Timbul rasa tak bisa di artikan

Jam pulang kerja, olive dan ratih yang berjalan beriringan bersama dengan karyawan lain yang hendak meninggalkan kantor.

Suasana saat ini sangat ramai karena banyaknya manusia yang berbondong - bondong keluar gedung hanya untuk cepat pulang kerumah mereka.

Olive dan Ratih pun tak lupa ikut keluar meninggalkan kantor itu menuju parkiran mobil,namun saat hendak me masuki mobil Ratih, mata olive melihat pria yang di restoran itu masuki sebuah mobil bersama pria lain yang berwajah sama namun sedikit berbeda.

" Ada apa live?" tanya Ratih dari dalam mobil, Ratih yang melihat olive yang tak kunjung masuk ke dalam.

" Eh, gak ada koq,ayo kita pergi." jawab olive sambil duduk di kursinya dan langsung menutup pintu mobil itu.

Olive dan Ratih pun meluncur meninggalkan parkiran gedung itu, dengan hati riang dan mengobrol seperti biasa olive dan Ratih memilih singgah di suatu tempat.

" Lah, kita mampir kesini rat?" olive menoleh ke Ratih meminta jawaban, saat mobil Ratih membelok ke sebuah ruangan parkir.

" Iya, aku ingin membeli sesuatu, temanin aku ia" jawab Ratih simpel.

" Ok deh." jawab olive.

Mereka pun memasuki parkiran mobil dan meninggalkannya, setelah masuk kedalam mall itu Ratih sibuk melihat - lihat beberapa toko baju, niat Ratih ingin membelikan beberapa baju kerja untuk sahabatnya itu sekalian dirinya.

" Ayo, kita masuk ke toko itu, kayanya banyak baju yang bagus - bagus." ucap Ratih sambil menarik tangan olive yang masih terdiam itu.

Setelah berhasil membujuk olive untuk menerima tawarannya, olive pun mengikuti langkah Ratih untuk berbelanja baju untuk kerja.

Setelah membeli apa yang mereka cari, mereka pun bergegas keluar dari toko itu, mereka pun pergi ke parkiran mobil untuk mengambil mobil Ratih.

Mobil yang terparkir kini sudah berada di luar gedung mall itu menuju arah pulang, namun bukan Ratih namanya jika tak mampir lagi.

Ratih mengajak olive makan sesuatu di pinggir jalan yang saat itu suasananya sangat ramai pengunjung, iya di warung kaki lima seafood bakar, olive dan Ratih pun tergoda untuk segera mencicipi hidangan itu.

Dengan mulut yang sudah penuh itu, olive dan Ratih berlomba - lomba mencicipi semua makanan yang mereka pesan.

Olive dan Ratih tak perduli dengan tatapan di sekitar mereka yang melihat ke arah mereka berdua,dengan santainya mereka menghabiskan semua yang di atas meja itu, dengan canda tawa mereka berdua, yang tak di sadari waktu sudah semakin malam.

Mereka pun akhirnya pulang, olive yang di antar Ratih hingga depan kostnya tak di iringi dengan Ratih, karena sudah larut Ratih pun memilih pulang dan berpisah di depan kost olive.

Kini olive yang sudah selesai mandi, memilih langsung merebahkan tubuhnya yang lelah, sejak pulang dari kantor olive tak langsung istirahat.

" Hufff,,, lelah sekali." ucap olive dengan dirinya sendiri sambil melihat ponsel yang ia genggam.

Sangking keasikan iya melihat- lihat semua fotonya tadi bersama ratih, lelah, dan ngantuk pun menghampiri, akhirnya beberapa detik terakhir olive sudah di alam mimpi.

Sedangkan Ratih baru aja sampai rumah sudah di sambut oleh kedua orang tuanya, Ratih menceritakan waktunya bersama olive.

Senyum orang tua Ratih tak bisa mereka tutupi lagi, mereka sangat mengenal keluarga olive sedari Ratih dan olive masih duduk di bangku sekolah dulu.

Waktu pun terus berlalu, tak terasa sudah sebulan telah berlalu, olive yang kini sedang melihat jam dinding di ruang kerjanya, entah apa yang olive pikirkan kini olive hanya melamun sesaat, hingga sebuah suara mengagetkannya.

" Mba olive." ucap pria yang mendekati meja olive, saat itu olive pun tersadar karena suara itu.

" Eh, mas Bayu, ada apa mas?" tanya olive, yang melihat ke arah Bayu yang berdiri di meja olive.

" Kamu, ada waktu gak siang ini?" tanya Bayu ragu.

" Emmm, gak tau mas, kenapa?" tanya olive lagi.

" Aku, aku mau ajak makan siang bareng." ucap pria itu malu.

" Lihat nanti ia mas, bukan menolak hanya saja saya takut gak bisa menepati janji jika saya berjanji." ucap olive memberi pengertian.

Selain Ratih dan Diana yang mulai mengenal olive ada satu lagi pria yang berusaha mendekatinya ia juga satu divisi dengannya iya itu bayu.

Lagi dan lagi olive pun pergi dengan Ratih sahabatnya itu untuk makan siang di kantin, namun bukan hanya Ratih aja namun ada Diana dan bayi juga yang ikut nimbrung di meja mereka.

Canda tawa mereka berempat pun pecah begitu saja, hingga membuat keramaian tersendiri di ruang kantin itu.

Sore hari saat jam pulang kerja, seperti biasa olive dan Ratih pulang bersama sejak olive di trima kerja di gedung yang sama oleh Ratih, mereka pun mengobrol sepanjang jalan, hingga Ratih memilih singgah di sebuah cafe yang tak jauh dari taman kota.

" Rat, kita mampir kesini?" tanya olive

" Iya, ayo aku mau ngomong serius ma kamu." ucap Ratih yang sukses langsung menarik tangan olive hingga tubuh dan langkah olive mengikuti masuk kedalam cafe itu.

Setelah dapat kursi dan meja olive pun duduk sambil memesan sesuatu di cafe itu hingga datang.

Saat olive sedang menikmati obrolan mereka saat Ratih meminta pindah bersama olive, olive awalnya terkejut namun ia fahami keras kepalanya temanya itu, mau tak mau ia mengiyakannya agar tak banyak bertanya lagi.

Saat asik menikmati suasana,olive dan Ratih yang sudah ingin keluar cafe itu tiba- tiba di pertengahan jalan Reyhan berpapasan dengan olive.

Pria itu pun langsung menghentikan langkahnya dan mendekati olive dan Ratih yang saat itu mereka masih menyisakan obrolan yang tak penting,hingga sebuah suara menghentikan langkah mereka berdua.

" Tunggu." ucap pria tinggi itu sambil mendekati olive yang melihat ke arahnya.

" Wah, kita bertemu lagi." ucap Reyhan dingin dan angkuhnya.

" Kamu." ucap olive terkejut.

" Kenapa?" ucap Reyhan lagi.

" Bapak, bukanya pria yang waktu itu iya?" ucap olive mengingat sesuatu.

" Iya, kamu harus membayar hutang mu, jas ku kotor karena ulah mu waktu itu." ucap pria it

" Tapi pak, kan yang salah pelayan itu bukan saya?" bela olive.

" Saya gak mau tau, kamu bayar hutang mu atau." ucapan Reyhan terhenti karena sebuah suara yang memanggilnya.

" Ingat, jika aku bertemu kamu lagi, kamu belum bisa membayar hutang mu, lihat aja akibatnya." ucap Reyhan berbisik di telinga olive, dan pergi meninggalkan olive yang masih bingung di buatnya.

" Kamu gak apa live?" tanya Ratih.

" Aku, gak apa rat, ayo kita pulang." ucap olive yang duluan melangkahkan kakinya.

" Live, tunggu, ( setengah teriak ) cogan ( cowok ganteng ) tadi itu siapa live?" tanya Ratih penasaran.

" Orang aneh." ucap simpel olive, " sudah, ayo kita pergi dari sini." ucap olive lagi.

Ada senyum penuh arti dari seseorang yang duduk di sebuah meja yang melihat kepergian olive.

Mereka berdua pun pergi meninggalkan cafe itu, olive yang merasa bingung dengan tingkah pria yang tak ia kenali itu.

Waktu libur olive di bawa kerumah Ratih, di perumahan elit itu, olive memilih tidur di rumah olive setelah dapat paksaan oleh Ratih saat pulang kerja, mau tak mau olive mengikutinya.

" Pagi om, Tante," sapa olive ramah.

" pagi juga live." ucap Tante Desi.

" Ratih mana live?" tanya om Rama.

" belum turun om." ucap olive.

" Kalian mau joging?" tanya Tante Desi.

" Ia mah." jawab Ratih yang tiba - tiba sudah ada di belakang tubuh olive.

" Baik , mama sama papa ikut iya?" tawar Tante Desi

" " Ayo Tante, biar rame." ucap olive.

Mereka ber 4 pun keluar dari rumah besar itu menuju tempat biasa mereka joging jika hari libur, di sebuah taman yang ada di lingkungan perumahan itu.

Saat mereka menikmati kebersamaan itu tiba - tiba ada seorang anak kecil yang ingin bermain dengan olive dan Ratih, saat Ratih dan olive istirahat di bawah pepohonan yang cukup besar.

" Hay adek." ucap Ratih.

" Kakak." ucap anak lelaki itu yang berlarian dengan teman- temannya.

" Tante." ucap Zidan polos mengingat gadis di hadapannya.

" Adek, bukanya kamu Zidan anak yang malam- malam itu iya?" ucap olive.

" iya." jawab zidan.

olive dan Zidan pun bermain bersama dengan Ratih dan teman- temanya itu.

Hingga membuat orang tuanya panik, mereka berpencar hingga seorang wanita muda menghampiri mereka.

" Daniel, Zidan." teriak Sandra ibu dari Daniel.

" Mami." teriak Daniel.

" Eh, maaf kenapa anak - anak di sini?" ucap sandar yang baru sadar.

" maaf mba tadi mereka bermain berlarian dan tiba - tiba mereka menghampiri kami di sini." ucap olive.

Akhirnya mereka pun mengobrol sambil menjaga ke 3 anak laki - laki itu.sedangkan ayah Zidan sudah pusing di buatnya hingga salah satu anak buahnya menemukan anaknya nya.

" Kak Sandra?" teriak Reyhan yang sudah panik di buatnya.

Sedangkan Sandra sama ke 3 bocil itu hanya tertawa terbahak - bahak.tiba - tiba mata olive bertemu dengan mata Reyhan yang sama- sama saling melihat.

" Kamu?" ucap Reyhan dan olive bersamaan.

" kalian saling kenal?" ucap Sandra bingung.

"Oh, aku baru ingat sekarang kamu bukanya pria di taman itu kan, dan kamu juga yang kemarin di cafe itu kan?" ucap olive menahan kesal.

Ratih yang tau situasinya langsung menarik tangan olive agar tak membuat gaduh, sedangkan Reyhan hanya santai saja merasa tak bersalah, malah ada senyum tipis yang terukir namun di sadari oleh Sandra.

" Zidan, Daniel ,arka, ayo kita pulang ." tawar Sandra.

" Masih ingin main." ucap bersama. Zidan dan Daniel.

Sandra pun memilih tak memaksanya karena memang anak - anak mereka jarang sekali bermain di luar rumah, akhirnya Reyhan dan sandra pasrah mengikuti kemauan anak - anak mereka.

Di sisi lain ada 4 mata yang melihat dengan penuh dengan tanda tanya, iya Tante Desi dan om Rama bingung dengan tingkah kedua bocah kecil itu yang tiba - tiba akrab dengan olive dan Ratih.

Hingga siang menjelang Reyhan pun berhasil membujuk anaknya untuk pulang sedangkan Sandra pun ikut tersenyum bersama ke 3 wanita lain yang melihat tingkah anak dan ayah itu.

" mba, kami berdua permisi dulu iya." ucap olive

" Eh, tunggu." ucap Sandra.

" Ada apa mba?" tanya olive.

" Terima kasih ia tadi sudah mengajak anak - anak bermain." ucap sandra

"Iya mba gak apa." olive tersenyum.

" Oh, iya, kapan - kapan ketemu lagi iya, dan kalian tak usah bingung itu adik ku." ucap Sandra yang tadi sempat melihat senyum tipis Reyhan.

" Oh, jadi pria angkuh itu adik mba?" ucap Ratih ceplas ceplos.

" Iya, maaf ia jika dia bikin kalian tak enak." ucap Sandra lagi.

" Gak apa koq mba." ucap olive.

" Kami permisi dulu mba." ucap Ratih.

Mereka pun berpisah di taman itu.

...****************...

Terima kasih atas komentar dan like nya dan tak lupa klik tanda sukanya, dan mohon maaf jika masih banyak typo yang berhamburan, author hanya manusia biasa yang masih banya kesalahan juga.

Terpopuler

Comments

Dewi Permatasari

Dewi Permatasari

cerita nya bagus thor, tapi klo bs tulisan nya dikoreksi lagi, semangat thor

2022-03-11

1

Suramy Ami

Suramy Ami

semakin seru ceritanya semoga berjodoh

2022-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Bertemu
2 BERTEMU TEMAN LAMA
3 awal yang baru
4 Bertemu kembali
5 Timbul rasa tak bisa di artikan
6 berusaha mengenal
7 mengapa harus dia
8 kisah masa lalu
9 ungkapan rasa
10 menahan rasa
11 menerima cinta
12 ternyata mencintai bos
13 olivea Darmayanti...
14 merindukan mu..
15 penyelidikan Daffa...
16 kesempatan
17 permintaan tanpa menolak
18 alergi Mamy kambuh
19 menunggu kabar
20 sekertaris CEO
21 pertemuan Jeny dan olive
22 kebimbangan reyhan
23 berterus terang
24 mencintaimu
25 rencana jahat
26 cinta yang tak terbalas
27 Jeny dan olivea
28 kecemburuan jeny
29 bertemu mami nayfa
30 pernikahan olive dan Reyhan..
31 pengantin baru
32 gagal membobol
33 bermain solo lagi
34 penyelidikan daffa
35 pertengkaran Jeny dan olive
36 kekhawatiran Reyhan
37 menggoda istri
38 olah raga
39 menggoda
40 sang pangeran iblis
41 ruang interogasi
42 melarikan diri
43 rencana balas dendam
44 istri jelek pemalas
45 kecurigaan asisten robert
46 suara zidan
47 kecurigaan penghuni rumah
48 memanfaatkan
49 aku bersyukur memiliki mu
50 rencana marliana
51 kesibukan ibu muda
52 kesibukan ibu muda part 2
53 korban istri
54 berkumpul
55 perasaan daffa
56 kebodohan Daffa dalam berucap
57 perasaan cinta
58 hobi baru
59 akibat ulah sendiri
60 jus tomat
61 masa lalu daffa
62 mabuk udara
63 rumah mertua
64 troma reyhan
65 agresif
66 dalang sebenarnya
67 kecemasan olive
68 perasaan tak tenang olive
69 positif
70 bertemu jaki
71 kebahagian reyhan
72 Reyhan terjatuh
73 tempat rahasia
74 menemukan lokasi daffa
75 Reyhan amnesia
76 ketemu
77 kekhawatiran olive
78 menemukan lokasi musuh
79 kembali ke kota musuh
80 sahabat lama ayah Reyhan
81 menemukan lokasi Reyhan sesungguhnya
82 menemukan marliana
83 sudah tak bisa lari lagi
84 santapan pembuka
85 menyiksa jaki
86 misi selesai
87 mood olive
88 The end
89 The end
90 The end
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Awal Bertemu
2
BERTEMU TEMAN LAMA
3
awal yang baru
4
Bertemu kembali
5
Timbul rasa tak bisa di artikan
6
berusaha mengenal
7
mengapa harus dia
8
kisah masa lalu
9
ungkapan rasa
10
menahan rasa
11
menerima cinta
12
ternyata mencintai bos
13
olivea Darmayanti...
14
merindukan mu..
15
penyelidikan Daffa...
16
kesempatan
17
permintaan tanpa menolak
18
alergi Mamy kambuh
19
menunggu kabar
20
sekertaris CEO
21
pertemuan Jeny dan olive
22
kebimbangan reyhan
23
berterus terang
24
mencintaimu
25
rencana jahat
26
cinta yang tak terbalas
27
Jeny dan olivea
28
kecemburuan jeny
29
bertemu mami nayfa
30
pernikahan olive dan Reyhan..
31
pengantin baru
32
gagal membobol
33
bermain solo lagi
34
penyelidikan daffa
35
pertengkaran Jeny dan olive
36
kekhawatiran Reyhan
37
menggoda istri
38
olah raga
39
menggoda
40
sang pangeran iblis
41
ruang interogasi
42
melarikan diri
43
rencana balas dendam
44
istri jelek pemalas
45
kecurigaan asisten robert
46
suara zidan
47
kecurigaan penghuni rumah
48
memanfaatkan
49
aku bersyukur memiliki mu
50
rencana marliana
51
kesibukan ibu muda
52
kesibukan ibu muda part 2
53
korban istri
54
berkumpul
55
perasaan daffa
56
kebodohan Daffa dalam berucap
57
perasaan cinta
58
hobi baru
59
akibat ulah sendiri
60
jus tomat
61
masa lalu daffa
62
mabuk udara
63
rumah mertua
64
troma reyhan
65
agresif
66
dalang sebenarnya
67
kecemasan olive
68
perasaan tak tenang olive
69
positif
70
bertemu jaki
71
kebahagian reyhan
72
Reyhan terjatuh
73
tempat rahasia
74
menemukan lokasi daffa
75
Reyhan amnesia
76
ketemu
77
kekhawatiran olive
78
menemukan lokasi musuh
79
kembali ke kota musuh
80
sahabat lama ayah Reyhan
81
menemukan lokasi Reyhan sesungguhnya
82
menemukan marliana
83
sudah tak bisa lari lagi
84
santapan pembuka
85
menyiksa jaki
86
misi selesai
87
mood olive
88
The end
89
The end
90
The end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!