...'Berada di pelukanmu, mengajarkanku apa artinya kenyaman, kesempurnaan Cinta'...
...-Kesempurnaan Cinta, Rizky Febrian-...
"Kita berdua emang sering main sama pasangan masing-masing. Tapi… kita gak sampe bawah, kita berdua mikir juga kalik. Gue kaget pas Cinta bilang Shila positive hamil. Gila! Tok cer banget bibit lo Hus!" sahut Wira.
"Lah… Gue kira, lo berdua main sampe bawah Ya Allah, dosa besar banget gue!!" sesal Husein.
"Udah Hus, cepet nikahin si Shilla. Seenggaknya orangtua kalian berdua udah ngasih restu. Lo nya aja yang songong mau ambil S2 segala" ucap Abi.
"Bener tuh kata Abi, gue juga… mau lamar langsung nikahin si Aw. Mungkin dengan cara ini, hubungan kita makin membaik" jawab Wira.
"Gue juga, udah cukup pacaran 7 tahun lebih. Dari masa kita masih kurus, sampe badan kita kekar gini. Gue takut si ABC di ambil orang" sambung Panji.
"Bagus deh, gue salut sama lo semua" ucap Abi.
Ketiga lelaki tersebut sibuk mencari cincin serta bouquet khusus untuk sahabat mereka malam nanti. Tidak lupa Abi membantu mereka juga.
Meskipun ia sedikit meringis, karena setiap pegawai yang melayani ketiga sahabatnya itu menatap kaget. Karena wajah ketiga lelaki itu babak belur.
...🍃 ...
"Gila! Client gue kali ini tajir banget! Setiap sesi adat pernikahan gonta-ganti MUA!" pekik Aw.
"Suaminya Polisi kali Aw, atau Pilot, tentara?" tanya ABC sambil menggambar sketsa baju di sebuah buku.
"Foto prewed aja request di beberapa kota. Bali, Labuan Bajo, Kebun Teh di Puncak. Aduh… Aduh gue harus kerja keras nih!!".
"Alhamdulillah, dong Aw. Rezeki loh itu" sahut Shilla dengan nada lembutnya.
Perempuan itu sudah cukup tenang, meskipun ia penasaran dengan Cinta.
Shilla yakin, Cinta nekat menemui Husein. Tapi Shilla tidak berani bertanya, ia juga takut kalau perasaannya hancur lagi. Sampai sekarang saja Husein tidak ada menghubunginya semenjak lusa kemarin.
"Cin, nambah job lagi nih. Mau ambil gak?" tanya Aw.
Cinta yang sedari tadi asyik mengedit video menatap Aw "Clientnya rempong gak?".
"Nggak, jamin deh" Aw meyakinkan Cinta.
"Oke masukin di note pengingat gue" jawabnya dan kembali melanjutkan kegiatannya.
Tidak lama bel apartment Shilla berbunyi, dengan sigap ABC beranjak dari sofa dan berjalan menuju pintu.
CKLEK!
ABC terdiam sejenak, di sana ada Husein berdiri tentunya dengan ketiga sahabatnya.
"Siapa Bec?" tanya Shilla dan berjalan menuju di mana ABC berdiri.
Saat Shilla menatap siapa yang berkunjung, detik itu juga seluruh tubuhnya mematung.
"As… Assalamualaikum Shilla" salam Husein dengan suara sedikit gemetar.
Shilla mengerjapkan pandangannya "Wa'alaikumsalam, silahkan masuk" jawabnya.
ABC dan Shilla memberi jalan untuk keempat lelaki tersebut. Aw yang sedang duduk langsung kaget. Sedangkan Cinta menatap sekilas lalu kembali sibuk menyelesaikan perkerjaannya.
Suasana di dalam Apartment menjadi hening dan awkward. Abi langsung menyenggol lutut Husein, Husein yang sedari tadi menatap Shila kini tersadar.
"Ehm… Shilla, maafin Aku ya. Harusnya Aku gak bertingkah seperti kemarin. Harusnya Aku selalu ada di samping kamu. Sekarang … "
Husein berdiri lalu berlutut di depan Shilla. Shilla menatapnya kaget, bayangkan… Husein melakukan itu di depan para sahabatnya.
"Ini kesalahan aku, ini keteledoran aku. Izinkan aku untuk tanggung jawab Shil, izinkan aku untuk menjadi suami sekaligus Ayah untuk anak kita berdua".
Shilla menangis, ia sangat terharu mendengar ucapan tulus dari kekasihnya itu.
"Ta…Tapi, kamu kan mau lanjut S2?" tanyanya.
"Aku udah ambil keputusan, aku menolak tawaran itu. Ini semua demi kita bertiga".
Shillapun langsung memeluk Husein "Shil, will you marry me?" tanyanya.
Shilla mengeratkan pelukannya "Yes, i will".
Semuanyapun tersenyum dan cukup merasa lega, setidaknya Husein tidak meninggalkan Shilla begitu saja.
"Sayang" panggil Panji.
ABC menoleh "I…Iya?".
Panji menggenggam tangan ABC "Maafin aku ya, aku sadar kalau aku itu egois. Aku laki-laki brengsek yang kamu kenal, aku sering nyakitin perasaan kamu. Tapi aku sadar, di sini yang berjuang, harusnya aku bukan kamu. Sayang, aku udah gak mau main-main lagi dengan hubungan kita. Aku pikir, dengan breaknya hubungan kita. Aku bakal bisa lupain kamu, ternyata … Gak sama sekali, aku selalu bergantung sama kamu. Maafin aku".
ABC tersenyum "Iya… Aku udah maafin kamu, selalu. Namanya juga setiap hubungan pasti ada cobaannya" sahutnya.
"Abbe… kamu mau nikah sama aku gak?".
ABC mengerjapkan kedua matanya, "Ka… Kamu serius? Pernikahan itu bukan lagi hubungan main-main Pan".
"Sayang… Aku serius. Aku yakin, ini solusi yang tepat untuk hubungan kita. Kita gak bisa stuck di hubungan pacaran, kita harus maju selangkah di jenjang hubungan yang serius".
ABC tersenyum "Aku mau" , tidak menunggu lama Panji langsung memeluk ABC dengan Rindu yang menggebu-gebu.
"Sohib gue udah mau married, gue kapan ya?" tanya Aw dengan tatapan sendu.
"Aw…" panggil Wira.
Aw menoleh, ia tersenyum canggung kepada Wira.
"Aw… Jangan beli tanah untuk rumah kita ya".
"Hah?" Aw bingung.
"Iya… Harusnya aku yang mikirin itu semua".
"Kamu…Tau dari mana?" tanya Aw.
"Itu gak penting Aw, besok aku mau cari rumah untuk masa depan kita. Kamu mau ikut kan?" tanya Wira.
Perasaan Aw tidak karuan, ada rasa kaget namun ada rasa bahagia yang membuncah juga.
"Boleh" sahutnya.
"Tapi ada syaratnya".
Aw menatap Wira penasaran "Apa?".
Wira tersenyum, di rogohnya saku celana untuk mengambil suatu benda "Menikahlah dengan ku" dan langsung membuka kotak cincin di hadapan Aw.
Aw menutup mulutnya, ia semakin kaget "Wir… I…Ini?"
"Iya, ayo nikah sama aku" ucap Wira sekali lagi.
"Iya, aku mau" ucap Aw sambil tersenyum.
Perasaan ketiga lelaki itu lega, misi mereka berhasil dan kehidupan baru akan mereka jalani.
Cinta langsung memfokuskan tatapannya kembali ke monitor laptop. Dalam hatinya ia bersyukur karena keenam sahabatnya ini akan melanjutkan hubungan asmara ke dermaga cinta dan akan hidup bersama hingga akhir hayat.
"Muka kalian bertiga kenapa babak belur?" tanya Shilla.
Ketiga lelaki itu menyengir, mereka menatap Cinta yang kini malah sibuk mengedit video.
Shilla yang paham dengan tatapan merekapun beranjak dari sofa. Di dekatinya Cinta lalu ia peluk secara langsung.
"Makasih Cin, makasih banyak. Aku gak tahu lagi harus membalas budi kamu gimana".
ABC dan Aw yang melihat adegan pelukan itu, ikut mendekat ke arah kedua sahabatnya dan mereka langsung berpelukan.
"Gue juga, makasih ya Cin" ucap Aw.
"Gue juga, lo emang malaikat kita. Makasih banyak Cinta" ucap ABC.
Cinta sedikit terkekeh "Cengeng banget sih, Bukannya abis di lamar itu kalian seneng ya?".
"Cin, semua ini karena usaha lo dan hasilnya buat kita semua bahagia" sahut ABC.
"Cuma segitu doang, bahkan tangan gue masih gatal mau mukul muka mereka bertiga" ia menatap ketiga lelaki yang masih duduk di sofa.
"Mukul terus Cin, di sayangnya kapan sih kita?" tanya Wira.
Husein, Panji dan Wira berjalan mendekati Cinta. Sedangkan ABC, Aw dan Shilla memberi ruang untuk mereka.
Husein langsung memeluk Cinta "Cin… Maafin gue ya. Makasih lo udah mau nyadarin gue Cin".
Panji menyusul untuk memeluk "Iya Cin, lo itu sahabat terbaik kita semua".
Wira ikut memeluk "Ingat ya Cin, yel-yel persahabatan kita".
"Satu bahagia, semuanya bahagia" ucap mereka berempat serempak, lalu mereka tertawa.
"Kita bertiga ada hadiah buat lo" ucap Panji.
Panji menoleh ke Abi "Abi, tolong yang terakhir dong".
Abi berdiri sambil membawa totebag, lalu diserahkannya ke Panji.
"Eits… Bentar, lo belum kenalan kan sama dia?" tanya Aw, Cinta menggeleng polos.
"Jadi kenalin, ini Abimanyu Ananta Putra. Panggil aja Abi, sahabat kita bertiga waktu ngampus dulu Cin" ucap Wira.
"Nah, Ab. Ini Cinta Andara Syifa. Panggil aja Cinta. Ingat, Cinta jangan panggil Sayang, hehehe" sahut Aw.
Cinta berdecak, ia pun menyodorkan tangan kanannya "Cinta" ucapnya.
"Abi" sahutnya sambil memberikan senyuman tipis.
"Cin… nih, kita bertiga beliin lo ransel kulit keluaran terbaru. Gimana? Lo suka kan?" tanya Husein.
Kedua mata Cinta berbinar "Serius? Kebetulan ransel gue mau putus talinya. Thanks ya, repot-repot banget sih lo bertiga".
"Ini gak seberapa Cin, jasa lo itu… buat kita bingung mau ngasih gift yang layak buat lo itu apa?" ucap Panji.
"Mau barangnya kecil atau gede, murah atau mahal. Itu udah sangat cukup buat gue kok".
"1 lagi… " Wira meraih bouquet dari genggaman Panji.
"Bouquet untuk lo".
Cinta menerimanya "Apaan sih, pake bouquet segala" .
"Biar adil Cin, kan yang lain kita kasih cincin. Padahal kita mau kasih mereka bouquet bunga. Tapi kan, pasti lo bakalan ngamuk" sahut Panji.
"Lagian juga, Husein ngelarang. Katanya fans lo itu masih suka neror pake bouquet bunga ya? Ciee" goda Wira.
"Masih gencer aja tuh Dokter, tapi sikat aja Cin… lumayan" gumam Aw.
"WC kali di sikatttt. Au ah! Gak perduli, bukan urusan gue juga".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments