Dimulai dengan bangun pagi, aku memulai kehidupanku lagi di hari rabu yg tidak terlalu ceria. Aku yg terbiasa dengan kehidupan sendiriku ini memang sudah sangat biasa bangun dipagi hari tanpa secangkir teh dan makanan pagi, seperti gorengan, roti dan makanan unik lainnya yg bisa kau jumpai di jajanan pedagang pinggir jalan maupun kaki lima.
Ada banyak yg kulihat ketika keluar rumah. Contohnya, drama di pagi hari. Ketika seorang suami kepergok istrinya selingkuh tadi malam, beberapa anak kecil di pukul emaknya pake sapu, atau bahkan ada drama perebutan kucing betina oleh dua ekor kucing jantan.
Oh iya pembaca budiman. Tadi malam aku bermimpi tentang kejadian aneh.
Ada seorang pria, dia ini seperti sedang mencari sesuatu. Dan sesuatunya ini adalah sebuah gading gajah. Ntah apa yg diinginkannya , yg pasti ia memiliki tubuh yg kekar dan kuat. Serta banyak ukiran tato di punggungnya.
Ketika sedang asyik mencari gading gajah yg bagus di antara tumpukkan gading gajah, seorang wanita datang menghampirinya. "Yang mulia Ganesha memanggilmu .." wanita itu berbisik dengan gaya yg seksi ke telinga sang pria. Si Pria itu pun menoleh dan mencium bibir wanita itu. "Iya sayang.. ." lalu ia pergi ke dalam gedung yg ada di bagian selatan tempat tumpukan gading gajah.
Awal mulanya ku pikir itu sebuah gedung DPR atau sebagainya. Tapi ketika aku teliti, itu adalah sebuah gedung yg amat sangat besar. Melebihi besarnya dosa dosa kalian.
Bagaimana tidak? untuk ukuran pintu saja, sudah lebih dari 40 meter. Oh iya , aku lupa. Di bagian depan gapura gedung itu terdapat dua penjaga pintu dengan bentuk wajah yg agak berbeda dari manusia pada umumnya. Ukuran tubuh mereka sekitar 4 meter lebih. Dengan lebar bahu sekitar 10 hasta atau lebih. Tubuh mereka lumayan perkasa dan mereka memakai tombak serta perisai yg disangkutkan di punggung mereka. Aku tidak tau harus berkata apa. Tapi yg kutahu, tempat ini bukanlah tempat biasa.. ya, maksudnya... tempat astral atau apalah .
Bangunan megah itu pun mempunyai ciri khas tersendiri. Yaitu dengan gaya bangunan kuil di Thailand. Selain mempunyai atap yg lumayan tradisional ini, tetapi tetap ada gaya modern yg membuat aku tertarik. Yaitu system sensor card. Pria itu berdiri di depan pintu yg amat besar itu. Ia mengeluarkan kartu khusus dan menggesekkan nya di sensor itu.
"*S**udah terdeteksi, terklaim anggota pasukan elite, silahkan masuk*.." yah... beginilah suara nya.
Dengan otomatis, pintu itu terbuka dengan sendirinya. Seperti pintu aula depan di mall-mall tempat kalian. Ketika pria itu masuk, ada banyak sekali benda benda berharga yg harganya mungkin bakalan membuat kalian hutang ke negara sampai kalian mati.
Ada guci besar sebesar kantor JNE di tempat kalian. Dengan ukiran burung bangau yg mematuk ikan kecil. Lantai nya tentu marmer merah dan sangat amat mulus dan licin. Bahkan lebih mulus daripada wajah-wajah pembaca sekalian.
Sekali lagi aku dikejutkan dengan banyaknya maha karya seni yg sungguh terlupakan. Seperti ukiran dinding dengan kalimat kalimat Melayu bercampur dengan gaya India. Adapula tulisan tulisan dengan gaya Thailand kuno dan beberapa di antaranya lukisan perang Mongol dan perang-perang zaman perang dunia pertama .
Di aula ini , kalian juga bisa memanjakan mata kalian dengan melihat bidadari bidadari ( atau bisa lebih tepatnya dayang dayang istana ) berkeliaran dengan pakaian yg sangat terbuka. Saking terbukanya , aku dengan jelas melihat pusar dan belahan dada mereka secara total. Bahkan ****** susu merka menonjol menantang .
