Guru Baru .

Kembali aku bangun pagi. Di pagi hari yg tetap sama aroma dan suasananya. Selepas dari kejadian penculikan dan hilangnya data tentang sahabatku David, aku sama sekali tidak niatan hidup karna gak ada lagi yg membuatku bergairah.

Kecuali pacarku.

Tadi malam dia menanyakan aku kemana setelah belanja di Kantin .

Agak sulit menjawabnya , jadi aku alasan sakit perut karna makan tahu tek tek dibelakang Sekolah. Ia memaklumi hal itu dan menyuruhku untuk memakan timun banyak banyak. Ingin rasanya aku jalan berdua dengannya di Pasar malam atau di Mall. Hanya saja aku harus membiasakan diri untuk tidak boros karna sekarang aku juga kerja sambilan.

Setiap hari Minggu aku dikontrak di Gramedia sebagai pengganti karyawan yang cuti. Tapi pekerjaan pokokku ialah membantu juru masak di Kedai Coto Makassar.

Sebenarnya aku bukan dibidang Coto Makassarnya , tapi aku berada dibidang khusus kategori masakan berbumbu. Seperti masak kurma , ayam bumbu Bali, tumisan saus tiram, dll. Apa kalian penasaran dengan siapa dan dimana ayahku?. Ayahku seorang Marinir dan dia pergi ke Philipina untuk menjadi pengawas area kriminalisasi wilayah lautan yg disana. Untuk ibuku, aku tak tau. Ayahku pernah berkata ibuku baik baik saja tapi lagi tidak ada di Rumah. Ntahlah di mana ia , yg jelas aku tak ingin menanyakan sesuatu yg tak perlu.

***

Tidak usah dijelaskan setelah aku bangun tidur ngapain, yg jelas aku sekarang sudah berada di tempat kerja.

Ada banyak sekali wanita sexy yg berseragam mini di sini. Karna ini Mall, tak heran banyak wanita wanita yg menggoda iman.

Contohnya wanita yg disampingku ini , Claudya. Ia berbody bagus yg kerap sekali pelanggan melirik ke dia. Bahkan , minggu lalu ia pernah digombali pelanggan dengan gombalan cincin tunangan.

"Yo.. tolong ya susunkan komik ini di sana, setengah jam lagi ada pelanggan..." ia menyerahkan satu dus komik Jepang kepadaku.

"Ok " ku ambil alih dengan cepat karna kulihat ia mengangkat dus itu agak kesusahan.. masalhnya , bukan kesian dia keberatan. Aku terpana oleh kecantikan Claudya .

"Maaf.. kenapa Yo?" ia menegurku dan kini sedang menatapku bingung. Wajahnya sangat dekat .

"Aaaah... iya iya ehem.. aku sedang , anu .. apa ya . tadi itu .. apasih.. maaf aku deluan ya.." baru saja aku berbalik , ia membisikkan sesuatu ke telingaku.

"Kamu lucu kalo gelabakan habis liat keringatku lho.. gemesnya .. "

Kalian pernah liat Tom di serial Tom and Jerry jika bergetar dari atas sampai bawah? begitu lah keadaanku sekrang .

"Mohon kerja samanya ..." aku bergegas meninggalkan tempat novel Jepang menuju rak novel budaya.

"Itukan rak novel..."

"Aku tau! cuman mau berbelok aja " Sebelum ia tau aku salah tingkah, aku bergegas berbelok dan berjalan menuju rak komik Jepang .

"Ehem ehem.." aku mendengar teguran ehem ehem dari Sofia .

"Hah?" .

Aku alihkan fokusku kekerjaan. Untuk membayangkan saja , aku udah tak sanggup untuk melihat kecantikan Claudya .

"Rio.. ini gaji bulan ini, semangat ya.. untuk ukuran karyawan cadangan kamu giat juga lho.." eksekutif paling berwibawa di Gramedia ini memberikan aku sebuah amplop.

Eksekutif ini terbilang cukup muda, dia hanya berjarak usia dua tahun di atas ku. Dia juga lumayan bijaksana dan baik hati. Hampir tak ada yg membencinya di sini, terlebih untuk para wanita .

"Iya terima kasih eksekutif Tari. Saya bakalan lebih giat lagi." yah.. namanya Tari.

"Iya, bagus .." ia berbalik dan jalan ke dalam ruang eksekutif.

