04 ES KRIM

Beberapa hari kemudian, waktunya mengembalikan baju toga ke kampus, juga mengambil berkas-berkas kelulusan.

Di teras rumah Alila, Dimas sudah menunggu setengah jam tanpa memberitahukan kedatangannya.

Akhirnya dia mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alila.

"Kapan kamu akan keluar?"

"Apa kamu sudah datang, Dim?"

"Setengah jam."

Tak lama kemudian, Alila sudah berdiri di samping kursi Dimas.

"Kenapa tidak bilang kalau sudah datang dari tadi, Dim?"

"Kenapa tidak bisa merasakan kedatanganku dari tadi, Al?"

"Kamu pikir aku peramal?"

"Hatimu memang tidak peka, Al."

(Kenapa jadi aku yang salah, Dim?)

Dimas berdiri dan melangkah masuk ke dalam mobil. Alila mengikuti di belakangnya, memasukkan paperbag nya yang berisi baju toga di kursi belakang, di samping paperbag milik Dimas. Lalu membuka pintu depan, duduk di samping Dimas. Mobil pun melaju.

"Jangan lama-lama di kampus." Akhirnya Dimas bersuara tanpa memalingkan wajahnya.

"Kenapa, Dim?"

"Temani aku nonton."

"Kenapa bukan kekasihmu yang kau ajak?"

"Jangan membahas orang lain, Al."

(Baiklah, terserah kamu, Dim.)

"Kamu mau nonton apa, Dim?"

"Sirkus."

"Maksudku film apa, Dim? Jangan melucu, kamu tidak lucu."

"Aku bukan pelawak."

"Sudah tahu bukan pelawak, kenapa membuat lelucon garing."

"Aku tidak melucu, hanya menjawab pertanyaanmu saja."

"Huuftt.., lebih baik aku diam. Percuma bicara sama kamu, Dim."

Alila memalingkan wajahnya menatap keluar jendela. Dia selalu kalah jika adu mulut dengan Dimas.

Dimas melirik sekilas ke arah Alila. Senyum kecil muncul di sudut bibirnya.

(Kamu sangat menggemaskan, Al.)

Sampai di kampus, suasana di fakultas mereka masih cukup ramai karena jadwal perkuliahan berlangsung seperti biasa.

Dimas segera mengajak Alila ke ruang pengembalian baju toga. Mereka segera menyerahkan paperbag mereka, lalu menerima map yang berisi berkas kelulusan mereka. Setelah itu mereka segera meninggalkan ruangan.

Karena di sana mereka tidak bertemu siapa pun termasuk Tama, Sandy dan Nayla, akhirnya Dimas mengajak Alila pergi meninggalkan kampus.

"Kita langsung pergi nonton, Dim?"

"Kamu mau ke mana dulu?"

Alila menggelengkan kepalanya.

Dimas melihat jam di tangannya. Waktu pemutaran film di biskop masih satu jam lebih dari sekarang.

Mereka sampai di parkiran mall. Dimas segera mengajak Alila naik ke lantai atas menggunakan lift. Sesampainya di lantai yang dituju, Dimas menggandeng tangan Alila berjalan masuk ke area foodcourt.

Mereka berjalan ke sebuah kedai es krim di salah satu sudut foodcourt. Dimas sudah sangat hafal jika tempat itu adalah tempat kesukaan Alila.

Alila hanya tersenyum saat menyadari Dimas membawanya ke kedai itu.

Setelah memilih pesanannya, mereka duduk berhadapan menunggu es krim datang.

Tanpa sengaja tatapan mata mereka kembali bertemu.

Alila mencoba menyembunyikan rasa gugupnya yang menyeruak seketika. Dia segera mengalihkan pandangannya keluar foodcourt dan berusaha mengatur ritme jantungnya yang terpacu cepat.

(Hentikan tatapanmu itu, Dim. Jangan membuatku salah tingkah karenanya.)

Sementara Dimas, dia tetap bertahan menjaga pandangannya ke arah Alila. Dia terus menatap wajah yang terlihat tidak tenang itu. Semakin lama, dia semakin menikmati setiap perubahan ekspresi di wajah Alila.

(Apa yang kamu sembunyikan dariku, Al? Mengapa raut wajahmu berubah-ubah seperti itu?)

Pesanan mereka datang. Mereka mulai menikmati es krim itu tanpa berucap sepatah kata pun. Dimas dengan cepat sudah melahap habis es krimnya. Dia mulai mengambil es krim milik Alila dengan sendok es krimnya. Dia sangat suka mengganggu dan menggoda Alila, dari dulu.

Puas mengganggu Alila, dia berdiri hendak meninggalkannya.

"Habiskan es krimmu. Aku akan mengambil tiketnya dulu."

Tadi pagi dia sudah memesan tiket itu secara online.

Alila diam melihat langkah demi langkah Dimas yang berjalan keluar dari foodcourt menuju area bioskop di seberangnya.

Tak lama Dimas sudah kembali berdiri di hadapan Alila.

"Sudah selesai?"

"Sudah."

Alila berdiri di depan Dimas. Kakinya terangkat akan mulai melangkah. Tapi tangan kiri Dimas menahan lengannya.

Dia mengambil sehelai tisu di atas meja, lalu dengan sangat pelan dia membersihkan sudut bibir Alila yang masih dipenuhi sisa lelehan es krim.

Pandangannya menyapu bersih bibir itu. Matanya menatap sayu bibir tipis Alila tanpa berkedip.

(Maafkan aku, Al. Milikmu itu sangat menggodaku.)

Alila mengambil tisu dari tangan Dimas. Mengulangi membersihkan bibirnya sembari menarik tangan Dimas agar pergi menjauh dari tempat itu. Dia malu telah menjadi tontonan beberapa pengunjung di sekitar mereka.

"Jangan lakukan itu lagi di depan umum, Dim. Jika ada yang melihat kita dan melaporkan kepada kekasihmu, aku bisa dikira pelakor!"

Dimas tergelak mendengar ucapan Alila.

"Oke, aku akan melakukannya saat kita sedang berdua saja, sepertinya akan lebih romantis, Al."

Alila gelagapan sendiri.

"Buk-bukan seperti itu maksudku, Dim.."

"Kamu sendiri yang mengatakannya tadi. Jangan melakukannya di depan umum. Bukankah sudah jelas itu artinya kamu mau kita berdua saja.."

"Hentikan, Dim."

"Aku akan melakukannya..."

"Dim..!"

"Saat kita berdua nanti..."

"Dimas...!!"

Dimas masih terus berbicara semaunya membuat Alila tak tahan lagi dan menepi di sebuah kursi panjang, lalu diam menunduk.

Menyadari gandengan tangannya terlepas, Dimas berhenti dan mencari Alila. Dia melihatnya duduk di ujung kursi dan segera menghampiri.

"Al.."

Alila masih terdiam. Perasaannya sedang beradu. Di satu sisi dia bahagia bisa berdua dengan orang yang dicintainya dan selalu memberinya perhatian lebih. Namun di sisi lain, dia juga harus tahu diri bahwa orang yang dicintainya itu telah dimiliki oleh wanita lain.

Dia hanya sedang dilema, tidak tahu harus bagaimana menyikapi perhatian demi perhatian yang selalu ditunjukkan Dimas kepadanya.

"Al..!" Dimas memanggil lagi.

"Aku tidak apa-apa." Alila berdiri dan menguatkan hatinya.

"Maafkan kata-kataku tadi, Al."

"Lupakan saja." Alila berjalan mendahului Dimas.

"Al.." Dimas mengejarnya.

"Al, katakan padaku ada apa?"

"Sudah kubilang tidak ada apa-apa."

Alila terus berjalan menuju area bioskop kemudian duduk merebahkan dirinya bersandar di sofa ruang tunggu.

Dimas duduk di samping Alila. Dia terus menatap Alila, meminta penjelasan.

(Mengapa hatiku sedih melihatmu diam padaku, Al.)

"Al, tolong jangan diam saja. Katakan padaku, ada apa denganmu?"

Alila menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan, mencoba menata hatinya yang tengah rapuh.

"Akhir-akhir ini aku merasakan sikapmu padaku berbeda, Dim. Atau mungkin itu hanya perasaanku saja. Entahlah."

Dimas ikut menghela nafas dengan berat. Dia masih ingin mendengarkan Alila.

"Aku hanya tidak ingin, kedekatan kita selama ini menjadi pengganggu hubunganmu dengan kekasihmu, Dim. Aku tidak mau dia salah paham kepadaku."

Yang Alila tahu, wanita yang menjadi kekasih Dimas saat ini memang mencintai Dimas, tidak seperti wanita-wanita sebelumnya yang sekedar ingin bersenang-senang sesaat dengan Dimas.

Dimas akhirnya memahami semuanya. Semua yang dirasakan Alila. Dia merasa bersalah, karena menyembunyikan sesuatu dari Alila, hingga membuat Alila merasa seperti ini.

(Haruskah kukatakan semuanya sekarang, Al?)

Dimas ingin berbicara lebih leluasa dan tenang dengan Alila, tapi tempat mereka saat ini bukanlah tempat yang tepat. Hatinya terus menimbang.

"Tunggu di sini sebentar, Al."

Dimas berlari kecil menuju loket. Dia berbicara dengan petugas di sana dan mengembalikan tiket yang sudah dibawanya kemudian petugas itu menyerahkan tiket baru kepadanya.

Dimas kembali, dia menarik tangan Alila dan mengenggamnya erat-erat membawanya keluar area bioskop dan turun menuju tempat parkir mobil.

Alila mengikuti dengan penuh pertanyaan di pikirannya. Tapi dia belum berani bertanya apapun pada Dimas.

Dimas melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Kita mau kemana, Dim?"

"Ke rumahku."

.

.

.

Note :

Jangan lupa untuk selalu menyemangati kami dengan Like, Komentar, Vote & Favorit ya..🙏💜🙏

Terima kasih banyak untuk semua pembaca yang telah berkenan membaca dan menikmati novel kami.

Salam cinta dari kami..

Author

Terpopuler

Comments

Mei Shin Manalu

Mei Shin Manalu

Likkeee

2020-09-02

1

Sept September

Sept September

aku mampir yaaaa

2020-08-25

1

Cahya

Cahya

next

2020-08-01

1

lihat semua
Episodes
1 01 MALAM BERSAMA
2 02 SEPERTI BIASANYA
3 03 PUTRI TIDUR
4 04 ES KRIM
5 05 ADEGAN ROMANTIS
6 06 PERASAAN TAMA
7 07 ADA YANG BERBEDA
8 08 HARUS BERPISAH
9 09 CEMBURU
10 10 MALAM PERPISAHAN
11 11 TUNGGU AKU
12 12 SALING MERINDUKAN
13 13 PRIVILEGE
14 14 BERTEMU DIKA
15 15 LUPAKAN AKU
16 16 KAPAN KEMBALI
17 17 DUA HARI LAGI
18 18 AKU KEMBALI
19 19 JATUH CINTA
20 20 TETAP BERSAMA
21 21 MELEWATI BATAS
22 22 TANDA CINTA
23 23 SARAPAN BERSAMA
24 24 SUDAH DEWASA
25 25 TAKUT MARAH
26 26 CINTA YANG SEBENARNYA
27 27 MEMBUAT LELAH
28 28 CALON ISTRI
29 29 BERTEMU TAMA (LAGI)
30 30 KALAH SEBELUM MELANGKAH
31 31 BERTEPUK SEBELAH TANGAN
32 32 CINTA SEJAK AWAL
33 33 MENEBUS WAKTU
34 34 ADA DIA
35 35 KEKASIH TERAKHIR
36 36 RENCANA SEMULA
37 37 (MASIH) PATAH HATI
38 38 MELEPASKAN PERASAAN - PART 1
39 39 MELEPASKAN PERASAAN - PART 2
40 40 SANGAT ISTIMEWA
41 41 MALAM PERTAMA
42 42 HADIAH SPESIAL
43 43 RESTU PERNIKAHAN
44 44 RUMAH POHON
45 45 DUA KELUARGA
46 46 PANTAI KITA - PART 1
47 47 PANTAI KITA - PART 2
48 48 CALON TUNANGAN
49 49 JODOH SEJATI
50 50 WANITA MASA DEPAN
51 51 TAWA YANG INDAH
52 52 LELAKI LAIN
53 53 PENGAGUM RAHASIA
54 54 PERASAAN LARA
55 55 TAKUT KEHILANGAN
56 56 TENTANG AKU DAN KAMU
57 57 DIA, KAMU DAN AKU
58 58 BAYU DAN INDAH
59 59 AWAL YANG BAIK
60 60 HANYA MILIKKU
61 61 ROMANSA CINTA
62 62 AKU ADALAH KENYATAANMU
63 63 HADIAH DARI SUAMI
64 64 MEMINTA HADIAH
65 65 HASRAT SUCI
66 66 PAGI PERTAMA
67 67 SUAMI BALOK ES
68 68 UNGKAPAN HATI
69 69 BERMANJALAH PADAKU
70 70 SEMANGAT KERJA
71 71 AKULAH RUMAHMU
72 72 KITA HADAPI BERSAMA
73 73 UJIAN LUAR BIASA
74 74 TAK LAGI SEMPURNA
75 75 TITIK TERLEMAH
76 76 CINTA TAK BERUJUNG
77 77 I LOVE YOU
78 78 UNGKAPAN PERASAAN
79 79 TAWAMU MENGALIHKAN DUNIAKU
80 80 MENURUT PADA SUAMI
81 81 ISTIRAHAT SIANG
82 82 MENCIPTAKAN KENANGAN
83 83 KENANGAN ROMANTIS
84 84 JANGAN NAKAL
85 85 MUSUH DALAM SELIMUT
86 86 TUGAS KHUSUS
87 87 BUKAN WEWENANG
88 88 ARSEN CAFE
89 89 PUNCAK NIRWANA
90 90 FIRASAT
91 91 AKAN BAIK-BAIK SAJA
92 92 APA PUN YANG TERJADI
93 93 PERISAI PELINDUNG
94 94 MENCARI KEBENARAN
95 95 CEPATLAH BANGUN
96 96 BERBAGI KESAKITAN
97 97 TERLALU MENCINTAIMU
98 98 MENCARI DALANG
99 99 MAAF UNTUK ARSA
100 100 SEPENUHNYA MILIKMU
101 101 MERINDUKAN MALAM KITA
102 2.1. KEJUJURAN TAMA
103 2.2. KENCAN PERTAMA - PART 1
104 2.3. KENCAN PERTAMA - PART 2
105 2.4. MALAM PERGANTIAN HARI
106 2.5. ANAK MAGANG - PART 1
107 2.6. ANAK MAGANG - PART 2
108 2.7. CEMBURU AKUT
109 INFO NOVEL CINTA NARA
110 INFO KARYA BARU
111 KARYA BARU "CINTA TAK BERTUAN"
Episodes

Updated 111 Episodes

1
01 MALAM BERSAMA
2
02 SEPERTI BIASANYA
3
03 PUTRI TIDUR
4
04 ES KRIM
5
05 ADEGAN ROMANTIS
6
06 PERASAAN TAMA
7
07 ADA YANG BERBEDA
8
08 HARUS BERPISAH
9
09 CEMBURU
10
10 MALAM PERPISAHAN
11
11 TUNGGU AKU
12
12 SALING MERINDUKAN
13
13 PRIVILEGE
14
14 BERTEMU DIKA
15
15 LUPAKAN AKU
16
16 KAPAN KEMBALI
17
17 DUA HARI LAGI
18
18 AKU KEMBALI
19
19 JATUH CINTA
20
20 TETAP BERSAMA
21
21 MELEWATI BATAS
22
22 TANDA CINTA
23
23 SARAPAN BERSAMA
24
24 SUDAH DEWASA
25
25 TAKUT MARAH
26
26 CINTA YANG SEBENARNYA
27
27 MEMBUAT LELAH
28
28 CALON ISTRI
29
29 BERTEMU TAMA (LAGI)
30
30 KALAH SEBELUM MELANGKAH
31
31 BERTEPUK SEBELAH TANGAN
32
32 CINTA SEJAK AWAL
33
33 MENEBUS WAKTU
34
34 ADA DIA
35
35 KEKASIH TERAKHIR
36
36 RENCANA SEMULA
37
37 (MASIH) PATAH HATI
38
38 MELEPASKAN PERASAAN - PART 1
39
39 MELEPASKAN PERASAAN - PART 2
40
40 SANGAT ISTIMEWA
41
41 MALAM PERTAMA
42
42 HADIAH SPESIAL
43
43 RESTU PERNIKAHAN
44
44 RUMAH POHON
45
45 DUA KELUARGA
46
46 PANTAI KITA - PART 1
47
47 PANTAI KITA - PART 2
48
48 CALON TUNANGAN
49
49 JODOH SEJATI
50
50 WANITA MASA DEPAN
51
51 TAWA YANG INDAH
52
52 LELAKI LAIN
53
53 PENGAGUM RAHASIA
54
54 PERASAAN LARA
55
55 TAKUT KEHILANGAN
56
56 TENTANG AKU DAN KAMU
57
57 DIA, KAMU DAN AKU
58
58 BAYU DAN INDAH
59
59 AWAL YANG BAIK
60
60 HANYA MILIKKU
61
61 ROMANSA CINTA
62
62 AKU ADALAH KENYATAANMU
63
63 HADIAH DARI SUAMI
64
64 MEMINTA HADIAH
65
65 HASRAT SUCI
66
66 PAGI PERTAMA
67
67 SUAMI BALOK ES
68
68 UNGKAPAN HATI
69
69 BERMANJALAH PADAKU
70
70 SEMANGAT KERJA
71
71 AKULAH RUMAHMU
72
72 KITA HADAPI BERSAMA
73
73 UJIAN LUAR BIASA
74
74 TAK LAGI SEMPURNA
75
75 TITIK TERLEMAH
76
76 CINTA TAK BERUJUNG
77
77 I LOVE YOU
78
78 UNGKAPAN PERASAAN
79
79 TAWAMU MENGALIHKAN DUNIAKU
80
80 MENURUT PADA SUAMI
81
81 ISTIRAHAT SIANG
82
82 MENCIPTAKAN KENANGAN
83
83 KENANGAN ROMANTIS
84
84 JANGAN NAKAL
85
85 MUSUH DALAM SELIMUT
86
86 TUGAS KHUSUS
87
87 BUKAN WEWENANG
88
88 ARSEN CAFE
89
89 PUNCAK NIRWANA
90
90 FIRASAT
91
91 AKAN BAIK-BAIK SAJA
92
92 APA PUN YANG TERJADI
93
93 PERISAI PELINDUNG
94
94 MENCARI KEBENARAN
95
95 CEPATLAH BANGUN
96
96 BERBAGI KESAKITAN
97
97 TERLALU MENCINTAIMU
98
98 MENCARI DALANG
99
99 MAAF UNTUK ARSA
100
100 SEPENUHNYA MILIKMU
101
101 MERINDUKAN MALAM KITA
102
2.1. KEJUJURAN TAMA
103
2.2. KENCAN PERTAMA - PART 1
104
2.3. KENCAN PERTAMA - PART 2
105
2.4. MALAM PERGANTIAN HARI
106
2.5. ANAK MAGANG - PART 1
107
2.6. ANAK MAGANG - PART 2
108
2.7. CEMBURU AKUT
109
INFO NOVEL CINTA NARA
110
INFO KARYA BARU
111
KARYA BARU "CINTA TAK BERTUAN"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!