dalam bioskop, lampu masih menyala menunggu waktu pemutaran film beberapa saat lagi.

"Kita mau nonton film apa, Dim?"

Karena memburu waktu, Alila sampai tidak sempat memperhatikan di pintu teater mana mereka masuk dan film apa yang akan mereka tonton.

"Horor."

"Tidak mungkin. Kamu kan penakut, Dim."

"Kamu meremehkan keberanianku?"

Wajah Dimas mendekat ke wajah Alila hampir tanpa jarak, tepat di saat lampu mulai dimatikan. Alila mendadak gugup tanpa berani bergerak sedikit pun.

Di dalam gulita, hanya sorot mata mereka yang terlihat saling menatap.

(Dim, kamu membuat jantungku serasa ingin lepas..)

(Al, matamu sangat indah di kegelapan seperti ini.)

Suara keras audio pembuka mengagetkan mereka berdua. Dimas menarik wajahnya dan kembali duduk bersandar di kursinya. Sementara Alila berusaha menormalkan degup jantungnya.

Film mulai diputar. Alila menghela nafas lega, ternyata film yang mereka tonton bukan film horor seperti ucapan Dimas tadi. Tapi film drama romantis.

Menit-menit awal terlalui dalam hening di antara mereka. Mereka sering pergi nonton bioskop, tetapi selalu beramai-ramai dengan yang lainnya, atau setidaknya bertiga, tidak pernah berdua seperti saat ini.

Alila masih duduk menikmati adegan demi adegan film yang mulai menampilkan bagian-bagian romantis. Dia masih berusaha fokus meski hati dan pikirannya tidak sepenuhnya menikmati, karena dia sadar jika dia hanya berdua dengan Dimas.

Di samping Alila, Dimas sudah tidak lagi menikmati film yang diputar. Dia lebih memilih memandangi wajah Alila yang masih menatap layar lebar di hadapan mereka.

Dengan penerangan yang sangat minim dari layar di depan sana, wajah Alila tampak berkilau terkena kilatan cahaya dari adegan yang berganti-ganti.

(Mengapa wajahmu jauh lebih menarik daripada film itu, Al.)

Potongan adegan romantis yang menampilkan sepasang pengantin yang melakukan ciuman dan cumbuan, membuat Alila terkejut dan segera memalingkan wajahnya ke samping, berhadapan dengan wajah Dimas yang masih terus menatapnya.

Pandangan mereka kembali bertemu. Mereka berdua diam dan sama-sama menahan pandangannya. Entah apa yang ada di pikiran mereka masing-masing, namun mereka enggan untuk menghentikan adu pandangan itu.

Akhirnya, Alila yang terlebih dahulu mengakhiri adegan romantis ala mereka berdua. Dia melanjutkan kembali menikmati filmnya meski sudah ketinggalan alur ceritanya. Dimas tersenyum melihat raut wajah Alila.

(Kenapa baru sekarang aku menyadari jika dirimu sangat menawan, Al.)

Lampu kembali menyala dan menyilaukan mata. Dimas pun mengakhiri pandangannya ke arah Alila. Dia berdiri dengan satu tangan meraih tangan Alila dan menggenggamnya. Mereka berdua keluar dari ruangan tanpa sepatah kata pun.

Di dalam mobil, keheningan masih berlanjut. Mereka masih terbawa suasana di dalam bioskop tadi.

"Kenapa kamu mengajakku nonton tapi kamu sendiri tidak menonton filmnya?" Alila bertanya dengan pandangan keluar jendela.

"Karena ada yang lebih menarik untuk ditonton daripada filmnya." Dimas tidak mengalihkan pandangannya. Tetap fokus menyetir menatap jalanan.

Alila teringat tatapan mata Dimas di dalam bioskop tadi. Juga pandangan mereka yang beradu cukup lama di sana. Pipinya merona seketika. Dia menggigit bibirnya mencoba menahan senyuman. Dia semakin memalingkan wajahnya ke arah samping, tak ingin Dimas mengetahuinya.

"Tak usah disembunyikan. Aku sudah tahu." Ucapan Dimas mengagetkan Alila, membuatnya semakin menahan malu.

"Jangan sampai nanti malam kamu tidak bisa tidur gara-gara memikirkan aku."

"Dim!" Alila memperingatkan Dimas agar tidak bicara lagi.

"Jangan tersenyum dalam tidurmu nanti, saat kamu memimpikan aku."

"Dimas!!"

Tanpa mempedulikan pekikan Alila, Dimas tetap tenang mengendalikan laju mobilnya menuju rumah Alila.

(Menggodamu adalah hal yang sangat menyenangkan bagiku, Al.)

Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di halaman rumah Alila. Alila segera membuka pintu mobil dan menggeser tubuhnya untuk keluar.

"Terima kasih, Dim."

Alila berucap sebelum keluar dari mobil. Dia menoleh sebentar ke arah Dimas dan memberinya satu senyuman.

"Selamat beristirahat, Putri Tidur."

Dimas tersenyum membalas Alila kemudian berlalu melajukan mobilnya.

.

.

.

Note :

Jangan lupa untuk selalu menyemangati kami dengan Like, Komentar, Vote & Favorit ya..🙏💜🙏

Terima kasih banyak untuk semua pembaca yang telah berkenan membaca dan menikmati novel kami.

Salam cinta dari kami..

Author

Terpopuler

Comments

Sept September

Sept September

semangat kakak
Aku mampir ya...
bawa jempol untuk Karya kecenya 👍
Nanti aku balik lagi ya...


semangat 🍒

2020-09-07

1

Mei Shin Manalu

Mei Shin Manalu

Dimas mainnya ditempat gelap ihhh... Kan sulit terkendali tuhh hatinya Alila...

2020-09-02

1

Nafasal

Nafasal

aq mampir kakak😍

2020-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 01 MALAM BERSAMA
2 02 SEPERTI BIASANYA
3 03 PUTRI TIDUR
4 04 ES KRIM
5 05 ADEGAN ROMANTIS
6 06 PERASAAN TAMA
7 07 ADA YANG BERBEDA
8 08 HARUS BERPISAH
9 09 CEMBURU
10 10 MALAM PERPISAHAN
11 11 TUNGGU AKU
12 12 SALING MERINDUKAN
13 13 PRIVILEGE
14 14 BERTEMU DIKA
15 15 LUPAKAN AKU
16 16 KAPAN KEMBALI
17 17 DUA HARI LAGI
18 18 AKU KEMBALI
19 19 JATUH CINTA
20 20 TETAP BERSAMA
21 21 MELEWATI BATAS
22 22 TANDA CINTA
23 23 SARAPAN BERSAMA
24 24 SUDAH DEWASA
25 25 TAKUT MARAH
26 26 CINTA YANG SEBENARNYA
27 27 MEMBUAT LELAH
28 28 CALON ISTRI
29 29 BERTEMU TAMA (LAGI)
30 30 KALAH SEBELUM MELANGKAH
31 31 BERTEPUK SEBELAH TANGAN
32 32 CINTA SEJAK AWAL
33 33 MENEBUS WAKTU
34 34 ADA DIA
35 35 KEKASIH TERAKHIR
36 36 RENCANA SEMULA
37 37 (MASIH) PATAH HATI
38 38 MELEPASKAN PERASAAN - PART 1
39 39 MELEPASKAN PERASAAN - PART 2
40 40 SANGAT ISTIMEWA
41 41 MALAM PERTAMA
42 42 HADIAH SPESIAL
43 43 RESTU PERNIKAHAN
44 44 RUMAH POHON
45 45 DUA KELUARGA
46 46 PANTAI KITA - PART 1
47 47 PANTAI KITA - PART 2
48 48 CALON TUNANGAN
49 49 JODOH SEJATI
50 50 WANITA MASA DEPAN
51 51 TAWA YANG INDAH
52 52 LELAKI LAIN
53 53 PENGAGUM RAHASIA
54 54 PERASAAN LARA
55 55 TAKUT KEHILANGAN
56 56 TENTANG AKU DAN KAMU
57 57 DIA, KAMU DAN AKU
58 58 BAYU DAN INDAH
59 59 AWAL YANG BAIK
60 60 HANYA MILIKKU
61 61 ROMANSA CINTA
62 62 AKU ADALAH KENYATAANMU
63 63 HADIAH DARI SUAMI
64 64 MEMINTA HADIAH
65 65 HASRAT SUCI
66 66 PAGI PERTAMA
67 67 SUAMI BALOK ES
68 68 UNGKAPAN HATI
69 69 BERMANJALAH PADAKU
70 70 SEMANGAT KERJA
71 71 AKULAH RUMAHMU
72 72 KITA HADAPI BERSAMA
73 73 UJIAN LUAR BIASA
74 74 TAK LAGI SEMPURNA
75 75 TITIK TERLEMAH
76 76 CINTA TAK BERUJUNG
77 77 I LOVE YOU
78 78 UNGKAPAN PERASAAN
79 79 TAWAMU MENGALIHKAN DUNIAKU
80 80 MENURUT PADA SUAMI
81 81 ISTIRAHAT SIANG
82 82 MENCIPTAKAN KENANGAN
83 83 KENANGAN ROMANTIS
84 84 JANGAN NAKAL
85 85 MUSUH DALAM SELIMUT
86 86 TUGAS KHUSUS
87 87 BUKAN WEWENANG
88 88 ARSEN CAFE
89 89 PUNCAK NIRWANA
90 90 FIRASAT
91 91 AKAN BAIK-BAIK SAJA
92 92 APA PUN YANG TERJADI
93 93 PERISAI PELINDUNG
94 94 MENCARI KEBENARAN
95 95 CEPATLAH BANGUN
96 96 BERBAGI KESAKITAN
97 97 TERLALU MENCINTAIMU
98 98 MENCARI DALANG
99 99 MAAF UNTUK ARSA
100 100 SEPENUHNYA MILIKMU
101 101 MERINDUKAN MALAM KITA
102 2.1. KEJUJURAN TAMA
103 2.2. KENCAN PERTAMA - PART 1
104 2.3. KENCAN PERTAMA - PART 2
105 2.4. MALAM PERGANTIAN HARI
106 2.5. ANAK MAGANG - PART 1
107 2.6. ANAK MAGANG - PART 2
108 2.7. CEMBURU AKUT
109 INFO NOVEL CINTA NARA
110 INFO KARYA BARU
111 KARYA BARU "CINTA TAK BERTUAN"
Episodes

Updated 111 Episodes

1
01 MALAM BERSAMA
2
02 SEPERTI BIASANYA
3
03 PUTRI TIDUR
4
04 ES KRIM
5
05 ADEGAN ROMANTIS
6
06 PERASAAN TAMA
7
07 ADA YANG BERBEDA
8
08 HARUS BERPISAH
9
09 CEMBURU
10
10 MALAM PERPISAHAN
11
11 TUNGGU AKU
12
12 SALING MERINDUKAN
13
13 PRIVILEGE
14
14 BERTEMU DIKA
15
15 LUPAKAN AKU
16
16 KAPAN KEMBALI
17
17 DUA HARI LAGI
18
18 AKU KEMBALI
19
19 JATUH CINTA
20
20 TETAP BERSAMA
21
21 MELEWATI BATAS
22
22 TANDA CINTA
23
23 SARAPAN BERSAMA
24
24 SUDAH DEWASA
25
25 TAKUT MARAH
26
26 CINTA YANG SEBENARNYA
27
27 MEMBUAT LELAH
28
28 CALON ISTRI
29
29 BERTEMU TAMA (LAGI)
30
30 KALAH SEBELUM MELANGKAH
31
31 BERTEPUK SEBELAH TANGAN
32
32 CINTA SEJAK AWAL
33
33 MENEBUS WAKTU
34
34 ADA DIA
35
35 KEKASIH TERAKHIR
36
36 RENCANA SEMULA
37
37 (MASIH) PATAH HATI
38
38 MELEPASKAN PERASAAN - PART 1
39
39 MELEPASKAN PERASAAN - PART 2
40
40 SANGAT ISTIMEWA
41
41 MALAM PERTAMA
42
42 HADIAH SPESIAL
43
43 RESTU PERNIKAHAN
44
44 RUMAH POHON
45
45 DUA KELUARGA
46
46 PANTAI KITA - PART 1
47
47 PANTAI KITA - PART 2
48
48 CALON TUNANGAN
49
49 JODOH SEJATI
50
50 WANITA MASA DEPAN
51
51 TAWA YANG INDAH
52
52 LELAKI LAIN
53
53 PENGAGUM RAHASIA
54
54 PERASAAN LARA
55
55 TAKUT KEHILANGAN
56
56 TENTANG AKU DAN KAMU
57
57 DIA, KAMU DAN AKU
58
58 BAYU DAN INDAH
59
59 AWAL YANG BAIK
60
60 HANYA MILIKKU
61
61 ROMANSA CINTA
62
62 AKU ADALAH KENYATAANMU
63
63 HADIAH DARI SUAMI
64
64 MEMINTA HADIAH
65
65 HASRAT SUCI
66
66 PAGI PERTAMA
67
67 SUAMI BALOK ES
68
68 UNGKAPAN HATI
69
69 BERMANJALAH PADAKU
70
70 SEMANGAT KERJA
71
71 AKULAH RUMAHMU
72
72 KITA HADAPI BERSAMA
73
73 UJIAN LUAR BIASA
74
74 TAK LAGI SEMPURNA
75
75 TITIK TERLEMAH
76
76 CINTA TAK BERUJUNG
77
77 I LOVE YOU
78
78 UNGKAPAN PERASAAN
79
79 TAWAMU MENGALIHKAN DUNIAKU
80
80 MENURUT PADA SUAMI
81
81 ISTIRAHAT SIANG
82
82 MENCIPTAKAN KENANGAN
83
83 KENANGAN ROMANTIS
84
84 JANGAN NAKAL
85
85 MUSUH DALAM SELIMUT
86
86 TUGAS KHUSUS
87
87 BUKAN WEWENANG
88
88 ARSEN CAFE
89
89 PUNCAK NIRWANA
90
90 FIRASAT
91
91 AKAN BAIK-BAIK SAJA
92
92 APA PUN YANG TERJADI
93
93 PERISAI PELINDUNG
94
94 MENCARI KEBENARAN
95
95 CEPATLAH BANGUN
96
96 BERBAGI KESAKITAN
97
97 TERLALU MENCINTAIMU
98
98 MENCARI DALANG
99
99 MAAF UNTUK ARSA
100
100 SEPENUHNYA MILIKMU
101
101 MERINDUKAN MALAM KITA
102
2.1. KEJUJURAN TAMA
103
2.2. KENCAN PERTAMA - PART 1
104
2.3. KENCAN PERTAMA - PART 2
105
2.4. MALAM PERGANTIAN HARI
106
2.5. ANAK MAGANG - PART 1
107
2.6. ANAK MAGANG - PART 2
108
2.7. CEMBURU AKUT
109
INFO NOVEL CINTA NARA
110
INFO KARYA BARU
111
KARYA BARU "CINTA TAK BERTUAN"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!