Cukup lama aku menyusun komik ini, karna ada banyak sekali komik Jepang yg barusan diimpor. Bahkan ada juga komik yg booming .

"Huh.." aku melihat jam tanganku.

"Ah.. setengah jam aku kerjakan.." Kurasakan bahwa bajuku bagian belakang agak basah karna keringat.

Karna lelah , aku duduk di samping box komik yg lagi obral. Yah paling tidak , belum banyak pelanggan lah .

Aku membuka kancing atas bajuku dan mengibas-ngibas bagian depan bajuku untuk menghilangkan keringat yg ada di punggung ku.

Sekitar sepuluh menit, Gramedia akhirnya mulai ramai. Mulai dari keluarga, pacaran. Hingga sahabat sahabat yg sedang memilih buku ada di sini. Terkadang aku suka dengan sahabat-sahabat yg asik memilih buku dan saling berbagi pengetahuan tentang bacaan apa yg di rekomendasikan sesuai kriteria kesukaan genre masing masing sahabat mereka. Ada juga beberapa pacaran yg sedang asik membaca sambil menegur pacarnya apabila ada sebuah novel yg menurutnya bagus.

Kulihat Claudya sedang sibuk melayani para pembeli yg mengantri, karna tugasnya kasir .

"Kak.. bisa minta tolong gak Carikan buku sejarah ?" aku menengok ke arah adik kecil yg manis itu. Ku perkiraan dia anak sd.

"Sejarah apa ya dek?" tanyaku sambil senyum.

"Sejarah hilangnya kepala Rio.." tiba tiba aku mendengar suara bisikan tapi agak nyaring hampir terdengar seperti teriakan. Suara itu berasal dari kakek kakek yg ada dibelakang anak kecil ini. Mata kakek kakek itu berwarna hijau yg sangat menakutkan. Ia memiliki aura gelap yg tidak manusiawi. Sedetik setelahnya ia berubah wujud menjadi seekor monster .

Kepalanya menjadi buaya, tubuhnya membesar, tetap seperti manusia namun dipenuhi kulit buaya . Ekornya tiga , dan memiliki empat tangan tentakel di punggungnya. Disetiap tentakel ada semacam benda tajam yg dilumuri cairan berwarna ungu. Mungkin racun ganas ?

Aku menoleh kanan dan kiri, kemudian aku baru sadar. Bahwa ini bukan duniaku. Seolah olah waktu terhenti . Semuanya berhenti bergerak, namun anehnya . Tak ada satupun obyek yg dapat aku sentuh.

"Mati!" tentakelnya menyerang .

Empat empatnya lho, bukan cuman satu. Aku melompat ke samping kanan dan berlari ke rak buku kimia .

"Sofia !" teriakku , dan keluar lah si hantu cantik jelita dari kiss markku.

"Giliran yg serem serem manggil aku, giliran dapat yg bening gak ingat aku.." ia cemberut.

"Sempat sempatnya?" aku menghindar dari serangan tentakel.

"Habis kamunya sih..." ia sih tak usah menghindar , toh semua tentakel tembus juga .

"Ya sudah iya maaf.." kataku.

Ia tersenyum. Kemudian ia berbalik ke arah monster itu dan entah apa yg dilakukan nya monster itu terpental agak jauh .

"Keren.." aku yg dari tadi menghindar kini mendekat ke Sofia .

"Iya dong.. siapa dulu?"

"Jadi? udah gak ngambek nih..." tanyaku.

Dia mengangguk.

"Demigod dan spirit? ini sangat mengagumkan...hahhaa" monster itu kembali tertawa .

Hah? Demigod ?

"Awas .." spontan aku melompat kedepan dengan gaya setengah kayang.

Tentakel itu terlalu elastis sehingga mampu menyesuaikan diberbagai posisi dan berbagai jarak.

Sang buaya menganga dan menembakkan sesuatu seperti cahaya hijau.

"Minggir" Sofia mendorongku dan membuat aku tersungkur ke kiri.

Untung saja aku di dorongnya. Jika tidak aku pasti akan terkena cairan asam yg sangat mengerikan itu.

"Apa ini dimensi retakan?" tanyaku

"Bukan.. ini seperti, menghentikan waktu , masa , dan objektivitas. Tak ada yg bisa di sentuh kecuali orang yg di dalamnya." aku paham. Justru itulah mengapa semuanya terlihat menjadi berhenti, dan sama sekali tak bisa di sentuh.

"Eh btw... kamu sepertinya udah terbiasa dengan kejadian ghaib gini ya.." celetuk Sofia .

"Ya.. gabut aja" jawabku asal.

Sofia mengernyit.

"Sekrang aku mau berfikir bagaimana cara..."

"Mengalahkan ku? hahahha... tak bisa tidak akan bisa.. karna kau belum memiliki perunggu langit atau emas Romawi. Atau bahkan, kau juga belum punya perak bulan. sama sekali tidak bisa ahahah..." teriaknya .

"Perunggu langit?"

"Senjata khusus buat mengalahkan mereka" jelas Sofia .

"Oh.. bentar .." kalau itu, aku ada .

Bukan perunggu langit, tapi...

Aku mengambil sebuah pedang pedangan kecil yg panjangnya hanya sebatas penggaris .

"Pedang mainan?" ucap Sofia .

"Liat saja .." jawabku pede.

"Hahagah... sini nak sini sini, satu tebasan gratis buatmu sini sini.."

Jika memang dia yg membuat dimensi ini, maka aku hanya perlu menghilangkan kesadarannya .

Aku berlari ke arah sang monster, lalu aku melompat dengan tinggi dan menancapkan pedang mainan ini ke lehernya , lalu menggoroknya kesamping , alhasil keluar lah darah hijau dari leher itu..

"Siaal... kenapa bisa mempan.. aaaargghhh.." ia terjatuh .

"Nyesal kan ? satu serangan gratis? kau tau apa? ini bambu kuning hahaha"

Ya bambu kuning , aku mendapatkannya dari seseorang. Ia dulu bercerita tentang perjalanannya yg menakjubkan. Dahulu aku menganggapnya itu hanya sebuah cerita untuk menghiburku belaka. Tapi kini cerita itu aku ambil semua untuk pertarungan ku ini.

"Gorok leher, maka itu membuat monster kehilangan kesadaran untuk sekitar tiga Minggu" ujarku.

"Brengsek... tau dari... aargghh... " tak lama kemudian perlahan dimensi kembali pulih .

"Bye biawak" dan dunia pun kembali semula.

"Kok bisa?" Sofia terheran heran.

"Ada seseorang yg menceritakan pengalamannya dalam petualangannya. Dan akhirnya ada manfaatnya juga" kusimpan kembali senjata itu.

"Kak... kakak ngomong sama siapa?"

Astaga aku hampir lupa, kalau dimensi sudah jadi normal ...

"Adek tadi mau ke buku sejarah ya?"

Ia mengangguk

"Nah ayo.."

***

"Aduuh capek ya Yo.." Claudya datang kesampingku.

"Ya begitulah" ujarku gugup.

"Pulang bareng yok.." ia merangkul lenganku.

Itu terlalu cantik, karna ia memakai rok mini dan seragam kerja yg super ketat sehingga lekukan tubuhnya sangat mencolok .

"Anuu.. aku naik angkot kok belum ada motor" padahl aku emng masih trauma naik motor .

"Aaah.. uculnya.. biar aku aja yg ngebonceng ya " ia menarik lenganku dan aku pun terpaksa mengikutinya.

-

"Pegangan dong Yo.." aku yg sudah duduk di belakangnya agak gelagapan ketika ia suruh aku pegangan .

"Hah? gak usah gih.." aku berusaha menolak.

"Gakpp yo.. pegangannya itu di sini." ia menaruh kedua telapak tanganku di atas pahanya

"Hah? " aku terheran .

"Jangan 'hah'...udah gitu aja .." kemudian ia menancap gas .

Motornya Vario techno. Yah motor biasa, tapi yg bikin tidak biasa itu adalah dia nya! bukan motornya .

Untuk sementara kudiamkan dulu tanganku diatas pahanya .

"Lewat sini ya ?" tanya Claudya. Ia berniat mengantarkan ku sampai rumah .

"Iya" jawabku .

Ia berbelok di tikungan lampu merah , kemudian terus melaju ke arah perbukitan dan memasuki gang perumahan.

"Lurus belok .. ya sip ini rumah ku." Aku pun turun dan tak sengaja tanganku yg tadinya terjepit merasakan gesekan surgawi.

"Maaf " tanpa sadar aku meminta maaf yg tak perlu.

"Hehehe... oh iya kamu tinggal sendiri?" tanya nya .

"Iya , ayahku keluar kota bersama ibuku."

"Oh ya? wisata ? "

"Gak , pekerjaan."

Ia turun dari motor dan menghampiriku.

"Aku nginap di rumahmu ya.. please..."

Hah?

Oi oi...

Pembaca Budiman, ini hanya kebetulan atau biasa di sebut hoki.

Keberuntunganku sudah kupakai.

"Tapi nanti..."

"Udah tenang aja, biar aku yg bersih bersih rumahnya , kan aku numpang semalam. Kamu juga bangun pagi kan buat berangkat sekolah?"

Aku mengangguk.

"Nah ok.. markir motornya di mana?"

Ku tunjukkan lha tempat yg seharusnya ditempati kendaraan ayahku , tapi di garasi ini kosong lompong .

Kubuka pintu rumahku dan aku ajak dia ke kamar tamu, tapi alih alih mengikuti, ia malah masuk ke kamarku.

"Ini kamar mu kah?" tanyanya.

Waduh, aku lupa kunci kamar.

"Anu.. aku punya kamar khusus tamu kok" ajakku.

"Gak! aku maunya satu kamar sama kamu" ia langsung lengos ke kamarku.

"Kamu gak pernah matiin lampu ya klo ninggalin rumah?" tanya nya .

"YA.. sering lupa." baru saja aku menaruh tas, ia sudah rebahan di kasurku .

"Ya udah ku tinggal ke kamar mandi dulu ya." Aku berbalik dan meninggalkannya ke kamar mandi .

Ampuuun.. apa yg kulakukan? bisa bisanya aku biarkan cewek selain pacarku masuk ke rumah dan tidur satu kasur denganku ?

Aku mencuci muka , menggosok gigi , dan akhirnya mengeringkan semuanya dengan handuk.

Ketika aku ke kamar ia sudah tertidur pulas .

Aku menghela nafas dan pergi tidur disampingnya . Tapi setelah itu, aku kemudian berfikir. Karna takut akan kejadian aneh, jadi aku lebih baik mengalah dan tidur di bawah.

Aku tak mau jadi bahan perbincangan yg gak gak dengan seorang wanita yg aku pun tak tahu apa apa tentang keluarganya .

-

"Yo... banguun udah pagi iiih.." aku terbangun akibat suara Claudya yg diikuti tubuhku yg di guncang guncangkannya .

"Jam ?" tanyaku lalu menguap.

"Sudha jam setengah tu..." tanpa di lanjutkan aku tau jam berpaa itu.

Dengan sigap aku berdiri dan mengambil handuk.

"Parah..." aku berlari ke kamar mandi .

Karena tak ada apa apa lagi yg perlu diceritakan. Aku akan skip ke bagian di Sekolah .

Sesampainya di Sekolah, aku kembali ke kelas David. Aku mengecek kembali apakah ia ada atau tidak. Dan ternyata tidak .

Aku berjalan menuju kelasku , di dalam sana ada banyak kegaduhan .

Seperti anak anak wibu yg berteriak 'saya akan jadi hokage' dan menceritakan alur film Naruto.

Ada juga para army yg meneriaki idol grup BTS ketika melihat Poto doi.

"Hallo bre... kayaknya kmu bakalan senang deh dengar ini" Bagus, maksudku... namanya Bagus. Ia salah seorang ranking ke tiga setelah aku dan Firda.

"Kabar apaan bre." aku duduk ke bangku ku dan menaruh tas.

Baru ingat kalau aku piket, dan aku bergegas pergi ke belakang pintu untuk mengambil sapu yg di gantung di belakangnya .

"Wali kelas kita mengundurkan diri. jadi yg menggantinya guru baru." lanjut Bagus .

"Oh ya?" ku ambil sapu ijuk yg gaya sapunya seperti artis Korea belah tengah.

"Yoi.. katanya dia dari kuliah Politeknik."

Aku merasakan hawa hawa yg janggal.

Guru baru ya

..

"*"

Ilustrasi Claudy

ilustrasi si bertopeng

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

ilustrasi gambarnya👌

2023-07-17

0

lihat semua
Episodes
1 Entahlah !.
2 Apa Itu?
3 Baru Tau..
4 Itulah Kesimpulannya .
5 Guru Baru .
6 Si Guru Baru
7 Pencarian.
8 Siang dan Senja Kami yg Terakhir
9 Perpisahan Mendadak.
10 SAMPAI!
11 Menjadi Wisatawan di Pondok, Sangat Menyenangkan...
12 Berlatih Tanding .
13 2vs3
14 Latihan Robek Bendera Mingguan .
15 Kubu Langit dan Kubu Bumi.
16 Gagal
17 Hasil Akhir .
18 Bertamasya ke Masa Lampau dengan Sang Ibu..
19 Bertamasya ke Masa Lalu dengan Sang Ibu (2)
20 Cinta Murni .
21 Kecerdasan Sang Komandan .
22 Demigod Terkuat di Pondok
23 Murkanya Seorang Aden
24 Duel Maut
25 Lord Kaio.
26 Aku Menyukaimu Monyet!
27 Awal Dari Rencana Besar
28 Rumah Baruku
29 Ke Campus
30 Teman Baru
31 Kelas 5 A
32 Misi
33 Persiapan
34 Bunker 99
35 Wow!
36 Pergi .
37 Kota yang Sunyi
38 Kejadian Lagi
39 Lapar? Nasi Goreng Solusinya.
40 Firasat
41 Sang Pendeta
42 Guardian
43 Pertarungan Gereja
44 Leluhur Buaya
45 Raja Buaya Yang Pensiun
46 Kalong Goa Kal-Bar
47 Teriakan Sang Kunti
48 Kunti -Chan Yang Wibu
49 Duel
50 Bebas
51 Bergabung Dalam Pertempuran
52 Akhir Dari Pendeta
53 Mimpi Buruk Lagi
54 Deja vu
55 Benang yang menggumpal.
56 Waiters yang Panik
57 Tawaran .
58 Pria Dalam Ramalan
59 Geng Motor
60 Duel (1)
61 Duel(2)
62 Bertukar Informasi
63 Cerita Masyarakat (1)
64 Cerita Masyarakat (2)
65 Cerita Masyarakat (3)
66 Cerita Masyarakat (4)
67 Cerita Masyarakat (5)
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Entahlah !.
2
Apa Itu?
3
Baru Tau..
4
Itulah Kesimpulannya .
5
Guru Baru .
6
Si Guru Baru
7
Pencarian.
8
Siang dan Senja Kami yg Terakhir
9
Perpisahan Mendadak.
10
SAMPAI!
11
Menjadi Wisatawan di Pondok, Sangat Menyenangkan...
12
Berlatih Tanding .
13
2vs3
14
Latihan Robek Bendera Mingguan .
15
Kubu Langit dan Kubu Bumi.
16
Gagal
17
Hasil Akhir .
18
Bertamasya ke Masa Lampau dengan Sang Ibu..
19
Bertamasya ke Masa Lalu dengan Sang Ibu (2)
20
Cinta Murni .
21
Kecerdasan Sang Komandan .
22
Demigod Terkuat di Pondok
23
Murkanya Seorang Aden
24
Duel Maut
25
Lord Kaio.
26
Aku Menyukaimu Monyet!
27
Awal Dari Rencana Besar
28
Rumah Baruku
29
Ke Campus
30
Teman Baru
31
Kelas 5 A
32
Misi
33
Persiapan
34
Bunker 99
35
Wow!
36
Pergi .
37
Kota yang Sunyi
38
Kejadian Lagi
39
Lapar? Nasi Goreng Solusinya.
40
Firasat
41
Sang Pendeta
42
Guardian
43
Pertarungan Gereja
44
Leluhur Buaya
45
Raja Buaya Yang Pensiun
46
Kalong Goa Kal-Bar
47
Teriakan Sang Kunti
48
Kunti -Chan Yang Wibu
49
Duel
50
Bebas
51
Bergabung Dalam Pertempuran
52
Akhir Dari Pendeta
53
Mimpi Buruk Lagi
54
Deja vu
55
Benang yang menggumpal.
56
Waiters yang Panik
57
Tawaran .
58
Pria Dalam Ramalan
59
Geng Motor
60
Duel (1)
61
Duel(2)
62
Bertukar Informasi
63
Cerita Masyarakat (1)
64
Cerita Masyarakat (2)
65
Cerita Masyarakat (3)
66
Cerita Masyarakat (4)
67
Cerita Masyarakat (5)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!