Lelaki yang baru masuk itu masih memperhatikan Astari dengan cermat , tatapannya penuh penilaian dan menungggu Astari untuk menjawab pertanyaan nya.
" Maaf , saya melakukan hal tersebut karna melihat letak lukisan tersebut miring, sedangkan untuk pot tanaman untuk apa diletakan disana bila untuk disembunyikan," jawabnya tanpa melepaskan tatapannya yang seperti terpaku pada wajah tampan lelaki didepannya .
" Menarik," ucapnya dan ia berjalan mendekati nya.
" Anda mengajukan diri sebagai tenaga pemasaran, tetapi aku menginginkan Anda sebagai sekretaris ku, bagaimana menurut mu ?," tanya Lelaki itu mengejutkan. Bukan hanya Astari tapi juga kelima pria yang tadi mewawancarai nya.
" Tapi Pak, saya jelas-jelas mengajukan lamaran untuk pemasaran bukan sekretaris?."
" Terima atau tinggalkan . Kalau kamu menerima katakan langsung pada HRD dan kalau menolak, pintu keluar ada dibelakang mu sekarang . Selamat sore semuanya , sampai ketemu besok pagi," dan lelaki itu pun kembali keluar meninggalkan ruangan tanpa menunggu jawaban Astari.
" Astaga Astari, bagaimana bisa kamu beruntung seperti itu ?, Para sekretaris yang sudah lama bekerja disini saja berlomba untuk mendapatkan posisi disamping Presdir tapi kamu secepat kilat langsung berada ditempat paling tinggi sebagai pegawai," Krisna benar benar tidak percaya, karna sebenarnya ia menginginkan Astari berada di teamnya .
" Selamat Astari, seperti kata Presdir, terima atau tinggalkan," Derry berjalan sambil memberi selamat.
Diruangan hanya Astari dan bagian HRD yang menatapnya tidak percaya sama seperti dirinya .
" Jadi apakah kamu akan menolaknya?, Kenalkan namaku Irwan, seperti kau tahu aku mengepalai bagian HRD," Irwan memperkenalkan dirinya dan Astari hanya mengangguk.
" Astari apakah kamu menolaknya?," tegur Irwan membuat Astari terkejut .
" Eh tidak pak, maksudnya saya akan terlihat sangat bodoh untuk menolak nya, dan karna saya cukup pintar tentu saja saya akan menerima nya ."
" Bukankah kamu mengatakan tidak bisa melakukan nya ?."
" Tentu saja saya tidak bisa melakukan nya bila harus berpenampilan seperti para wanita yang tadi," Irwan tertawa geleng-geleng kepala sementara Astari hanya nyengir .
" Kalau begitu ikut keruangan ku karna besok kamu sudah mulai bekerja, " Irwan berjalan tanpa menunggu Astari yang sepertinya belum percaya dengan pendengaran nya.
" Astari !."
" Eh iya pak. Ruangan bapak dimana ?," Astari berjalan tepat dibelakangnya nya.
" Kenapa ?, Eh, kenapa kamu tidak berjalan disebelah ku ?."
" Kalau saya berjalan disebelah bapak akan seperti ini pak," Astari menjajarkan langkahnya dan Irwan segera memintanya kembali berjalan dibelakangnya.
" Apakah akan lama pak, karna sudah masuk ashar ?."
" Ruangan saya masih digedung ini jadi untuk ke Mushola tidak perlu jalan jauh. Dan tidak perlu waktu lama untuk memberi penjelasan padamu. Jadi aku yakin kamu masih bisa dapat waktu Ashar.Tinggi kamu berapa ?,dan nama panggilan mu siapa ?," katanya dan ia memasuki sebuah ruangan dimana didalam ada beberapa orang bagian HRD dan diantara mereka ada beberapa wanita yang tadi ikut diwawancarai. Mereka menatap nya dengan penuh tanya karna baru kali ini kepala bagian HRD langsung menangani karyawan baru.
" Astari masuklah !," terdengar suara Irwan memintanya untuk masuk keruang kerjanya .
" Duduklah, aku akan menjelaskan tentang peraturan yang berlaku secara umum di perusahaan ini," Irwan menjelaskan semua peraturan yang harus Astari patuhi.
" Kamu mengerti Astari ?."
" Mengerti pak ."
Selanjutnya Irwan menjelaskan tentang salary yang akan diterima oleh Asta sebagai sekretaris Presdir .
" Wow jumlahnya besar sekali pak ." Asta tidak percaya akan mendapatkan salary yang begitu besar.
" Jangan gembira dulu, dengan jumlah yang kamu terima didalamnya ada keharusan untuk membeli pakaian yang mendukung pekerjaan mu, karna kemungkinan kamu harus ikut Presdir meeting diluar jadi kamu harus berpenampilan yang baik ."
" Baik pak, saya mengerti."
" Baiklah, kalau begitu tanda tangani persetujuan kerja disini dan kamu akan mendapatkan buku dan atm dari perusahaan untuk salary kamu ."
" Baik pak," Asta membaca dengan hati hati sebelum menandatangani surat kesediaan dirinya untuk bekerja di perusahaan ini.
" Maaf pak, mengapa disini tidak ada batas jam kerjanya ?." Asta merasa heran.
Irwan tersenyum dan ia menjelaskan dengan kalem.
" Menjadi sekretaris Presdir memang mempunyai jam kerja yang tidak terbatas, terkadang kamu harus lembur bila pekerjaan Pak Kevin belum selesai tapi semua itu ada bayaran nya untuk jam lembur ."
" ini pak, sudah saya tanda tangani ." Asta menyerahkan surat tersebut dan Irwan memberikan nametag serta id card pada Asta. Kamu bisa cetak photo mu dan sidik jari mu diruang Bu Dwi dan didepan pintu ada namanya. Ingat Asta besok pagi sebelum jam tujuh kamu sudah harus sampai dikantor dan langsung menuju lantai tujuh belas dimana lantai Presdir berada," Pesan Irwan sebelum Asta keluar.
Astari keluar dari ruangan Irwan dan memperhatikan pintu yang ada nama Ibu Dwi. Setelah menemukan ia segera menuju kesana.
" Selamat sore Bu, saya mau cetak photo dan sidik jari ." Asta menjelaskan tujuannya .
" Masuklah !," perintah Dwi sambil memperhatikan wanita yang baru masuk keruangan nya.
" Bisa aku minta nametag dan id card mu !"
Asta memberikan nya dan ia melihat Dwi memperhatikan nya dengan lebih teliti tanpa bertanya apapun.
" Dekatkan wajah mu depan layar, usahakan jangan cemberut. Tampilkan wajah tercantik mu dan Oke selesai. Selanjutnya kamu tekan tombol warna hitam dengan ketiga jarimu . Ya tekan terus okey selesai, ini kartu mu . Jadi kamu akan menjadi sekretaris Presdir. Selamat ya ."
" Terima kasih ."
Asta berjalan keluar dari ruangan HRD menuju Mushola. Setelah mengambil wudhu dan sholat Ashar, Asta sujud syukur karna usaha dan lelahnya tidak sia sia.
Asta sedang berjalan ke arah lift untuk pulang ketika Pak Irwan memanggil nya.
" Asta, kamu keruangan Pak Kevin sekarang ya. Ditunggu segera, ingat lantai 17 " Irwan menyampaikan pesan dari lantai 17 yaitu lantai khusus Presiden direktur Kevin Wiratama.
*****
Astari sudah tiba di lantai 17 dan ia tertegun dengan ruangan dilantai tujuh belas ini karna begitu pintu lift terbuka ia bisa langsung melihat meja kerja sekretaris yang cukup besar lengkap dengan semua perlengkapan dan peralatan pendukung nya. Asta masih berdiri terpaku ketika seorang wanita keluar dari ruangan didepannya yang diduga Asta sebagai ruang kerja Presdir.
" Hallo kamu pasti Astari , Aku Amanda sekretaris sementara. Masuklah Pak Kevin sudah menunggu !."
Dengan menahan nafas Asta melangkah mendekati pintu dan pintu itu segera terbuka karna menggunakan sensor.
Astari memasuki ruangan yang cukup besar . Asta terkejut dengan interior dan design yang terdapat didalam ruangan Presdir. Semua barang-barang yang berada didalam sini semuanya barang dengan kualitas terbaik, pencahayaan dan pemandangan nya sangat menakjubkan.
Astari memandang sekeliling ruangan yang cukup besar, dan dia tersenyum melihat jendela besar dengan tirai yang sangat indah dimana didepannya berada meja yang cukup besar dengan kursi kebesaran dan disana duduk seorang lelaki yang memperhatikan nya dengan tajam sekaligus ada senyum disudut bibirnya.
" Apakah kamu akan terus berdiri disana, dan aku harus menunggu berapa lama ?," terdengar suara dari empunya ruangan, membuat Asta terkejut. Dengan langkah yakin ia mendekat dan berdiri didepan meja kerja Presdir.
" Duduklah !," perintahnya sambil menunjuk kursi.
Asta duduk dan balas menatap ke depan tetapi bukan ke arah Kevin .
" Gadis ini berani , " Kevin menilai Asta yang duduk dengan tenang.
" Apakah Pak Irwan sudah menjelaskan peraturan kerja disini ?."
" Sudah pak ."
" Dan kau tahu disini mempunyai jam kerja tidak terbatas ?."
" Ya pak."
" Mengapa tadi kamu mengatakan tidak bisa melakukan pekerjaan sekretaris,sedangkan kamu memiliki sertifikat pelatihan sebagai sekretaris ."
" Hah, eh maaf pak, saya mengatakan tidak bisa melakukan pekerjaan sebagai sekretaris apabila harus berpenampilan seperti mereka tadi."
" Bagaimana penampilan mereka tadi, bisa dijelaskan ?," Kevin memandang Asta yang memakai rok sebatas betis dengan potongan yang pas pada kakinya yang panjang serta blouse polos yang serasi dengan kulit dan bentuk wajah ssrta tubuhnya .
" Maaf pak, itu hanya penilaian pribadi saya saja," Ucap Asta dan berharap pimpinan nya tidak membahasnya lebih lanjut .
" Karna kamu berbeda dengan mereka secara penampilan tetapi apakah kamu sama atau tidak cara kerjanya itu tergantung dengan kinerja kamu sendiri. Ingat jangan menilai dari kulit luarnya saja apalagi memakai standar sendiri untuk menilai orang lain," Kevin menegurnya dengan suara dingin.
" Baik pak," Astari mengakui kesalahan nya karna memakai standar nya sendiri dalam menilai orang lain.
" Kamu tahu perusahaan saya bergerak di bidang apa Astari ?," Kevin melangkah mendekati Asta dan duduk dengan santai disudut meja kerjanya mengamati wajah Astari yang terlihat ayu tapi sepertinya mempunyai jiwa pemberontak.
" Wanita ini sangat unik, dia jelas mempunyai penilaian terhadap ku, tapi dia tidak memperdulikan nya," Kevin berkata dalam hati sambil menunggu Asta menjawab pertanyaannya.
" Gila si bos, apa.dia gak mikir apa kalau duduk disitu bikin aku sesak nafas," omelnya dengan jengkel walaupun ia hanya bisa mengeluarkan omelannya dalam hati.
" Astari, apakah kamu mendengar pertanyaan ku, atau aku minta kamu kedokter THT sekarang ?," tegur Kevin tidak sabar.
Dengan menarik nafas lebih dulu Asta mencoba menjawab dengan tenang dan berusaha untuk tidak gugup karna sebenarnya ia merasa di intimidasi dengan sikap Kevin yang duduk tidak jauh darinya meskipun dia terlihat santai.
" Wira Pratama Corporation secara khusus bergerak di bidang Industri perdagangan dan perhotelan. Dan saat ini Wira Pratama juga merambah bisnis properti perumahan . Dalam Industri perdagangan Wira Pratama selalu mengekspor industri kain yang berkualitas sebagai bahan industri pakaian maupun kebutuhan furniture. Selain itu juga Wira Pratama menjadi perusahaan nomor satu di Indonesia yang mengkaryakan warga yang tidak berpendidikan tetapi mempunyai keahlian untuk menjadi tenaga kreatif industri kerajinan yang hasilnya sudah terkenal di mancanegara. Dalam bidang perhotelan Wira Pratama terkenal sebagai pemilik jaringan perhotelan di mancanegara . Dan Anda selalu dikaitkan sebagai pemangsa perusahaan bahkan yang sedang berkembang. "
Mendapat jawaban dari Astari Kevin mendekati wajahnya ke arah Asta yang duduk didepannya membuat Asta menjadi gugup dan wajahnya tiba-tiba memerah .
Kevin tertawa keras melihat perubahan pada wajah Asta membuat gadis itu menjadi malu dan memalingkan wajahnya kearah lain.
" Seperti nya kamu sudah mempersiapkan semuanya dengan baik sebelum datang kesini. Kamu sudah mempunyai id card bukan ?," Kevin kembali ke kursinya dibalik meja kerjanya yang besar.
" Sudah pak."
" Kalau begitu besok kamu bisa kembali kesini sebelum jam 06.30, karna aku mau kamu menguasai dan mengenal ruang kerja mu lebih dulu agar tidak sradak sruduk untuk menemukan sesuatu," beritahu Kevin tanpa melepaskan pandangannya.
" Apakah ada masalah ?."
" Tidak pak," Asta ragu-ragu menjawab pertanyaan Kevin.
" Dimana kamu tinggal ?."
" Rumah orang tua di Bekasi pak," jawabnya pelan membuat Kevin mengeluarkan makian pelan.
" Kau tahu Irwan sudah menjelaskan bahwa jam kerjamu tidak terbatas ?, dengan jarak rumahmu yang sangat jauh bagaimana kamu bisa bekerja dengan maksimal," Kevin benar-benar jengkel.
" hemm, rencananya saya mau cari tempat kost pak kalau diterima di perusahaan ini."
" Lalu kapan kamu mau mencarinya , sudah sore belum lagi kamu harus mondar mandir untuk pindahan, sekarang saja wajahmu sudah mengantuk seperti itu," Kevin benar-benar jengkel.
" Lah situ yang ga ngasih aku istirahat bos, yang lainnya aja langsung pulang," ucap Asta dalam hati.
" Ayo ikut aku !," Kevin menarik tangan Asta agar mengikutinya dan Asta merasa kikuk dengan perlakuan Kevin dan memintanya untuk melepaskan tangannya, tapi Kevin tidak perduli dan baru melepaskan nya saat mereka berada didalam lift .
Kevin memperhatikan Asta yang berdiri tidak jauh darinya sambil meletakkan tangannya dikantong celana bagian depan hingga celananya tertarik dan membentuk membuat Asta segera berbalik. Kevin benar-benar suka dengan gadis ini karna tidak bersikap pura pura .
" Gila, aku baru bertemu dengan gadis ini,tapi mengapa aku sangat menikmati untuk menggodanya," ucap Kevin dalam hati, sementara Asta berdiri membelakangi nya.
" Berapa tinggi mu ?," Kevin berdiri disebelah nya dan dia merasa tingginya hanya mempunyai selisih sedikit dengan Asta.
" Hemm 173 sentimeter pak " jawabnya pelan.
" Cukup pas ." jawab Kevin kalem.
" Pas apanya pak. Asal bapak tahu karna tubuh saya yang jangkung ini membuat saya susah mencari pacar," Asta langsung menutup mulut nya karna terlepas bicara membuat Kevin kembali tertawa.
" Maksudku pas bila aku harus mencium mu," bisik Kevin dekat telinga hingga gadis itu menutup telinga nya secara spontan.
Asta tidak tahu harus melakukan apa , untungnya pintu lift terbuka dan Mereka sudah berada di lobby samping dan didepan pintu keluar sudah menunggu mobil Kevin yang dikendarai oleh sopir.
Kevin masuk kedalam saat pak Toha sopir pribadinya membukakan pintu.
" Ayo naik, aku tidak bisa menunggu mu berdiri terus !," perintah Kevin karena Asta belum juga masuk kedalam mobil.
Dengan ragu Asta membuka pintu mobil disamping pengemudi dan pak Toha melihat Kevin yang hanya mengangguk.
" Kita ke apartemen South hills pak, tapi sebelumnya kita mampir ke epicentrum walk ." perintah Kevin.
" Asta, katakan pada keluarga mu malam ini kamu tidak pulang kerumah dan menginap dirumah teman karna besok ada surat yang harus kamu kerjakan pagi-pagi," ujar Kevin sambil membaca email yang baru diterimanya.
" Iya pak," jawab Asta .
Dengan cepat ia langsung mengirim pesan pada orang tuanya untuk memberi kabar kalau malam ini ia menginap dirumah teman. dan ia menatap Kevin dengan penuh tanya ketika ibunya bertanya menginap dimana dan minta bicara dengan temannya.
" Telepon Amanda, berikan nomor telepon orang tuamu minta Amanda bicara dengan orang tuamu !," Kevin bicara dengan cepat.
Asta segera menghubungi Amanda setelah mendapatkan nomor telepon nya dari Kevin dan minta tolong Amanda agar bisa meyakinkan orang tuanya .
" Kenapa aku mau aja ya disuruh bos bohong ,ntar gimana kalau disuruh macam-macam aku ga bisa nolak lagi," Asta mengeluh dalam hati dan ketika ia melihat Kevin ,lelaki itu tampak tersenyum geli.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Nadia Laili
cerita nya Bagus dan tatanan bahasa nya jg bagus,,good Thor,, semangat
2022-01-04
0
Naimatul Jannati
baru mampir,.bagus ceritanya,.rapih bahasanya👍
2021-03-31
0
Titiek Yeti
selalu suka karyamu thor
2021-02-25
0