DILY Bab 4 ~ Sekalian Ajah Nyebur

Ritz sengaja membawa putrinya keluar rumah, suasana malam yang cukup indah dengan bintang yang bertaburan di langit, menambah keindahan malam hari.

Pria itu rencananya akan membawa Ayana ke suatu tempat, ponselnya yang sejak tadi sore terus bergetar tidak di hiraukannya sama sekali.

Rupanya, sang kekasih sudah beberapa kali menghubungi Ritz, mulai dari mengirim pesan biasa, watsapp dan telefon tetap saja tidak mendapatkan balasan.

"Ritz kemana sih, apa ia lupa kalau malam ini akan ada makan malam dengan orang tuaku?"

Maira sungguh dibuat kesal dengan sikap acuh kekasihnya, untuk pertama kalinya dalam hidup wanita itu bertemu dengan pria tampan yang dingin dan juga angkuh.

Jika bukan karena sesuatu, tidak mungkin Maira mau berpura-pura baik dan bersikap lembut selama ini.

"Awas saja sampai ia tidak datang," Maira yang kesal langsung membuang asal ponselnya ke ranjang.

Dia memilih masuk ke dalam kamar mandi untuk berendam di dalam bathup.

🍀

Ritz sengaja mengubah ponselnya ke mode diam.

Ia ingin malam ini tidak ada gangguan sama sekali dari siapapun, baginya yang paling penting adalah putri kesayangannya.

Ayana turun dari lantai atas lengkap dengan gaun indah sebatas lutut, bagian atas bahunya sedikit terbuka. Kulit mulus putih bersihnya sangat kontras dengan warna gaun yang senada seperti kemeja yang dikenakan Ritz, warna putih dan biru adalah pilihan keduanya untuk acara kencan malam ini.

Mata Ritz menatap takjub kearah putrinya, tanpa sadar senyum terukir indah di bibirnya.

Entah kenapa sejak kejadian tadi sore, jantung Ritz tidak berhenti berdetak kencang. Seperti ada perasaan lain yang mulai timbul di dalam hatinya, tidak tahu perasaan apa itu.

_Inikah putri kecil yang aku rawat? Bahkan dia sudah terlihat lebih dewasa sekarang_.

Hati Ritz sedikit tergerak, tidak tahu apa yang ia rasakan saat ini.

"Sudah siap sayang?" tanya Ritz melihat Ayana sudah berada tepat di hadapannya.

"Udah dong, gimana Dad. Ayana cantik tidak?"

Gadis itu memperlihatkan gaun indahnya dengan berputar, senyum manisnya tidak lepas dari bibir mungil kemerahan yang kadang suka mengeluarkan kalimat pedas.

Ayana memang terlihat sangat cantik dan lebih dewasa.

"Cantik, benar-benar sangat cantik." Puji Ritz berkata jujur

"Rasanya baru saja kemarin Daddy membawamu kemari, sekarang kamu sudah tumbuh menjadi gadis yang beranjak dewasa."

Mendengar pujian Daddy nya membuat Ayana tersipu malu, sebenarnya dia hanya iseng saja memoles wajahnya dengan make up natural.

"Cium Daddy boleh ngga sih?" goda Ayana memancing Daddy nya.

Melihat Pria itu hanya diam tanpa merespon ucapannya.

Ayana dengan berani mendekat sampai tepat di hadapan Ritz.

Wajah keduanya hanya berjarak beberapa senti saja, Ayana begitu nekat. Tanpa aba-aba bibirnya telah mendarat sempurna di bibir Ritz yang tertutup rapat.

Tidak tahu dari mana datangnya keberanian gadis itu, dengan santainya mengecup singkat bibir tipis milik sang Daddy.

Ritz yang sedikit kaget hanya terdiam kaku, ia begitu serius menatap kagum kecantikan putrinya tanpa sadar jika gadis itu telah melakukan sesuatu. Entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja tubuhnya sangat sulit di gerakkan.

Ritz seakan lupa caranya untuk bergerak, matanya terus menatap intens wajah Ayana yang sangat jelas dan dekat. Hanya bisikan kecil yang dapat ia dengar, kenekatan Ayana sungguh di luar kendalinya.

"Daddy, maafkan Ayana." Bisik Gadis itu yang detik berikutnya kembali mendaratkan bibirnya

_Masa bodoh dengan ciuman pertama_. Bathin Ayana

Dia benar-benar memberikan ciuman pertamanya pada Ritz yang jelas-jelas bukan kekasihnya.

Awalnya hanya ciuman biasa saja. Entah bagaimana caranya secara refleks Ayana mulai me-***** lembut bibir Ritz yang sejak tadi hanya diam terpaku.

Sungguh benar-benar gadis yang sangat berani, dalam hati Ayana selalu berdo'a semoga kegilaannya kali ini tidak membuat sang Daddy marah besar. Ciuman yang hanya berlangsung satu menit saja dengan cepat di sudahi Ayana, tidak tahu sudah semerah apa kedua pipinya saat ini.

Sadar akan apa yang di lakukannya barusan adalah salah, dengan panik Ayana berlari keluar menuju pintu utama.

Radit yang kebetulan baru saja tiba, sampai dibuat kaget hampir saja menabrak Ayana.

"Woy, gadis kecil kalau jalan hati-hati." Teriaknya lumayan kuat

Pria itu kembali melanjutkan langkahnya masuk ke dalam rumah untuk bertemu dengan Ritz.

"Presdir, ada apa dengan Nona muda? kenapa gadis itu berlari keluar rumah?" tanyanya penasaran.

Radit sudah berada dihadapan atasannya yang hanya diam berdiri. Ia yang bingung langsung menepuk bahu kiri Ritz sedikit kuat.

"Kakak, apa yang terjadi? Kau baik-baik saja kan?"

Tepukan di bahunya membuat Ritz tersadar, matanya menatap kearah Radit yang melambaikan tangan di depan wajahnya.

"Hey Kak, jangan buat aku khawatir." Radit masih melambaikan tangannya di wajah sang kakak

Ritz menggeplak lumayan kuat tangan adik sepupunya tersebut, sebelum ia duduk bersandar di sofa.

"Aku tidak apa-apa, masalah kantor bagaimana?" jawab Ritz berusaha menormalkan detak jantungnya karena ulah Ayana.

_Ada apa dengan gadis itu? Apa dia sadar yang di lakukannya barusan?_ Ritz berbicara dalam hati

"Aman Kak. Oh iya. Kakak mau kemana sudah rapih begini?" Radit penasaran melihat penampilan rapih sang kakak sepupu

"Makan malam di luar."

"Dengan gadis kecil?" tanya Radit lagi.

"Hmm, tolong kamu urus Maira! Jangan biarkan wanita itu berulah lagi. Sudah cukup dia membuat keributan di kampus Ayana tadi siang." Balas Ritz sontak membuat Radit kaget

"Uhuk, uhuk, serius Kak?"

Pria itu tersedak air yang baru saja ia minum ketika mendengar jika tunangan dari Kakak sepupunya pergi ke kampus Ayana.

"Apa yang wanita gila itu lakukan di kampus gadis kecil? Belum kapok juga dia sebelumnya hampir saja kehilangan setengah rambutnya."

Radit benar-benar kaget, apa Maira sudah lupa bagaimana dulu Ayana mengamuk hanya karena barangnya di rusak. Gadis cantik namun nekat itu takan pernah takut sama sekali dengan tunangan Daddy nya.

"Sudahlah jangan banyak tanya, lakukan saja apa yang aku katakan!"

Ritz bangkit dari duduk, kaki panjangnya melangkah dengan santai keluar rumah meninggalkan adik sepupunya yang di penuhi tanda tanya besar.

"Huu, giliran masalah gadis kecil pasti Kakak sangat cepat. Ngga takut apa, kalau tiba-tiba sampai jatuh cinta."

Radit kadang suka bingung dengan sikap sang kakak yang sering berubah-ubah.

Tidak ingin ambil pusing, Radit dengan satu toples berisi cemilan di pelukannya memilih masuk ke dalam kamar untuk mulai menjalankan misi.

.

.

Di dalam mobil, Ayana tidak berhenti merutuki kebodohannya sendiri. Apa yang akan dikatakan Daddy nya nanti.

"Aarrghh, bodoh, bodoh, bodoh."

"Kamu benar-benar bodoh Ayana, bisa-bisanya nih mulut ngga ada Akhlak."

"Astaga, apa yang harus aku lakukan?"

Ayana menjerit kuat di dalam mobil, aksi gilanya tanpa sadar di lihat dan di dengar Ritz yang belum lama sampai.

Pria itu sengaja berhenti di depan pintu mobil saat mendengar umpatan yang keluar dari mulut Ayana.

Dan. Sebuah deheman lumayan keras Ritz mampu mengagetkan Ayana dari kegilaannya.

"Kyaa, Daddy." Teriak gadis itu begitu panik

"Daddy sejak kapan di situ?" Tanyanya antara malu dan terkejut.

Ayana berusaha menormalkan detak jantungnya yang tidak karuan, adapun sopir yang sudah berada dibalik kemudi menahan diri agar tidak tertawa.

"Issh, kenapa Paman ngga kasih tahu Ayana kalau Daddy sudah datang." Kesalnya pada pria tua yang duduk dibalik kemudi

"Nona Muda lah yang tidak mendengar saat saya memanggil tadi," sahut pria tua itu membela diri.

"Iya kah? Duh mati aku, sudah terlanjur basah sekalian ajah nyebur."

Ayana langsung diam saat Ritz masuk ke dalam mobil, bayangan dimana begitu beraninya dia mencium pria itu kembali terlintas.

_Mati aku, mana berani aku natap wajah Daddy kalau sudah begini._

Tanpa di sadarinya, sejak masuk mobil gerak-geriknya tidak lepas dari lirikan ekor mata Ritz, entah apa yang di gumamkan putri angkatnya tersebut .

🍃🍃🍃🍃🍃

Terpopuler

Comments

COOL_I4N

COOL_I4N

konsep cerita nya sbnr nya sdh bagus thor. tp makin kesini kok ayana nya makin agresif agak kurang suka thor bacanya

2023-09-27

1

Stanalise (Deep)🖌️

Stanalise (Deep)🖌️

ohhhh Daddy sweet banget ya Allah.... pen nyakar

2022-10-20

0

Stanalise (Deep)🖌️

Stanalise (Deep)🖌️

Jangan ganggu momen dulu te

2022-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 DILY Bab 1 ~ Cemburu
2 DILY Bab 2 ~ Masalah Di Kampus
3 DILY Bab 3 ~ Seperti Apa Rasanya
4 DILY Bab 4 ~ Sekalian Ajah Nyebur
5 DILY Bab 5 ~ Istimewa Dan Romantis
6 DILY Bab 6 ~ Siap Sayang
7 DILY Bab 7 ~ Berebutan Perhatian
8 DILY Bab 8 ~ Mencoba Mengalah
9 DILY Bab 9 ~ Berbicara Serius
10 DILY Bab 10 ~ Mendapat Hukuman
11 DILY Bab 11 ~ Rasa Yang Berbeda
12 DILY Bab 12 ~ Tidak Ingin Egois
13 DILY Bab 13 ~ Tidak Ada Yang Berubah
14 DILY Bab 14 ~ Kedatangan Eyang
15 DILY Bab 15 ~ Permintaan Eyang
16 DILY Bab 16 ~ Membuat Kesepakatan
17 DILY Bab 17 ~ Demi Daddy
18 DILY Bab 18 ~ Rumah Eyang
19 DILY Bab 19 ~ Mendapat Hukuman
20 DILY Bab 20 ~ Pertemuan Dengan Keluarga Maira
21 DILY Bab 21 ~ Rumah Sakit
22 DILY Bab 22 ~ Begitu Memperhatikan
23 DILY Bab 23 ~ Lamaran di Tunda
24 DILY Bab 24 ~ Penjelesan Nyonya besar Bachtiar
25 DILY Bab 25 ~ Maira Datang Ke Kantor
26 DILY Bab 26 ~ Kenakalan Ayana
27 DILY Bab 27 ~ Membuat Rencana
28 DILY Bab 28 ~ Marahanya Jangan Lama-lama
29 DILY Bab 29 ~ Cemburu
30 DILY Bab 30 ~ Marah Tak Beralasan
31 DILY Bab 31 ~ Salah Paham
32 DILY Bab 32 ~ Bertengkar
33 DILY Bab 33 ~ Mengalah
34 DILY Bab 34 ~ Tidak Nyaman
35 DILY Bab 35 ~ Kebenaran
36 DILY Bab 36 ~ Nyaris Kecoplosan
37 DILY Bab 37 ~ Pasti Kembali
38 DILY Bab 38 ~ Posesif
39 DILY Bab 39 ~ Siapa Namamu?
40 DILY Bab 40 ~ Hampir Saja
41 DILY Bab 41 ~ Flashback
42 DILY Bab 42 ~ Flashback
43 DILY Bab 43 ~ Rasa Sakit
44 DILY Bab 44 ~ Terungkap
45 DILY Bab 45 ~ Terlalu Berlebihan
46 DILY Bab 46 ~ Merindukan Mu
47 DILY Bab 47 ~ Melepas Rindu
48 DILY Bab 48 ~ Bidadari Ku
49 DILY Bab 49 ~ Menyelidiki
50 DILY Bab 50 ~ Shopping
51 DILY Bab 51 ~ Sampai Kapan
52 DILY Bab 52 ~ Sudah Pernah
53 DILY Bab 53 ~ SURPRISE
54 DILY Bab 54 ~ Happy Birthday
55 DILY Bab 55 ~ Will You
56 DILY Bab 56 ~ Bukan Candaan?
57 DILY Bab 57 ~ Terima Atau Tidak
58 DILY Bab 58 ~ Jangan Pernah Di Lepas
59 DILY Bab 59 ~ Kaget
60 DILY Bab 60 ~ Jangan Bangun
61 DILY Bab 61 ~ Masalah
62 DILY Bab 62 ~ Milik Ku
63 DILY Bab 63 ~ Siapa Yang Hamil?
64 DILY Bab 64 ~ Hukuman
65 DILY Bab 65 ~ Keluar Kota
66 DILY Bab 66 ~ Apartement
67 DILY Bab 67 ~ Cemburu
68 DILY Bab 68 ~ Makan Malam
69 DILY Bab 69 ~ Pesan Singkat
70 DILY Bab 70 ~ Bukankah
71 DILY Bab 71 ~ Panggilan Sayang
72 DILY Bab 72 ~ Melihat Pertunjukkan
73 DILY Bab 73 ~ Sedikit Sibuk
74 DILY Bab 74 ~ Bibi Cantik
75 DILY Bab 75 ~ Mabuk
76 DILY Bab 76 ~ Singanya Marah
77 DILY Bab 77 ~ Boleh
78 DILY Bab 78 ~ Kalung Itu?
79 DILY Bab 79 ~ Manja Sekali
80 DILY Bab 80 ~ Besok Pulang
81 DILY Bab 81 ~ Kembali
82 DILY Bab 82 ~ Bersiap Pulang
83 DILY Bab 83 ~ Kenzi Alvarendra
84 DILY Bab 84 ~ Ayah Biologis
85 DILY Bab 85 ~ Jangan Gegabah
86 DILY Bab 86 ~ Gavril Anggara Dawson
87 DILY Bab 87 ~ Jauh Lebih Cantik
88 DILY Bab 88 ~ Naik 7 Kilo
89 DILY Bab 89 ~ Apa Aku Salah
90 DILY Bab 90 ~ Hanya Ingin Sendiri
91 DILY Bab 91 ~ Mau Peluk
92 DILY Bab 92 ~ Nikahi Saja
93 DILY Bab 93 ~ Wanita Serakah
94 DILY Bab 94
95 DILY Bab 95
96 DILY Bab 96 ~ Skandal
97 DILY Bab 97
98 DILY Bab 98
99 DILY Bab 99
100 DILY Bab 100
101 DILY Bab 101 ~ Putri Pengusaha
102 DILY Bab 102
103 DILY Bab 103
104 DILY Bab 104 ~ Boneka Beruang
105 DILY Bab 105 ~ Panggil Mami
106 DILY Bab 106 ~ Bertemu Mami
107 DILY Bab 107 ~ Ibu Dan Anak
108 DILY Bab 108 ~ Air Mata Seorang Ibu
109 DILY Bab 109 ~ Kelamaan Mikir
110 DILY Bab 110 ~ Jaga Dia Baik-baik
111 DILY Bab 111 ~ Tunggu Daddy Pulang
112 DILY Bab 112 ~ Cium Boleh
113 DILY Bab 113 ~ Temani Daddy Lembur
114 DILY Bab 114 ~ Melupakan Pesan
115 DILY Bab 115 ~ Ingin Bertemu Dengannya
116 DILY Bab 116 ~ Curang
117 DILY Bab 117 ~ Kabarnya Sekarang
118 DILY Bab 118 ~ Buat Kesalahan
119 DILY Bab 119 ~ Bukan Ikut Kita Berdua
120 DILY Bab 120
121 DILY Bab 121
122 DILY Bab 122
123 DILY Bab 123
124 DILY Bab 124
125 DILY Bab 125
126 DILY Bab 126
127 DILY Bab 127
128 DILY Bab 128
Episodes

Updated 128 Episodes

1
DILY Bab 1 ~ Cemburu
2
DILY Bab 2 ~ Masalah Di Kampus
3
DILY Bab 3 ~ Seperti Apa Rasanya
4
DILY Bab 4 ~ Sekalian Ajah Nyebur
5
DILY Bab 5 ~ Istimewa Dan Romantis
6
DILY Bab 6 ~ Siap Sayang
7
DILY Bab 7 ~ Berebutan Perhatian
8
DILY Bab 8 ~ Mencoba Mengalah
9
DILY Bab 9 ~ Berbicara Serius
10
DILY Bab 10 ~ Mendapat Hukuman
11
DILY Bab 11 ~ Rasa Yang Berbeda
12
DILY Bab 12 ~ Tidak Ingin Egois
13
DILY Bab 13 ~ Tidak Ada Yang Berubah
14
DILY Bab 14 ~ Kedatangan Eyang
15
DILY Bab 15 ~ Permintaan Eyang
16
DILY Bab 16 ~ Membuat Kesepakatan
17
DILY Bab 17 ~ Demi Daddy
18
DILY Bab 18 ~ Rumah Eyang
19
DILY Bab 19 ~ Mendapat Hukuman
20
DILY Bab 20 ~ Pertemuan Dengan Keluarga Maira
21
DILY Bab 21 ~ Rumah Sakit
22
DILY Bab 22 ~ Begitu Memperhatikan
23
DILY Bab 23 ~ Lamaran di Tunda
24
DILY Bab 24 ~ Penjelesan Nyonya besar Bachtiar
25
DILY Bab 25 ~ Maira Datang Ke Kantor
26
DILY Bab 26 ~ Kenakalan Ayana
27
DILY Bab 27 ~ Membuat Rencana
28
DILY Bab 28 ~ Marahanya Jangan Lama-lama
29
DILY Bab 29 ~ Cemburu
30
DILY Bab 30 ~ Marah Tak Beralasan
31
DILY Bab 31 ~ Salah Paham
32
DILY Bab 32 ~ Bertengkar
33
DILY Bab 33 ~ Mengalah
34
DILY Bab 34 ~ Tidak Nyaman
35
DILY Bab 35 ~ Kebenaran
36
DILY Bab 36 ~ Nyaris Kecoplosan
37
DILY Bab 37 ~ Pasti Kembali
38
DILY Bab 38 ~ Posesif
39
DILY Bab 39 ~ Siapa Namamu?
40
DILY Bab 40 ~ Hampir Saja
41
DILY Bab 41 ~ Flashback
42
DILY Bab 42 ~ Flashback
43
DILY Bab 43 ~ Rasa Sakit
44
DILY Bab 44 ~ Terungkap
45
DILY Bab 45 ~ Terlalu Berlebihan
46
DILY Bab 46 ~ Merindukan Mu
47
DILY Bab 47 ~ Melepas Rindu
48
DILY Bab 48 ~ Bidadari Ku
49
DILY Bab 49 ~ Menyelidiki
50
DILY Bab 50 ~ Shopping
51
DILY Bab 51 ~ Sampai Kapan
52
DILY Bab 52 ~ Sudah Pernah
53
DILY Bab 53 ~ SURPRISE
54
DILY Bab 54 ~ Happy Birthday
55
DILY Bab 55 ~ Will You
56
DILY Bab 56 ~ Bukan Candaan?
57
DILY Bab 57 ~ Terima Atau Tidak
58
DILY Bab 58 ~ Jangan Pernah Di Lepas
59
DILY Bab 59 ~ Kaget
60
DILY Bab 60 ~ Jangan Bangun
61
DILY Bab 61 ~ Masalah
62
DILY Bab 62 ~ Milik Ku
63
DILY Bab 63 ~ Siapa Yang Hamil?
64
DILY Bab 64 ~ Hukuman
65
DILY Bab 65 ~ Keluar Kota
66
DILY Bab 66 ~ Apartement
67
DILY Bab 67 ~ Cemburu
68
DILY Bab 68 ~ Makan Malam
69
DILY Bab 69 ~ Pesan Singkat
70
DILY Bab 70 ~ Bukankah
71
DILY Bab 71 ~ Panggilan Sayang
72
DILY Bab 72 ~ Melihat Pertunjukkan
73
DILY Bab 73 ~ Sedikit Sibuk
74
DILY Bab 74 ~ Bibi Cantik
75
DILY Bab 75 ~ Mabuk
76
DILY Bab 76 ~ Singanya Marah
77
DILY Bab 77 ~ Boleh
78
DILY Bab 78 ~ Kalung Itu?
79
DILY Bab 79 ~ Manja Sekali
80
DILY Bab 80 ~ Besok Pulang
81
DILY Bab 81 ~ Kembali
82
DILY Bab 82 ~ Bersiap Pulang
83
DILY Bab 83 ~ Kenzi Alvarendra
84
DILY Bab 84 ~ Ayah Biologis
85
DILY Bab 85 ~ Jangan Gegabah
86
DILY Bab 86 ~ Gavril Anggara Dawson
87
DILY Bab 87 ~ Jauh Lebih Cantik
88
DILY Bab 88 ~ Naik 7 Kilo
89
DILY Bab 89 ~ Apa Aku Salah
90
DILY Bab 90 ~ Hanya Ingin Sendiri
91
DILY Bab 91 ~ Mau Peluk
92
DILY Bab 92 ~ Nikahi Saja
93
DILY Bab 93 ~ Wanita Serakah
94
DILY Bab 94
95
DILY Bab 95
96
DILY Bab 96 ~ Skandal
97
DILY Bab 97
98
DILY Bab 98
99
DILY Bab 99
100
DILY Bab 100
101
DILY Bab 101 ~ Putri Pengusaha
102
DILY Bab 102
103
DILY Bab 103
104
DILY Bab 104 ~ Boneka Beruang
105
DILY Bab 105 ~ Panggil Mami
106
DILY Bab 106 ~ Bertemu Mami
107
DILY Bab 107 ~ Ibu Dan Anak
108
DILY Bab 108 ~ Air Mata Seorang Ibu
109
DILY Bab 109 ~ Kelamaan Mikir
110
DILY Bab 110 ~ Jaga Dia Baik-baik
111
DILY Bab 111 ~ Tunggu Daddy Pulang
112
DILY Bab 112 ~ Cium Boleh
113
DILY Bab 113 ~ Temani Daddy Lembur
114
DILY Bab 114 ~ Melupakan Pesan
115
DILY Bab 115 ~ Ingin Bertemu Dengannya
116
DILY Bab 116 ~ Curang
117
DILY Bab 117 ~ Kabarnya Sekarang
118
DILY Bab 118 ~ Buat Kesalahan
119
DILY Bab 119 ~ Bukan Ikut Kita Berdua
120
DILY Bab 120
121
DILY Bab 121
122
DILY Bab 122
123
DILY Bab 123
124
DILY Bab 124
125
DILY Bab 125
126
DILY Bab 126
127
DILY Bab 127
128
DILY Bab 128

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!