Untung ini mimpi ya. Jika real, pasti aku sudah ngaceng.
Pria itu berjalan dan membuka lagi sebuah pintu yg berwarna emas. Tidak ! bukan berwarna emas, tapi terbuat dari emas asli. Di dalam ruangan itu, ada sebuah singgasana raksasa dan mungkin memang itu singgasana untuk para raksasa. Duduklah seorang pria yg amat sangat besar dengan kepala gajah lengkap dengan belalainya. Ya , lengkap dengan belalainya. Tubuhnya ideal, tidak gendut dan tidak kurus. Hanya saja memiliki lemak yg agak bertumpuk di bagian perut.
Yg membuat aku salfok , iyalah dua dayang yg mengipasi dia. Dua dayang itu amat terbuka, hampir hampir tidak ada sehelai benang pun yg menutupi tubuh mereka. Dari sini, aku bisa liat dengan jelas bagaimana lekuk tubuhnya dan seberapa besar ****** susunya.
Pria itu langsung bertekuk lutut ketika berhadapan dengan si raksasa gajah. "Ada apa gerangan wahai Ganesha ?" kata pria itu.
"Krrish.., dalam setiap legenda, kau adalah seorang yg dapat di percaya jika melakukan setiap misi. Dan banyak sudah Dewa Dewi kuno yg membayarmu , sedangkan aku belum sama sekali menugaskanmu dalam misi-misi sulit"
Pria yg di panggil Krrish ini pun mengangguk dan berkata "Missi apapun akan syaa lakukan demi tuan. Silahkan, misi apakah itu?." ujarnya.
"Aku meminta , agar kau menjelajahi teritorial Kutai. Cari tau apakah kekuatan alam masih seimbang atau tidak. Bila perlu, ambillah kendali sang Lembuswana, agar kau bisa dengan mudah berkeliling dunia"
"Itu adalah tugas yg mudah wahai Ganesha. Tapi , adakah ramalan buat saya?" Krrish meminta sebuah ramalan kepada di kepala gajah.
"Aku ini adalah Dewa kebijaksanaan dan kecerdasan. Dewa kecerdasan tidak mungkin berpaut pada ramalan konyol seperti yg dilakukan oleh orang orang Yunani." sepertinya, sang kepala gajah marah .
"Maafkan saya wahai Ganesha. Saya akan segera turun untuk melakukan missi." Krrish pun berdiri dan meninggalkan kepala gajah itu, namun belum beberapa langkah sang Gajah kembali berkata .
"Walau kau kuat, jangan naif. Berhati-hatilah dengan pelaku pertikaian ini. Jika memang benar dia adalah keturunan dari sang ratu selatan, lebih baik kau mundur dari missi jangan sampai ada ikut campur tangan."
Krrish menoleh dan menjawab. "Baik wahai Ganesha" seraya menganggukkan kepalanya.
Dan berakhir di situlah mimpinya.
Sumpah aku ingin sekali bertemu dengan David dan menceritakan nya juga .
Karna lapar, aku singgah makan di dekat kuburan. Aku memang tidak terlalu lapar, hanya saja perutku memang minta diisi makanan. Jadi aku ingin membeli dua atau tiga gorengan untuk mengganjal perut. Hitung-hitung untuk membuang buang waktu karna aku yg berangkat terlalu cepat pada pagi hari ini.
"Bu.. tiga gorengan. Minta sambelnya dong... Ok makasih" aku duduk di bangku yg agak panjang tepat di dekat jendela agar aku bisa melihat pemandangan kuburan yg estetik. Bukannya estetik, tapi terlalu horortic.
Didekat gerbang kuburan, ada sebuah pohon yg amat besar. Mungkin pohon sawo? aku pun tak tau. Tapi bukan pohonnya yg kubahas, tapi sesosok jiwa yg sedang gelantungan di atas pohon itu .
"Mbak Kunti?" padahl aku hanya mengatakannya dengan berbisik, tapi jiwa itu menoleh ke arahku.
Awalnya ia menyeringai, namun setelah ia sadar bahwa aku benar benar ingin menerawangnya, dia malah membalikkan muka. Bahunya bergetar kecil dan kemudian menghilang.
Apa ini? Apa itu?
***
"Hah? Krrish?" David terheran heran ketika aku mengatakan nama yg ada di dalam mimpiku.
"Iya Krrish.." aku mengernyit "Emng kenapa segitunya kau kaget?"
Tanpa menjawab , ia berdiri dan menyuruhku untuk mengikutinya ke dalam perpustakaan. Aku hanya menuruti perintahnya, karna mungkin ia menemukan suatu petunjuk.
"Aku tau nama itu berasal dari mana.." ujarnya ketika di jalan.
"Oh.. dari perpus? kata benda atau suku cadang?" ketika aku berkata seperti itu, ia berhenti di depanku. Dan ia berbalik ke arahku.
"Dari buku tolol" seusai mengatakan kalimat itu, ia kembali berjalan ke depan. Seburuk itukah pernyataanku?
Setelah beberapa menit, kami sampai di depan perpustakaan. Sebuah bangunan yg terpisah sendiri dari sekolah. Di dalamnya terdapat dua ruangan, yaitu ruang membaca dan ruang laboratorium. Di Aula, kita disuguhkan dengan berbagai macam buku yg ada di dalam rak rak buku yg berjejer dengan rapi. Mulai dari tentang politik, ilmu alam, pembudayaan, mytologi, dan legenda .
Ada banyak buku legenda dan mytologi di perpustakaan kmi. Contohnya, mulai dari cerita Hercules, hingga cerita si Cupid.
Buku buku tokoh prasejarah pun juga ada. Seperti , Sherlock holmes, Arsen lupin, Khaled bin walid, Albert einstein, Nicola tesla, dan masih banyak lagi.
David berhenti di suatu sudut rak buku. Ia mengitarinya dan akhirnya mendapatkan buku yg ia maksud. Ia memberikan kode ke aku untuk mengikutinya ke ruang baca.
Sesampainya kami di ruang baca, kami duduk agak jauhan dari para circle wanita. Bukan karna apa, tapi kami tidak ingin pembicaraan terbuka kami diketahui orang lain.
"Aku sempat membaca buku ini sekitar beberapa bulan yg lalu" katanya sambil membuka buku itu "Awalnya aku hanya iseng membaca , dan akhirnya aku menemukan fakta menarik bahwa di India sekalipun memiliki tokoh legenda seperti Gatot kaca yg kmu mimpikan sebelumnya" ketika ia mencari cari halaman itu, aku terkejut dengan apa yg ia buka dan ia tunjukkan ke aku. Aku melihat selembar bab yg bejudul, 'Munculnya sesosok Krrish.'
Aku mengernyit "Jadi maksudmu..."
David mengangguk pasti "Iya benar. Krrish ada di legenda India." katanya.
"Wait! tapi yg kulihat, dia di Indonesia man. Aku kenal sekali, di India bagian mana yg jalannya ada rambu lalu lintas bertuliskan dilarang parkir?" protesku.
"Tapi ini faktanya di India.. ." ujarnya bersikeras.
"Yg namanya legenda bukan fakta Vid" kami semua terdiam.
Ya memang benar , jika kita mencari logika atau fakta. Kedua hal tersebut tidak berlaku di dalam dunia legenda dan mytologi.
Tiba tiba aku menemukan suatu kemungkinan.
"Jika semua yg ada di dalam legenda dan mytologi Agak mustahil, bagaimana jika kita sangkut pautkan dengan pergeseran zaman , dan teknologi yg ada di dunia nyata? sehingga peradaban mereka sedikit demi sedikit berpindah ke suatu tempat yg berbeda?" kataku.
David kemudian tersenyum "Itu adalah kemungkinan. Fatal, jika semua bagian mytologi ada di Indonesia, berarti.. ." entah bagaimana pemikiran kami sama .
"Pasti ada cara masuk ke dalam dunia mereka dan ada suatu jalan yg menghubungkan satu kubu dengan kubu lainnya?" itulah yg kami katakan secara serempak.
Sedetik kemudian , aku menyadari bahwa ada seseorang yg mengawasi kami dari tempat lain.
Aku menoleh ke kanan dan ke kiri, tapi tidak ada selain circle wanita tadi. Akhirnya aku tak mau ambil pusing dan memilih untuk tetap seperti biasanya.
"Bagaimana jika aku tanyakan kepada penghuni di Rooftop?" ajak ku ke David .
"Yakin?" David berdiri dan membuka pintu keluar ruang membaca.
"Emangnya kita ke dukun? gak kan? ya udah tanya aja siaapa tau mereka tau kan?" aku berada tepat di belakang David, aku berusaha meyakinkan dia tentang pemilihan ini.
Ia menghela nafas.
"Ok... aku turuti. Tapi kapan?" tanya nya.
"Sekarang" dengan cepat aku pergi meninggalkan ia yg masih terheran heran. Karna di perpustakaan tidak boleh ada keributan, jadi aku hanya berjalan cepat. Ketika sudah di luar perpustakaan, dengan kecepatan penuh yg ku bisa aku berlari menuju Roofftop sekolah .
Sesampainya di sana, aku melihat ada beberapa siswa adik kelasku yg sok soan bermesraan. Aku pun juga melihat hantu yg kemarin melotot marah kearah para siswa dan siswi itu, aku sedikit mendengar ucapannya .
"Jangan sentuh tempat itu.." aku agak mengernyit. Lalu aku berjalan menuju kerumunan itu .
"Pergi!" perintahku .
"Hehei... ada Kaka kelas sok jagoan ya guys ya" para wanita tertawa mendengar itu .
"Kami yg pertama bro... lu biarpun kakak kelas bakalan gwa remas.." Dia berdiri dengan sombongnya .
Ketika ia berdiri , dengan cepat aku cengkram dadanya yg tak berotot itu , kemudian langsung ku tarik ke bawah.
"Aaaaa.....aa ... a.. aaaa.. ." ia berteriak kesakitan. Ketika setengah tubuhnya melengkung kebawah, ku hajar bagian pelipis kirinya, kusikut lehernya, dan ku tendang ulu hatinya. Bukan terlempar, ia hanya terambang dan Kembali ketempat, karna masih ku cengkram dadanya yg tak berotot.
Kulirik kebelakang , kupikir yg di belakang ku itu adalah David. Ternyata adalah hantu Rooftop. Ia kegirangan melihat anak ini ku hajar .
"Ampuun ampuun kami pergi kok pergi.. ." kulihat para wanita menunduk karna malu. Ku pastikan dulu mereka pergi dengan rapi. Lalu aku duduk di tempatku.
Setelah aku menghela nafas, hantu tadi mendekat ke arahku dan duduk di pinggiran sofa dengan gaya kaki yg disilangkan.
"Jadi, kau kenal aku?" tanyaku di dalam hati. Aku tau pasti dia mendengarnya. Hantu itu mengangguk.
"Kenapa kau kenal aku? karna aku sering di sini?" ku tanya lagi.
Ia kembali menganggukk, setelah itu memberikan kode menggeleng.
Aku dibuatnya bingung.
Ia menunjuk dadanya , kemudian menunjuk ke arah dadaku. Aku tak mengerti apa maksudnya .
Ntah lah ,
"Kamu bisa ngomong gak?" tanyaku dan ia mengangguk "Trus kenapa gak ngomong?"
Kemudian ia menyeringai dengan gigi giginya yg kuning dan bertaring. Wajah keriput nya mulai memudar, seiring senyumnya yg merekah. Rambut nya yg berantakan dan mengerikan perlahan agak rapi namun masih berantakan. Matanya yg merah kini berubah putih dan pupil mata yg berwarna abu abu indah. Giginya yg tadinya kuning dan bertaring pun berubah menjadi bersih tanpa noda, walaupun gigi taringnya masih ada.
Hantu yg tadi kulihat dan sekarang jauh berbeda total. Kini yg kulihat hanyalah hantu yg cantik. Wajah mulus dengan kulit bening, rambut lurus namun agak berantakan. Giginya putih bersih namun bertaring , bola mata berwarna abu abu indah dengan bulu mata lentik yg indah .
Cantik dan indah , itulah kesanku kali ini dengan hantu ini.
"Terima kasih sudh menginginkan aku berbicara denganmu." ia tersenyum dengan senyum yg mampu membuat kalian terdiam seketika.
Apa ini? Apa itu?.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments