Di Apartemen malam ini terasa sangat sepi, sudah lewat tengah malam Asta belum juga bisa memejamkan matanya , semua pekerjaan untuk esok hari sudah ia lakukan, tapi dirinya belum juga merasa mengantuk karna ia merasa aneh berada sendiri. Menjelang jam 3 pagi ia baru bisa tidur hingga waktu subuh ia harus kesiangan .
Dengan menaiki motor yang dipesannya lewat aplikasi, ia beramgkat menuju kantor. Ia tidak perduli melihat pandangan orang orang yang merasa aneh pada dirinya tinggal diapartement mewah tapi naik ojol , saat ini yang penting jam 06.45 ia sudah sampai kantor.
Setelah sampai digedung perkantoran Wira Pratama Corporation, Asta berjalan setengah berlari karna waktu sudah menunjukkan jam 06.50 dan ia benar-benar terlambat . Di lobby sudah penuh orang yang menunggu didepan lift , Asta segera mengarahkan langkahnya kearah kanan menuju lift khusus Presdir.
" Mau kemana Bu ?," tegur satpam melihat Asta yang menuju lift khusus.
" Maaf pak, saya sudah terlambar," jawabnya sambil menunjuk kan id card miliknya.
Tidak lama pintu lift terbuka dan ia segera masuk kedalam dan baru saja pintu akan menutup, tiba-tiba terbuka kembali dan Kevin masuk disertai pak Toha yang membawa tas kerja miliknya.
Kevin melirik tajam dan melihat jam tangan mewahnya. Asta hanya diam saja tanpa bersuara karna mulutnya serasa terkunci .
Pintu lift terbuka di lantai 17 dan Asta menunggu kevin keluar lebih dulu.
" Rapikan penampilan mu, Aku tidak mau melihat karyawan yang berantakan seperti mu !," perintah Kevin tanpa melihatnya.
Amanda terkejut melihat Asta terlihat berantakan.
" Gila, naik apa kamu kekantor ?."
" Naik ojol, karna terburu-buru aku lupa memakai helm, " jawab Asta kesal.
" Asta, ditempat ku ada kamar kost yang kosong , kalau mau kamu bisa mengisi nya," beritahu Amanda.
" Nanti kita bahas ya, aku harus merapikan diri dulu ."
Asta segera menuju toilet untuk merapikan diri. Setelah merasa rapi dan lebih baik, ia menuju ruang kerja Kevin dengan membawa laporan yang sudah dikerjakan tadi malam.
" Selamat pagi Pak, " ucapnya sambil menyerahkan laporan hari ini.
" Jam berapa kamu berangkat dari apartemen?, dan kenapa penampilan mu berantakan seperti tadi ," Kevin menegur Asta dengan keras . Buatnya karyawan yang tidak rapi adalah kesalahan terbesar .
" Maaf pak , tadi saya kesiangan jadi saya meminta driver ojol agar mengebut ," Asta menjawab dengan suara pelan.
Ia tidak tahu kalau Kevin sedang melihat cctv di apartemen nya.
" Kenapa kamu begadang ?, aku tidak meminta mu lembur ?," Kevin melihat Asta dan tiba-tiba tersenyum menggoda.
" Apa kamu kesepian ?."
" Hemm, saya takut pak, Soalnya saya ga pernah sendirian berada dalam suatu tempat apalagi masih baru ," guman Asta pelan. dan ia teringat tawaran Amanda tadi dan ia langsung membicarakan nya.
" Hemm,pak boleh tidak saya pindah ?, Amanda tadi bilang ditempat kost nya ada yang kosong ."
" Tidak. Karna aku perlu kamu kalau ada pekerjaan penting ," jawab Kevin yang sedang membaca .
" Kerja gaji gede,tapi tiap malem begadang bisa berabe aku, " Asta mengeluh dalam hati.
" Nanti malam aku akan tidur diapartement jadi kamu tidak perlu takut. Ini sudah aku periksa. Lanjutkan pekerjaan mu," dan ia langsung beralih ke pekerjaaan yang lainnya sebagai tanda kalau Asta sudah boleh pergi.
" Manda, sorry aku ga bisa kost ditempat mu," beritahu Asta pada Amanda.
" Okey. Tidak masalah."
Sementara itu Clara sedang mencari tahu tentang penghuni baru Apartemen Kevin yang sekarang ditempati oleh Asta. Menurutnya sangat tidak mungkin seorang Kevin mengoper apartemen nya hanya karna jarang digunakan.
" Maaf Nyonya, kami tidak bisa memberikan informasi klien kami," jawab pengelola gedung ketika ia menanyakan nya. Tetapi ia tidak hilang akal dan ia bertanya pada petugas cleaning service.
" Maksud Nyonya yang menempati apartemen Tuan Wiratama ?," tanya pria yang bertugas sebagai cleaning service .
" Iya benar, apakah wanita cantik yang menempati nya ?."
" Benar Nyonya , wanita itu sangat cantik dan baik. Kemarin malam baru datang bersama kakak nya. Sepertinya mereka dari keluarga perwira tinggi," jawabnya setelah Clara memberikan imbalan.
" Apakah Tuan Wiratama datang kesini ?."
" Tidak, Nona itu malah tadi pergi naik ojol dan terburu-buru."
" Jadi apartemen itu baru ditempati semalam oleh penghuni barunya," tanya Clara sekali lagi untuk memastikan.
" Benar Nyonya , malah saya dengar pak Jenderal bilang sama Nona itu katanya jangan paksakan diri, kalau tidak betah langsung bilang sama kakak mu," begitu Nyonya.
" Pak Jenderal ?."
" Iya Nyonya, saya rasa pak Jenderal itu ayahnya. dan beliau datang belakangan."
" Baiklah. Terima kasih informasinya pak," Clara segera meninggalkan gedung apartemen.
" Ternyata benar Kevin sudah mengopernya," katanya sambil mengemudi kan mobilnya dan ia menelpon Kevin.
" Kurang ajar, kenapa tidak diangkat sih," gerutunya jengkel.
Kevin sedang menerima email dari direktur hotelnya yang berada di Perancis ketika Clara menghubungi nya. Ia hanya meliriknya tanpa berniat untuk menjawab .
" Asta, apakah kamu mempunyai pasport ?," tanya Kevin melalui intercom .
" Eh ada pak , untuk apa ?," Asta menatap Amanda yang tidak mengerti.
" Hanya bertanya," jawabnya singkat.
" Eee, maaf pak apakah kami sudah boleh istirahat ?," Asta bertanya dengan nada suara yang terdengar ragu-ragu.
" Silahkan ."
" Terima kasih pak ."
Asta bersiap untuk meninggalkan ruangan menuju lantai 4 untuk sholat dhuhur lebih dulu.
Sambil menunggu lift ia menghubungi Amanda bahwa ia akan ke Musholla lebih dulu agar temannya tidak perlu menunggu nya.
Di kantin perusahaan Amanda sedang dikelilingi oleh para sekretaris dari beberapa bagian yang semuanya bertanya tentang sekretaris Presdir.
" Manda, apa benar Presdir sudah mempunyai sekretaris ?, lalu kenapa ia tidak turun untuk istirahat?," tanya Tiwi dari keuangan.
" He eh, mana aku tahu," jawab Amanda singkat dan ia mengambil beberapa jenis makanan.
" Orangnya seperti apa ?, dan bagaimana penampilan nya ?, Apakah dirinya memakai baju yang trendi atau seksi ?," tanya Diana dari pemasaran.
" Tidak. Dia mempunyai aura yang membuat dirinya tidak mudah diabaikan. dan bisa jadi karna ia seorang yang bertanggung jawab," Amanda sangat menikmati makan siangnya .
" Bertanggung jawab dengan mengabaikan makan siang, bukankah Presdir orang yang sangat menuntut ?, aku dengar suaranya saja sudah gemetaran."
" Benar, ingat sekretaris sebelumnya. Dia bilang tiada hari tanpa mendengar bentakan dan makian dari Presdir, sampai akhirnya ia mengundurkan diri."
" Aku ingin tahu yang ini berapa lama ia bisa bertahan."
" Aku rasa akan lama, karna aku merasa Presdir sangat puas dengan pekerjaannya."
Mereka semua penasaran dengan sekretaris baru Presdir sementara yang sedang dibicarakan baru selesai sholat.
Asta baru akan menuju lantai 3 dan bertemu dengan Lidya yang juga akan turun untuk makan siang.
" Hai ketemu lagi, jadi bekerja dilantai berapa ?," tanya Lidya ramah. Lidya adalah staf eksekutif analisis data keuangan yang bekerja dilantai lima.
" Di lantai 17 Bu," jawab Asta pelan.
Ia senang bertemu kembali dengan Lidya, staf yang menurutnya ramah dan mau membantu dirinya saat ia terlambat ketika melakukan wawancara kerja.
" Lantai 17, maksudmu kamu bekerja langsung dengan Pak Kevin ?," Lidya tidak percaya karna setahu dia Presdir tidak mengajukan permintaan untuk seorang sekretaris.
" Iya Bu. Saya bekerja dengan Pak Kevin bersama Amanda," jawabnya malu.
" Selamat ya, tapi hati hati, pak Kevin agak susah ditebak apa yang diinginkan nya," pesan Lidya.
******
Asta menatap Lidya dan ingin mengatakan sesuatu tetapi pintu lift sudah terbuka. dan mereka keluar menuju meja saji.
" Dengan id card mu, kamu bisa mengambil makanan yang berada disana," beritahu Lidya sambil menunjuk tempat dimana para direktur sedang menikmati makan siang mereka .
" Apakah beda dengan yang disini Bu ?," tanya Asta .
Astari tidak tahu dan juga tidak mengerti karna ini adalah kedua kalinya ia makan siang di kantin perusahaan.
" Berbeda , kalau disini menu bintang 3 kalau disana menu bintang 5 ," Lidya tertawa sendiri dengan perumpamaan yang dibuatnya .
" Ibu bisa saja, tapi saya bolehkan makan disini ?."
" Tentu saja boleh, kamu mau pilih apa ?."
" Biasa saja Bu, tadi soalnya tidak sempat sarapan ," katanya sambil mengambil makanan.
Sebenarnya ada keuntungan turun ke kantin belakangan karna tidak begitu ramai jadi tidak perlu antri.
Asta memandang sekeliling mencari Amanda tetapi temannya sudah tidak terlihat.
" Mencari siapa ?," Lidya melihat Asta tidak langsung duduk.
" Eh, saya mencari Amanda Bu," Asta mengikuti Lidya untuk mendapatkan tempat duduk yang agak tersembunyi.
" Temanmu mungkin sudah kembali, kita pun harus cepat jangan berlama-lama."
" Iya Bu."
Mereka baru akan pergi ketika Krisna dari bagian pemasaran menghampiri meja mereka.
" Hallo Astari, mengapa tidak bergabung bersama kami ?."
" Oh pak Krisna, tidak pak, saat ini saya nyaman disini . Kami duluan pak ," jawab Asta dan mereka meninggalkan Krisna yang memandang penuh rasa tertarik.
" Kamu tinggal dimana Astari?."
" Ditempat teman Bu ," jawabnya berbohong. Karna ia merasa tidak enak dan khawatir menimbulkan pergunjingan bila ia mengatakan dengan jujur.
Asta baru saja kembali ke meja kerjanya setelah memperbaiki make up nya ketika Amanda menyampaikan pesan Kevin.
" Asta kamu diminta menemui pak Kevin," beritahu Amanda.
" Oh , Terima kasih," Asta mengambil buku notulen nya dan masuk keruang kerja Kevin .
"Selamat siang Pak," sapa Asta pada Kevin yang sedang menerima telpon. Dan Kevin meminta nya menunggu dengan isyarat tangannya .
" Asta, apakah kamu mengerti bahasa Portugal?." Kevin bertanya sambil duduk di sudut meja kerjanya menghadap Asta.
"Mengerti pak ."
" Aku ingin kamu menterjemahkan surat yang akan aku diktekan," perintah Kevin, dan ia langsung mendiktekan isi surat yang harus dibuat oleh Asta dalam bahasa Portugal.
" Buat surat tersebut dengan kalimat yang sedikit berbunga-bunga. Aku rasa kamu memahaminya dengan baik," Kevin menantang Asta untuk membalasnya tetapi gadis itu hanya diam menunggu perintah selanjutnya.
" Okey itu saja, yang utama poin-poin penting yang aku sebutkan jangan sampai terlewatkan !," Kevin kembali ke kursinya dan Asta segera meninggalkan ruang kerjanya.
Dengan penuh konsentrasi Asta membuat surat yang diminta. Dan ia hanya memerlukan waktu sebentar untuk menyelesaikan nya.
" Asta, kalau sudah selesai suratnya segera bawa kesini ," perintah Kevin melalui intercom dimejanya.
" Ini suratnya pak ," Asta menyerahkan surat yang sudah dikerjakan pada Kevin untuk diperiksa.
" Tidak mengecewakan, dan kerjamu lumayan cepat serta memuaskan," pujinya sambil menatap Asta dengan nada suaranya yang terdengar menggoda.
" Terima kasih pak. Apakah ada yang lainnya ?," Asta berusaha agar dirinya tidak tersipu-sipu karna ia tahu apa akibatnya bila ia sampai melakukan hal seperti itu walaupun tidak sengaja .
" Tidak, kamu lanjutkan pekerjaan mu kembali."
Pekerjaan Asta dan Amanda hari ini berjalan dengan lancar, surat surat penting yang didiktekan oleh Kevin semuanya sudah mereka buat dan dapat diterima dengan baik oleh Kevin.
" Mereka sangat memuaskan, walaupun aku merasa yakin Amanda dapat melakukan nya atas bantuan Asta yang mau berbagi ilmu. Gadis itu tidak bersikap egois dan membuat penghormatan untuknya sendiri tanpa harus berusaha dengan keras," Kevin berkata dalam hati, melihat kinerja Astari walaupun gadis itu baru bekerja dua hari sebagai sekretaris nya.
" Asta, apakah kamu mau langsung pulang ?," tanya Amanda . Ia baru saja menerima telpon dari kekasih nya yang mengatakan akan menjemputnya.
" Aku akan sholat Ashar dulu , memangnya pak Kevin sudah memperbolehkan kita pulang," Asta belum mendengar perintah Kevin yang mengijinkan mereka pulang.
" Belum sih, tapi biasanya kalau aku sih tidak masalah pulang tepat waktu seperti kemarin kemarin ," Amanda tertawa membuat Asta cemberut.
" Aku akan menghubungi pak Kevin," dan Asta segera berniat menghubungi Kevin ,tetapi intercom nya lebih dulu berbunyi membuat mereka berdua tertawa geli.
" Iya pak," jawabnya dengan menahan tawa.
" Kamu pulang lebih dulu tidak perlu menunggu ku. Dan aku minta kamu membawa beberapa berkas yang belum selesai. Karna aku mau kamu mengerjakan nanti malam !," Kevin kembali memberi perintahnya.
"Apakah saya boleh menitipkan pada pak Toha ?," tanya Asta ia merasa keberatan membawa nya karna ia tahu berkas tersebut cukup penting.
" Okey, kamu titipkan sama Pak Toha. Apakah kamu tidak langsung pulang ?."
" Ada yang mau saya cari dulu pak," jawabnya ngasal, entah mengapa ia ingin berkeliling dulu sebelum pulang ke apartemen.
Asta segera menyusun berkas yang akan dibawanya lalu memasukkan kembali ke laci mejanya dan menguncinya dengan password.
" Manda, aku sholat Ashar dulu kalau pak Kevin menanyakan ku," pesan Asta pada Amanda yang juga sedang bersiap pulang.
" Okey aku akan menunggumu."
Asta segera turun ke lantai 4 menuju Musholla.
Asta dan Amanda turun ke lobby setelah berpamitan pada Kevin yang masih berada dikantornya.
" Yang menjemput sudah datang ?," Asta bertanya pada Amanda yang terlihat gembira.
" Sudah, aku duluan ya. Bye ," Amanda langsung menuju parkiran dimana mobil kekasihnya sudah menunggu.
"Okey, silahkan,," katanya dan ia menuju mobil Kevin yang dikemudikan oleh Pak Toha.
" Selamat sore pak, Pak Toha saya titip ini dulu ya, Bapak masih diatas dan saya diizinkan pulang lebih dulu."
" Apakah Nona tidak bareng dengan pak Kevin ?, soalnya pak Kevin juga sudah turun ," beritahu pak Toha, dan tidak berapa lama Kevin sudah tiba disampingnya.
" Ada apa ?."
"Maaf pak, saya sekedar bertanya mengapa Nona Asta tidak bareng saja pulangnya ," jawab pak Toha merasa bersalah telah mendahului majikannya .
" Oh, Asta mau cari sesuatu dulu jadi kita pulang lebih dulu pak Toha," jawabnya tanpa memandang Asta.
" Berangkat sekarang pak !," perintah Kevin setelah duduk dikursi penumpang.
" Si bos kayanya ngambek. Suka suka lah dari pada dia ikut belanja kebutuhan pribadi ku," Asta nyengir sambil bicara dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Dhinok Farrel
Thor punten....
kok brasa kurang sreg nya, klo tokoh nya umur br 19th trus luar biasa kebiasaan nya...terlalu nggak ada mnrt saya...klo usia 22-23 msh lah, sarjana, bisa basa asing, kebiasaan yg diatas rata²...🙏
2023-06-14
0
jai
lanjut thor
2020-08-29
1